Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FINAL TEST

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi


Penelitian Pendidikan
Dosen Pembimbing :
Dr. Amrin Batubara M.Pd

Disusun Oleh :

Khumairo Qurrotu’ain (210107110062)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS FAKULTAS ILMU


TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

NOVEMBER 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji bagi Allah SWT dan ucapan syukur kami panjatkan kepada-Nya atas limpahan
nikmat taufiq hidayahnya serta inayah-Nya kepada kita, sehingga saya mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik serta selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Alhamdulillah.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita yakni nabi
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah
yakni syari’at agama Islam.
Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada bapak Dr. Amrin
Batubara, M.Pd. yang telah membimbing kami sehingga kita mampu mengerjakan tugas ini
dengan sebaik-baiknya.
Terakhir, perkenankan saya untuk memaparkan ilmu yang telah kami dapatkan dari hasil
pembelajaran kami. Semoga pemaparan ilmu yang kami berikan dapat memberikan manfaat
kepada semuanya khususnya kepada kami penulis makalah ini. Amiin Ya Robbal Alamiin.
Wassalamualaikum wr.wb.

Malang, 13 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................2

Daftar Isi ....................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................4

C. Tujuan ...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Perbedaan karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif ................................6

B. Rekomendasi strategi untuk mengatur riset .........................................................7

C. Cara mengidentifikasi variabel .............................................................................9

D. Laporan penelitian .............................................................................................10

E. Mengidentifikasi bagan penelitian......................................................................12

F. Analisis pengajaran bahasa inggris ....................................................................13

G. Peran penting laporan penelitian yang baik dalam proyek penelitian ................14

H. Metode pengumpulan data yang berbeda ..........................................................15

I. Wawancara,angket,observasi, dokumentasi dan tes sebagai teknik/instrumen


pengumpulan data .............................................................................................. 16

J. Berbagai jenis analisis data menunjukkan pentingnya masing-masing .............18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian adalah pendekatan dan teknik sistematis yang digunakan
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data untuk menyelidiki
pertanyaan atau masalah penelitian tertentu. Metode-metode ini memberi para peneliti
kerangka kerja terstruktur untuk mengumpulkan informasi yang andal dan valid, yang
pada akhirnya mengarah pada kesimpulan berbasis bukti.
Studi penelitian yang dirancang dengan baik bergantung pada pemilihan metode
penelitian yang tepat yang selaras dengan tujuan penyelidikan. Pilihan metode
penelitian bergantung pada berbagai faktor, termasuk sifat pertanyaan penelitian, jenis
data yang diperlukan, sumber daya yang tersedia, dan pertimbangan etis.
Metode penelitian mencakup berbagai teknik, antara lain wawancara, survei,
observasi, eksperimen, analisis arsip, dan tinjauan dokumen. Setiap metode memiliki
kekuatan, keterbatasan, dan aplikasi spesifiknya sendiri, yang memungkinkan peneliti
mengumpulkan data dengan cara yang sesuai dengan konteks penelitian.
Selanjutnya, metode penelitian dapat dikategorikan secara luas ke dalam
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif melibatkan
pengumpulan dan analisis data numerik, menggunakan alat dan teknik statistik untuk
mengukur, menganalisis, dan menggeneralisasi temuan. Metode penelitian kualitatif,
di sisi lain, fokus pada pengumpulan data non-numerik untuk mengeksplorasi makna,
pengalaman, dan persepsi, seringkali menggunakan teknik seperti wawancara,
observasi, dan analisis isi.
Pemilihan metode penelitian juga mempertimbangkan validitas dan reliabilitas
data yang terkumpul. Validitas mengacu pada sejauh mana penelitian secara akurat
mengukur atau mewakili konsep yang sedang diselidiki, sedangkan reliabilitas
berkaitan dengan konsistensi dan replikasi temuan. Peneliti menggunakan berbagai
strategi, seperti triangulasi (menggunakan beberapa metode), validasi peserta, dan
pemeriksaan reliabilitas antar penilai, untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas
penelitian mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif?
2. Bagaimana rekomendasi strategi untuk mengatur riset?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi variabel?

4
4. Bagaimana laporan penelitian ?
5. Bagaimana mengidentifikasi bagan penelitian ?
6. Bagaimana analisis pengajaran bahasa inggris dengan menggunakan audio lingual
method lebih baik dari pada communicative method ?
7. Bagaimana peran penting laporan penelitian yang baik dalam proyek penelitian ?
8. Bagaimana metode pengumpulan data yang berbeda ?
9. Bagaimana membahas wawancara, angket, observasi, dokumentasi dan tes sebagai
teknik/instrumen pengumpulan data ?
10. Bagaimana berbagai jenis analisis data menunjukkan pentingnya masing-masing ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui perbedaan karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif
2. Mengetahui rekomendasi strategi untuk mengatur riset
3. Mengetahui cara mengidentifikasi variabel
4. Mengetahui laporan penelitian
5. Mengetahui mengidentifikasi bagan penelitian
6. Mengetahui analisis pengajaran bahasa inggris dengan menggunakan audio lingual
method lebih baik dari pada communicative method
7. Mengetahui peran penting laporan penelitian yang baik dalam proyek penelitian
8. Mengetahui metode pengumpulan data yang berbeda
9. Mengetahui membahas wawancara, angket, observasi, dokumentasi dan tes sebagai
teknik/instrumen pengumpulan data
10. Mengetahui berbagai jenis analisis data menunjukkan pentingnya masing-masing

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERBEDAAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF DAN


KUANTITATIF
Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif adalah dua pendekatan berbeda untuk
melakukan penelitian dan memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya. Berikut
adalah karakteristik utama yang membedakan penelitian kualitatif dari penelitian
kuantitatif:1
1) Sifat Data
Penelitian kualitatif terutama berkaitan dengan data non-numerik, seperti teks,
gambar, observasi, wawancara, dan narasi. Ini berfokus pada pemahaman pengalaman
subjektif, makna, dan interpretasi individu atau kelompok. Sebaliknya, penelitian
kuantitatif bergantung pada data numerik dan analisis statistik untuk mengukur,
mengukur, dan menganalisis variabel dan hubungannya.
2) Desain Penelitian
Penelitian kualitatif sering menggunakan desain penelitian yang fleksibel dan
eksploratif. Peneliti dapat menggunakan metode seperti wawancara, kelompok fokus,
etnografi, studi kasus, atau analisis konten untuk mengumpulkan data yang mendalam
dan terperinci. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan, mengeksplorasi
fenomena, dan menghasilkan teori. Penelitian kuantitatif, di sisi lain, mengikuti desain
penelitian yang terstruktur dan telah ditentukan sebelumnya. Ini melibatkan pengujian
hipotesis, kelompok kontrol, pengambilan sampel acak, dan analisis statistik untuk
menetapkan pola, hubungan, dan generalisasi.
3) Ukuran Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian kualitatif biasanya melibatkan ukuran sampel yang lebih kecil
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Fokusnya adalah memilih peserta yang
dapat memberikan informasi yang kaya dan terperinci daripada mencapai keterwakilan
statistik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk
pengambilan sampel yang bertujuan, di mana partisipan dipilih berdasarkan

1
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2017). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five
approaches. Sage Publications.

6
relevansinya dengan topik penelitian atau perspektif unik mereka. Dalam penelitian
kuantitatif, ukuran sampel yang lebih besar sering digunakan untuk mencapai kekuatan
statistik dan generalisasi. Teknik pengambilan sampel acak biasanya digunakan untuk
memastikan sampel yang representatif.
4) Analisis Data
Penelitian kualitatif melibatkan proses analisis data yang iteratif dan induktif.
Peneliti membenamkan diri dalam data, mengidentifikasi pola, tema, dan kategori, dan
mengembangkan teori atau penjelasan berdasarkan temuan yang muncul. Teknik seperti
analisis tematik, analisis isi, atau grounded theory biasanya digunakan. Penelitian
kuantitatif, di sisi lain, melibatkan analisis data deduktif dan statistik. Peneliti
menggunakan tes statistik yang telah ditentukan sebelumnya untuk menganalisis data
numerik dan menguji hipotesis, mengidentifikasi korelasi atau asosiasi, dan menarik
kesimpulan berdasarkan signifikansi statistik.
5) Subjektivitas dan Peran Peneliti
Penelitian kualitatif mengakui subjektivitas peneliti dan mengakui bahwa proses
penelitian dipengaruhi oleh latar belakang, keyakinan, dan interaksi peneliti dengan
partisipan. Peneliti sering terlibat dalam refleksifitas, mengakui bias dan asumsi mereka
sendiri dan bagaimana ini dapat membentuk penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, ada
penekanan pada objektivitas, dengan peneliti berusaha untuk meminimalkan bias pribadi
dan menjaga sikap netral.
6) Temuan dan Pelaporan
Penelitian kualitatif biasanya menyajikan temuan dalam format deskriptif dan
naratif. Hasil sering disajikan dengan menggunakan kutipan, kutipan, dan deskripsi yang
kaya untuk menyampaikan inti dari pengalaman peserta. Penekanannya adalah pada
memberikan pemahaman yang rinci dan kontekstual tentang topik penelitian. Dalam
penelitian kuantitatif, temuan biasanya disajikan menggunakan ukuran statistik, grafik,
dan tabel. Hasil dilaporkan secara ringkas dan standar, dengan fokus pada signifikansi
statistik, ukuran efek, dan generalisasi.
B. REKOMENDASI STRATEGI UNTUK MENGATUR RISET
1) Mengorganisir kajian berdasarkan topik
Metode ini adalah salah satu rekomendasi strategi untuk mengatur riset karena
memungkinkan pengumpulan penelitian yang relevan tentang suatu topik atau topik
teratas. Ini membantu dalam mengidentifikasi tren, pola, dan kesenjangan dalam

7
literatur yang ada. Dengan melakukan studi berbasis topik, dapat membangun
kerangka kerja yang koheren dan terstruktur untuk bidang studi.
Metode yang digunakan dalam penelitian literatur untuk mengelompokkan studi
yang relevan berdasarkan tema atau topik umum adalah dengan mengatur studi
berdasarkan topik. Ini termasuk membuat sistem yang terorganisir untuk
mengkoordinasikan dan memeriksa tulisan untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang suatu wilayah ujian.
Langkah-langkah berikut diikuti oleh peneliti ketika mengelompokkan studi
berdasarkan subjek:
a. Tentukan subjek penelitian
Tentukan bidang minat atau penelitian secara rinci. Ini memberikan konsentrasi
pada survei penulisan dan membantu dalam membedakan subjek atau ide mendasar
yang akan diselidiki.
b. Menyelesaikan pencarian literatur menyeluruh
Untuk menemukan berbagai studi yang terkait dengan topik penelitian, lakukan
pencarian komprehensif dari database akademik, jurnal, buku, dan sumber lain
yang relevan. Untuk menjamin pencarian menyeluruh, gunakan kata kunci dan
istilah pencarian yang tepat.
c. Mengevaluasi literatur yang tersedia
Secara kritis mengevaluasi relevansi, metodologi, temuan, dan kontribusi studi
yang dipilih untuk topik penelitian setelah membacanya. Buat daftar temuan,
argumen, dan teori paling penting dalam setiap penelitian.
d. Bedakan subjek atau poin normal
Periksa substansi ujian dan kenali subjek, ide, atau poin normal yang muncul.
Telusuri pemikiran, contoh, atau hipotesis berulang yang dibicarakan di banyak
investigasi.
e. Buat subtopik atau kategori
Buat kategori atau subtopik untuk mengelompokkan studi berdasarkan tema
atau topik yang diidentifikasi. Bidang minat utama dalam topik penelitian harus
diwakili oleh kategori ini. Misalnya, dengan asumsi poin pemeriksaannya adalah
"Dampak perubahan lingkungan terhadap keanekaragaman hayati", klasifikasi
dapat memasukkan "Efek pada sistem biologis", "Pemusnahan spesies", dan
"Prosedur perlindungan".
f. Klasifikasikan studi dengan cara berikut
8
Berdasarkan konten utama dan relevansi masing-masing studi, kelompokkan
ke dalam kategori atau subtopik yang sesuai. Ini membantu dalam membuat
asosiasi penulisan yang terorganisir, mengingat pemeriksaan yang lebih mudah dan
korelasi konsentrasi dalam setiap klasifikasi.
g. Analisis dan gabungkan literatur yang tersedia
Analisis studi di setiap kategori untuk menemukan koneksi, perbedaan, dan
kesenjangan pengetahuan. Temukan tren, kontroversi, atau bidang kesepakatan
dengan membandingkan studi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap
tentang topik penelitian, gabungkan informasinya.

Mengoordinasikan ujian berdasarkan poin membantu spesialis dalam


mengawasi dan menguasai sejumlah besar tulisan. Ini memberdayakan bukti yang
dapat dikenali dari topik utama, spekulasi, dan lubang informasi di dalam area ujian.
Selain itu, ini memberikan sistem yang terorganisir untuk memadukan dan merinci
penemuan survei penulisan, mendorong pertunjukan eksplorasi saat ini yang tegas dan
efisien.

C. MENGIDENTIFIKASI VARIABEL
1) Variabel Independen
Variabel independen sering disebut juga sebagai variabel bebas, variabel yang
mempengaruhi. Variabel bebas juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai
yang jika muncul maka akan memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain.
Menurut Tritjahjo Danny Soesilo, variabel Independen merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat).2 Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independent variable), adalah
variabel yang menjadi penyebab atau memiliki kemungkinan teoritis berdampak pada
variabel lain. Variabel bebas umumnya dilambangkan dengan huruf X. Dengan
demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu
muncul (ada), dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah,
peneliti dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara sembarangan. Variabel
bebas bukanlah suatu kondisi yang terlepas sama sekali dengan keberadaan variabel
terikat.

2
Surahman, Metode Penelitian …………., hlm. 58.

9
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah kurang tidur yang berbeda.
Variabel bebas merupakan faktor yang diubah atau dimanipulasi oleh peneliti untuk
melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen.
2) Variable Dependen
Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang secara struktur berpikir
keilmuan menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel lainnya.
Variabel tak bebas ini menjadi primaryinterest to the researcher atau persoalan pokok
bagi si peneliti, yang selanjutnya menjadi objek penelitian.3 Dengan demikian, variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Sehingga variabel ini merupakan variabel terikat yang
besarannya tergantung dari besaran variabel indpenden ini, akan memberi peluang
terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan
dalam variabel independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan varibel
dependen, diharap akan menyebabkan variabel dependen berubah sekian satuan juga.
Sebalikanya jika terjadi diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan) variabel
dependen sekian satuan juga.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembelajaran suku kata yang tidak
masuk akal. Variabel dependen merupakan variabel yang diukur atau diamati untuk
melihat perubahan atau efek yang terjadi sebagai akibat dari manipulasi variabel bebas.
Dalam konteks ini, peneliti ingin melihat bagaimana berbagai jumlah kurang tidur dapat
mempengaruhi kemampuan pembelajaran suku kata yang tidak masuk akal.
D. LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian biasanya terdiri dari beberapa bagian dasar, meskipun struktur dan
judul spesifik dapat bervariasi tergantung pada bidang dan tujuan laporan. Berikut adalah
bagian umum yang ditemukan dalam banyak laporan penelitian:
1) Title Page
Ini termasuk judul laporan, nama penulis, tanggal penyerahan, dan informasi
relevan lainnya seperti lembaga atau organisasi yang berafiliasi dengan penelitian.
2) Abstract
Abstrak memberikan ringkasan singkat dari proyek penelitian, menyoroti tujuan
utama, metodologi, temuan utama, dan kesimpulan. Biasanya ditulis setelah selesainya
seluruh laporan dan membantu pembaca dengan cepat memahami esensi penelitian.

3
Hardani. dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif……….., hlm. 305-306.

10
3) Introduction
Pendahuluan menetapkan konteks dan latar belakang penelitian. Ini
menguraikan masalah atau pertanyaan penelitian, memberikan alasan untuk penelitian,
dan menyajikan tujuan atau hipotesis yang ingin dituju oleh penelitian.
4) Literature Review
Tinjauan pustaka meninjau penelitian yang relevan dan karya ilmiah yang
terkait dengan topik penelitian. Ini menunjukkan pemahaman peneliti tentang
pengetahuan saat ini dan mengidentifikasi setiap kesenjangan atau kontroversi yang
ingin diatasi oleh penelitian ini. Kajian biasanya menyertakan kutipan dan referensi ke
karya lain.
5) Methodology
Bagian metodologi menjelaskan desain penelitian, pendekatan, dan prosedur
yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Di dalamnya dijelaskan
tentang teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data (seperti survei,
eksperimen, wawancara, atau observasi), dan alat atau instrumen apa saja yang
digunakan. Bagian ini harus memberikan rincian yang cukup bagi peneliti lain untuk
mereplikasi penelitian.
6) Results
Bagian hasil menyajikan temuan penelitian. Ini mungkin termasuk analisis
statistik, bagan, tabel, atau representasi visual lainnya dari data yang dikumpulkan.
Hasilnya harus diatur secara logis dan disajikan dengan cara yang jelas dan ringkas.
7) Discussion
Bagian diskusi menafsirkan dan menjelaskan hasil dalam konteks tujuan
penelitian dan literatur yang ada. Ini mengeksplorasi implikasi dari temuan,
mengidentifikasi keterbatasan penelitian, dan menyarankan area untuk penelitian lebih
lanjut. Bagian ini sering mencakup analisis peneliti, wawasan, dan argumen.
8) Conclusion
Kesimpulan merangkum temuan utama dan signifikansinya. Ini menyatakan
kembali tujuan penelitian dan menyoroti bagaimana studi tersebut berkontribusi pada
pengetahuan yang ada. Mungkin juga membahas implikasi praktis atau rekomendasi
yang muncul dari penelitian.
9) References
Bagian referensi mencantumkan semua sumber yang dikutip dalam laporan. Ini
mengikuti gaya kutipan tertentu (seperti APA, MLA, atau Chicago) dan menyertakan

11
informasi bibliografi lengkap untuk memungkinkan pembaca menemukan sumber
aslinya.
10) Appendices
Lampiran berisi bahan tambahan yang mendukung penelitian, tetapi tidak
termasuk dalam bagian utama laporan. Ini dapat mencakup kuesioner survei, transkrip
wawancara, data mentah, atau perhitungan terperinci.
Penting untuk dicatat bahwa struktur dan tajuk khusus mungkin berbeda tergantung
pada disiplin ilmu atau bidang penelitian. Selain itu, beberapa laporan mungkin
menyertakan bagian lain seperti ringkasan eksekutif, ucapan terima kasih, atau
glosarium, jika perlu.
E. MENGIDENTIFIKASI BAGAN PENELITIAN
a. Variabel bebas: Metode pembelajaran (komunikatif vs. tradisional)
b. Variabel terikat: Hasil postes siswa
c. Populasi: Siswa-siswa SMA dari jurusan IPS
d. Kelompok eksperimen: Kelompok pertama yang diberi pelajaran bahasa Inggris
dengan metode komunikatif
e. Kelompok kontrol: Kelompok kedua yang diajar dengan metode tradisional
f. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelompok Eksperimen | Kelompok Kontrol
Metode Komunikatif | Metode Tradisional
(N=50) | (N=50)
Pretest (T1) | Pretest (T1)
Intervensi (X)
Postest (T2) | Postest (T2)
Keterangan:
N = jumlah individu dalam setiap kelompok
Pretest (T1) = pengukuran sebelum intervensi
Intervensi (X) = pemberian pelajaran bahasa Inggris dengan metode yang ditentukan
(komunikatif atau tradisional)
Postest (T2) = pengukuran setelah intervensi
Pada desain ini, terdapat kelompok eksperimen (diberi metode komunikatif) dan
kelompok kontrol (diberi metode tradisional). Sebelum intervensi, dilakukan pengukuran
awal (pretest) pada kedua kelompok untuk memperoleh baseline. Setelah intervensi,

12
dilakukan pengukuran akhir (postest) pada kedua kelompok untuk membandingkan
hasilnya.
F. ANALISIS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN
AUDIO LINGUAL METHOD LEBIH BAIK DARI PADA COMMUNICATIVE
METHOD
a. Desain Eksperimen
1) Partisipan: Pilih dua kelompok siswa dengan jumlah yang seimbang dari
tingkat yang sama.
 Kelompok A: Mengikuti pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan
metode Audio Lingual.
 Kelompok B: Mengikuti pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan
metode Communicative.
2) Variabel bebas
 Metode Pengajaran: Audio Lingual Method (kelompok A) vs.
Communicative Method (kelompok B)
3) Variabel Terikat
 Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris: dapat diukur melalui tes tulis,
tes lisan, atau kombinasi keduanya.
 Motivasi belajar: dapat diukur melalui angket atau skala penilaian.
4) Prosedur
 Identifikasi kelompok siswa dan penugasan mereka ke dalam kelompok A
dan B secara acak.
 Selama periode waktu yang ditentukan (misalnya, 3 bulan), kelompok A
akan menerima pengajaran bahasa Inggris menggunakan metode Audio
Lingual, sedangkan kelompok B akan menerima pengajaran bahasa Inggris
menggunakan metode Communicative.
 Setelah periode pengajaran, lakukan pengukuran kemampuan berbahasa
Inggris dan motivasi belajar pada kedua kelompok siswa.
 Analisis data untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan
antara kedua kelompok dalam hal peningkatan kemampuan berbahasa
Inggris dan motivasi belajar.
b. Desain yang Mungkin Dilaksanakan di Sekolah

13
Pada kenyataannya, pelaksanaan eksperimen yang melibatkan dua metode
pengajaran secara langsung di sekolah mungkin memiliki kendala praktis dan
waktu yang terbatas. Oleh karena itu, dalam konteks sekolah, desain yang lebih
mungkin adalah studi komparatif observasional atau penelitian korelasional.
Berikut adalah contoh desain yang lebih praktis:
1) Partisipan: Ambil sampel siswa dari kelas yang sama atau berbeda yang telah
menerima pengajaran bahasa Inggris menggunakan metode Audio Lingual
atau Communicative Method.
2) Variabel bebas
 Metode Pengajaran: Audio Lingual Method (kelompok A) vs.
Communicative Method (kelompok B)
3) Variabel Terikat
 Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris: dapat diukur melalui tes tulis,
tes lisan, atau nilai akademik siswa.
 Motivasi belajar: dapat diukur melalui angket atau skala penilaian
4) Prosedur
 Identifikasi kelompok siswa yang telah menerima pengajaran
menggunakan metode Audio Lingual atau Communicative Method.
 Kumpulkan data tentang peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan
motivasi belajar dari catatan nilai atau hasil tes sebelum dan setelah
penerapan metode pengajaran.
 Analisis data untuk menentukan adanya korelasi antara metode pengajaran
yang digunakan dengan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan
motivasi belajar siswa.
G. PERAN PENTING LAPORAN PENELITIAN YANG BAIK DALAM PROYEK
PENELITIAN
1) Menyajikan Temuan dan Hasil
Laporan penelitian yang baik memungkinkan peneliti untuk secara sistematis
menyajikan temuan dan hasil penelitian mereka. Ini termasuk menjelaskan metodologi
yang digunakan, menganalisis data, dan memberikan interpretasi yang tepat terhadap
temuan penelitian. Laporan ini menjadi sumber informasi yang berharga bagi
komunitas ilmiah dan masyarakat umum untuk memahami penelitian yang telah
dilakukan.
2) Membagikan Pengetahuan dan Penemuan Baru

14
Laporan penelitian membantu dalam membagikan pengetahuan dan penemuan
baru kepada komunitas ilmiah dan masyarakat luas. Melalui laporan ini, peneliti dapat
mempresentasikan temuan mereka, mengungkapkan kebenaran empiris yang telah
mereka temukan, dan menyumbang pada pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita.
Laporan penelitian yang baik memainkan peran penting dalam kemajuan pengetahuan
dan membangun dasar untuk penelitian lanjutan.
3) Mendukung Replikasi dan Validasi
Laporan penelitian yang baik menyediakan detail yang cukup tentang
metodologi, pengumpulan data, dan analisis yang dilakukan sehingga penelitian dapat
direplikasi oleh peneliti lain. Ini memungkinkan peneliti lain untuk menguji ulang hasil
penelitian dan memverifikasi keabsahan temuan yang telah dilaporkan. Replikasi dan
validasi penting dalam membangun kepercayaan dan keandalan dalam penelitian
ilmiah.
4) Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Laporan penelitian yang baik mencerminkan transparansi dan akuntabilitas
dalam proses penelitian. Dengan menjelaskan dengan jelas langkah-langkah yang
diambil, data yang digunakan, dan analisis yang dilakukan, laporan penelitian
memungkinkan orang lain untuk memahami secara lengkap dan objektif tentang apa
yang telah dilakukan dalam penelitian tersebut. Ini memfasilitasi dialog ilmiah, kritik,
dan pertukaran ide yang lebih baik antara para peneliti.
5) Dokumentasi dan Referensi
Laporan penelitian yang baik berfungsi sebagai dokumen resmi yang
mendokumentasikan penelitian yang telah dilakukan. Hal ini sangat penting dalam
menghindari penyalahgunaan atau pencurian intelektual. Selain itu, laporan penelitian
yang baik juga mencakup daftar referensi yang memberikan penghargaan dan
pengakuan kepada peneliti sebelumnya yang telah memberikan kontribusi pada bidang
penelitian yang relevan.
Dalam kesimpulan, laporan penelitian yang baik memainkan peran penting dalam
proyek penelitian dengan menyajikan temuan dan hasil penelitian, membagikan
pengetahuan baru, mendukung replikasi dan validasi, meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas, serta sebagai dokumen resmi dan referensi. Laporan penelitian yang baik
membantu membangun fondasi pengetahuan yang kuat dan mendorong kemajuan
dalam penelitian ilmiah.
H. METODE PENGUMPULAN DATA YANG BERBEDA
15
1) Observasi (pengamatan)
Teknik pengumpulan data observasi dilakukan dengan pengamatan langsung.
Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati
menggunakan pancaindra yang kemudian dikumpulkan dalam catatan atau alat rekam.
Observasi terbagi menjadi tiga yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang atau
tersamar dan observasi tak berstruktur.
2) Kuesioner (Angket)
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara
memberikan sederet pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Pertanyaan yang
diberikan kepada responden merupakan pertanyaan yang diperlukan untuk penelitian.
Penting untuk diketahui sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner
harus diuji terlebih dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan
yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel.
3) Interview (Wawancara)
Teknik pengumpulan data ini dilakukan secara langsung oleh peneliti dalam
bentuk tanya jawab atau wawancara oleh narasumber yang bertindak sebagai informan
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Seperti kuesioner,
pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya peneliti dapat
memperoleh data yang dibutuhkan.
4) Studi Pustaka
Studi pustaka juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang juga
banyak digunakan oleh para peneliti. Teknik pengumpulan data studi pustaka
dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relevan atau sesuai yang dibutuhkan
untuk penelitian dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang
reliabel dan juga sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan.
5) Studi Dokumen
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengandalkan dokumen
sebagai salah satu sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian.
Dokumen yang digunakan dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar atau foto.

I. MEMBAHAS WAWANCARA, ANGKET, OBSERVASI, DOKUMENTASI DAN


TES SEBAGAI TEKNIK/INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1) Wawancara

16
Wawancara melibatkan komunikasi langsung antara peneliti dan partisipan,
baik secara langsung, melalui telepon, atau melalui platform online. Wawancara dapat
terstruktur (dengan pertanyaan yang telah ditentukan) atau tidak terstruktur (lebih
terbuka). Metode ini memungkinkan eksplorasi mendalam tentang pemikiran,
pengalaman, dan perspektif peserta. Ini sangat berguna saat mencari informasi yang
terperinci dan bernuansa. Namun, wawancara dapat memakan waktu dan dapat
dipengaruhi oleh bias peneliti atau kesediaan partisipan untuk berbagi informasi.
2) Kuesioner
Kuesioner adalah bentuk pengumpulan data terstruktur, di mana peserta
menanggapi serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Mereka dapat
dikelola secara langsung, melalui surat, atau online. Kuesioner memungkinkan
peneliti untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar peserta secara efisien. Mereka
dapat digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif, tergantung pada
jenis pertanyaan yang diajukan. Namun, tanggapan kuesioner mungkin terbatas pada
pilihan yang diberikan, dan ada risiko bias tanggapan atau kesalahpahaman
pertanyaan oleh peserta..
3) Pengamatan
Pengamatan melibatkan secara sistematis menonton dan merekam perilaku,
peristiwa, atau fenomena dalam pengaturan alami mereka. Ini dapat dilakukan melalui
pengamatan langsung atau dengan menggunakan rekaman video atau audio.
Pengamatan berguna untuk menangkap data real-time, memahami interaksi sosial, dan
mendokumentasikan isyarat non-verbal. Ini memberikan data kualitatif yang kaya dan
dapat mengungkap wawasan yang mungkin tidak ditangkap melalui wawancara atau
kuesioner. Namun, kehadiran seorang pengamat dapat mempengaruhi perilaku
partisipan, dan interpretasi data yang diamati dapat bersifat subyektif.
4) Dokumentasi
Dokumentasi mengacu pada pengumpulan catatan, dokumen, atau artefak yang
ada yang memberikan informasi yang relevan dengan penelitian. Ini mencakup
sumber-sumber seperti laporan, catatan resmi, dokumen sejarah, foto, dan rekaman
audio atau video. Dokumentasi berharga saat mempelajari peristiwa masa lalu,
menganalisis data organisasi, atau melakukan analisis isi. Ini memberikan perspektif
historis atau kontekstual dan dapat melengkapi metode pengumpulan data lainnya.
Namun, ketersediaan dan aksesibilitas dokumen yang relevan dapat menjadi
tantangan, dan keakuratan informasi dapat bervariasi.

17
5) Tes
Tes melibatkan administrasi tugas atau penilaian standar untuk mengukur
kemampuan, keterampilan, pengetahuan, atau sikap khusus peserta. Tes dapat
dilakukan dalam pengaturan terkontrol atau konteks dunia nyata. Mereka memberikan
data yang objektif dan terukur, memungkinkan untuk perbandingan dan analisis
statistik. Tes umumnya digunakan dalam penelitian pendidikan, penilaian psikologis,
dan studi klinis. Namun, hasil tes dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
kecemasan tes, bias budaya, atau motivasi peserta.
J. BERBAGAI JENIS ANALISIS DATA MENUNJUKKAN PENTINGNYA
MASING-MASING.

1) Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif melibatkan meringkas dan menggambarkan karakteristik utama
dari kumpulan data. Ini memberikan ikhtisar data yang jelas dan ringkas melalui ukuran
seperti rata-rata, median, mode, standar deviasi, dan representasi grafis. Analisis
deskriptif membantu peneliti memahami pola dasar, tren, dan distribusi dalam data.
2) Analisis Inferensial
Analisis inferensial bertujuan untuk menarik kesimpulan atau membuat
kesimpulan tentang populasi yang lebih besar berdasarkan sampel data. Ini melibatkan
teknik statistik seperti pengujian hipotesis, interval kepercayaan, dan analisis regresi.
Analisis inferensial memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi dan prediksi
di luar data yang dikumpulkan.
3) Analisis Data Eksplorasi (EDA)
EDA berfokus pada eksplorasi dan pemahaman hubungan dan pola dalam
kumpulan data. Ini melibatkan teknik seperti visualisasi data, analisis korelasi, dan
pengelompokan. EDA membantu peneliti mengungkap wawasan tersembunyi,
mengidentifikasi outlier, dan menghasilkan hipotesis untuk penyelidikan lebih lanjut.
4) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data non-numerik seperti
wawancara, tanggapan survei terbuka, atau observasi. Ini melibatkan teknik seperti
analisis tematik, analisis isi, atau teori grounded. Analisis kualitatif berfokus pada
pemahaman makna, tema, dan pola dalam data. Ini memberikan wawasan yang kaya
dan kontekstual ke dalam pengalaman, perspektif, dan perilaku peserta.
5) Analisis Kuantitatif
18
Analisis kuantitatif melibatkan analisis data numerik menggunakan teknik
statistik. Ini mencakup metode seperti analisis regresi, ANOVA (analisis varians),
analisis faktor, atau uji chi-square. Analisis kuantitatif memungkinkan peneliti untuk
memeriksa hubungan, menguji hipotesis, dan mengukur besarnya efek.
6) Analisis Tekstual
Analisis tekstual berfokus pada analisis data tekstual atau tertulis seperti
dokumen, artikel, postingan media sosial, atau ulasan online. Ini melibatkan teknik
seperti analisis sentimen, pemodelan topik, atau penambangan teks. Analisis tekstual
membantu mengekstrak wawasan yang bermakna dari volume teks yang besar dan
mengidentifikasi pola, sentimen, atau tema.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulannya, metode penelitian memainkan peran mendasar dalam proses
melakukan penelitian dan memperoleh data yang andal dan valid. Dengan
menggunakan metode penelitian yang tepat, peneliti dapat secara sistematis
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau menyelidiki masalah tertentu.
Pemilihan metode penelitian harus selaras dengan tujuan penelitian, jenis data
yang dibutuhkan, sumber daya yang tersedia, dan pertimbangan etis. Baik kuantitatif
maupun kualitatif, setiap metode penelitian memiliki kekuatan dan keterbatasannya
masing-masing, yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data dengan cara yang
sesuai dengan konteks penelitiannya.
Metode penelitian kuantitatif memberikan data numerik, memungkinkan
analisis statistik dan generalisasi temuan. Mereka efektif untuk mengukur variabel,
menguji hipotesis, dan mengidentifikasi pola dan hubungan. Di sisi lain, metode
penelitian kualitatif berfokus pada eksplorasi makna, pengalaman, dan persepsi.
Mereka memberikan wawasan yang kaya dan mendalam tentang perspektif dan
perilaku individu.
Selain itu, validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan merupakan
pertimbangan penting dalam metode penelitian. Peneliti menggunakan berbagai
strategi, seperti triangulasi dan validasi partisipan, untuk meningkatkan kredibilitas
temuan mereka. Pertimbangan etis, seperti melindungi hak peserta dan menjaga
kerahasiaan, merupakan bagian integral dari praktik penelitian yang bertanggung
jawab.
Dengan menggunakan metode penelitian yang ketat, peneliti dapat
menghasilkan kesimpulan berbasis bukti, berkontribusi pada kemajuan pengetahuan,
dan menginformasikan pengambilan keputusan di berbagai bidang. Sangat penting bagi
peneliti untuk mempertimbangkan dengan hati-hati dan membenarkan pilihan metode
penelitian mereka, memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai untuk mengatasi
tujuan penelitian dan menghasilkan hasil yang dapat diandalkan dan valid.

20
Singkatnya, metode penelitian menyediakan kerangka kerja terstruktur bagi
peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data secara
sistematis. Pemilihan dan penerapan metode penelitian yang tepat sangat penting untuk
melakukan penelitian yang ketat dan berdampak, yang mengarah pada temuan yang
andal dan kontribusi yang berarti untuk bidang studi masing-masing.

21
Daftar Pustaka

Birch, M. and Mauthner, M. (eds) (2002) Ethics in Qualitative Research, London: Sage.

Lee-Trewick, G. and Linkogle, S. (eds) (2000) Danger in the Field: Risk and Ethics in
Social Research, London: Routledge.

Oliver, P. (2003) The Student’s Guide to Research Ethics, Maidenhead: Open University
Press.

Khan, K. S., Kunz, R., Kleijnen, J., & Antes, G. (2003). Five steps to conducting a
systematic review. Journal of the Royal Society of Medicine, 96(3), 118-121.

Smith, P. (2002) Writing an Assignment, 5th edition, Oxford: How To Books.

Williams, S. (1996) Presentations, Tadworth: Elliot Right Way Books.

22

Anda mungkin juga menyukai