ABSTRAK
tentunya juga berguna untuk menunjang golongan PKI atau komunis, jadi
pelaksanaan pembangunan. Dengan dikhawatirkan terdapat unsur paham
lahirnya UU No.5 / 1960 maka terciptalah komunis.
unifikasi dalam bidang Hukum Agraria Perkataan land reform berasal dari
dan juga UUPA ini merupakan politik “land” dan “reform”. Land yang artinya
hukum pertanahan baru bagi Bangsa adalah tanah dan reform berarti
Indonesia yang merupakan titik tolak dari perubahan, perombakan, atau penataan
perombakan struktur pertanahan yang kembali. Jadi pada dasarnya land reform
disebut land reform. adalah merombak kembali struktur hukum
Istilah land reform pada mulanya pertanahan yang lain dan membangun
dicetuskan oleh LENIN dan banyak struktur pertanahan baru. Land reform
digunakan di negara komunis atau negara juga meliputi perombakan mengenai
blok timur dengan adegium “land to the pemilikan dan penguasaan tanah serta
tiller” untuk memikat hati rakyat dan hubungan-hubungan hukum yang
petani yang menderita karena tekanan bersangkutan dengan pengadaan tanah.
landlord untuk kepentingan politis di Ada juga yang mengartikan land reform
negara tersebut. Di Indonesia land reform ini sebagai suatu asas yang menjadi dasar
yang dimaksud tidak sama dengan land dari perubahan-perubahan dalam struktur
reform yang digunakan di negara pertanahan hampir di seluruh dunia
komunis. Land reform di Negara termasuk di Indonesia. Asas tersebut
Indonesia bukan hanya digunakan dalam adalah bahwa “tanah pertanian harus
arti politis belaka, tetapi juga merupakan dikerjakan atau diusahakan secara aktif
pengertian teknis selain itu ditujukan oleh pemiliknya sendiri.”
untuk membangun kemakmuran bagi Land reform ini bermaksud
rakyat baik secara individuil maupun mengadakan suatu perubahan sistem
untuk kepentingan partai. Oleh karena itu pemilikan dan penguasaan atas tanah yang
ketika land reform ini sedang hangat lampau ke arah sistem pemilikan dan
dibicarakan banyak kalangan ada sebagian penguasaan atas tanah baru yang
pihak yang menginginkan agar land disesuaikan dengan perubahan dan
reform ini dihindarkan penggunaan perkembangan masyarakat yang sedang
istilahnya karena dianggap berasal dari
tanah menjadi sasaran dari kegiatan ini. Sebenarnya gagasan untuk menghilangkan
Politik dari konsolidasi tanah ini jelas dualisme tersebut sudah ada sejak awal
menunjukkan bahwa untuk membantu zaman kemerdekaan. Hal yang merugikan
masyarakat dalam usahanya untuk atas dualisme tersebut adalah bahwa
menjadikan daerah itu tertib dan teratur. tanah-tanah yang berasaskan hukum Eropa
Demi tercapainya hal tersebut maka terjamin kepastian hukumnya. Bahwa
dibutuhkan peran aktif dari berbagai tanah-tanah yang berdasarkan Hukum
pihak. Adat yang banyak dimiliki oleh Bangsa
Land reform ini masih diperlukan Indonesia tidak memiliki kepastian hukum
dalam rangka menyelenggarakan sedangkan tanah yang berdasarkan hukum
pembangunan, khususnya untuk Eropa seperti dalam KUH Perdata
memperbaiki tingkat kehidupan para terjamin kepastian hukumnya. Hal inilah
petani, hanya saja ketentuan-ketentuannya yang memacu Bangsa Indonesia untuk
yang masih perlu disesuaikan dengan menghapuskan dualisme tersebut.
perkembangan zaman. Pelaksanaan Pada tanggal 24 September 1960,
pengaturan penguasaan tanah obyek land diundangkanlah UU No. 5 / 1960 tentang
reform merupakan tanggungjawab Undang-Undang Pokok Agraria, dengan
pemerintah dan masyarakat. begitu maka hanya ada satu macam hak
tanah, yaitu hak-hak atas tanah yang
C. Pembahasan Masalah Kedua diakui UUPA. UUPA ini menjadi awal
Sebelum tahun 1960, yakni sebelum yang baik dan sangat penting dalam
berlakunya UU No.5 / 1960 di Indonesia hukum Indonesia khususnya yang
masih terjadi dualisme hukum. Bahwa ada mengatur tentang pertanahan. Karena UU
2 macam jenis tanah yang tentunya ini dianggap telah merombak Hukum
hukumnya pun berbeda-beda. Tanah Agraria yang lama dengan meletakkan
tersebut ialah “Tanah Adat” (Tanah dasar-dasar hukum agraria nasional.
Indonesia) dan “Tanah Barat” (Tanah UUPA ini membuat pokok-pokok
Eropa). Yang mana dualisme ini ketentuan baru dan juga mencabut
merupakan peninggalan zaman Hindia beberapa peraturan perundang-undangan
Belanda yang menyebabkan berbagai yang tidak sesuai dengan cita-cita dan jiwa
kesulitan bagi Bangsa Indonesia. bangsa Indonesia. Dengan adanya UUPA
DAFTAR PUSTAKA