Anda di halaman 1dari 3

Nama : Refin Fajrul Falah

Nim : 2113211086
Fakultas : FISIP – JURNALISTIK

Sumber berita : https://m.liputan6.com/news/read/3524603/polisi-pesan-berantai-sebut-


jakarta-rawan-bom-adalah-hoax

Pihak Polda Metro Jaya menyatakan, pesan berantai yang menyebutkan wilayah DKI Jakarta
dalam keadaan rawan pascaaksi teroris yang terjadi di Surabaya adalah tidak benar atau hoax.
"Berkaitan dengan broadcast yang beredar ada info bahwa Kapolda Metro Jakarta siaga satu,
kemudian ada nomor-nomor yang bisa dihubungi, kemudian nama-nama tempat perbelanjaan
di Jakarta dan Surabaya, jadi saat ini kami sampaikan bahwa itu semua adalah tidak benar,"
tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda
Metro Jaya, Senin (14/5/2018). Menurutnya, masyarakat dan media harus berperan
menyejukkan Ibu Kota Jakarta. Sehingga, apabila ditemukan informasi tersebut dilaporkan
kepada pihak berwajib. "Ini bagian daripada teman-teman media agar memberikan kepada
masyarakat pencerahan. Kalau ada info-info broadcast silakan dikroscek ke kepolisian. Bisa
ke saya, Polres atau Polsek," ujarnya. Sebelumnya, tersebar pesan berantai yang diterima oleh
rekan-rekan media. Pesan tersebut berisi imbauan untuk menghindari tempat-tempat pusat
perbelanjaan karena ada bom.
Begini isi dari pesan berantai tersebut.Info dari pihak BIN Dan Densus 88, Polri memberi
peringatan agar masyarakat sementara waktu menghindari tempat-tempat ini, pada Hari ini
sampai besok.

Jakarta

1. Grand Indonesia
2. Plaza Indonesia
3. FX Sudirman
4. Plaza Senayan
5. Pacific Place
6. Senayan City
7. Blok MPlaza
8. Gandaria City
9. Pondok Indah Mall
10. Pejaten Village
11. Mall Ambassador
12. Kota Kasablanka
13. Central Park
14. Mall Taman Anggrek
15. Mall Kelapa

Surabaya :
1. Tunjungan Plaza
2. Pakuwonplaza
3. Surabaya Plaza
4. Royal Plaza
5. CITO.

Analisis : Menurut saya berita diatas sudah termasuk dalam panduan peliputan Terorisme
yaitu pasal 13, dimana di pasal 13 tersebut seorang jurnalis harus memberi informasi berita
yang fakta dan tidak hoax.
Wartawan wajib selalu melakukan check dan rechek terhadap semua berita tentang rencana
maupun tindakan dan aksi terorisme ataupun penanganan aparat hukum terhadap jaringan
terorisme untuk mengetahui apakah berita yang ada hanya sebuah isu atau hanya sebuah
balon isu (hoax) yang sengaja dibuat untuk menciptakan kecemasan dan kepanikan.

Anda mungkin juga menyukai