Anda di halaman 1dari 5

Nama: Fransiskus Xaverius Januar/201503228538

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis Eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah Penyebab Masalah
1 Anak masih kurang baik dalam  Berdasarkan ekplorasi  Sekolah belum
berliterasi penyebab masalah memprioritaskan
setelah melakukan pengadaan buku-
kajian literatur dan buku tambahan
wawancara bersama referensi.
rekan guru dan pakar,  Manajemen
penyebab masalahnya perpustakaan yang
dapat disimpulkan belum baik
sebagai berikut:  Perpustakaan
 Hasil wawancara guru dikelola oleh guru,
(Paskalis Maru, S. Pd, yang bukan
Gr.) bidangnya (Bukan
 Kurang basic kepustakaan)
Ketersediaan buku  Tidak adanya
non akademik di ruang atau tempat
perpustakaan. seperti pojok baca
 Kurang atau yang memadai dan
minimnya fasilitas menarik minat
literasi, seperti baca peserta didik.
mading, pojok
baca, dan kondisi
perpustakaan.
 Sekolah tidak serius
dalam menerapkan
program literasi
 Hasil wawancara pakar
(Petronela Ndea, S. Pd)

 Siswa dipaksa
untuk membaca
 isi bacaan yang
tidak menarik
 bacaan yang
mereka baca adalah
sesuatu diluar
kehidupan mereka
sehingga tidak ada
daya tarik bagi
siswa untuk
membaca
2 motivasi belajar siswa yang  Berdasarkan ekplorasi  Siswa
masih rendah penyebab masalah beranggapan
setelah melakukan hanya mata
kajian literatur dan pelajaran
wawancara bersama produktif yang
rekan guru dan pakar, bermanfaat di
penyebab masalahnya dalam dunia
adalah: pekerjaannya
 Hasil wawancara guru nanti. Guru belum
(Paskalis Maru, S. Pd, mampu menggali
Gr.) potensi peserta
 Peserta didik lebih didik
berfokus terhadap  Pembelajaran
mata pelajaran masih berfokus
tertentu (produktif). kepada guru
 Guru belum  Pembelajaran
menerapkan tidak
pembelajaran menggunakan
dengan media yang media-media yang
lebih menarik. menarik.
 Peserta didik lebih  Kurangnya
tertarik untuk pengawasan orang
bermain. tua
 Hasil kajian literatur
menurut Miftahur
Rizki, dkk (2021) yang
berjudul: Hubungan
Pengelolaan Kelas
dengan Motivasi
Belajar Siswa Sekolah
Dasar. pengelolaan
kelas memiliki
hubungan dan
memberikan pengaruh
terhadap motivasi siswa
sekolah dasar. Ketika
keterampilan guru
mampu membangkitkan
ketertarikan dan
semangat siswa untuk
mengikuti pelajaran
maka motivasi belajar
siswapun akan muncul.
Artinya, keterampilan
guru dalam mengelola
kelas menentukan
apakah pembelajaran
di kelas berjalan
dengan efektif atau
sebaliknya. Oleh
karena hal itu, penting
bagi guru untuk
mengetahui dan
memahami cara
mengelola kelas
dengan baik.
3 hubungan antara guru dan  Berdasarkan ekplorasi ● Orang tua sibuk bekerja
orang tua dalam proses penyebab masalah ● Beberapa orang tua
penyelesaian masalah setelah melakukan kurang peduli dengan
pembelajaran peserta didik kajian literatur dan perkembangan belajar
masih terbatas wawancara bersama anaknya
rekan guru dan pakar, ● Rendahnya
penyebab masalahnya pengetahuan orang tua
adalah: terhadap arti penting
 Hasil wawancara guru pengawasan
(Paskalis Maru, S. Pd, perkembangan belajar
Gr.) anak.
● Orang tua ● Orang tua berprinsip
menyerahkan pendidikan anaknya
sepenuhnya pendidikan sepenuhnya
di sekolah tanggungjawab
● Pembelajaran dan sekolah.
kegiatan sekolah atau ● Sekolah jarang
projek jarang mengadakan even-even
melibatkan orang tua yang melibatkan orang
tua.

4 guru belum mahir dalam  Berdasarkan ekplorasi ● Beberapa guru tidak


mengimplementasikan model- penyebab masalah berlatar belakang
model pembelajaran yang setelah melakukan kependidikan
inovatif kajian literatur dan ● Guru tidak melakukan
wawancara bersama pemetaan karakteristik
rekan guru dan pakar, peserta didik sebelum
penyebab masalahnya pembelajaran
adalah: ● Guru lebih fokus pada
 Hasil wawancara guru pencapaian materi
(Paskalis Maru, S. Pd, ● Pembelajaran lebih
Gr.) berfokus kepada guru
● Guru tidak dibekali
● Guru belum dengan pelatihan-
memahami pelatihan tentang
karakteristik perserta model- model
didik pembelajaran
● Guru kurang ● Guru tidak berusaha
memahami model- mengikuti kegiatan-
model pembelajaran kegiatan webinar
yang inovatif tentang model-model
pembelajaran yang
inovatif
● Guru terbiasa mengajar
dengan metode
konvensioanl
5 peserta didik belum mampu  Berdasarkan ekplorasi ● Guru belum memahami
menyelesaikan soal literasi dan penyebab masalah soal bentuk Literasi
numerasi HOTS setelah melakukan numerasi, HOTS
kajian literatur dan ● Guru tidak dibekali
wawancara bersama dengan pelatihan-
rekan guru dan pakar, pelatihan pembuatan
penyebab masalahnya soal Literasi numerasi,
adalah: HOTS
 Hasil wawancara guru
(Paskalis Maru, S. Pd,
Gr.)

● Guru jarang
memberikan soal
berbentuk Literasi-
numerasi, HOTS di
kelas

 Hasil kajian literatur


menurut Meiliya Dwi
Nastiti, dkk (2022)
yang berjudul Literasi
Numerasi Siswa
Sekolah Dasar Kelas
Atas: Beberapa faktor
rendahnya literasi
numerasi siswa sekolah
dasar diantaranya antara
lain kurangnya latihan
soal-soal literasi
numerasi, masih banyak
guru-guru yang belum
mampu menyusun soal-
soal literasi numerasi,
guru cenrdung
membuat soal-soal rutin
dan dapat langsung
diselesaikan dengan
penggunaan suatu
rumus.
 Hasil wawancara pakar
terkait masalah
numerasi (Petronela
Ndea, S. Pd)

 ada peserta didik


yang kecerdasannya
tidak di mata
pelajaran
matematika
 cara mengajar guru
yang klasik
6 masih ada guru yang belum  Berdasarkan ekplorasi ● Minimnya pengetahuan
bisa memanfaatkan penyebab masalah guru terhadap
teknologi/inovasi dalam setelah melakukan perkembangan
pembelajaran kajian literatur dan teknologi dalam
wawancara bersama menunjang
rekan guru dan pakar, pembelajaran yang
penyebab masalahnya lebih menarik
adalah: ● Guru tidak berusaha
 Hasil wawancara guru mengupgrade diri
(Paskalis Maru, S. Pd, ● Jaringan seluler dan
Gr.) internet tidak tersedia
 Kurangnya dengan baik
semangat dan
wawasan Guru
dalam pemanfaatan
Teknologi
 Guru tidak
berkolaborasi dan
berinovasi dengan
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai