Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL

“PENGARUH PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL TIKTOK


TERHADAP LOYALITAS PENGUNJUNG WAHANA WISATAWAN
HARAU.SKY DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA”

Dibuat untuk memenuhi sebagian persyaratan Ujuan akir Semester Matakuliah


Metode penelitian Kuantitatif

Oleh:

Tamara Titanya Indiana

2110863019

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLIT UNIVERSITAS ANDALAS


PADANG

2023
DAFTAR ISI

PROPOSAL .........................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tiujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
1.4.1 Manfaat teoritis .................................................................................. 6
1.4.2Manfaat praktis ................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................ 7
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 7
2.1 Penelitian Relevan .................................................................................... 7
2.2 Kerangka Teori........................................................................................... 11
2.2.1 Uses and effect .................................................................................. 11
2.3 Kerangka Konseptual ............................................................................. 12
2.3.1 Promosi .............................................................................................. 12
2.3.2 Media Sosial ..................................................................................... 15
2.3.3 Tiktok................................................................................................ 15
2.3.3 Loyalitas Pengunjung ...................................................................... 18
2.3.4 Wisatawan ........................................................................................ 19
2.4 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 20
2.5 Hipotesis .................................................................................................. 21
BAB III ............................................................................................................. 23
METODE PENELITIAN ................................................................................ 23
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 23
3.2 Populasi dan Sampel............................................................................... 23
3.2.1 Populasi ............................................................................................ 23
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 24
3.3Sumber Data Penelitian ........................................................................... 25
3.3.1Data primer ....................................................................................... 25

ii
3.3.2Data skunder ..................................................................................... 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 25
3.4.1Metode observasi ............................................................................... 25
3.4.2 Metode angket (kuesioner) .............................................................. 25
3.4.3 Metode dokumentasi ........................................................................ 25
3.5 Skala Pengkuran .................................................................................... 26
3.6 Variabel Penelitian.................................................................................. 27
3.6.1 Variabel Independen ....................................................................... 27
3.6.2 Variabel Dependen ........................................................................... 27
3.7 Definisi Operasional ............................................................................... 28
3.8 Analisi Data ............................................................................................. 33
3.8.1Teknil Pengolahan Data .................................................................... 33
3.8.2 Analisis Data ..................................................................................... 32
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen................................................ 36
3.9.1 Uji Validitas .................................................................................... 36
3.9.2 Reliabilitas ....................................................................................... 36
4.0 Daftar Pustaka…………..…………………………………….…………39

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi
Peluang untuk area yang luas,kekayaan dan keindahan Alam dan warisan budaya
yang beragam, dalam kehidupan masyarakat sangat memiliki daya tarik yang
sangat besar.Peluang tersebut dapat dikembangkan Akan ada destinasi wisata yang
membutuhkan pengelolaan yang baik dari Kementerian Pariwisata, pemerintah
daerah dan masyarakat setempat dengan produk wisata yang menarik untuk daya
tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Pariwisata merupakan industri penting
yang dibutuhkan masyarakat terutama saat ini karena mereka membutuhkan gaya
hidup yang mencakup istirahat dari aktivitas.

Untuk menarik wisatawan tergantung pada pemasaran salah satunya


adalah promosi,Promosi adalah upaya untuk meningkatkan daya tarik destinasi
wisata dan memberikan informasi tentang lokasi dan daya tarik wisata yang ada
calon wisatawan Promosi yang ada menjadi bahan perdebatan sengit dan
menimbulkan persaingan yang ketat antara penyedia jasa pariwisata. Pengelolaan
industri pariwisata diperlukan Selalu memperhatikan kepuasan dan loyalitas
pengunjung tempat wisata. Destinasi wisata dapat bertahan dari kedatangan
wisatawan. Kedatangan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata membawa
perkembangan bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sekitar (Rahma &
Handayani, 2013). Keberhasilan tersebut dapat mempengaruhi bertahan atau
tidaknya sebuah destinasi wisata

Seiring perkembangan Teknologi yang pesat mendukung Pariwisata di


seluruh indonesia saat ini, berkembang yang sangat bagus dan dan ditamabah
dengan peran media sosial baru yang secara tidak langsung mendukung adanya
potensi-potensi wisata yang menarik yang tersembunyi untuk di explore di
tawarkan kepada wisatawan. Media sosial pasti sudah tidak asing bagi kita,
bahkan mungkin saat ini kita masih sangat bergantung pada media sosial. Tidak
hanya untuk kebutuhan pribadi, dan banyak hal lainnya juga terkait dengan media

1
sosial. Oleh karena itu, jumlah pengguna media sosial dari tahun ke tahun
semakin meningkat seiring dengan kebutuhan akan media sosial.Perubahan ini
biasanya membuat gaya hidup seseorang terus membaik dan dengan
berkembangnya media sosial, orang melihat destinasi wisata terbaru yang sedang
hits dimana-mana. dan gaya hidup di Indonesia terus berubah seiring dengan
perkembangan zaman seperti sekarang ini dimana trend tiktok FYP seolah
menjadi virus yang cepat menyebar.
Media sosial menemukan jalannya ke pemasaran interaktif, karena
penggunaan media sosial memungkinkan terjadinya arus informasi Karena ini
saling menguntungkan, pengguna cenderung berpartisipasi dan Mengubah konten
dan bentuk informasi secara real time . Saat ini, kebutuhan wisatawan semakin
beragam, membutuhkan renovasi atau keserbagunaan. Hal ini dilakukan agar
wisatawan tidak bosan dengan tempat wisata yang mereka kunjungi . Salah
satunya di wisata Harau.Sky. yang terletak Kecamatan Harau ,Kabupen Lima
Puluh Sumatra Barat .
Harau merupkan merupakan lembah subur yang dibatasi oleh tebing
setinggi 100 hingga 200 meter dan menawarkan pemandangan alam yang luar
biasa. Di sekitar lembah ini bebepa bukit.Lembah Harau menawarkan banyak
tempat wisata , mulai dari air terjun ,kolam renang ,taman bermain,panorama
yang sangat indah .dengan banyaknya daya minat wisatawan di harau terdapat
penginapan atau homestay yang disewakan untuk pengunjung yang ingin
merasakan pengalaman menginap yang berbeda dari biasanya dengan segala
fasilitasnya. contohnya seperti Harau Harau.Sky yang sedang viral di Tiktok.

Pengguna Tik Tok mungkin sudah beberapa kali melihat villa yang lagi
happening di fyp, Harau Sky adalah tempat menginap yang ideal untuk liburan
keluarga. Selain fasilitas yang lengkap, lokasinya juga strategis dan tidak terlalu
jauh dari jalan raya, sehingga akses ke berbagai tempat umum dan tempat lainnya
menjadi mudah. Harau sky berlokasi strategis 400 m dari Air Terjun Lembah
Harau dan objek wisata lainnya. Halaman depan Villa Harau Sky merupakan
taman berumput dengan gazebo dan kolam renang di sudutnya. Dari sana kami
menikmati pemandangan bebatuan dan lembah yang indah tanpa halangan. Langit
Harau terletak di antara dua batu karang yang tinggi. Harau Sky tidak hanya

2
terkenal dengan pemandangannya tetapi juga menawarkan akomodasi yang
sempurna jika Anda menginap di Harau Sky.
Destinasi wisata ini tidak hanya terbatas pada villa atau penginapan saja,
juga terdapat banyak fasilitas lainya dan jasa. Dari: Waterpark,Playground,Spot
foto instagramable,Arena camping ,Restaurant,Café,Room meeting,Kolom renang
Serta fasilitas seperti tempat biasa dan juga parkiran yang luas

Gambar 1.1

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa jumlah pengguna Tiktok di Indonesia


telah mencapai 113 juta orang, menempati urutan kedua di dunia setelah Amerika
Serikat, memberikan kesempatan yang baik bagi Tiktok untuk menyebarluaskan
informasi, termasuk informasi tentang tempat wisata. Dengan bantuan media
sosial, wisatawan dapat meriset informasi dari berbagai sumber dan menggunakan
pengalaman orang lain dalam mempersiapkan perjalanannya.Berdasarkan jumlah
unduhan TikTok, hal ini dapat dijadikan sebagai peluang untuk pemasaran atau
promosi. (Hays, Page & Buhalis, 2013.) TikTok tidak hanya sebagai media iklan
produk, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat untuk membangun dan
mempromosikan citra audiens (Molinillo et al. 2018).
Mengikuti perkembangan aplikasi Tik Tok secara tidak langsung dapat
menjadi tempat yang strategis untuk mempromosikan suatu brand atau produk
yang dapat menjangkau konsumen bahkan berinteraksi dengan konsumen secara

3
langsung. Pemasar selalu memiliki sesuatu untuk diperbaiki. Saat ini, strategi
pemasaran melalui platform digital atau media sosial mempengaruhi beberapa
keputusan pembelian (Mulyansyah & Sulistyowati, 2020). pariwisata dan
keputusan destinasi semakin dipengaruhi oleh pendapat yang dibagikan oleh
produsen konten di media sosial, karena sangat menarik untuk mempelajari
pengalaman konten pariwisata (Oliveira, Araujo & Tam, 2020). Oleh karena itu,
peran konten TikTok dalam industri pariwisata menjadi sangat penting karena
pariwisata merupakan industri yang padat pengetahuan.

Gambar 1.2
Bisa dilihat pada akun tiktok bentuk iklan yang ada pada akun @harausky
cukup bagus karena menampilkan berbagai potret setiap sudut dari haraui sky
yang disusun secara rapi dalam Post Feeds. Hal ini menggambarkan harau sky
yang keindahannya tidak terbatas karena setiap spotnya menarik. Tidak hanya
tempat-tempat tertentu saja yang menjadi fokus suatu objek, namun semua sudut
dapat menikmati keindahannya. Selain itu, konten iklan dari akun @harausky ini
berupa informasi penginapan,pariwisata, promo, dan diskon . Contoh unggahan
iklan harau sky yang pernah viral “Soft Opening Harau Sky” pada 17 April 2023

4
yang kini telah dilihat 1,1M orang dan diantaranya 78,8K yang menekan tombol
Like.
Bahwa sosial media Tiktok sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan
dan mempublikasikan tujuan wisata yang ada sehingga dampaknya meningkat
pendapatan yang dihasilkan secara lokal. Media sosial sebagai cara untuk
meningkatkan kunjungan Turis ke tempat wisata. Namun, belum diketahui
efektivitas pengaruh promosi melalui media sosial tiktok terhadap loyalitas minat
berkunjung wisatawan di Harau Sky.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dapat dilakukan


promosi yang menarik perhatian dan minat wisatawan untuk berkunjung dengan
menonjolkan social media pemasaran Tiktok. Untuk meningkatkan jumlah
wisatawan, pengelola destinasi wisata juga harus memberikan informasi mengenai
destinasi wisata yang dikelolanya Meski destinasi wisata Harau Sky sudah
menggunakan sosial media. Sehingga peneliti ingin meneliti dan menganalisa
lebih dalam mengenai promosi media sosial tiktok sebagai salah satu faktor
penunjang informasi pariwisata Harau Sky Berdasarkan pada latar belakang
sebelumnya maka dilakukan penelitian dengan berjudul “Pengaruh Promosi
Melalui Media Sosial Tiktik Terhadap Loyalitas Berkunjung Wahana
Wisatawan harau.sky di kabupaten lima puluh kota”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas Oleh
karena itu, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitiuan ini adalah sebagai
berikut:“Bagaimana Analisis Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Tiktok
Terhadap Loyalitas Pengunjung Wahana Wisata Harau.Sky Di Kabupaten Lima
Puluh Kota”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:“Mendeskripsikan
analisis Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Tiktok Terhadap Loyalitas
Pengunjung Wahana Wisata Harau.Sky Di Kabupaten Lima Puluh Kota”

5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Pada kajian komunikasi pemasaran diharapkan penelitian ini bisa
memberikan manfaat dapat memperluas pengetahuan,pemikiran dan
mengaplikasikan media sosial tiktok khusunya pada kajian pemasaran atau
promosi

1.4.2Manfaat praktis
Bagi user dan followers diharapkan penelitian ini dapat menginformasikan
tentang penggunaan media sosial tiktok dalam komunikasi pemasaran sebuah
usaha.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENELITIAN RELEVAN

Penelitian yang relevan merupakan sumber yang sangat berpengaruh dan


mendukung jalannya penelitian yang dilakukan peneliti lainnya. Karena dapat
dijadikan bahan acuan serta landasan dalam meneliti dan menyusun penelitian
terkait, khususnya pada penelitian terkait bidang ilmu komunkasi mengenai
“Pengaruh Melalui Media Sosial Tiktok TerhadapLoyalitas Pengunjung Wahana
Wisata Harau.Sky Di Kabupaten Lima Puluh Kota”

NO Nama Peneliti Judul /Penulisan Hasil Penelitian Persamaan Dan


Perbedaan Penelitian
Promosi
1. Mochatar Luthfi Pengaruh Dari analisis yang Dari hasil kajian di atas,
Efendy,Maheni Strategi Promosi dilakukan pada peneliti melihat bahwa
Ika Sari,Haris Melalui Media penelitian ini dapat terdapat kesamaan
Hermawan Sosial, Kualitas disimpulkan bahwa dengan penelitian yang
Pelayanan, dan strategi social media akan diangkat yaitu
Word of Mouth advertising (X1) tidak memiliki variabel yang
Terhadap berpengaruh secara sama, dimana sama-
Loyalitas parsial terhadap sama meletakkan
Pelanggan pada customer retention Promosi sebagai variabel
Warung Kopi Cak (Y). Kualitas X dan Loyalis variabel Y.
Kebo pelayanan (X2) Sedangkan
secara parsial perbedaannya terletak
berpengaruh pada target populasi dan
terhadap loyalitas teknik pengambilan
pelanggan (Y). Word sampel dan
of mouth (X3) Penelitian ini hanya

7
berpengaruh parsial fokus pada media sosial
terhadap retensi saja sedangkan pelelitian
pelanggan (Y). saya membahas sosial
Kualitas layanan media dalam ranah
memiliki dampak tiktok.
yang lebih besar
pada retensi
pelanggan ketika
pelanggan membeli
layanan. Karena
ruang yang cukup
dan keramahan staf,
layanan yang
diberikan optimal.
Server yang
membuat pelanggan
lebih memperhatikan
hasil yang
memuaskan
2. Luh Kadek Budi Pengaruh media Data dianalisis secara Dari hasil kajian di atas,
Martini, Luh promosi tik tok kualitatif dan peneliti melihat bahwa
Komang Candra terhadap kuantitatif terdapat kesamaan
Dewi (2021) keputusan menggunakan skala dengan penelitian yang
pembelian Likert, untuk akan diangkat yaitu
konsumen mengetahui memiliki variabel X yang
pengaruh media sama, dimana sama-
promosi Tik Tok sama meletakkan
terhadap keputusan Promosi Melaui media
pembelian produk sosial tiktik sebagai
kuliner dianalisis variabel X
menggunakan
regresi linier
berganda dengan

8
bantuan SPSS. Hasil
penelitian
menemukan bahwa
Tik Tok sebagai
media promosi telah
menjadi
pertimbangan utama
konsumen dalam
memutuskan
pembelian produk
kuliner. Media tik tok
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian produk
kuliner.
3. Niga Mufti Ayu Peran Media Berdasarkan hasil Dari hasil kajian di atas,
Sasirti ,Dhety Sosial Tiktok analisis dan peneliti melihat bahwa
Chusumastuti Dalam Pembahasan data terdapat kesamaan
Meningkatkan dilakukan oleh dengan penelitian yang
Loyalitas penulis akan diangkat yaitu
Pelanggan membuat beberapa memiliki variabel yang
Masker kesimpulan bahwa sama, dimana sama-
Kecantikan peran sama meletakkan
Yeppeoskin media sosial dengan Promosi sebagai variabel
akun TikTok X dan Loyalis variabel Y.
Yeppeoskin Dan perbedaannya
adalah strategi terletak pada topik yang
branding produk diteliti (Pelangan Masker
memperluas Keceantikan ) X (
cakupan pasar, Pengunjung Wahana
menciptakan Wisata)
komunikasi yang baik

9
dengan pelanggan
dan sebagai strategi
Jadikan konten
menjadi viral. Peran
TikTok media sosial
untuk branding
produk
lakukan dengan sisi
Yeppeoskins
Gunakan fungsi yang
ada
Fitur yang
memainkan peran
sangat penting
Proses branding ini
memiliki fitur
hashtag.
Fitur ini sangat
berguna untuk
Yeppeoskin
untuk presentasi
produk masker
Mereka punya Selain
itu, juga fungsi
hashtag
memudahkan
pengguna untuk
menemukan akun
Yeppeoski dan
produknya. peran
media massa
lebih sosial daripada
pemasaran

10
Yeppeoskin
Gunakan jejaring
sosial TikTok
memperluas pilihan
konsumen produk
Yeppeoskin.
Yeppeoskin
melakukan iklan
Menggunakan Video
yang Diunduh
Media sosial TikTok
berisi materi
tentang produk,
operasi dan
penggunaannya.

2.2 KERANGKA TEORI

2.2.1 Uses and effect

Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, maka peneliti pun


menggunakan teori yang relevan, yaitu teori uses and persoalan utama bagaimana
media mengubah sikap dan perilaku publik, melainkan bagaimana media
merespon kebutuhan pribadi dan sosial publik. Mengaktifkan kelompok sasaran
yang menggunakan media untuk mencapai tujuan tertentu. Teori uses and effect
adalah teori yang berhiubungan dengan pengunaan media,audience dan
efek.Teori ini pertama kali dicetus oleh Sven Windal pada tahun 1979.

Teori ini mewakili perpaduan antara pendekatan penggunaan dan kepuasan


dan teori pengaruh tradisional.Dalam konsep teoretis ini, penggunaan adalah
bagian terpenting dari pemikiran. Penggunaan media massa dapat memiliki
banyak arti. Ini mungkin menyiratkan bahwa penemuan terkait dengan persepsi.

11
Dalam konteks lain, pemahaman ini bisa menjadi proses yang lebih kompleks, di
mana konten tertentu dikonsumsi dalam keadaan tertentu untuk memenuhi fungsi
tertentu dan memenuhi harapan tertentu.

Jika dikaitkan dengan penelitianini teori Uses and Effects memberikan


informasi penting tentang bagaimana penggunaan media dapat mempengaruhi
individu dan masyarakat. Dalam konteks penelitian ini tentang pengaruh promosi
media sosial TikTok terhadap loyalitas pengunjung, Anda dapat mengadopsi teori
s s s s s s s s

s ini untuk memahami bagaimana penggunaan TikTok sebagai media sosial promosi
s s s s s s s s s

s dapat mempengaruhi perilaku, sikap, dan persepsi pengunjung wahana wisata


s s s s s s s s

s Harau.Sky di Kabupaten Lima Puluh Kota.


s s s s s

Kemudian teori ini mengkaji tentang penggunaan media sosial Instagram


itu sendiri dan apakah penggunaan tersebut efektif dan berpengaruh bagi
penggunanya. Mengetahui alasan penggunaan media sosial membuka jalan untuk
memahami dan memprediksi hasil komunikasi publik, atau sebaliknya. Jadi teori
use and effect adalah teori yang Jelaskan hubungan antara komunikasi massa
menyebar melalui media massa dan berdampak pengguna media. Contoh aplikasi
dan efek teori seseorang dapat melihat mengamati atau mendengarkan kebiasaan
Media massa dalam kehidupan sehari-hari individu, contohnya kebiasaan Orang-
orang menonton atau melihat Tiktok, itu memberi gambaran tentang apa
terlihat dan menimbulkan effect.

2.3 KERANGKA KONSEPTUAL

2.3.1 Promosi

a. Definisi
Promosi merupakan salah satu fungsi bauran pemasaran yang sangat
penting bagi pelaku bisnis ketika memasarkan produk atau jasanya kepada calon
pembeli. Tujuannya adalah untuk menginformasikan, menyajikan, menarik dan
membujuk pembeli potensial untuk membeli barang dan jasa yang
ditawarkan.Menurut Abdullah (2016:239), Promosi penjualan merupakan
upayapemasaran yang bersifat media dan non-media untuk merangsang

12
bangkitnya coba coba-coba dari konsumen mengingatkan permintaan dari
konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk.Sedangkan menurut Malau
(2017:102), Promosi adalah bentuk Persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
cedera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pengunjung

b. Fungsi Promosi
Menurut Kertamukti (2015:156), fungsi promosi yaitu sebagai
berikut:
a) Memberi Informasi (Informing)
Informasi mengingatkan konsumen akan produk baru,
mengedukasi ko
nsumen tentang berbagai fitur dan manfaat merek atau produk,
dan memfasilitasi pembangunan citra perusahaan yang
menghasilkan produk atau layanan.Membujuk
(Persuading)Promosi yang baik akan mampu membujuk
pengunjung untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
b) Mengingatkan (Reminding)
Iklan yang baik dapat menarik pengunjung untuk mencoba produk
dan jasa yang ditawarkan.
c) Menambah nilai (Adding Value)
Komposisi yang efektif dapat menjadikan suatu produk lebih
elegan, stylish dan unggul dari para pesaingnya.
d) Membantu (Assiting)
Promosi membantu tenaga penjualan dan pengiklan menavigasi
proses penjualan produk perusahaan dan memberikan pengenalan
yang berharga kepada tenaga

c. Dimensi dan Indikator Promosi


Berkomunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:478) terdapat
8 (delapan) cara komunikasi utama antara lain:

1. Periklanan (Advertising)

13
Periklanan dapat berupa presentasi dan periklanan impersonal,
membutuhkan biaya tinggi untuk ide, produk atau layanan dari
sponsor yang jelas.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan jangka pendek untuk membeli atau menjual
produk atau layanan.
3. Acara dan Pengamalan (Event and experiences)
Kegiatan acara dan pengalaman biasanya di sponsori oleh pihak
perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan merek khusus
ataupun sehari-hari mengenai produk atau jasa tersebut
4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and
publicity)
Promosi memegang peranan yang sangat penting dalam menjalin
hubungan baik dengan berbagai kelompok sasaran perusahaan
dengan berbagai cara untuk menciptakan publisitas yang positif,
membangun citra perusahaan yang baik dan menghindari kejadian
yang merugikan.
5. Penjualan langsung (Direct Marketing)
Kegiatan penjualan langsung secara langsung didukung oleh
hubungan antar konsumen dengan penuh perhatian, yang
tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan dari konsumen
dan membangun hubungan yang baik dengan konsumen yang
loyal.
6. Pemasaran interaktif (Interactive Marketing)
Hubungan pemasaran yang dilaksanakan secara langsung
bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dengan cara
meningkatkan kesadaran, meningkatkan citra dan meningkatkan
penjualan produk atau jasa secara langsung maupun tidak
langsung.

7. Mulut ke mulut (Mounth of mouth)


s s s s s

14
Kegiatan pemasaran dari mulut ke mulut melalui perantara pribadi
s s s s s s s s

s atau sarana komunikasi elektronik yang terkait dengan pengalaman


s s s s s s s

s pembelian suatu produk atau layanan atau penggunaannya


s s s s s s

8. Penjualan perorangan (Personal Selling) s s s

Perwakilan penjualan yang merupakan bagian dari tenaga s s s s s s

s penjualan s perusahaan s dan s yang s tujuannya s adalah s untuk


s meningkatkan hasil transaksi penjualan dan membangun hubungan s s s s s s

s baik.

2.3.2 Media Sosial


s s s

Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini memiliki peran
s s s s s s s s s s s

s ganda dalam perannya. tidak hanya berfungsi sebagai media, tetapi juga sebagai
s s s s s s s s s s

s alat untuk menggali berbagai informasi. Definisi media sosial tidak serta merta
s s s s s s s s s s

s merupakan ide yang tidak berdasar dari para ahli tersebut. Media sosial memiliki
s s s s s s s s s s s

s peran dan dampak bagi kehidupan masyarakat, yang harus direncanakan


s s s s s s s s

s sedemikian rupa sehingga media sosial tetap menjadi tugas media sosial itu sendiri
s s s s s s s s s s s

s dan bertujuan untuk membantu kehidupan setiap orang.


s s s s s s s

Menurut Aliyah (2017:26) menyatakan bahwa, media sosial merupakan


s s s s s s s

tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk
s s s s s s s s s s

s mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online.Dan
s s s s s s s s s

s Menurut Nasrullah dalam Aliyah (2017:26) menyatakan bahwa, media sosial


s s s s s s s s

s adalah konten yang berisi informasi yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan
s s s s s s s s s s

teknologi penerbitan, sangat mudah di akses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi


s s s s s s s s s s

s komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum.
s s s s s s s s s

2.3.3 Tiktok s

Definisi

TikTok merupakan aplikasi software yang saat ini sedang banyak


s s s s s s s s

s digunakan oleh masyarakat khususnya di Indonesia. Baru-baru ini tiktok bahkan


s s s s s s s s s

s bisa mengalahkan beberapa aplikasi populer seperti facebook, WhatsApp,


s s s s s s s

s Youtube, dan Instagram (Bulele & Wibowo, 2020) . Tiktok adalah platform media
s s s s s s s s s s s

15
s sosial yang berisi video pendek berdurasi 15-60 detik yang didukung oleh musik,
s s s s s s s s s s s

s filter, dan beberapa fitur kreatif lainnya. Dan Tiktok merupakan salah satu media
s s s s s s s s s s s

s komunikasi berbasis internet karena aplikasi ini juga memiliki fitur-fitur yang
s s s s s s s s s

s dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti fitur direct massage, live, dan
s s s s s s s s s s

s duet. Sebuah aplikasi dari perusahaan Cina, bytedance oleh Zhang Yiming. Di
s s s s s s s s s s

s negara asalnya, aplikasi ini bernama Douyin yang resmi pada September 2016.
s s s s s s s s s s

Aplikasi TikTok adalah aplikasi yang dapat memberikan efek khusus yang
s s s s s s s s s

s unik dan menarik yang memungkinkan pengguna membuat video pendek dengan
s s s s s s s s s

s mudah dengan hasil yang bagus dan membagikannya di depan teman dan
s s s s s s s s s s

s pengguna lain. Aplikasi sosial video pendek ini memiliki dukungan musik yang
s s s s s s s s s s

s banyak sehingga penggunanya dapat melakukan peforma dengan tarian, gaya


s s s s s s s s

s bebas, dan masih banyak yang bisa mendorong kreativitas para pengguna content
s s s s s s s s s s

s creatore (Sisulowati, 2018, p. 176-185).


s s s s

Keunggulan adalah kemudahan penggunaan, karena dirancang untuk s s s s s s

s digunakan oleh berbagai kalangan, sehingga sangat mudah digunakan.


s s s s s s s

s Keuntungan ketiga dari TikTok adalah media populer yang telah berkembang
s s s s s s s s s

s menjadi 1,09 miliar pengguna di seluruh dunia. Algoritme Tik Tok didasarkan
s s s s s s s s s s

s pada bagan konten, bukan bagan sosial. Algoritma TikTok dipengaruhi oleh
s s s s s s s s s

s beberapa hal yaitu konten TikTok, tagar, penggunaan challenge dan filter, serta
s s s s s s s s s s

s pengambilan foto dan pencahayaan yang baik. Tiktok dapat menjadi tempat
s s s s s s s s s

s informasi, misalnya mendapatkan ilmu melalui menonton video tutorial seperti


s s s s s s s s

tutorial memasak, tutorial makeup, dan lain-lain. Di Tiktok, ada istilah yang sering
s s s s s s s s s s s s

s digunakan oleh para selebriti Tiktok, yaitu FYP (For You Page).
s s s s s s s s s

2.Faktor yang mempengaruhi penggunaan Tiktok s s s s

Generasi saat ini secara signifikan mengikuti tren dan menjadikannya gaya
s s s s s s s s s

s hidup sehari-hari. Mahasiswa memiliki banyak ide kreatif yang dapat tersalurkan
s s s s s s s s s

s di media sosial khususnya pada aplikasi Tiktok. Dalam penggunaan Tiktok,


s s s s s s s s s

s mahasiswi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
s s s s s s s s s

s perasaan dan karakteristik individu, keinginan atau harapan, perhatian, proses


s s s s s s s s

s belajar, kondisi fisik, kebutuhan, minat, dan motivasi. Sedangkan faktor Eksternal
s s s s s s s s s

s meliputi informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas,


s s s s s s s s

16
s ukuran, pertentangan, hal-hal baru dan familiar, atau ketidaktahuan suatu objek
s s s s s s s s s

s (Malimbe, Armylia, 2021) . s s s

1.) Faktor internal


s s

Faktor internal didasarkan pada individu, misalnya emosi. Emosi adalah


s s s s s s s s

s keadaan psikologis yang dialami seseorang dalam keadaan senang atau sedih.
s s s s s s s s s

s Emosi merupakan faktor internal yang membuat siswi menggunakan Tiktok.


s s s s s s s s

s Karena jika indera seseorang tidak suka menggunakan aplikasi ini, mereka tidak
s s s s s s s s s s

s akan menggunakannya. Selain itu, menggunakan aplikasi ini tidak hanya dapat
s s s s s s s s s

s dilihat dari perasaan mereka tetapi juga dari tindakan mereka. Selain itu, semakin
s s s s s s s s s s s

tua seseorang, semakin baik kemampuannya untuk mengendalikan diri (Svastiko,


s s s s s s s s s

s 2017).

2.) Faktor eksternal


s s

Anda bisa mendapatkan informasi tentang video yang dibagikan di aplikasi


s s s s s s s s s

s Tiktok, sehingga informasi tentang acara yang diunggah dengan cepat dibagikan
s s s s s s s s s

s ke pengguna lain. Informasi membentuk identitas media sosial karena media sosial
s s s s s s s s s s

s menciptakan bentuk identitas, membuat konten, dan berinteraksi berdasarkan


s s s s s s s

s informasi tersebut. Informasi ini juga mempengaruhi pengguna program ini. Jika
s s s s s s s s s

s seseorang tidak mendapatkan informasi tentang Tiktok, mereka mungkin tidak


s s s s s s s s

s mengetahui aplikasi tersebut, apalagi menghubunginya sebagai pengguna. Oleh


s s s s s s s

s karena itu, pengetahuan untuk penggunaan Tiktok mutlak diperlukan. Salah satu
s s s s s s s s s

s alasan media sosial sebagai bagian dari media informasi.


s s s s s s s ss

TikTok dapat digunakan sebagai alat promosi yang efektif untuk bisnis atau
s s s s s s s s s s

s merek. Dengan memanfaatkan daya tarik dan jangkauan luas TikTok, perusahaan
s s s s s s s s s

s dapat menciptakan konten kreatif yang menarik dan mempromosikan produk atau
s s s s s s s s s

s layanan mereka kepada audiens yang lebih luas. Melalui fitur iklan TikTok,
s s s s s s s s s s

s pengiklan juga dapat menargetkan pengguna yang tepat berdasarkan demografi,


s s s s s s s s

s minat, dan perilaku mereka. Oleh karena itu, TikTok dapat menjadi alat yang
s s s s s s s s s s s

s efektif dalam strategi promosi media sosial.


s s s s s

17
2.3.3 Loyalitas Pengunjung
s s

Loyalitas pengunjung merupakan faktor kunci dalam membangun s s s s s s

s hubungan jangka panjang antara bisnis dan audiensnya .dan sangat dibutuhkan
s s s s s s s s s

s selalu s Untuk s meningkatkan s loyalitas pengunjung.Meningkatkan s s loyalitas


s pengunjung membutuhkan waktu dan konsistensi dalam memberikan nilai kepada
s s s s s s s s

s mereka. Dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan audiens serta


s s s s s s s

s memberikan pengalaman yang baik, Anda dapat membangun hubungan yang kuat
s s s s s s s s s

s dan setia dengan pengunjung .


s s s s

Loyalitas pengunjung mengacu pada kecenderungan atau kesetiaan s s s s s s

s pengunjung terhadap suatu bisnis, merek, atau platform. Ini mencerminkan tingkat
s s s s s s s s s

s keterikatan, dukungan, dan preferensi yang konsisten dari pengunjung terhadap


s s s s s s s s

s entitas yang mereka kunjungi secara teratur.Loyalitas pengunjung merupakan hal


s s s s s s s s

s yang berharga bagi bisnis atau merek, karena pengunjung loyal cenderung menjadi
s s s s s s s s s s

s pelanggan berulang dan berpotensi menjadi advokat merek yang kuat.


s s s s s s s s

s Membangun loyalitas pengunjung membutuhkan komitmen untuk memberikan


s s s s s s

s pengalaman yang positif, memberikan nilai yang konsisten, dan membangun


s s s s s s s s

s hubungan yang kuat dengan pengunjung melalui interaksi dan komunikasi yang
s s s s s s s s s

s baik.

Oliver (dalam Kotler & Keller, 2009, p. 138) mendefinisikan loyalitas


s s s s s s s s s

s sebagaikomitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau s s s s s s s

s mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh
s s s s s s s s s s s

s situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Loyalitas


s s s s s s s s

s pelanggan sangat penting bagi sebuah perusahaan yang menjamin kelangsungan


s s s s s s s s

s usaha dan kelangsungan usaha. Pelanggan setia adalah mereka yang sangat puas
s s s s s s s s s s

s dengan s produk s dan s layanan s tertentu s sehingga s mereka s sangat s ingin


s memperkenalkannya kepada semua orang yang mereka kenal. Selain itu, s s s s s s s s

s pelanggan yang terbukti loyal memperpanjang loyalitasnya pada produk dari


s s s s s s s s

s produsen yang sama. Dan terakhir, konsumenlah yang tetap setia kepada produsen
s s s s s s s s s s

s selamanya. s

18
2.3.4 Wisatawan
s

Wisatawan adalah faktor utama harus Dalam dunia pariwisata, wisatawan s s s s s s s s

s adalah sumber pendapatan negara. Menurut (Hudiyani et al., 2018) mereka adalah
s s s s s s s s s s

s wisatawan seseorang atau sekelompok orang yang bepergian atau mengunjungi


s s s s s s s s

s suatu tempat di mana mereka tidak tinggal atau yang bukan negara mereka selama
s s s s s s s s s s s s

s lebih dari 24 jam. Turis adalah manusia sekelompok orang yang melakukan
s s s s s s s s s s

s kegiatan dan mengunjungi suatu tempat dengan tujuan untuk bepergian dan tidak
s s s s s s s s s s

s mencari uang atau bekerja. Sedangkan menurut G.A Schmoll (Tunjungsari, 2018),
s s s s s s s s s

s bahwa Wisatawan adalah orang atau kelompok orang yang merencanakan daya
s s s s s s s s s

s beli yang dimilikinya untuk perjalanan itu tujuan hiburan dan liburan. Menurut
s s s s s s s s s s

s (Pranata et al., 2018) turis adalah seseorang yang tidak di tempat kerja atau
s s s s s s s s s s s s

s berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu
s s s s s s s s s

s yang lain Jadi dapat diturunkan dari beberapa pengertian Selanjutnya, turis adalah
s s s s s s s s s s

orang yang melakukan perjalanan ke suatu tujuanuntuk menarik dengan maksud


s s s s s s s s s s

s berlibur atau istirahat untuk jangka waktu tertentu.


s s s s s s

Wisatawan dapat dibagi menjadi beberapa konsep tergantung pada motivasi


s s s s s s s s

s atau tujuan perjalanan mereka. Untuk beberapakonsep wisatawan sesuai


s s s s s s s

s destinasinya (Tunjungsari, 2018). s s

dipisahkan sebagai berikut: s s

A. Turis Asing s s

Turis asing adalah setiap orang atau sekelompok orang yang tinggal di
s s s s s s s s s s

s negara tersebut dan melakukan perjalanan ke negara selain negara asal


s s s s s s s s s

s untuk tujuan ini Bepergian s s s

B. Wisatawan Domestik/Domestik
s s

Wisatawan Domestik adalah orang perseorangan atau kelompok orang s s s s s s s

s yang melakukan perjalanan ke daerah atau negara asalnya untuk tujuan


s s s s s s s s s

s perjalanan Bepergian penumpang transit s s s

C.Wisatawan transit s s

19
Wisatawan transit adalah seseorang atau sekelompok orang yang bepergian
s s s s s s s s

s ke negara tujuan sebagai pengunjung di luar negeri.


s s s s s s s

D. Pelancong bisnis
s s

Pelancong bisnis adalah satu orang atau sekelompok orang bepergian untuk
s s s s s s s s s

s bekerja atau tugas. Sehingga nantinya, setelah pekerjaan selesai, pebisnis


s s s s s s s s

s juga bisa sekaligus melakukan aktivitas liburan di Tanah Air.


s s s s s s s s

2.4 KERANGKA PEMIKIRAN


s s s

Penelitian ini menggunakan teori use and effect dalam teori ini salah satu
s s s s s s s s s s s

s faktor penyebabnya penggunaan media. Fungsi untuk menggunakan


s s s s s s s s tiktok
s ditampilkan bagaimana menggunakannya secara efektif sebagai alat komunikasi.
s s s s s s s

s jalan pintas Dengan efektivitas media sosial tiktik sebagai alat komunikasi adalah
s s s s s s s s s s

s untuk mendapatkan komentar tentang hal itu dari masyarakat sebuah kipas Dalam
s s s s s s s ss s s

s penelitian ini, penulis mencoba untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh


s s s s s s s s

s Promosi Melalui Media Sosial Tiktok Terhadap Loyalitas Pengunjung wahana


s s s s s s s s

s wisatan Harau sky Di kabupaten Lima Puluh Kota”. Setiap bagian dari pesan
s s s s s s s s s s s

s memiliki tujuan yang berbeda. dalam konten Pesan yang ingin disampaikan
s s s s s s s s s

s perusahaan kepada konsumen Beli sekarang, coba, kunjungi, hubungi dan


s s s s s s s s

s ceritakan berbagi dengan orang lain tentang produk Perusahaan. Itu disebu dengan
s s s s s s s s s s

s konten promosi. Keputusan pembelian konsumen dapat dipromosikan dengan


s s s s s s s

s mempromosikan konten yang ditampilkan melalui media sosial.


s s s s s s

20
Pengaruh Promosi Melaui Media Sosial Tiktik Terhadap
Loyalitas Pengunjung Wahana Wisata Harau Sky

Teori Uses and effect

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)


Promosi Media Tiktok Loyalitas Perkunjung

 Tingkat Interaksi
 Jumlah Pengikut
 TingkatRekomendasi
 Jenis Konten
 Tingkat Retensi
 Frekuensi Posting
 Tingkat Konversi

Hubungan Promosi Melaui Media Sosial Tiktik


Terhadap Loyalitas Pengunjung Wahana Wisata Harau
Sky

2.5 Hipotesis
Menurut Sugiyona (2009) Hipotesis adalah tanggapan sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian disajikan dalam
bentuk pertanyaan. Hipotesis adalah asumsi atau anggapan yang harus diuji
dengan informasi atau fakta yang diperoleh selama penelitian.

21
Berdasarkan dari penelitian yang diangkat, maka hipotesis penelitian ini adalah
sebagai berikut:

H0 :Tidak ada pengaruh signifikan dari promosi terhadap loyalitas pengunjung


Wahana Wisata Harau.Sky di Kabupaten Lima Puluh Kota.
H1:Terdapat pengaruh signifikan dari promosi terhadap loyalitas pengunjung
Wahana Wisata Harau.Sky di Kabupaten Lima Puluh Kota.

22
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan
objek penelitian yang Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey yaitu penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data utama. Objek yang diteliti dalam penelitian ini
adalah pemasaran menggunakan social media tiktok terhadap loyalitas
pengunjung Harau.Sky. Jenis data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah berupa himpunan informasi yang diperoleh dengan menggunkan kuesioner
terstruktur yang diberikan kepada seluruh responden. Sedangkan data sekunder
berisi informasi tentang bebrapa hal

3.2Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi merupakan sekelompok objek sasaran dalam penelitian sebagai
sumber data yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,
nilai, peristiwa, dan sikap hidup (Bungin, 2018:101). Menurut Sugiyono
(2017:119) Populasi adalah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti yang telah
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pengikut dari akun tiktok harau sky ,
serta semua pengunjung atau wisatawan yang mengunjunggi atau berpotensi
mengunjungi wahana wisata harau sky . populasi penelitian mencakup orang-
orang yang tertarik dengan Wahana Wisata Harau.Sky dengan pelihat promosi
melaui konten tiktok dan mungkin mempertimbangkan untuk mengunjungi tempat
tersebut ,Populasi ini bisa meliputi pengunjung sebelumnya, calon pengunjung,
atau mereka yang telah mengunjungi wahana wisata tersebut dan mungkin

23
berpotensi menjadi pengunjung berulang. Sebab dalam penelitian ini meneliti
fenomena yang terbentuk atau terjadi melalui media sosial

3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel


Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Kriyantono (2010) juga menyebutkan
bahwa sampel merupakan sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang
akan diteliti, atau dapat dikatakan juga bahwa sampel merupakan perwakilan yang
mampu mencerminkan semua unsur dalam populasi
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling yaitu Teknik menentukan sampling berdasarkan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2017:85). Pertimbangan dalam penentuan sampel penelitian ini adalah
:
a. Mengunjungi Harau.Sky setidaknya dua kali kunjungan.
b. Bukan pengelola Harau.Sky atau saudara pengelola yang datang.

Dalam menentukan jumlah sampel di penelitian ini, peneliti menggunakan rumus

Slovin sebagai berikut:

𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan :

n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi = 22 ribu

e = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih

bisa ditolerir; e= 0,1.

24
3.3 Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian kuantitatif meliputi dua hal, yaitu data primer
dan data skunder :
3.3.1Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
tanpa perantara. Sumber data primer yang penulis himpun selama penelitian
diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada pengunjung Harau.Sky Kabupaten
Limapulu Kota, yang berisi tentang pertanyaan mengenai Promosi Melalui Media
Sosial Tiktok, Loyalitas Pengunjung Wahana Wisatawan Harau.Sky Di Kabupaten
Lima Puluh Kota
3.3.2Data skunder
Data skunder diperoleh dari bahan pustaka, serta kutipan buku-buku, artikel,
makalah, situs internet serta berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.4.1Metode observasi
Metode observasi adalah Teknik yang dilakukan secara langsung dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki karena
penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kuantitatif, maka observasi yang
penulis lakukan dalam penelitian adalah observasi langsung dan observasi tidak
langsung. Observasi langsung dilakukan dengan cara peneliti terlibat langsung
dengan kegiatan sehari-hari dan ikut melakukan yang dikerjakan subjek
penelitian.
3.4.2 Metode angket (kuesioner)
Metode angket didesains dengan menggunakan pada skala likert (likert
scale), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi responden dalam memberi tanggapan terhadap pertanyaan atau
masalah yang diberikan kepada yang bersangkutan dalam suatu riset tertentu
(Sugiyono, 2019). Dengan skala likert ini dibuat dengan menggunakan pilihan

25
agar mendapatkan data yang bersifat subyektif dan diberikan nilai sebagai berikut
:
a. Skor 5 : Sangat setuju (SS)
b. Skor 4 : Setuju (S)
c. Skor 3 : Cukup setuju (CS)
d. Skor 2 : Tidak setuju (TS)
e. Skor 1 : Sangat tidak setuju (STS)
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada
responden. Metode kuesioner yaitu usaha mengumpulkan data atau informasi
dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh responden.
Kuesioner didesain dengan pertanyaan terbuka yaitu terdiri dari bebrapa
pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui identitas responden seperti jenis
kelamin, usia, Pendidikan.
3.4.3 Metode dokumentasi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berikutnya
adalah metode dokumetasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengambil
data yang telah tercatat atau terdata dalam suatu laporan atau pembukuan.
Sehingga peneliti tidak melakukan pengolahan langsung. Data ini berupa profil
perusahaan dan struktur organisasi.

3.5 Skala Pengkuran


Skala pengukurana dalam penelitian ini mengunakan skala interval interval yang
menyatakan peringkatan dan jarak konstruk dari sesuatu yang diukur. misalnya
dalam mengukur frekuensi penggunaan TikTok oleh pengunjung, dapat
menggunakan angka-angka yang merepresentasikan kisaran frekuensi, misalnya
dari 1 (tidak pernah) hingga 5 (sangat sering).

26
3.6 Variabel Penelitian
Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu (Purwanza,2022). Jenis variabel penelitian
merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik suatu penelitian, yaitu :
3.6.1 Variabel Independen
Variabel Eksogen (exogenous) adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah
promosi. Promosi penjualan merupakan upayapemasaran yang bersifat media dan
non-media untuk merangsang bangkitnya coba coba-coba dari konsumen
mengingatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas
produk.
3.6.2 Variabel Dependen
Variabel Endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen.
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Loyalitas pengunjung. Loyalitas
pengunjung mengacu pada kecenderungan atau kesetiaan pengunjung terhadap
suatu bisnis, merek, atau platform. Ini mencerminkan tingkat keterikatan,
dukungan, dan preferensi yang konsisten dari pengunjung terhadap entitas yang
mereka kunjungi secara teratur.

3.7 Definisi Operasional


Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan atau tata cara
pengukuran variabel. Sugiyono (2017:64) menjelaskan bahwa definisi operasional
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajaridan digunakan untuk mengetahui korelasi pengaruh promosi melaui
media sosial terhadap loyalitas pelangan maka digunakan sub variabel yang akan
dijabarkan dan diukur melalui indikator-indikator. Definisi operasional regresi
pada penelitian ini adalah:

27
Variabel Sub Variabel Definisi Indikator
Operasional
Promosi Jumlah menggambarkan •Jumlah pengikut akun
melaui Pengikut bagaimana jumlah resmi WahanaWisata
media pengikut akan Harau.Sky di TikTok
sosial (x) diukur dalam pada saat tertentu.
penelitian tersebut •Pertumbuhan pengikut
dan memperoleh dalam periode waktu
data terkait tertentu(misalnya,jumlah
pengaruh promosi pengikut yang baru
melalui media ditambahkan setiap
sosial TikTok bulan).
terhadap loyalitas •Tingkat interaksi
pengunjung pengikut dengan konten
Wahana Wisata promosi yang diposting
Harau.Sky di oleh di TikTok
Kabupaten Lima
Puluh Kota.
Jenis Konten Jenis konten ini  Kategori konten,
mencakup berbagai seperti promo tiket
bentuk konten diskon, atraksi
seperti gambar, wahana, kegiatan
video, atau teks spesial, atau testimoni
yang dirancang pengunjung.
untuk menarik  Format konten,
perhatian pengguna seperti gambar statis,
dan mempengaruhi video singkat, atau

28
persepsi mereka kontenberkepanjanga
tentang Wahana n.
Wisata Harau.Sky.  Uniknya konten,
seperti konten yang
menampilkan
keunikan atau
keunggulan Wahana
Wisata Harau.Sky
dibandingkan dengan
tempat wisata
lainnya.
 Frekuensi konten,
seperti jumlah
posting konten
promosi yang
dibagikan dalam
periode tertentu.
Frekunsi Frekuensi postingan  Jumlah total
Postingan mencerminkan postingan promosi
seberapa sering yang dibagikan oleh
konten promosi akun resmi Wahana
atau informasi Wisata Harau.Sky di
terkait Wahana TikTok dalam satu
Wisata Harau.Sky bulan.
diposting di TikTok  Rata-rata jumlah
kepada pengguna. postingan promosi
per minggu yang
dibagikan oleh akun
resmi Wahana Wisata
Harau.Sky di TikTok.
 Interval waktu antara
dua postingan

29
promosi berturut-
turut yang dibagikan
oleh akun resmi
Wahana Wisata
Harau.Sky di TikTok.

Loyalitas Tingkat mengacu pada  Jumlah total likes


Pengunjung Interasksi sejauh mana (suka) yang diberikan
(Y) pengguna TikTok oleh pengguna pada
berinteraksi dengan konten promosi.
konten promosi  Jumlah total
Wahana Wisata komentar yang
Harau.Sky yang diberikan oleh
diposting di media pengguna pada
sosial TikTok. konten promosi
Interaksi meliputi  Jumlah total
berbagai tindakan pembagian (shares)
yang dilakukan oleh konten promosi
pengguna,  Rata-rata jumlah
interaksi (likes,
komentar, shares) per
postingan promosi

30
Tingkat mencerminkan  Jumlah pengunjung
Rekomendasi sejauh mana yang secara aktif
pengunjung merekomendasikan
merekomendasikan kepada teman,
tempat wisata keluarga, atau orang
tersebut kepada lain setelah
orang lain mengunjunginya
berdasarkan  tingkat kepuasan
pengalaman mereka pengunjung terhadap
dan pengaruh pengalaman mereka
promosi melalui di dapat diukur
media sosial TikTok melalui survei atau
kuesioner.
 Jumlah rekomendasi
yang diterima oleh
Wahana Wisata
Harau.Sky melalui
media sosial TikTok
Tingkat merujuk pada  Jumlah pengunjung
Retensi sejauh mana yang kembali
pengunjung tetap mengunjungi Wahana
menjadi Wisata Harau.Sky
pengunjung setia dalam periode waktu
atau kembali tertentu setelah
mengunjungi terpengaruh oleh
wahana wisata promosi melalui
tersebut dalam media sosial TikTok.
jangka waktu  Durasi atau frekuensi
tertentu setelah kunjungan kembali
terpengaruh oleh dari pengunjung setia
promosi melalui Wahana Wisata
media sosial TikTok Harau.Sky.

31
 Tingkat kepuasan dan
loyalitas pengunjung
terhadap Wahana
Wisata Harau.Sky,
yang dapat diukur
melalui survei,
kuesioner, atau
analisis data
pengunjung

Tingkat merujuk pada  Persentase


Konversi persentase pengunjung yang
pengunjung yang melakukan pembelian
melakukan tindakan tiket setelah
atau konversi terpengaruh oleh
tertentu setelah promosi melalui
terpengaruh oleh media sosial TikTok.
promosi melalui  Persentase
media sosial pengunjung yang
TikTok. melengkapi formulir
pendaftaran setelah
terpengaruh oleh
promosi melalui
media sosial TikTok.
 Persentase
pengunjung yang
menyelesaikan
langkah-langkah
tertentu yang
ditentukan, seperti

32
mengikuti akun resmi
Wahana Wisata
Harau.Sky di media
sosial setelah
terpengaruh oleh
promosi melalui
media sosial TikTok.

3.8 Analisi Data


3.8.1Teknil Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, pada tahap ini kegiatan yang
dilakukan adalah :
A.Editing
Editing adalah tahap pertama meninjau dan menganalisis kembali data. Proses
editing dilakukan setelah pengumpulan data yang terkumpul di lokasi. Peneliti
mengolah data yang diperoleh di lapangan dengan cara meneliti daun satu per satu
agar tidak ada informasi yang tertinggal.
Dalam penelitian ini, peneliti meninjau setiap kuesioner untuk menentukan
apakah semua responden menjawab setiap pertanyaan dan identitas. Hal ini
dilakukan langsung oleh peneliti ketika responden menyatakan telah mengisi
kuesioner penelitian, sehingga jika ada informasi atau jawaban yang kosong,
peneliti langsung mendorong responden untuk mengisinya.
B.Coding
Proses pemberian kode tertentu terhadap beraneka macam jawaban dari
kuisioner untuk dikelompokkan kedalam katagori yang sama. Langkah ini
dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari hasil edit dan kemudian hasil yang
diidentifikasi untuk memberi makna pada data. Dalam penelitian ini peneliti
menilai jawaban dari setiap pertanyaan yang diisi oleh responden dengan
menggunakan skala Likert.Peneliti memberikan kode 4 “sangat setuju”, 3 “sangat
setuju”, 2 “sangat tidak setuju” dan 1 “sangat tidak setuju” pada jawaban. Semua
pertanyaan dalam angket penelitian ini ditanyakan secara individual sesuai dengan
pembobotannya.

33
C.Scoring
Kegiatan yang berupa pemberian nilai berupa angka pada jawaban tertentu
untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesa.
Variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan 5 point skala likert, untuk lebih
jelasnya dapat diterapkan sebagai berikut :
a. Jawaban yang sangat setuju memperoleh skor 5
b. Jawaban yang setuju memperoleh skor 4
c. Jawaban yang cukup setuju memperoleh skor 3
d. Jawaban yang tidak setuju memperoleh skor 2
e. Jawaban yang sangat tidak setuju memperoleh skor.
D.Tabulating
Pengelompokan data atas jawaban-jawaban dengan diteliti dan diatur,
kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk table angka,
yang telah dikorelasi dan diberi kode (menggolongkan data yang diberi kode)
yang berguna untuk mendapatkan hubungan antar variabel.

3.8.2 Analisis Data


A.Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014:147) Analisis Deskriptif adalah Statistik yang
digunakan untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan
menurut Ghozali (2018:147) analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
B. Analisis Inferensial
Peneliti akan memanfaatkan Software Smart PLS versi 3.03 untuk
menganalisa data. Dalam referensi lain PLS atau “Partial least square” adalah
sebagian alternatif covariance based SEM, pendekatan covariance based atau
component based dengan PLS orientasi analisis bergeser dari menguji model
kausalitas atau teori ke covariance based predictisve model. CBSEM lebih

34
berorientasi pada model building yang dimaksudkan untuk menjelaskan
covariance dari semua observed indikator, sedangkan tujuan PLS adalah prediksi.
Variabel laten didefinisikan sebagai jumlah dari indikatornya. Algoritma PLS
ingin mendapatkan the best weight estimate bagi setiap blok indikator setiap
variabel laten (Ghozali 2018).
“Partial least square” memiliki akronim PLS adalah jenis analisa statistik
yang fungsinya sama dengan SEM dalam analisis covariance. Kemiripan ini
membentuk kerangka dasar PLS yang dimanfaatkan yaitu basisnya adalah regresi
linear. Sehingga komponen regresi linear juga terdapat pada PLS. Tetapi istilah,
lambang dan simbolnya berbeda menurut Sugiyono (2014:56).
Model matematika dasar PLS dalam notasi matrik adalah:
N = W’Y
Y = PN + E
Disubstitusikan menjadi:
Y = PW’Y + E
Keterangan:
N= a principal component
Y= kumpulan nilai yang diobservasi
W= kumpulan bobot-bobot yang dibentuk
W’= matrik transpose W
P= kumpulan principal component loadings
E= varian residual
Matrik solusi berbasis pada nilai tunggal dekomposisi yang tidak
membutuhkan inversi matrik sebagai berikut:
R = W’DP
Keterangan:
W= matrik orthonormal dari vektor-vektor singular sebelah kiri
WW’ = merupakan matrik identitas
P= matrik orthonormal lainnya dari vektor-vektor singular sebelah
kanan
D= suatu diagonal matrik dari nilai-nilai singular

C. Model Struktural atau inner model

35
Model struktural menunjukan kekuatan estimasi antar variabel laten atau
konstruk (Ghozali & Latan, 2015:7). Inner model bertujuan untuk menguji
hubungan dari indikator penyusunan variabel (Andreas Wijaya, 2019:101).
Rangkaian uji dalam model struktural atau inner model adalah menghitung nilai
R-Squares.
Pemanfaatan PLS model struktural akan dievaluasi dengan R2 pada
konstruk dependen, pada model struktural R2 dipakai menjadi instrumen
mengenai variasi daripada perubahan variabel independen terhadap variabel
dependen, lebih jelasnya meningkatnya nilai R2 juga berdampak pada baiknya
nilai prediksi model penelitian. Misalnya ketika nilai R2 0,8 memperlihatkan
perubahan pada variabel dependen yang bisa dideskripsikan oleh variabel
independen sebesar 80% kemudian yang lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.
Tetapi perlu diketahui bahwa R2 tidak menjadi nilai tetap dalam mengukur
ketepatan prediksi model penelitian karena kaitan teoritis adalah keadaan yang
menjdi dasar utama dalam mendeskripsikan kualitas tersebut.
Menurut Abdilah (2015:196) nilai inner model atau koefisien path
dilambangkan menjadi tingkatan signifikansi dalam uji hipotesis. Dari hipotesis
“one tailed” harus melebihi 1,64 pada power 80% dan alpha 5%.

3.8.3 Uji Validitas


Untuk pengujian hipotesis, terdapat kriteria sebagai berikut: • H0 diterima
jika t hitung < t tabel atau – t hitung > - t tabel • H0 ditolak jika t hitung > t tabel
atau – t hitung < - t tabel Untuk membantu mengetahui apakah hipotesis diterima
atau ditolak, dapat dilakukan pengujian dengan statistik uji t hitung dan t tabel
dengan rumus yang mana sebagai berikut:

Keterangan:
t = hasil uji tingkat signifikansi r = koefisien korelasi
n = jumlah populasi

36
Untuk memperoleh t tabel menggunakan cara melihat tabel distribusi,
dimana tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% dengan menggunakan rumus
derajat kebebasan sebagai berikut:
Dk = n – 2
Pengujian hipotesis dari uji t adalah sebagai berikut:
• t hitung > t tabel = terdapat pengaruh yang signifikan.
• t hitung < t tabel = tidak ada pengaruh yang signifikan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen


3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Sebuah instrumen atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan ada
instrumen atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan dikur oleh
kuesioner (Ghozali 2018:51).
Untuk mengukur validitas, maka harus menguji hubungan dari hubungan
antar variabel antara lain : Discriminant Validaty dan Average Variance Extracted
(AVE) dengan nilai AVE yang diharapkan > 0.5 ( Andreas Wijaya, 2019:101).
Uji validitas dengan program Smart PLS 3.0 dapat dilihat dari nilai loading
faktor untuk tiap indikator konstruk. Syarat yang biasaya digunakan untuk menilai
validitas yaitu nilai louding faktor harus lebih dari 0,70. Lebih lanjut, validitasi
discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur (manifest variable)
konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi, cara untuk
menguji discriminant validity dengan indikator refleksi yaitu dengan melihat nilai
cross loading untuk setiap variabel harus > 0,70 dan nilainya lebih tinggi dari
variabel lainnya (Ghozali & Latan, 2015:74).

3.9.2 Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2014) mendeskripsikan mengenai uji reliabilitas adalah


uji yang dimanfaatkan guna mengatur ketepatan ukuran atau alat pengukur
kehandalannya. Suatu ukuran atau alat yang dapat dipercaya harus memiliki
reliabilitas yang tinggi. Uji Reliabilitas menunjukkan kepada suatu pengertian
bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

37
pengumpul data, karena instrument tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan
pada tingkat keandalan (dapat dipercaya) dari suatu indikator yang digunakan
dalam penelitian. “Cronbach’s alpha dan Composite reability” Konstruk
dinyatakan reliable jika nilai “Cronbach alpha” dan “Composite realibilty” lebih
dari 0,7 untuk penelitian bersifat confirmatory dan nilai 0,6 – 0,7 masih dapat
diterima untuk penelitian yang bersifat explarator adalah metode yang
dimanfaatkan dalam melakukan pengukuran konsistensi internal dalam skala
berganda.

𝑘
𝑟=[ ]( 1 − ∑ 2)
(𝑘 − 1)𝑎2 𝑎𝑏

Keterangan:

r : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya pertanyaan atau banyak soal

∑𝑎𝑏 2 :Jumlah varian total (butir)

𝑎𝑏2 : Varian total

38
DAFTAR PUSTAKA

Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2011). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba

Arifin, S., Anisa, N. A., Siswohadi, S., Megasari, A. D., & Darim, A. (2020). The

Effect of Consumption On The Society Welfare In Sampang District.

Quantitative Economics and Management Studies, 1(2), 0–4.

https://doi.org/10.35877/454ri.qems1288

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Kotler, P.dan K. L. Keller. (2013). Manajemen Pemasaran. Edisi 13 jilid I.

Erlangga. Jakarta.

Dick, Alan S. And Kunal Basu. 2018. "Customer Loyalty: Toward an Integrated

Conceptual Framework". Journal of the Academy of Marketing Science Vol

22, pp. 99-113.

Niga M, Sawitri D.(2021). Peran Media Sosial Tiktok Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan Masker Kecantikan Yeppeoskin, Sekolah Tinggi

Multi Media “MMTC’ Yogyakarta.

(n.d.). DSpace Home. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/41356/183

In-text 11404. pdf?sequence=18isAllowed=y

Mohamad Iqbal Saputra, Eko Hartanto."PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

SOSIALDAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PEMENUHAN

KEBUTUHAN INFORMASI COVID-19 PADA FOLLOWERS

AKUNINSTAGRAM @kemenkes_ri", Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2023

39
Chriswardana Bayu Dewa, Lina Ayu Safitri. "Pemanfaatan Media Sosial Tiktok

Sebagai Media Promosi Industri Kuliner Di Yogyakarta Pada Masa Pandemi

Covid-19 (Studi Kasus Akun TikTok Javafoodie)", Khasanah I|mu - Jurnal

Pariwisata Dan Budaya, 2021

Erwan Efendi, T.M. Radiansyah. "Peran MediaSosial Dalam Membentuk Akhlakuk

Karimah Remaja", Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal,

2023

Sendjaja, Sasa Djuarsa. (2014). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

40
Lampiran Kuesioner

“pengaruh promosi melalui media sosial tiktok terhadap loyalitas pengunjung wahana
wisata harau sky di kabupaten lima puluh kota”

1. Promosi melalui tiktok (X)

No Pernyataan SS S TS STS
1. Apakah Anda merasa Wahana Wisata Harau Sky memberikan nilai
tambah atau keunggulan dibandingkan dengan wahana wisata
sejenis?

2. Apakah konten promosi di akun TikTok @ harau.sky membuat


Anda tertarik untuk mengunjungi Wahana Wisata Harau Sky?

3. Apakah efektif menurut Anda promosi melalui TikTok


@harau.sky dalam memberikan informasi tentang Wahana Wisata
Harau Sky?

4. Apakah Anda mengikuti akun resmi akun tiktok @harau.sky ?

5. Berapa sering Anda berinteraksi dengan konten TikTok


@harau.sky (like, komentar, atau berbagi)?

6. Apakah sering anda melihat postingan dari akun tiktok


@harau.sky

40
2. Loyalias Pengunjung.(Y)

No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya telah mengunjungi Wahana Wisata Harau Sky ?
2. Saya puas dengan pengalaman kunjungan ke Wahana Wisata
Harau Sky?
3. Saya akan mengunjungi kembali Wahana Wisata Harau Sky di
masa mendatang?

4. Sayamerekomendasikan Wahana Wisata Harau Sky kepada teman,


keluarga, atau kolega?

5. Saya mendaftar atau menjadi anggota program loyalitas Wahana


Wisata Harau Sky?

6. saya menyarankan teman- teman lainnya untuk berkunjung ke


wahana wisata harau sky?

41
42

Anda mungkin juga menyukai