Anda di halaman 1dari 12

Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

LAND REFORM INDONESIA


Oleh:
NADYA SUCIANTI
Dosen di Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul

ABSTRAK

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tanah memiliki arti dan


kedudukan yang sangat penting di mana dalam setiap kegiatan
pembangunan selalu membutuhkan tanah. Pada dasarnya tujuan dari
diadakan land reform adalah untuk mempertinggi penghasilan dan
taraf hidup para petani penggarap sebagai landasan atau prasyarat
untuk menyelenggarakan pembangunan ekonomi menuju masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Undang-undang Pokok
Agraria menghendaki agar pembangunan tanah ini disesuaikan
dengan keadaan dan sifat daripada hak tersebut dengan sewenang-
wenangterhadap kepentingan masyarakat luas sehingga dapat
memberi manfaat bagi rakyat Indonesia. Seiring dengan semakin
berkembangnya pola pikir masyarakat menjadi modern, maka
kecederungan terhadap penguasaan dan penggunaan tanahpun dirasa
semakin beragam. Hal ini menyebabkan kebijakan pemerintah di
bidang pertanahan selama ini menyebakan kebijakan pemerintah di
bidang pertanahan selama ini harus selalu diperbaharui sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang ada.

Key Words: Land reform Indonesia, Tanah, Hukum Agraria

A. Latar Belakang perundang-undangan dan kebijakan-


Persoalan hukum sangat erat kebijakan. Banyak sekali masalah-masalah
sekali hubungannya dengan politik dan pertanahan yang hingga kini masih perlu
ekonomi bahkan ada pendapat yang dicari jalan keluarnya. Memang tanah
mengatakan bahwa hukum merupakan adalah suatu obyek yang cukup memiliki
produk politik dan ekonomi. Oleh karena arti penting dalam kehidupan manusia.
hukum adalah produk politik dan ekonomi Setiap orang tentu memerlukan tanah,
maka dalam membicarakan masalah- bukan hanya dalam kehidupannya, bahkan
masalah pertanahan khususnya di untuk mati pun manusia masih
Indonesia, maka selalu harus dikaitkan membutuhkan sebidang tanah. Maka dari
dengan proses politik ekonomi dibalik itu tanah sering kali menimbulkan

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 131


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

berbagai masalah dalam kehidupan meningkat. Meningkatnya jumlah manusia


manusia yang bermasyarakat, berbangsa (penduduk) yang memerlukan tanah untuk
dan bernegara. tempat berbagai kegiatan kehidupan dan
Dalam membicarakan tentang - didukung kemajuan serta perkembangan
tanah, seringkali pembicaraan di- ekonomi, sosial budaya dan teknologi
hubungkan dengan Hukum Agraria (dalam menyebabkan permintaan tanah harus
hal ini UU No.5 Tahun 1960 tentang tersedia dalam jumlah yang luas seperti
Peraturan Dasar Pokok Agraria), Hukum untuk perumahan, pabrik-pabrik,
Adat Tanah, serta rasa keadilan. Ketiga perkebunan, peternakan, perkantoran,
hal ini cukup memiliki keterkaitan antara tempat hiburan ataupun jalan-jalan yang
satu dengan yang lainnya, karena menghubungkan antar tempat satu dengan
merupakan hal-hal yang saling mengisi tempat yang lainnya, yang kesemua itu
dan melengkapi. Jika kita tinjau satu memerlukan luas tanah yang tidak sedikit.
persatu, bahwa Undang-Undang Pokok Oleh karenanya makin lama tanah
Agraria No.5 / 1960 (untuk selanjutnya dirasakan makin sempit, menjadi sedikit,
disingkat UUPA) adalah sumber Hukum sementara permintaan tanah semakin
Agraria di Indonesia dan Hukum Adat meningkat. Tidak seimbangnya antara
Tanah adalah sumber utama bagi persediaan tanah dan kebutuhan akan
pembangunan Hukum Tanah Nasional tanah, telah menimbulkan banyak
sedangkan rasa keadilan adalah suatu hal permasalahan. Yang terkadang
yang timbul kemudian setelah permasalahan tersebut sangat sulit sekali
pemberlakuan UUPA yang pada dasarnya dicari pemecahannya.
mengacu pada Hukum Adat Tanah. Maka Melalui lahirnya UU No.5 / 1960
ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
satu sama lain yang juga dapat Agraria ini merupakan suatu hal yang
menimbulkan masalah yang cukup krusial positif sebagai implementasi dalam
di Tanah Air Indonesia ini. bidang Hukum Agraria di Indonesia dan
Jumlah luasnya tanah yang dapat juga menghapuskan dualisme hukum yang
dikuasai oleh manusia sangat terbatas terdapat di masa kolonial di mana
sekali, sedangkan manusia yang peraturan yang berlaku didasarkan pada
berkepentingan akan tanah selalu Hukum Adat dan Hukum Barat. UUPA ini

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 132


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

selain merupakan politik hukum membangun struktur pertanahan


pertanahan yang baru bagi Bangsa baru khususnya jika dikaitkan
Indonesia juga merupakan suatu titik tolak dengan UUPA No.5 / 1960,
perombakan struktur pertanahan yang mengingat pelaksanaan land reform
disebut land reform di Indonesia. Hal ini ini pada hakekatnya menuju pada
terbukti dalam ketentuan-ketentuan yang konsolidasi tanah (land
terdapat dalam Konsiderans hinggal Pasal consilidation)?
19 UUPA yang berarti bahwa berbagai 2. Bagaimanakah hak-hak penguasaan
undang-undang atau peraturan lainnya atas tanah pada masa setelah tahun
yang berkaitan dengan pelaksanaan land 1960-an berdasarkan UUPA serta
reform tidak boleh keluar dari sistematika bagaimana penggunaan dari hak-hak
yang telah dikembangkan oleh UUPA. tersebut yang biasa dikenal dengan
Selain itu ada beberapa peraturan istilah land use?
lainnya yang bertujuan untuk membantu Pokok-pokok permasalahan diatas
masyarakat dalam usahanya untuk adalah sebagian dari masalah-masalah
menjadikan daerah itu tertib dan teratur. yang berhubungan dengan pertanahan
Dalam pembentukan peraturan-peraturan khususnya di Indonesia.
ini pemerintah memiliki keterlibatan yang
sangat dominan. Salah satu peraturannya B. Pembahasan Masalah Pertama
yakni peraturan tentang konsolidasi tanah. Dalam kehidupan masyarakat
Konsolidasi tanah ini dituangkan dalam Indonesia, tanah memiliki arti dan
Peraturan Kepala BPN No. 4 / 1991 kedudukan yang sangat penting dimana
tentang Konsolidasi Tanah. Masalah dalam setiap kegiatan pembangunan selalu
konsolidasi tanah ini menjadi sangat membutuhkan tanah. Oleh karenanya
penting karena pada hakekatnya dalam setiap REPELITA (Rencana
pelaksanaan land reform menuju kepada Pembangunan Lima Tahun), masalah
konsolidasi tanah. Sehingga muncul tanah selalu mendapat perhatian yang
pertanyaan kurang lebih sebagai berikut: cukup. Berbagai upaya telah dilakukan
1. Bagaimanakah land reform yang selama ini dalam rangka untuk
berarti merombak kembali struktur memberikan kemakmuran sebesar-
hukum pertanahan lama dan besarnya bagi rakyat Indonesia yang

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 133


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

tentunya juga berguna untuk menunjang golongan PKI atau komunis, jadi
pelaksanaan pembangunan. Dengan dikhawatirkan terdapat unsur paham
lahirnya UU No.5 / 1960 maka terciptalah komunis.
unifikasi dalam bidang Hukum Agraria Perkataan land reform berasal dari
dan juga UUPA ini merupakan politik “land” dan “reform”. Land yang artinya
hukum pertanahan baru bagi Bangsa adalah tanah dan reform berarti
Indonesia yang merupakan titik tolak dari perubahan, perombakan, atau penataan
perombakan struktur pertanahan yang kembali. Jadi pada dasarnya land reform
disebut land reform. adalah merombak kembali struktur hukum
Istilah land reform pada mulanya pertanahan yang lain dan membangun
dicetuskan oleh LENIN dan banyak struktur pertanahan baru. Land reform
digunakan di negara komunis atau negara juga meliputi perombakan mengenai
blok timur dengan adegium “land to the pemilikan dan penguasaan tanah serta
tiller” untuk memikat hati rakyat dan hubungan-hubungan hukum yang
petani yang menderita karena tekanan bersangkutan dengan pengadaan tanah.
landlord untuk kepentingan politis di Ada juga yang mengartikan land reform
negara tersebut. Di Indonesia land reform ini sebagai suatu asas yang menjadi dasar
yang dimaksud tidak sama dengan land dari perubahan-perubahan dalam struktur
reform yang digunakan di negara pertanahan hampir di seluruh dunia
komunis. Land reform di Negara termasuk di Indonesia. Asas tersebut
Indonesia bukan hanya digunakan dalam adalah bahwa “tanah pertanian harus
arti politis belaka, tetapi juga merupakan dikerjakan atau diusahakan secara aktif
pengertian teknis selain itu ditujukan oleh pemiliknya sendiri.”
untuk membangun kemakmuran bagi Land reform ini bermaksud
rakyat baik secara individuil maupun mengadakan suatu perubahan sistem
untuk kepentingan partai. Oleh karena itu pemilikan dan penguasaan atas tanah yang
ketika land reform ini sedang hangat lampau ke arah sistem pemilikan dan
dibicarakan banyak kalangan ada sebagian penguasaan atas tanah baru yang
pihak yang menginginkan agar land disesuaikan dengan perubahan dan
reform ini dihindarkan penggunaan perkembangan masyarakat yang sedang
istilahnya karena dianggap berasal dari

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 134


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

giat melaksanakan pembangunan sesuai Sedangkan land reform dalam arti


cita-cita Pasal 33 UUD 1945 ini. sempit merupakan serangkaian kegiatan
Secara teknis pengertian land dalam rangka agrarian reform Indonesia.
reform memiliki arti secara luas dan Pengertian land reform menurut UUPA
sempit. Pengertian land reform dalam arti disebut juga agrarian reform, pada
luas menurut UUPA No. 5 / 1960 adalah dasarnya mencakup 3 masalah pokok,
sebagai berikut: yaitu:
1. Pelaksanaan pembaharuan Hukum 1. Perombakan dan pembangunan
Agraria, yaitu dnegan mengadakan kembali sistem pemilikan dan
perombakan terhadap sendi-sendi penguasaan atas tanah.
Hukum Agraria yang lama yang sudah 2. Perombakan dan penetapan kembali
tidak sesuai lagi dengan kondisi dan sistem penggunaan tanah (land use
situasi zaman modern dan planning)
menggantinya dengan ketentuan 3. Penghapusan Hukum Agraria kolonal
hukum yang lebih sesuai dengan dan pembangunan Hukum Agraria
perkembangan masyarakat modern. Nasional.
2. Penghapusan terhadap segala macam Pada dasarnya tujuan dari
hak-hak asing dan konsepsi kolonial. diadakannya land reform adalah untuk
3. Diakhirinya kekuasaan para tuan tanah mempertinggi penghasilan dan taraf hidup
dan para feodal atas tanah yang telah para petani penggarap sebagai landasan
banyak melakukan pemerasan atau prasyarakat untuk menyelenggarakan
terhadap rakyat melalui penguasaan pembangunan ekonomi menuju
atas tanah. masyarakat yang adik dan makmur
4. Perombakan mengenai pemilikan dan berdasarkan Pancasila.
penguasaan atas tanah serta berbagai Adapun yang menjadi landasan
hubungan-hubungan yang berkenaan hukum pelaksanaan Land reform di
dengan pe-nguasaan atas tanah. Indonesia adalah diantaranya:
5. Perencanaan persediaan, peruntukan Landasan Ideal: Pancasila.
dan penggunaan tanah secara Landasan Operasional: Pasal 7, 10, 55
berencana sesuai dengan kemampuan. UUPA No. 5 / 1960.

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 135


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

Landasan Konstitusional: Pasal 33 lalu (1960), tidak ada cukup tanah


ayat (3) UUD 1945. yang dibagikan kepada semua
Demi terlaksananya land reform ini, petani yang tidak memiliki tanah.
maka diadakanlah program-program land Pelaksanaan program land reform
reform yang pokok-pokok kegiatannya ini merupakan pembaharuan penting yang
adalah sebagai berikut: dilakukan oleh UUPA. Namun land
1. Larangan menguasai tanah pertanian reform di Indonesia antara 1961 – 1965
melampui batas. dapat dianggap suatu kegagalan sebab
2. Larangan pemilikan tanah secara ketentuan-ketentuannya tidak mendukung
abstentee / guntai. untuk berhasilnya program-program
3. Pengaturan soal pengembalian dan dimaksud dan pertentangan politik antara
penebusan tanah pertanian yang kelompok komunis dan anti komunis terus
digadaikan. meningkat selama periode tersebut.
4. Pengaturan batas minimal pemilikan Mengingat pada dasarnya kegiatan
tanah pertanian serta larangan land reform seperti yang diuraikan di atas
melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan kegiatan yang menuju kepada
mengakibatkan pemecahan pemilikan land consolidation, maka land
tanah pertanian menjadi bagian-bagian consolidation disini menurut Pasal 1
yang terlampau kecil. Peraturan Kepala BPN No.4 / 1991
Namun ternyata dalam tentang Konsolidasi Tanah adalah
kenyataannya, land reform ini tidak dapat kebijaksanaan pertanahan mengenai
dilaksanakan seperti tujuan awal, penataan kembali penguasaan dan
dikarenakan beberapa hal, yakni: penggunaan tanah untuk kepentingan
1. Ada beberapa pasal dari UUPA pembangunan, untuk meningkatkan
yang bermasalah sehingga sulit kualitas lingkungan dan pemeliharaan
diharapkan. sumber daya alam dengan melibatkan
2. Kondisi sosial, politik, ekonomi, partisipasi aktif masyarakat. Di dalam
yang tidak mendukung pe- konsolidasi tanah dinyatakan bahwa
laksanaan program ini. tanah-tanah yang tersebar di beberapa
3. Menurut rumusan yang dibuat lokasi, tidak teraturnya letak tanah, tidak
lebih dari seperempat abad yang sempurnanya perbatasan masing-masing

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 136


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

tanah menjadi sasaran dari kegiatan ini. Sebenarnya gagasan untuk menghilangkan
Politik dari konsolidasi tanah ini jelas dualisme tersebut sudah ada sejak awal
menunjukkan bahwa untuk membantu zaman kemerdekaan. Hal yang merugikan
masyarakat dalam usahanya untuk atas dualisme tersebut adalah bahwa
menjadikan daerah itu tertib dan teratur. tanah-tanah yang berasaskan hukum Eropa
Demi tercapainya hal tersebut maka terjamin kepastian hukumnya. Bahwa
dibutuhkan peran aktif dari berbagai tanah-tanah yang berdasarkan Hukum
pihak. Adat yang banyak dimiliki oleh Bangsa
Land reform ini masih diperlukan Indonesia tidak memiliki kepastian hukum
dalam rangka menyelenggarakan sedangkan tanah yang berdasarkan hukum
pembangunan, khususnya untuk Eropa seperti dalam KUH Perdata
memperbaiki tingkat kehidupan para terjamin kepastian hukumnya. Hal inilah
petani, hanya saja ketentuan-ketentuannya yang memacu Bangsa Indonesia untuk
yang masih perlu disesuaikan dengan menghapuskan dualisme tersebut.
perkembangan zaman. Pelaksanaan Pada tanggal 24 September 1960,
pengaturan penguasaan tanah obyek land diundangkanlah UU No. 5 / 1960 tentang
reform merupakan tanggungjawab Undang-Undang Pokok Agraria, dengan
pemerintah dan masyarakat. begitu maka hanya ada satu macam hak
tanah, yaitu hak-hak atas tanah yang
C. Pembahasan Masalah Kedua diakui UUPA. UUPA ini menjadi awal
Sebelum tahun 1960, yakni sebelum yang baik dan sangat penting dalam
berlakunya UU No.5 / 1960 di Indonesia hukum Indonesia khususnya yang
masih terjadi dualisme hukum. Bahwa ada mengatur tentang pertanahan. Karena UU
2 macam jenis tanah yang tentunya ini dianggap telah merombak Hukum
hukumnya pun berbeda-beda. Tanah Agraria yang lama dengan meletakkan
tersebut ialah “Tanah Adat” (Tanah dasar-dasar hukum agraria nasional.
Indonesia) dan “Tanah Barat” (Tanah UUPA ini membuat pokok-pokok
Eropa). Yang mana dualisme ini ketentuan baru dan juga mencabut
merupakan peninggalan zaman Hindia beberapa peraturan perundang-undangan
Belanda yang menyebabkan berbagai yang tidak sesuai dengan cita-cita dan jiwa
kesulitan bagi Bangsa Indonesia. bangsa Indonesia. Dengan adanya UUPA

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 137


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

ini, hilanglah dualisme hukum di negara dengan cara


Indonesia dan terciptalah unifikasi hukum mendapatkan melalalui
di bidang agraria Indonesia. Adapun yang permohonan hak meliputi hak
menjadi tujuan UUPA ini adalah: milik, hak pakai, hak
1. Menciptakan unifikasi dengan cara pengelolaan, HGU, HGB. (Pasal
tidak memberlakukan peraturan 16 UUPA)
hukum tanah yang lama dan b. Hak-hak atas tanah sekunder,
memberlakukan hukum tanah nasional hak atas tanah yang diberikan
berdasarkan hukum adat tidak tertulis. oleh pemilik tanah dengan cara
2. Menciptakan unifikasi hak-hak memperoleh melalui perjanjian,
penguasaan atas tanah melalui pemberian hak antara pemilik
konversi sejak tanggal 24 September tanah dengan calon pemegang
1960. hak, meliputi HGB, hak pakai,
Dan untuk lebih jelasnya tujuan hak sewa, hak usaha bagi hasil,
pokok dari UUPA ini dapat dilihat dalam hak gadai. (Pasal 37, 41, dan 53
penjelasan umum UUPA. Secara umum UUPA.
hak penguasaan atas tanah adalah c. Wakaf,
hubungan hukum yang memberi d. Hak jaminan atas tanah atau hak
wewenang untuk berbuat sesuatu kepada tanggungan (Pasal 23, 33 39, 51
subyek hukum terhadap obyek hukumnya. dan UU No.4 Tahun 1996
Hak atas tanah ini secara hukum tentang Hak Tanggungan)
berdasarkan UUPA dikenal bermacam- Untuk Hak Milik atas Satuan Rumah
macam, yaitu: Susun (HMSRS) bukan hak penguasaan
1. Hak Bangsa Indonesia (Pasal 1) atas tanah melainkan berdasarkan UU
2. Hak menguasai dari negara (Pasal 2) No.16 / 1985 tentang rumah susun
3. Hak ulayat masyarakat-masyarakat meliputi juga satu bagian tertentu sebesar
hukum adat sepanjang kenyataannya nilai perbandingan proporsionalnya dari
masih ada. (Pasal 3) hak atas tanah bersama diatas mana rumah
4. Hak-hak Individual: susun yang bersangkutan berdiri.
a. Hak-hak atas tanah primer, hak Secara yuridis hak-hak atas tanah
atas tanah yang diberikan oleh diperuntukan bagi:

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 138


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

1. Keperluan perorangan, diberikan hak instansi lainnya di kota atau


milik: membangun kantor kepala desa di
a. Untuk pertanian, ada pembatasan desa dengan hak pakai. Untuk
luasnya menurut Pasal 17 UUPA keperluan membangun kantor bagi
jo UU No.56/Prp/1960 tentang keperluan sehari-hari (untuk
land reform. proyek-proyek hak yang tersedia
b. Untuk perumahan belum ada adalah hak pengelolaan yang
pembatasan Pasal 12 UU jangka waktunya tidak terbatas,
No.56/Prp/1960 tentang land misal untuk lapangan terbang)
reform. b. Untuk perusahaan-perusahaan
2. Keperluan perusahaan, diberikan: yang didirikan oleh negara, misal
a. HGU, jangka waktunya 35 tahun Perum / Perser, Perjan,
dan dapat diperpanjang selama 25 Perusahaan Daerah, juga
tahun. diberikan hak pengelolaan dan
b. HGB, jangka waktunya 30 tahun HGU.
dan dapat diperpanjang selama 20 c. Untuk kegiatan keagamaan,
tahun. adalah hak pakai, jangka
c. Hak Pakai, jangka waktunya 25 waktunya tak terbatas.
tahun dan dapat diperpanjang d. Untuk perwakilan negara asing,
selama 20 tahun. hak pakai secara cuma-cuma dan
d. Hak pengelolaan. jangka waktunya tak terbatas.
Jadi dapat disimpulkan tanah untuk Dalam UUPA juga menghendaki
keperluan perorangan tidak dapat agar hak atas tanah yang dimiliki oleh
dibatasi jangka waktunya, tetapi seseorang atau badan hukum tak boleh
luasnya dibatasi, sedangkan tanah dipergunakan semata-mata untuk
untuk keperluan usaha jangka kepentingan pribadi dengan sewenang-
waktunya dibatasi tetapi luasnya tidak wenang tanpa menghiraukan kepentingan
dibatasi. masyarakat, ataupun dengan menelantar-
3. Keperluan khusus, diberikan kan tanah tersebut sehingga tidak
a. Untuk instansi pemerintah, misal bermanfaat, yang kedua hal itu dapat
Departemen, Jawatan, Instansi- menyebabkan kerugian pada masyarakat.

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 139


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

Penggunaan tanah harus meninggal sekalipun, tanah dibutuhkan


disesuaikan dengan keadaan dan sifat meski hanya beberapa meter untuk tempat
daripada hak itu, sehingga bermanfaat penguburannya. Kepentingan manusia
bagi semua pihak. Tetapi dengan adanya yang berbeda-beda menjadikan tanah
fungsi sosial ini, tidak berarti kepentingan diperlukan untuk berbagai macam
perorangan dikesampingkan begitu saja, kepentingan. Tidak seimbangnya
melainkan tetap dilindungi. Mengenai persediaan tanah dengan kebutuhan akan
pembatasan luas hak atas tanah yang dapat tanah telah menimbulkan banyak
dimiliki dan dikuasai oleh perorangan atau persoalan yang beragam.
badan hukum dibatasi yang selanjutnya Oleh karenanya perhatian
diatur dengan UU tersendiri. pemerintah masalah tanah ini selalu
Selain negara dapat memberikan ditingkatkan demi tercapainya
hak atas tanah kepada seseorang atau kemakmuran sebesar-besarnya bagi
badan hukum, maka negara (pemerintah) kehidupan masyarakat Indonesia. Salah
dapat mencabut hak atas tanah tersebut satu usaha yang dilakukan pemerintah
seperti yang tercantum pada Pasal 18 dalam bidang pertanahan adalah dengan
UUPA. Dari pencabutan tersebut, tidak mengundangkan UU No.5 / 1960 tentang
dicabut begitu saja tetapi diberikan ganti Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
kerugian yang layak. Mengenai UU ini sangat penting keberadaannya
pencabutan tersebut diatur selanjutnya karena dianggap sebagai titik awal yang
dalam UU No.20 / 1961 tentang positif bagi bidang Agraria di Indonesia.
Pencabutan Hak Atas Tanah Dan Benda- Salah satu perubahan yang positif
Benda Yang Ada Diatasnya. dengan adanya UU ini, bahwa hilangnya
dualisme hukum pertanahan di Indonesia
Kesimpulan dan menciptakan unifikasi hukum
Tanah sangat erat sekali dengan pertanahan di Indonesia. Sejalan dengan
kehidupan manusia, setiap orang pasti diundangkannya UUPA ini, pemerintah
membutuhkan tanah, baik itu sebagai juga melakukan program land reform
tempat untuk hidup ataupun sebagai guna merombak struktur-struktur
sumber penghasilan dalam tiap kehidupan pertanahan lama dan membangun struktur
sehari-hari. Bahkan ketika manusia itu pertanahan baru.

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 140


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

Yang menjadi program-program Seiring dengan berjalannya waktu,


land reform tersebut diantaranya krisis ekonomi yang berkepanjangan
ditetapkannya larangan menguasai tanah menjadikan fungsi tanah makin menjadi
pertanian yang melampui batas dan tidak teratur dan menjadikan hak-hak
keempat program lainnya yang telah petani seringkali diabaikan. Program land
diuraikan di atas. reform sebagai strategi untuk mencapai
Pada dasarnya kegiatan land keadilan dalam perolehan dan
reform ini adalah suatu kegiatan yang pemanfaatan lahan pertanian telah
menuju kepada apa yang disebut diusahakan agar berjalan. Namun
konsolidasi tanah (land consolidation). Di mengingat tanah yang tersedia makin
dalam kasus tanah ini yang menjadi terbatas serta didukung keterbatasan dana
sasaran utamanya untuk membuat pemerintah karena krisis ekonomi, maka
penguasaan tanah yang semula tidak perlu dipikirkan kembali kelanjutan
teratur menjadi teratur dan program ini disamping pengembangan
menyeragamkan bentuk dan luasnya agar potensi program konsolidasi tanah
merata bagi seluruh rakyat Indonesia. pertanian.
Maka jelas program yang Dalam UUPA menghendaki agar
diadakan oleh pemerintah bertujuan untuk penggunaan tanah (land use) ini
membantu masyarakat untuk menjadikan disesuaikan dengan keadaan dan sifat
daerahnya tertib dan teratur serta daripada hak tersebut dengan sewenang-
memberikan hasil yang bermanfaat bagi wenang terhadap kepentingan masyarakat
rakyat Indonesia. Namun ditengah-tengah luas sehingga dapat memberi manfaat bagi
usaha pemerintah dalam menjalankan rakyat Indonesia.
program ini, ditemukan beberapa Seiring dengan semakin
hambatan. Yang antara lain adalah berkembangnya pola pikir masyarakat
beberapa Pasal dari UUPA yang menjadi menjadi modern, maka kecenderungan
induk program ini bermasalah sehingga terhadap penguasaan dan penggunaan
sulit diterapkan serta di dukung kondisi tanahpun dirasa semakin beragam. Hal ini
sosial, politik, ekonomi pada saat itu menyebabkan kebijakan pemerintah di
(tahun 1961 – 1965) yang masih labil. bidang pemerintahan selama ini harus

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 141


Nadya Sucianti - Land reform Indonesia

selalu diperbaharui sesuai dengan


perkembangan masyarakat yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

UU No.5 / 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria
UU No.20 / 1961 tentang Pencabutan Hak
Atas Tanah Dan Benda-Benda Yang
Ada Diatasnya.
UU No.16 / 1985 tentang Rumah Susun

Lex Jurnalica/ Vol.1 /No.3 /Agustus 2004 142

Anda mungkin juga menyukai