Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

ANALISIS RESIKO BAHAYA DAN UPAYA PENGENDALIAN


KECELAKAAN KERJA DI AREA CRUSHER DAN BELT
CONVEYOR PT. SEMEN PADANG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen ERP
Pada Program Studi Teknik Industri
Dosen Pengampu: Asep Hermawan, M.T.

Disusun oleh:
Kelompok 1

Eki Kania Dewi 201151037


Bintang Naufal Fauzan 201151024
Muhammad Fauzan Firdaus 201151093
Riro Fizri Nugraha 201151115
Epi Suhaepi 201151038

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kesehatan dan
keselamatan kerja yang berjudul “Analisis resiko bahaya dan upaya pengendalian
kecelakaan kerja di area crusher dan belt conveyor PT. Semen padang”. Dalam
kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
laporan yang telah disusun dengan sungguh-sungguh dan teliti. Laporan ini dibuat
dengan tujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan terperinci mengenai
suatu topik yang menjadi fokus penelitian.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan dapat terwujud tanpa dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dan dukungan dalam penyusunan laporan ini. Penulis berharap laporan
ini dapat memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi para pembaca.
Segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.

Purwakarta, 4 Mei 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................iv

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Profil Perusahaan........................................................................................1

B. Lokasi Perusahaan......................................................................................1

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A.a Analisis Potensi Bahaya K3 Di PT. Semen Padang..................................3

A.b Identifikasi Potensi Bahaya (Hazard Identification)...............................4

A.c Penilaian Risiko (Risk Assesment)............................................................4

A.d Pengendalian Risiko (Risk Control).........................................................8

B. Tindakan Pencegahan K3 Oleh PT. Semen Padang.....................................10

C. Kelebihan dan Kekurangan PT. Semen Padang Dalam Menjalankan


Program K3..........................................................................................................11

D. Perbaikan Yang Harus Dilakukan Dari Pihak Individu dan Pihak PT.
Semen Padang.......................................................................................................11

KESIMPULAN.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar A.1 Lingkup Proses Pembuatan………………………………………9

Gambar A.2 Hirarki Pengendalian Bahaya……………………………………3

iii
DAFTAR TABEL

Tabel A.1 Potensi Bahaya pada area crusher dan belt conveyor……………...4

Tabel A.2 Nilai Kemungkinan…………………………………………………...5

Tabel A.3 Nilai Tingkat Keparahan……………………………………………..6

Tabel A.4 Matrix Level…………………………………………………………..6

Tabel A.5 Penjelasan Tabel Matrix Level……………………………………….7

Tabel A.6 Hasil Penilaian Risiko pada area crusher dan belt conveyor………8

iv
PENDAHULUAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan melindungi pekerja atas


keselamatannya dalam melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap
pekerja yang berada di tempat kerja, dan memelihara serta menggunakan sumber-
sumber produksi secara aman dan efisien. Setiap perusahaan akan menerapkan
manajemen K3 berdasarkan analisis manajemen risiko.

A. Profil Perusahaan
PT. Semen Padang merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang
berdiri sejak tahun 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland
Cement Maatschappij (NV NIPCM). Dalam memproduksi semen, perusahaan ini
memiliki total kapasitas produksi sebanyak 8.900.000 ton setiap tahunnya dengan
catatan produksi pada pabrik indarung II sebanyak 860.000 ton/ tahun, pabrik
indarung III sebanyak 720.000 ton/ tahun, pabrik indarung IV sebanyak 1.920.000
ton/ tahun, pabrik indarung V sebanyak 3.000.000 ton/ tahun , pabrik indarung VI
sebanyak 1.500.000 ton/ tahun dan CM Dumai sebanyak 900.000 ton/ tahun.
Jenis semen yang diproduksi pada perusahaan ini yaitu :
 Semen PCC (Semen Portland Komposit), biasa digunakan untuk bahan
pengikat dan direkomendasikan untuk keperluan konstruksi umum dan bahan
bangunan.
 EZPRO, biasa digunakan untuk kebutuhan konstruksi beton umum.
 DUPRO + (HSR-MSR), biasa digunakan untuk pekerjaan konstruksi beton
dengan lingkungan ekstrim dan terendam air.
 ULTRAPRO, biasa digunakan untuk aplikasi pekerjaan beton dengan
spesifikasi kuat tekan diatas fc’ 35 Mpa.

B. Lokasi Perusahaan
PT. Semen Padang yang berlokasi di Indarung, sekitar 15 KM sebelah timur Kota
Padang, Provinsi Sumatera Barat. Secara administratif merupakan bagian dari 14
kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, dan berada sekitar 200 meter di atas
permukaan laut. Wilayah Indarung berada di dasar Bukit Barisan yang

1
membentang dari utara ke selatan. Kota Padang berbatasan dengan Kabupaten
Solok di sebelah timurnya, Kabupaten Tanah Datar di utara, dan Kabupaten
Pesisir Selatan di selatan, tepatnya pada lokasi penambangan kapur berada di
Bukit Karang Putih, kurang dari 2 kilometer selatan Indarung.

2
PEMBAHASAN

A. Analisis Potensi Bahaya K3 Di PT. Semen Padang

Gambar A.1 Lingkup Proses Pembuatan

Berdasarkan pada gambar, ruang lingkup pembuatan untuk semen melalui


beberapa proses mulai dari penambangan bahan mentah (quary) dibawa ke
mesin crusher melalui belt conveyor Kemudian digiling dengan mesin
penghancur (crusher) menjadi bentuk serbuk, bahan lalu dipanaskan dengan
preheater dan dipanaskan kembali di dalam kiln sehingga membentuk kristal
klinker. Kristal didinginkan di cooler dialirkan ke preheater kemudian
dihaluskan dalam tabung bersisi bola-bola baja menjadi serbuk semen halus
dan disimpan di dalam silo (tempat penampungan semen mirip tangka
pertamina) kemudian semen dipack.
Setelah gambar lingkup proses diamati, pada PT. Semen Padang khususnya di
area belt conveyor dan crusher terlihat banyak resiko bahaya yang berhadapan
langsung dengan aktivitas para pekerja tambang dan dapat mengancam
keselamatan pekerja serta menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Setiap

3
perusahaan akan menerapkan manajemen K3 berdasarkan analisis manajemen
resiko dengan Hazard Identification, Risk Assesment, dan Risk Control atau
lebih dikenal dengan HIRARC. Berdasarkan permasalahan K3 pada PT.
Semen Padang dilakukan penelitian tentang penerapan metode HIRARC
dalam menganalisis potensi bahaya dan upaya pengendalian kecelakaan kerja
di area belt conveyor dan crusher.

A.a Identifikasi Potensi Bahaya (Hazard Identification)


Identifikasi bahaya adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk mendeteksi
adanya ancaman bahaya di tempat kerja. Tujuan identifikasi risiko adalah
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber bahaya dan kegiatan yang
berisiko membahayakan. Berikut ini merupakan potensi bahaya yang dapat
terjadi di area belt conveyor dan crusher.

No Potensi Bahaya Kategori


1 Mobil Operasional terguling di area crusher B
2 Pekerja tertimbun berdampingan disekitar area crusher A
3 Pekerja terjatuh di area crusher karena lantai yang licin A
Debu di area crusher menyebabkan gangguan
4 A
pernapasan pada pekerja
Gangguan pendengaran akibat tingkat kebisingan tinggi
5 A
dari mesin di area crusher
Bebatuan terbang/terpental mengenai pekerja di area
6 B
crusher
7 Kebakaran di area crusher B
Pekerja dibagian bawah belt conveyor tertimpa material
8 B
yang jatuh
9 Belt pada Belt conveyor terlepas dan mengenai pekerja B
11 Kebakaran pada jalur belt conveyor B
Tabel A.1 Potensi Bahaya pada area crusher dan belt conveyor

A.b Penilaian Risiko (Risk Assesment)

Tingkatan risiko dapat ditetapkan berdasarkan temuan analisis, yang


memungkinkan pembagian risiko menjadi risiko yang berdampak signifikan
terhadap bisnis dan risiko yang berdampak rendah atau tidak sama sekali.

4
Penilaian risiko dapat dianalisis berdasarkan lima skala kemungkinan
(likelihood) dan tingkat keparahan (consequences).
Nilai Likelihood Keterangan
Sering terjadi bahkan hampir
5 A Hampir pasti
setiap waktu
Sangat mungkin terjadi,
4 B sangat mungkin
misalnya 1 kali seminggu
Dapat terjadi sewaktu-waktu,
3 C Mungkin
misalnya 1 bulan sekali
D Hampir tidak Mungkin terjadi sewaktu-
2
mungkin waktu, 6 bulan sekali
Sangat jarang terjadi, kurun
1 E Jarang sekali waktu lebih dari 6 bulan tidak
lebih dari 1 kali terjadi
Tabel A.2 Nilai Kemungkinan

Nilai Consequence Keterangan


1. Kejadian tidak menimbulkan kerugian atau
cidera.
1 Sangat Kecil
2. Tidak menimbulkan kehilangan hari kerja.
3. Kerugian material sangat kecil
1. Kejadian dapat menyebabkan cidera ringan
yang memerlukan perawatan P3K
2 Kecil 2. Masih dapat bekerja pada hari dan shif
yang sama.
3. Kerugian material kecil
1. Kejadian dapat menyebabkan cidera ringan
yang memerlukan perawatan medis.
3 Sedang
2. Kehilangan hari kerja dibawah 3 hari.
3. Kerugian material sedang.
1. Kejadian dapat menyebabkan cidera berat,
cidera parah atau cacat tetap.
4 Besar
2. Kehilangan hari kerja 3 hari atau lebih.
3. Kerugian material besar.
5 Sangat Besar 1. Mengakibatkan korban meninggal.

5
2. Kehilangan hari kerja selamanya.
3. Kerugian material sangat besar (dapat
menghentikan kegiatan usaha).
Tabel A.3 Nilai Tingkat Keparahan

Penilaian risiko yang telah diidentifikasi akan dianalisis. Tujuan dari analisis
risiko adalah untuk mengetahui seberapa besar risiko dengan melihat seberapa
besar kemungkinan terjadi dan seberapa besar konsekuensi yang mungkin
terjadi.
Penilaian risiko tersebut menggunakan rumus:
R=LxC
Keterangan:
R = Risiko
L = Nilai Likelihood (Nilai Kemungkinan)
C = Nilai Consequences/severity (Nilai Keparahan)

Consequence
Likelihoo
1 sangat 5 sangat
d 2 kecil 3 sedang 4 besar
kecil besar
5 hampir
5H 10H 15E 20E 25E
pasti
4 sangat
4M 8H 12H 16E 20E
mungkin
3 mungkin 3L 6M 9H 12E 15E
2 hampir
2L 4L 6M 8H 10E
mungkin
1 Jarang
1L 2L 3M 4H 5H
sekali
Tabel A.4 Matrix Level
Tabel matrix level merupakan pengolongan hasil dari nilai risiko yang didapat
dari rumus di atas, untuk mengetahui lebih jelas tingkat bahayanya.

6
Level Risiko Tindakan
Tidak dapat diterima (stop), segera
melakukan tindakan perbaikan.
E = Extreme
Keterlibatan pimpinan diperlukan
(risiko ekstrim)
untuk pengendalian tersebut sesuai
dengan hirarki pengendalian.
Penurunan sampai pada tingkat
yang diterima (tidak dapat
diterima atau stop). Memerlukan
H = High pihak pelatihan oleh manajement,
(risiko tinggi) penjadwalan tindakan perbaikan
secepatnya untuk menurunkan
tingkat risiko dengan hirarki
pengendalian
Pekerjaan dapat dilakukan.
Penanganan oleh manajemen
M = Medium
terkait. Pengendalian harus
(risiko sedang)
diterapkansesuai dengan hirarki
pengendalian risiko
Tidak diperlukan pengendalian
tambahan. Diperlukan pemantauan
L = Low untuk memastikan pengendalian yang
(risiko rendah) ada dipelihara dan
dilaksanakan(kendalikan dengan
prosedur rutin).
Tabel A.5 Penjelasan Tabel Matrix Level

7
Berikut hasil penilaian risiko pada area Crusher dan belt conveyor

Identifikasi Potensi Bahaya Penilaian Risiko


Nilai Tingkat
No Potensi Bahaya L C
Risiko Risiko
Mobil Operasional terguling di area
1 2 2 4 4L
crusher
Pekerja tertimbun berdampingan
2 1 3 3 3M
disekitar area crusher
Pekerja terjatuh di area crusher
3 3 2 6 6M
karena lantai yang licin
Debu di area crusher menyebabkan
4 3 3 9 9H
gangguan pernapasan pada pekerja
Gangguan pendengaran akibat tingkat
5 4 4 16 16E
kebisingan tinggi dari mesin di area
Bebatuan terbang/terpental mengenai
6 3 2 6 9H
pekerja di area crusher
7 Kebakaran di area crusher 1 3 3 3M
Pekerja dibagian bawah belt
8 2 3 6 6M
conveyor tertimpa material yang jatuh
Belt pada Belt conveyor terlepas dan
9 1 3 3 3M
mengenai pekerja
10 Kebakaran pada jalur belt conveyor 3 3 6 9H

Tabel A.6 Hasil Penilaian Risiko pada area crusher dan belt conveyor

A.c Pengendalian Risiko (Risk Control)


Pengendalian resiko dilakukan setelah dilakukannya penilaian resiko. Jika
resiko dari potensi berbahaya berada pada tingkat moderat maka, harus
diterapkan pengendalian tambahan. Untuk mengurangi tingkat potensi risiko,
perlunya pengendalikan risiko potensi bahaya segera setelah mencapai tingkat
risiko ekstrim dan tinggi.
Pengendalian risiko dilakukan dengan menerapkan sistem hirarki kontrol
seperti berikut:
 Eliminasi, atau menghilangkan sumber bahaya dan menggantinya dengan
yang baru.

8
 Subsitusi (Pergantian), di mana alat, mesin, dan bahan diganti dengan
yang lebih baik.
 Perancangan, khususnya modifikasi atau desain mesin, peralatan, dan
tempat kerja yang lebih aman.
 Administratif meliputi prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol
akses, sistem keselamatan, dan penandaan izin kerja selain rambu
keselamatan, rambu area berbahaya, dan rambu foto.
 APD yaitu alat yang digunakan untuk melindungi diri.

Gambar A.2 Hirarki Pengendalian Bahaya

Umumnya tiga tingkat pertama (Eliminasi, Subtitusi dan Perancangan) adalah


paling diinginkan, namun tiga tingkat tersebut tidak selalu mungkin untuk
diterapkan. Pengendalian bahaya berdasarkan hirarki pengendalian pada
kegitan/ pekerjaan yang berada di area Crusher dan belt conveyor dapat
dianalisis bahwa potensi bahaya tingkat risiko Extreme ada 1 dan High ada 3.
Hirarki pengendaliannya adalah Subtitusi, perancangan, eliminasi,
administrasi dan APD. Adapun hirarki pengendaliannya adalah
1) Resiko yang ditemukan adalah gangguan pendengaran disebabkan oleh
tingkat kebisingan yang tinggi dari peralatan penghancur batu di area
Crusher dan belt conveyor, untuk hirarki pengendalian yang diterapkan
berupa penggunaan APD khususnya menyediakan earplug yang cukup
untuk seluruh pekerja Crusher dan belt conveyor.
2) Resiko yang ditemukan adalah pekerja mengalami gangguan pernapasan
akibat debu pada area Crusher dan belt conveyor, untuk hirarki

9
pengedalian yang diterapkan berupa subsitusi dan APD. Subtitusi yang
dilakukan adalah menyediakan stok penyaring debu, apabila terjadi
kebocoran pada penyaring bisa segera di ganti dengan stok yang ada.
Sedangkan APD yang digunakan berupa masker, kacamata safety, helm
safety dan sepatu safety.
3) Resiko yang ditemukan adalah bebatuan terbang/terpental mengenai
pekerja di area crusher, untuk hirarki pengendalian yang diterapkan berupa
penggunaan APD khususnya menyediakan helm proyek yang cukup untuk
seluruh pekerja Crusher.
4) Resiko yang ditemukan adalah Terjadinya kebakaran pada jalur Belt
Conveyor yang menyebabkan kerugian serta belt conveyor berhenti
beroperasi, untuk hirarki pengendalian yang diterapkan berupa Eliminasi,
Subtitusi dan Administrasi. Eliminasi yang dilakukan berupa
pembersihkan karet bekas roller yang menumpuk pada bagian bawah Belt
Conveyor. Subtitusi yang dilakukan berupa penggantian roller yang sudah
haus agar tidak timbulnya percikan api. Administrasi yang dilakukan
berupa Membuat penjadwalan penggantian roller dan melakukan
pengecekan setiap hari terhadap jalur Belt Conveyor.

Sedangakan untuk potensi bahaya tingkat risiko medium yang berjumlah 5


potensi bahaya, hirarki pengendalian bahayanya adalah eliminasi, subtitusi,
perancangan, administrasi dan penggunaan APD yang sesuai. Selanjutnya
untuk potensi bahaya tingkat risiko low yang berjumlah 1 potensi bahaya,
hirarki pengendalian bahaya yang dilakukan hanya penerapan penegendalian
administrasi saja.

B. Tindakan Pencegahan K3 Oleh PT. Semen Padang


Fokus penerapan K3 yang dilakukan oleh PT. Semen Padang yaitu sebagai
berikut.
 Memastikan setiap orang yang masuk area pabrik telah memahami K3 dan
mendapatkan induksi K3 (pengenalan dasar-dasar K3).
 Setiap orang yang masuk area pabrik juga harus memiliki ID card serta
memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang dipersyaratkan.

10
 Semua pekerjaan yang dilakukan harus memiliki izin kerja, memiliki Job
Safety Analysis (JSA), dan setiap pekerja harus mendapatkan safety tool
box meeting.
 Menerapkan Safety Message Service (SMS) Gateway untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan menekan kerugian yang ditimbulkan oleh
kecelakaan kerja.

C. Kelebihan dan Kekurangan PT. Semen Padang Dalam Menjalankan


Program K3
Kelebihan PT. Semen Padang Dalam Menjalankan Program K3 yaitu:
 PT. Semen Padang telah memiliki prosedur, intruksi, dan induksi K3
sebagai acuan dalam bekerja lengkap dengan standarisasi.
 Penerapan K3 yang dilakukan menyeluruh ke aktivitas operasional dan
bisnis.
Kekurangan PT. Semen Padang Dalam Menjalankan Program K3 yaitu :
 Kurang dalam pengawasan dan pemantauan dalam pemberian APD kepada
pekerja operasional.
 Lebih menggiatkan sosialisasi K3, dan kesadaran pekerja operasional
untuk perbaikan terhadap sumber-sumber bahaya.

D. Perbaikan Yang Harus Dilakukan Dari Pihak Individu dan Pihak PT.
Semen Padang
Dari pihak individu (pekerja)
 Lebih menekankan pentingnya kesadaran dalam menerapkan program K3
saat bekerja sehingga dapat mengurangi tingkat risiko bahaya yang akan
timbul sewaktu-waktu.
 Mengikuti aturan yang telah ditetapkan perusahaan saat bekerja dengan
selalu memakai APD sesuai persyaratan yang berlaku.
Dari pihak PT. Semen Padang
 Menuntut peran aktif para ahli K3 untuk menggiatkan sosialisasi, inspeksi
internal dan menjalankan program-program kerja K3 untuk perbaikan
terhadap sumber-sumber bahaya.
 Partisipasi aktif dan dukungan penuh dari Top Management untuk
program-program yang dilaksanakan.

11
 Melakukan himbauan kepada para pekerja untuk mengikuti aturan yang
sesuai dengan yang diterapkan dalam perusahaan.

12
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang sudah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:


1. Metode HIRARC yang diterapkan pada area crusher dan belt conveyor PT.
Semen Padang dalam pengendalian risiko meliputi: Eliminasi, Subsitusi,
rekayasa Engineering, Administrasi, dan APD.
2. Pengendalian bahaya berdasarkan hirarki pengendalian pada kegitan/
pekerjaan yang berada di area Crusher dan belt conveyor dapat dianalisis
bahwa potensi bahaya tingkat risiko Extreme ada 1 dan High ada 3.
Sedangakan untuk potensi bahaya tingkat risiko medium yang berjumlah 5
potensi bahaya dan potensi bahaya tingkat risiko low yang berjumlah 1
potensi bahaya.
3. Kelebihan PT. Semen Padang Dalam Menjalankan Program K3 yaitu :
 PT. Semen Padang telah memiliki prosedur, intruksi, dan induksi K3
sebagai acuan dalam bekerja lengkap dengan standarisasi.
4. Kekurangan PT. Semen Padang Dalam Menjalankan Program K3 yaitu :
 Kurang dalam pengawasan dan pemantauan dalam pemberian APD kepada
pekerja operasional.
5. Dari pihak individu
 Lebih menekankan pentingnya kesadaran dalam menerapkan program K3
saat bekerja sehingga dapat mengurangi tingkat risiko bahaya yang akan
timbul sewaktu-waktu
6. Dari pihak Perusahaan
 Menuntut peran aktif para ahli K3 untuk menggiatkan sosialisasi, inspeksi
internal dan menjalankan program-program kerja K3 untuk perbaikan
terhadap sumber-sumber bahaya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bianda, & Dedi. 2022. Penerapan Metode HIRARC dalam Menganalisis Risiko
Bahaya dan Upaya Pengendalian Kecelakaan Kerja di Area Crusher dan
Belt Conveyor PT. Semen Padang. Jurnal Bina Tambang, Vol. 8, No 1.
https://sumbar.antaranews.com/berita/548190/meriahkan-bulan-k3-nasional-dan-
mutu-semen-padang-gelar-berbagai-kegiatan
https://www.semenpadang.co.id/?mod=berita&kat=&id=840
https://padek.jawapos.com/kerjasama/semen-padang/13/01/2022/pt-semen-
padang-konsisten-terapkan-norma-keselamatan-kerja/

14

Anda mungkin juga menyukai