BANK TANAH:
ANTARA CITA-CITA DAN UTOPIA
Oleh:
CUT LINA MUTIA
Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul
ABSTRAK
Tanah merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia. Tidak
hanya berfungsi sebagai faktor ekonomis, tetapi tanah juga berperan sebagai
faktor produksi yang mendukung serta memungkinkan pemilik dan/atau pihak
yang menguasai tanah tersebut melakukan segala hal yang berhasil-
guna.Dalam kerangka tinjauan yang lebih luas lagi, kepemilikan atau
penguasaan atas tanah juga berhubungan dengan peningkatan strata sosial
seseorang dalam hubungannya dengan lalu-lintas kehidupan bermasyarakat.
Kedudukan tanah akan terlihat jelas sangat penting apabila melihat kondisi
geografis negara kita sebagai negara agraris. Sebagai negara agraris, jelas
tanah mempunyai kedudukan yang sangat fundamental. Melihat fungsi tanah
yang begitu penting, maka diperlukan sebuah perangkat peraturan yang jelas
dan tegas yang mengatur tentang tanah sehingga tidak terjadi kasus-kasus atau
sengketa mengenai tanah.
mengingat ketentuan Pasal 6 UUPA. oleh pemerintah. Selain itu juga, hal lain
Kesediaan dan/atau kerelaan pemilik yang dapat dilakukan adalah penertiban
harus benar-benar dihargai. Yang harus terhadap tanah-tanah absentee, sehingga
diperhatikan oleh pemerintah adalah dengan demikian dapat dihindari
bahwa sejauhmana kesadaran para penumpulan penguasaan tanah oleh
pemilik tanah yang bersifat individual individu atau golongan tertentu dan juga
atau pribadi tersebut memahami bahwa dapat dihindari indikasi menjadikan
di dalam haknya tersebut terkandung tanah semata-mata sebagai obyek
unsur kebersamaan atau ke- investasi. Apabila hal ini diterapkan
masyarakatan. maka akan terasa sekali sebuah manfaat
Harus diberi kesadaran bahwa dari lembaga yang bernama bank tanah
hak atas tanah apapun yang ada pada itu.
seseorang tidaklah dapat dibenarkan Berdasarkan uraian yang penulis
bahwa tanahnya itu akan dipergunakan kemukakan diatas, maka secara teoritis
(atau tidak dipergunakan) semata-mata bank tanah dapat berperan untuk
untuk kepentingan pribadinya, apalagi menyelesaikan sengketa pertanahan
kalau hal itu menimbulkan kerugian yang banyak terjadi dalam kehidupan
bagi masyarakat. masyarakat sehari-hari atau dengan kata
Penggunaan tanah harus lain pembentukan bank tanah dapat
disesuaikan dengan keadaannya dan meminimalisasikan sengketa tanah yang
sifat daripada haknya sehingga terjadi .
bermanfaat bagi kesejahteraan pe- Selanjutnya adalah kembali
miliknya dan bermanfaat pula bagi kepada political will dari para pemegang
masyarakat dan negara. Meskipun kebijakan di negara ini untuk
demikian tidak berarti kepentingan mengkonkritkan pembentukan bank
seseorang akan terdesak karena tanah, setidaknya wacana pembentukan
bagaimanapun juga UUPA memberikan bank tanah ini harus dijadikan bahan
perlindungan dengan tetap mem- pertimbangan dengan dilandasi
perhatikan kepentingan perseorangan. pemikiran yang komprehensif untuk
Penentuan status hak milik kemudian dicoba diterapkan. Karena
menjadi kategori obyek bank tanah akan bagaimanapun pemerintahan yang baik
menjadi lebih efektif lagi apabila adalah pemerintahan yang selalu
Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun memikirkan nasib rakyat yang telah
1960 benar-benar diimplementasikan memberikan mandat kepadanya dan
DAFTAR PUSTAKA