Anda di halaman 1dari 2

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/371418189

Pengendalian Pariwisata di Indonesia

Poster · June 2023

CITATIONS READS
0 13

4 authors, including:

Muhammad Azka Sirajulakbar Riswanda Riswanda


UNTIRTA UNTIRTA
1 PUBLICATION   0 CITATIONS    127 PUBLICATIONS   58 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Tips Sehat Konsumsi Garam, Gula, dan Lemak View project

The Discourse of Animal welfare: A Case Study of JAAN (Jakarta Animal Aid Network) in Handling the Traveling Dolphins Circus View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Azka Sirajulakbar on 09 June 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


View publication stats

Muhammad Azka Sirajulakbar // Mochammad Iqbal Tawakkal // Rizky Reza Rinaldy

Regional Rivalry TERITORIAL DISPUTES


persaingan dalam hal menarik minat wisatawan bisa
menjadi sumber perselisihan antara pihak-pihak yang
persaingan penarikan wisatawan terkait, seperti pemerintah, industri pariwisata, dan
domestik dan mancanegara antara masyarakat lokal.
Bali dan Lombok Persaingan tersebut dapat muncul dalam bentuk
pengembangan infrastruktur, penawaran paket
wisata, promosi, dan lain sebagainya.

Pengendalian Pariwisata di Indonesia

MULTIDICIPLINARY
OVERLAPPING REGIONALISM
STRATEGIS
Persaingan yang sehat dapat meningkatkan
1. mengembangkan infrastruktur yang lebih baik dan efisien di kedua destinasi, seperti jalan
raya, transportasi umum, dan aksesibilitas ke lokasi wisata yang berbeda.
kualitas layanan dan fasilitas wisata di kedua
2. Menjalin kerja sama antara pengusaha dan pelaku industri pariwisata di Bali dan Lombok daerah.
untuk meningkatkan kualitas dan layanan wisata, serta mengembangkan produk wisata yang
lebih unik dan beragam Persaingan yang tidak sehat dapat
3. Mengembangkan program pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan konservasi alam menghasilkan praktik-praktik bisnis yang tidak
dan budaya lokal, serta mempromosikan kearifan lokal di kedua destinasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata melalui pelatihan dan etis, seperti memanipulasi harga atau melakukan
pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku industri promosi palsu, yang dapat merugikan wisatawan
pariwisata.
dan pengusaha lokal.

Anda mungkin juga menyukai