Anda di halaman 1dari 7

Nama : BIA RENSI

Nim : A1B021092
Kelas : A1 KEUANGAN
Matkul : Strategi Manajerial (UAS)
Hari/ Tanggal : Kamis, 15- juni- 2023

1. Deskripsikan lingkungan industrinya dengan menggunakan “ five forces


model “
Pt.Blue Bird Group yang mencetak sejarah di industri transportasi indonesia dengan
meluncurkan mobil dengan tenaga listrik sebagai armada terbarunya untuk layanan
Bluebird dan Silverbird, yaitu BYD e6 A/T dan Tesla Model X 75D A/T yang akan sedia
melayani masyarakat Indonesia mulai bulan Mei 2019. Sebagai salah satu perusahaan
transportasi terbesar yang telah melayani masyarakat Indonesia lebih dari 46 tahun,
Bluebird terus melakukan inovasi dan terobosan-terobosan baru, sehingga Bluebird
dapat menjadi penyelenggara angkutan taksi terdepan di Indonesia.

A. Kompotitor
Pt Blue bird ini sendiri bertahan dalam ketatnya persaingan transportasi dan juga
persaingan sektor industri transportasi indonesia semakin ketat,terlebih lagi adanya
transportasi online yang semakin berkembang, yang menjadikan PT. Blue Bird terus
memutar otak untu harus tetap bertahan, strategi yang dilakukan Blue Bird melakukan
strategi inovasi .
Melalui variasi inovasi dari kendaraan listrik ini, Bluebird tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi pelanggan, namun juga menjadi
bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya
peningkatan kualitas udara di Jakarta. Hal ini kami yakin akan terwujud dimulai dengan
langkah awal, yaitu kehadiran 25 unit BYD dan 4 unit Tesla di jajaran produk
Bluebird dan Silverbird.

Pesaing Blue Bird dalam industri ini adalah Taksi Express dikarenakan PT Express
Transindo Utama Tbk sebagai pemain dalam industri taksi yang sama-sama telah go
public seperti Blue Bird Grup Tbk. Dari total armada yang dimiliki Blue Bird sebanyak
23.932 unit di tahun 2014. Persaingan yang berdasar jumlah armada didominasi oleh
Blue Bird karena Taksi Express hanya memiliki armada sebanyak 10.550 unit di tahun
2014. Adapun variabel dan inikator pesain industri yang sama dijabarkan pada tabel
berikut ini:

Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama


No Variabel Indikator
1 Jumlah pesaing Pesaing yang beragam
2 Diferensiasi produk Antar produk hanya ada sedikit perbedaan
3 Pertumbuhan industri Pertumbuhan industri melambat akibat PDB dan
kenaikan BBM
4 Biaya tetap Biaya tetap yang tinggi

B. Ancaman pendatang baru


Ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada dan untuk saat ini dan
adanya taksi online yang menjadi pesaing bagi persahaan Pt.Blue Bird yaitu perusahaan
taksi online yang konvensional saat ini yang secara tidak langsung menciptakan
lingkungan ekonomi digital yang mengarah ke mobile transfortation yang berbasis
internet dan aplikasi. Fenomena ini fenomena kehadiran taksi online ini menjadi
ancaman perusahaan taksi konvensional bersifat global. Artinya fenomena ini juga
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan taksi diseluruh dunia seperti Yellow Taxicabs di
Amerika Serikat, Black Cab di Inggris, Hinomaru di Jepang, dan Premier taxis di
Singapura (Wymant 2013).

C. Ancaman produk pengganti

No Variabel Indikator
1 Produk pengganti Ada produk lain selain taksi
2 Tarif produk pengganti Tarif pengganti yang lebih murah
3 Pengguna pasar Produk penganti mmepunyai pasar
yang luas

Produk pengganti untuk produk ini adalah seperti Gojek.Seperti yang diketahui
maraknya aplikasi layanan pemesanan kendaraan penumpang. Ini menyebabkan
masalah bagi Pt. Blue Bird ini seperti perbedaan tarif taksi,ancaman kerja
operasionalnya walapun adanya produk taksi online yang menjadi peganti nya tentunya
Pt. Blue Bird sendiri tetap mencari dan membuat strategi integritas kedepannya yaitu
Merevitalisasi dan peremajaan kembali armada taksi. Hal ini sangat penting karena
kompetitor.Memiliki usia operasional kendaraan rata-rata dibawah lima tahun
(khususnya kendaraan taksi online). Menambah kerjasama dengan instansi pemerintah
dan perusahaan dibidang lain, yaitu kerjasama dengan perusahaan e-commerce maupun
financial technology (fintech) seperti traveloka, trivago, tokopedia,
booking.com, tiket.com dll.

D. Pertimbangan daya tawar pembeli


Pembeli dalam hal ini tentunya penumpang taksi yang memesan adanya pertimbangan
tawar menawar ini karena banyaknya pilihan taksi yang menjadi pilihan jika tidak puas
dengan layanan Blue Bird . Kekuatan tawar menawar pembeli ditentukan adanya
1. Pangsa pasar pembeli
Dalam hal ini Blue Bird melakukan segmentasi pasar penumpangnya menjadi sumber
pendapatan dan menjadi keuntungan perusahaan yang menyediakan silver Bird
sehingga menjawab permintaan pembeli
2. Informasi produk
Blue Bird menjadi taksi yang sudah lumayan lama memperoleh keuntungan karena
sudah dikenal dengan brand image baik tidak hanya kalangan muda tapi juga semua
orang. Tentunya pembeli juga berhak memilih mau menggunakan taksi lain.
3. Biaya beralih ke produk lain
Adanya produk lokal yang menjadi pilihan masyarakat yang tarifnya lebih murah.
E. Indentifikasi daya tawar pemasok
Pemasok dalam bisnis ini adalah dealer mobil. Suku cadang kendaraan yang sangat
mahal sehingga pengaruh supplier terhadap Blue Bird sangat besar. Kondisi ini sedikit
tidak menguntungkan pihak Blue Bird apalagi pembiayaan pemeliharaan armada besar
persentase nya dilakukan mandiri oleh Blue Bird, sebagaimana ditunjukkan pada
grafik di bawah 
2. Struktur industri Pt. Blue Brid Group
Blue Bird Group merupakan salah satu group korporasi yang menyediakan dan berfokus pada
bisnis transportasi. Bisnis Core Blue Bird Group dibagi menjadi 5 yaitu transportasi (taxi), logistik,
industry, dan property. Dalam analisis diketahui bahwa unit core bisnis transportasi (taxi) yaitu PT.
Blue Bird, Tbk memiliki High Priority for resource allocation dengan pangsa pasar yang besar, dengan
revenue terbesar dibanding dengan sister company nya, Divisi PT Blue Bird, Tbk mempunyai pangsa
pasar yang relative tinggi tetapi bersaing dalam industry dengan pertumbuhan yang lambat.
Menghasilkan uang tunai yang berlebih yang diperlukan dan sering dipakai untuk subsidi. Divisi Cash
Hog PT Blue Bird, Tbk perlu dikelola dengan baik untuk mempertahankan posisinya yang kuat selama
mungkin.
Melalui strategi ekspansi dan mencari pendanaan modal melalui IPO (surat hutang) diharapkan
divisi ini dapat menghasilkan uang tunai lebih banyak lagi dan dapat bertumbuh di pasar Indonesia
yang pertumbuhan transportasinya tidak begitu pesat. Namun rencana Group Perseroaan PT. Blue
Bird ini untuk ekspansi melalui anak perseroaannya PT Pusaka Citra Djokosoetono, Blue Bird Group
Holding mengalami hambatan masalah regulasi. Namun, Group Perseroan ini terus akan mencoba
ekspansi ke negara ASEAN seperti Malyasia, Philipina dan Vietnam dengan terus melobi pemerintah
setempat untuk izin regulasi agar PT. Blue Bird, Tbk dapat beroperasi di negara tersebut.
Value Chain Analysis Analisis rantai nilai (value chain analysis) adalah suatu cara untuk meneliti
sifat dan tingkat sinergi, apabila ada, diantara kegiatan – kegiatan internal perusahaan. Tujuannya
untuk mengidentifikasi di mana keunggulan dan ketidakunggulan yang ada pada setiap tahap
aktifitas hingga ke layanan konsumen.( TABEL 2.1.2 Step 2 (Assess competitive strength of firm’s
business units)
Selain dari holding company yang slaling bersupport satu samalainnya. Blue Bird Group juga dengan
menggandeng empat perusahaan teknologi yaitu Microsoft, NEC, Intel, dan Acer.
1. Company
Pelayanan berkualitas merupakan tujuan utama Blue Bird yang saat itu belum pernah ada di
Jakarta. Hal ini merupakan faktor pembeda (differentiation) blue bird dan sejalan dengan salah
satu harapan konsumen yang meginginkan taksi yang nyaman, aman, dan memiliki tingkat
pelayanan yang baik. Dengan pengalaman Blue Bird dan keberhasilan menambah armada
merupakan faktor yang menunjukkan Blue Bird memiliki kapabilitas dalam berekspansi dan
bersaing.
2. Competitor
Dari segi total armada dan jumlah penumpang perhari, Blue bird merupakan salah satu taksi
terbesar waktu itu. Persaingan cukup ketat berdasarkan jumlah armada dan rata-rata
penumbang per hari karena kompetitor juga memiliki armada dan jumlah penumpang yang tidak
jauh berbeda dengan Blue Bird. (2.1.5 Step 5 (Rank performance prospects of businesses and
determine priority for resource allocation)
3. Berbagai inovasi dalam manajemen teresebut meletakan fundamental model bisnis Blue Bird,
meliputu customer relations, channels, key partners, value propositions, key activities, dan
customer segment. Signifikansi pengaruh dari inovasi yang dilakukan secara bertahap sangat
terlihat dalam capaian bisnis.

3. Posisi perusahaan Pt.Blu Bird Group


PT Blue Bird Tbk, atau Blue Bird Group, adalah perusahaan transportasi terbesar
di Indonesia. Posisi perusahaan ini di industri transportasi Indonesia adalah sebagai
berikut:
Transportasi darat: Blue Bird Group memiliki posisi yang kuat dalam industri
transportasi darat di Indonesia. Merek taksi Blue Bird menjadi salah satu yang paling
dikenal dan terpercaya di negara ini. Mereka memiliki armada taksi yang besar dan
tersebar di berbagai kota di Indonesia. Blue Bird juga mengoperasikan taksi premium
(Silver Bird), taksi mewah (Golden Bird), taksi pengemudi perempuan (Pusaka), dan
layanan bus (Big Bird) yang menambah keberagaman portofolio transportasinya.
Inovasi teknologi: Blue Bird Group juga telah mengadopsi inovasi teknologi
dengan meluncurkan aplikasi mobile seperti aplikasi Blue Bird untuk memesan taksi
secara online. Hal ini membantu mereka tetap relevan dan bersaing dengan penyedia
layanan transportasi berbasis aplikasi lainnya di Indonesia.
Layanan transportasi khusus: Dalam industri transportasi, Blue Bird Group telah
memperluas jangkauan layanannya dengan menyediakan layanan taksi khusus, seperti
taksi untuk perjalanan bisnis (Silver Bird), taksi mewah (Golden Bird), dan taksi dengan
pengemudi perempuan (Pusaka). Ini memungkinkan Blue Bird untuk melayani beragam
segmen pasar dan kebutuhan pelanggan.
Pionir transportasi ramah lingkungan: Blue Bird Group telah menjadi pelopor
dalam menerapkan transportasi ramah lingkungan di Indonesia. Mereka telah
mengadopsi mobil listrik dan gas alam terkompresi (CNG) dalam armada taksi mereka
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Reputasi dan kepercayaan pelanggan: Blue Bird Group memiliki reputasi yang
kuat dan dikenal sebagai penyedia layanan transportasi yang aman, handal, dan
berkualitas tinggi. Kepercayaan pelanggan terhadap merek ini telah memperkuat posisi
Blue Bird di pasar.
Ekspansi bisnis: Blue Bird Group juga melakukan ekspansi bisnis dengan
mengembangkan layanan sewa mobil harian melalui Klik Blue Bird. Ini memungkinkan
mereka untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas portofolio layanan
mereka di luar taksi.
Dengan berbagai jenis layanan transportasi, inovasi teknologi, komitmen
terhadap keberlanjutan, dan reputasi yang baik, PT Blue Bird Tbk memegang posisi yang
kuat di industri transportasi Indonesia.

4. Pt.blue bird mampu berdaya saing


Dalam perkembangan teknologi saat inidi era digital ekonomi kini perkembangan
teknolohi perkembangan yang semakin memudahkan masyarakat dalam menjalankan
aktifitasnya salah satunya tentunya dibagian transfortasi saat ini salah satunya Taksi Blue
Bird.
Pada kasus yang sudah saya analisis untuk perusahaan Pt.Blue Bird ini dari tahun
2000-2023 saat ini pesaing Taksi Blue birdbisnisnya terdiskupsi dengan hadirnya gojek
sempat menggunjangkan perusahaan PT.BLUE BIRD pada tahun 2016.Taksi blue bird ini
menjadi taksi yang pertama kali memperkenalkan taksi meter (argo) sejak
1972.menerapkan mobile radio terminal tahun 2002. Bahkan menjadi perusahaan taksi
yang memiliki aplikasi mobile pada tahun 2011.
Namun tahun 2016 kembali di disrupsi masalah tarif subsidi yang tidak disangka
oleh perusahaan Blue Bird sampe sekarang yang menjadi salah satu masalah terutama
sekarang makin berkembangnya teknologi dan zaman di era modern adanya taksi
konvensional taksi onlie dan gojek. Dan tarif yang mereka terapkan sedikit murah.
( merdeka.com) bisa dilihat dari data yang sudah di print)
Tahun 2019 ada ancaman bagi semua pembisnis yaitu covid-19 yang tentunya
juga berpengaruh untuk pendapatan keuangan PT.Blue Bird sendiri karena adanya
bebrapa kebijakan untuk menahan penyebaran corona waktu itu pendapatan yang turun
drastis tersebut pun harus diatur untuk memenuhi biaya operasional perusahaan.
Setidaknya perusahaan berlogo gambar burung biru tersebut memiliki 200 ribu
pengemudi. "Tanggung jawab saya ada 200 ribu keluarga. Bukan diri sendiri tapi semua
kena di saat pendapatan terbatas," kata Noni. ( liputan 6.com) ( 25/11/2020) Bisa dilihat
dari data yang sudah di print.
Dengan adanya masalah tersebut Pt. Blue Bird terus memutar otak untu mengadapi
masalah tersebut dengan melakukan strategi yang terus fokus pada kekuatan yang
mempertahankan tetap kontinu menjaga daya saing kompetetipnya. Memperkejakan
sopir taksi yang terlatih dan berpengalaman, serta armada taksi yang andal. Kedua,
menerapkan strategi inovasi dan kolaborasi. Strategi ini memiliki empat kegiatan, yakni
internet of things (IoT) enabled, eco-friendly, multichannel reservation, dan multimode
payment. Strategi itu diturunkan, antara lain lewat bekerja sama dengan platform Gojek
dan Traveloka untuk memesan atau memasarkan layanan taksi BB. Yang lainnya,
kemudahan metode pembayaran dengan menggunakan teknologi mobile payment
bahkan via aplikasi mobile BB sendiri, dan sebagainya. Dengan dia menjadi taksi yang
sudah dibilang cukup lama segmentasi pasarnya luas serta brand image nya yang begitu
bagus karena layanan yang mereka tawarkan begitu bagus bisa diliat sampe sekarang
taksi Blue Brid jangkauanya sangat luas dan sudah cukup dikenal.

5. Rekomendasi yang saya berikan kepada perusahaan Pt. Blue Bird yaitu
Menurut saya setelah menganalisi beberapa kasus PT. Blue Bird terutama taksi
dari tahun ketahun sudah begitu sangat kreatif dan inovatif terus mengikuti zaman, dari
yang dulunya secara langsung menghampiri penumpang sekarang sudah bisa memesan
lewat onlne dan tidak hanya taksi blue bird ini sendiri sudah kerja di bebrapa produk.
Walapun dari tahun ketahun banyak pesaing ,peganti barang peganti seperti gojek yang
bisa menjadi masalah bagi Blue Bird sudah dengan cepatnya memutar otak untuk
menciptakan inovasi dan menguatkan kenyamanan dan pelayanan kepada konsumen,
dengan begitu PT. Blue Bird harus tetap pertahankan strategi yang sudah dilakukan
sampai saat ini supaya walapun banyak ancaman seperti covid-19 pada tahun 2019, tarif
yang murah dan ancaman lainya bisa diatas dan terus berkembang dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai