Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizka Dwi Murti

NIM : 20120185
Matkul : Tafsir Tahlili

1. Metode Tafsir:
1. Metode Tahlili (Analitik) Metode ini adalah yang paling tua dan paling sering
digunakan. Menurut Muhammad Baqir ash-Shadr, metode ini dsebut sebagai
metode tajzi'i, adalah metode yang mufasir-nya berusaha menjelaskan kandungan
ayat-ayat Al-Qur'an dari berbagai seginya dengan memperhatikan runtutan ayat Al-
Qur'an sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an. Tafsir ini dilakukan secara
berurutan ayat demi ayat kemudian surat demi surat dari awal hingga akhir sesuai
dengan susunan Al-Qur'an. Dia menjelaskan kosakata dan lafazh, menjelaskan arti
yang dikehendaki, sasaran yang dituju dan kandungan ayat, yaitu unsur-unsur i’jaz,
balaghah, dan keindahan susunan kalimat, menjelaskan apa yang dapat diambil dari
ayat yaitu hukum fiqih, dalil syar’i, arti secara bahasa, norma-norma akhlak dan
lain sebagainya. Menurut Malik bin Nabi, tujuan utama ulama menafsirkan Al-
Qur'an dengan metode ini adalah untuk meletakkan dasar-dasar rasional bagi
pemahaman akan kemukjizatan Al-Qur'an, sesuatu yang dirasa bukan menjadi
kebutuhan mendesak bagi umat Islam dewasa ini. Karena itu perlu pengembangan
metode penafsiran karena metode ini menghasilkangagasan yang beraneka ragam
dan terpisah-pisah. Kelemahan lain dari metode ini adalah bahwa bahasan-
bahasannya amat teoretis, tidak sepenuhnya mengacu kepada persoalan-persoalan
khusus yang mereka alami dalam masyarakat mereka, sehingga mengesankan
bahwa uraian itulah yang merupakan pandangan Al-Qur'an untuk setiap waktu dan
tempat. Hal ini dirasa terlalu "mengikat" generasi berikutnya.
2. Metode Ijmali (Global) Metode ini adalah berusaha menafsirkan Al-Qur'an
secara singkat dan global, dengan menjelaskan makna yang dimaksud tiap kalimat
dengan bahasa yang ringkas sehingga mudah dipahami. Urutan penafsiran sama
dengan metode tahlili namun memiliki perbedaan dalam hal penjelasan yang
singkat dan tidak panjang lebar. Keistimewaan tafsir ini ada pada kemudahannya
sehingga dapat dikonsumsi oleh lapisan dan tingkatan kaum muslimin secara
merata. Sedangkan kelemahannya ada pada penjelasannya yang terlalu ringkas
sehingga tidak dapat menguak makna ayat yang luas dan tidak dapat menyelesaikan
masalah secara tuntas.
3. Metode Muqarin Tafsir ini menggunakan metode perbandingan antara ayat
dengan ayat, atau ayat dengan hadits, atau antara pendapat-pendapat para ulama
tafsir dengan menonjolkan perbedaan tertentu dari objek yang diperbandingkan itu.
4. Metode Maudhu'i (Tematik) Tafsir berdasarkan tema, yaitu memilih satu
tema dalam Al-Qur'an untuk kemudian menghimpun seluruh ayat Al-Qur'an yang
berkaitan dengan tema tersebut baru kemudian ditafsirkan untuk menjelaskan
makna tema tersebut. Metode ini adalah metode tafsir yang berusaha mencari
jawaban Al-Qur'an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang
mempunyai tujuan satu, yang bersama-sama membahas topik atau judul tertentu
dan menertibkannya sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebabsebab
turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-
penjelasan, keterangan-keterangan dan hubunganhubungannya dengan ayat-ayat
lain kemudian mengambil hukum-hukum darinya.

2. Urgensi tafsir tahlili dan kelebihannya


Urgensi:
1. Metode ini menguraikan setiap ayat al-Qur’an secara terperinci dan menyeluruh,
sehingga dapat dipahami secara komprehensif bagi masyarakat awam.
2. Pembaca dan peneliti terdorong untuk mempelajari dan menelaah lebih dalam
tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan penafsiran al-Qur’an.
3. Mendorong para pembaca dan peneliti untuk memperdalam pemikiran dengan
menyelami makna ayat dan meningkatkan kemampuan ber-istinbat, menentukan
ragam makna yang tepat dengan ayat serta membandingkan pendapat dari para
ulama.
4. Metode Tahlili dapat digunakan sebagai rujukan atau pengantar dalam tafsir
dengan metode lain.
Kelebihan:
1. Pertama, metode ini lebih sering digunakan mufasir zaman klasik dan
pertengahan dengan corak yang beragam. Mufasir pada zaman tersebut sangat
mumpuni keilmuannya sehingga mampu untuk menggunakan metode ini.
2. Kedua, penafsiran dengan metode ini dikupas secara tuntas, terutama yang
berkaitan dengan sejarah, sebab turun, korelasi ayat, maupun isi kandungannya
(semua ayat dapat ditafsirkan).
3. Ketiga, memiliki ruang lingkup yang luas dan keluasan serta titik fokus
pembahasannya tergantung kepada keilmuan mufasir, seperti pemikiran filosofis
dalam kitab mafatih al-gaib.
4. Keempat, memuat berbagai jenis ide dan gagasan karena mufasir memiliki
kebebasan untuk mengemukakan pemikiran-pemikirannya hingga melahirkan
karya tafsir yang berjilid-jilid. 5. Kelima, memuat berbagai macam ide dari para
mufasir karena bahasa yang digunakan komprehensif dan banyak informasi yang
terkandung di dalamnya (Amin, 2017).

3. Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.
tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). yaitu diturunkan
dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
:Dhahak ra meriwayatkan,bahwa kedelapan ayat ini di turunkan berkenaan dengan
orang kaum kafir quraisy yang suatu Ketika berkata,”Al Quran itu di turunkan
kepada Muhammad untuk mempersulit dan menyusahkan.”(HR.Abu Shalih)2
Adapun di ayat 2 : di riwayatkan dari muqatil bahwasanya Abu Jahal dan An
Nadhar bin Haris Ketika melihat Rosulullah yang sedang beribadah kepada
Allah,mereka mengancam beliau,”sungguh,engkau akan sengsara dengan
agamamu itu.” maka dari itu Allah menurunkan ayat ini.

4. Ayat ini menceritakan kisah nabi Musa saat melihat api dan mengabarkan kepada
keluarganya untuk menunggu beliau melihat api tersebut karena diharapkan akan
mendapat petunjuk atau orang yang akan memberi petunjuk
Dalam ayat ini mengandung pesan untuk melepas terompah (sendal) di tempat yang
suci sebagai bentuk dari adab

5. maksudnya ialah untuk menjelaskan bahwa tongkat yang terbuat dari kayu itu yang
pada hakekatnya tidak mempunyai arti yang penting dan manfaat yang banyak akan
dijadikan oleh-Nya benda yang mempunyai kelebihan dan manfaat yang besar yang
tidak pernah terlintas dalam pikiran, yaitu sebagai mukjizat baginya.

Anda mungkin juga menyukai