Anda di halaman 1dari 10

DISLOKASI

DISUSUN OLEH:
 GUSTIN KURMA WATI (C22022010)

 
KONSEP DISLOKASI
1. PENGERTIAN DISLOKASI
Dislokasi adalah suatu kondisi di mana tulang bergerak menjauh dari sendi atau pindah dari posisinya.
Misalnya, bagian atas tulang lengan yang seharusnya melekat pada sendi bahu. Ketika tulang bergerak atau
meninggalkan sendi, terjadilah dislokasi.
2. PENYEBAB DISLOKASI
Dislokasi disebabkan oleh benturan atau tekanan yang keras pada sendi. Kondisi yang dapat menyebabkan
dislokasi antara lain:
1. Terjatuh, misalnya akibat terpeleset
2. Cedera akibat olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti sepakbola atau bela diri.
3. Trauma yang tidak berhubungan dgn olah raga sperti benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor.
4. Terjadi tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
3. MANISFESTASI KLINIS
Dislokasi bisa menimbulkan beragam gejala pada setiap orang yang mengalaminya. Berikut
beberapa gejala dislokasi yang mungkin muncul:
1. Kekakuan.
2. Kejanggalan bentuk sendi
3. Pembengkakan, lebam, atau kemerahan pada sendi.
4. Sulit atau tidak dapat menggerakkan sendi
5. Nyeri saat sendi berusaha digerakkan
6. Mati rasa atau rasa kesemutan pada daerah sekitar sendi
7. Gangguan gerakan (kehilangan monilitas normal) : otot-otot tidak dapat berkerja dengan baik
pada tulang tersebut.

4. KLASIFIKASI
1. Dislokasi congenital
2. Dislokasi patologik
3. Dislokasi traumatic

Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :


1.Dislokasi Akut
2. Dislokasi Kronik
3. Dislokasi Berulang
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat bagian
sendi yang dicurigai mengalami dislokasi, serta memeriksa sirkulasi
darah di bagian tersebut. Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat
melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti
1. RONTGEN, untuk memastikan adanya dislokasi atau kerusakan
lain yang mungkin terjadi pada sendi.
2. CT Scan atau , untuk membantu dokter memeriksa kerusakan
pada struktur jaringan lunak di sekitar sendi yang mengalami
dislokasi.
5. MANIFESTASI GAGAL JANTUNG

Tindakan Medis Perawatan Mandiri

a. Tindakan Reduksi ( Untuk


a. Mengompres sendi dengan es
mengembalikan tulang
jika dislokasi masih baru/ air
pada posisi awal
hangat 15-20 menit/sehari
b. Imobilitas, ( Untuk b. Mengistirahatkan
menyangga tulang & sendi(Kurangi pergerakan yang
mencegah bergeraknya menimbulkan nyeri)
sendi c. Melatih sendi dengan gerakan
c. Operasi ringan dan dilakukan secara
perlahan
d. Rehabilitasi
e. Takikardi
6. KOMPLIKASI

KOMPLIKASI DINI
a. Cedera saraf, saraf aksila dapat cedera, pasien tidak dapat mengkerutkan otot
deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tsb
b. Cedera pembulu darah
c. Fraktur dislokasi

KOMPLIKASI LANJUT
a. Kelemahan otot
b. Kerusakan saraf dan pembulu darah di daerah sekitar sendi robeknya ligamen,
otot, bahkan jaringan lunak yang menghubungkan otot dengan tulang
c. Peradangan pada sendi yang mengalami dislokasi
d. meningkatkan risiko cedera kembali pada sendi yang mengalami dislokasi
PENGKAJIAN
Pengkajian Riwayat Keperawatan
1. Anamnesis ( Identitas pasien) 1. Keluhan Utama
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan diagnostic Keluhan utama pada pasien dislokasi adalah psien

a) Pemeriksaan rontgen untuk melihat lokasi mengeluhkan adanya nyeri. Kaji penyebab, kualitas,
skala nyeri dan saat kapan nyeri meningkat dan saat kapan
dari dislokasi
nyeridirasakan menurun.
b) Pemeriksaan CT-Scan digunakan untuk 2. Riwayat Penyakit Sekarang
melihat ukuran dan lokasi tumor dengan Klien biasanya mengeluhkan nyeri pada bagian
yang terjadi dislokasi, pergerakan terbatas, pasien
gambar 3 dimensi melaporkan penyebab terjadinya cedera.
c) Pemeriksaan MRI untuk pemeriksaan 3. Riwayat penyakit dahulu
persindian dnegan menggunakan
gelombang magnet dan gelombang
frekuensi radio sehingga didapatkan
gambar yang lebih detail
DIAGNOSA KEPERAWATAN

01 03
Nyeri akut berhubungan Resiko tinggi trauma
dengan agen penyebab yang berhubungan
cedera (Fisik) dengan ketidaktahuan
teknik mobilitas dan
imobilisasi
02 .
Hambatan mobilitas fisik 04
Ansietas berhubungan dengan
behubungan dengan kurangnya pengetahuan
gangguan muskuloskletal tentang penyakit
PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebab cedera (fisik)
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan
dengan kriteria hasil :
Memperlihatkan pengendakian nyeri
Melaporkan tidak adanya nyeri
Tidak menunjukan adanya nyeri meningkat (tidak ada ekspresi nyeri pada
wajah, tidak gelisau atau ketegangan otot, tidaj merintih/ menangis.  
Intervensi Rasional
1. Observasi keadaan umum klien 1. Mengetahui intensitas nyeri
( tingkat nyeri & TTV )

2. Posisi relaksasi pada klien dapat


2. Beri posisi nyaman semi fowler mengalihkan focus pikiran klien
pada nyeri
3. Ajarkan teknik distraksi dan
relaksasi
3. Teknik relaksasi dan distarksi
dapat mengurangi nyeri
4. Kompres air hangat pada posisi
nyeri
4. Analgesic mengurangi nyeri
5. Kolaborasi dalam pembeian
analgesic

 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai