Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENGAMATAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA INTERNASIONAL

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA PADA PERUSAHAAN


MULTINASIONAL
(Perusahaan Yamaha, Kawasaki, Ducati, Honda, dan Yamaha)
Dosen Pengampu: Dra. Uci Yuliati, M.M.

Oleh:
Kelompok 5
Ketua : Dana Tri Madani 202010160311442
Anggota :
Helmi Ikhsan Fathkhurrahman 202010160311414
Yusri’ Izzan Irawan 202010160311427
Muhammad Irwan 202010160311506
Abd. Rahim 202010160311522

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas proposal ini. Penelitian
yang berjudul “ANALISIS MULTI NATIONAL COMPANY “MOTORCYCLE”
PADA ASPEK ACROSS CULTURE COMMUNICATION”. Tidak lupa peneliti
berterima kasih kepada kedua orang tua kami, Ibu Dra. Uci Yuliati, M.M. Dan
seluruh teman-teman yang telah memberi dukungan, semangat, serta bimbingan
yang luar biasa.

Peneliti mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Dosen


Pengampu, karena peneliti yakin penelitian ini masih belum maksimal. Peneliti
telah berusaha menyuguhkan tugas ini secara lengkap. Namun, peneliti menyadari
bahwa masih banyak kekurangan karena pengalaman yang peneliti miliki terbatas.
Peneliti menerima kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini, semoga
tugas ini bisa bermanfaat untuk umat, dan semoga Allah Swt. senantiasa meridhai
usaha kita. Amin.

Malang, 10 Juni 2023

Peneliti
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2

D. Manfaat Penelitian........................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3

A. Across Culture Communication....................................................................3

BAB III....................................................................................................................5

METODE PENELITIAN.........................................................................................5

A. Jenis Penelitian..............................................................................................5

B. Objek Penelitian............................................................................................5

C. Data dan Sumber data...................................................................................5

D. Metode Pengumpulan Data...........................................................................5

BAB IV....................................................................................................................6

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................6

A. Profil Perusahaan..........................................................................................6

B. Implementasi Across Culture Communication pada Perusahaan MNc......13

C. Analisis Tabulasi.........................................................................................18
iii

BAB V....................................................................................................................27

PENUTUP..............................................................................................................27

A. Kesimpulan.................................................................................................27

B. Saran............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................28
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gedung Yamaha......................................................................................7

Gambar 2 Gedung Kawasaki...................................................................................8

Gambar 3 Gedung Ducati........................................................................................9

Gambar 4 Gedung Honda.......................................................................................11

Gambar 5 Gedung Yamaha....................................................................................13


v

DAFTAR TABEL

1. Analisis tabulasi pada aspek home country dan host country........................20

2. Analisis Tabulasi pada Aspek Struktur Organisasi.........................................21

3. Analisis Tabulasi pada aspek Produk..............................................................22

4. Analisis Tabulasi pada aspek Visi Misi..........................................................22

5. Analisis Tabulasi pada Aspek Jumlah Karyawan...........................................25

6. Analisis Tabulasi pada Across Culture Communication.................................26


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang heterogen dalam


berbagai aspek seperti keberagaman suku, agama, bahasa, adat istiadat dan
sebagainya. Sementara itu, perkembangan dunia yang semakin pesat menuntut
manusia harus berinteraksi dengan pihak lain yang menuju kearah global,
sehingga tidak memiliki lagi batas-batas,sebagai akibat dari perkembangan
teknologi. Oleh karena itu, masyarakat harus siap untuk menghadapi situasi-
situasi baru dengan keberagaman kebudayaan atau lainnya. Antara komunikasi
dan interaksi harus berjalan antara satu dengan yang lainnya. Dalam
berkomunikasi dengan konteks keberagaman kebudayaan sering kali menemui
masalah atau hambatan-hambatan bahkan dapat memicu terjadnya konflik,
misalnya saja dalam penggunaan bahasa,lambang-lambang, nilai atau norma-
norma masyarakat dan lain sebagainya. Pada hal syarat untuk terjalinya
hubungan itu tentu saja harus ada saling pengertian dan pertukaran informasi
atau makna antara satu dengan lainnya.
Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik. Budaya
menjadi bagian dari perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun
turut menentukan memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.
Pada satu sisi, komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk
mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal
dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya,ataupun secara vertikal dari
suatu generasi ke generasi berikutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil Perusahaan Multinasional dilihat dari struktur


organisasi, home country, host country, visi misi, produk?
2. Bagaimana Across Culture Communication yang diterapkan pada setiap
perusahaan Yamaha, Kawasaki, Ducati, Honda, Suzuki?
2

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana profil Perusahaan Multinasional dilihat


dari struktur organisasi, home country, host country, visi misi, dan
produk.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Across Culture Communication yang
diterapkan pada setiap perusahaan Yamaha, Kawasaki, Ducati, Honda,
Suzuki.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Empiris
Tugas ini untuk mengelola Across Culture Communication pada
perusahaan Multinasional serta pengaruhnya yang dapat dijadikan
masukan bagi perusahaan multinasional agar lebih memperhatikan
Across Culture Communication demi meningkatkan kualitas layanan
perusahaan multinasional.

2. Manfaat Praktis
Manfaat dari tugas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dan wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti, mahasiswa
ataupun kalangan pembaca lainnya guna mengetahui dan memahami
tentang materi Across Culture Communication pada perusahaan –
perusahaan multinasional yang telah dibahas.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Across Culture Communication

Komunikasi merupakan aspek fundamental sebagai makhluk sosial,


begitupun dalam berbisnis. Dengan komunikasi yang baik setiap lini
perusahaan dan setiap individu dalam perusahaan dapat memberikan ide atau
bertukar pendapat dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan bersama.
Dengan komunikasi pula suatu perusahaan dapat hancur atau kita ambil contoh
berpotensi hancurnya hubungan atau relasi suatu perusahaan bersama mitranya
yang dipicu dari komunikasi yang berjalan tidak baik. Dengan menggunakan
komunikasi yang baik, tentu perusahaan akan memiliki hubungan dan relasi
yang baik dalam menjalankan tujuannya, baik secara internal ataupun dengan
berbagai pihak luar.

Komunikasi organisasi atau komunikasi bisnis dapat dikatakan berjalan


dengan baik apabila indikatornya terpenuhi yakni dimana antar para pengirim
dan penerima mencapai kesepahaman satu sama lain. Komunikasi bisnis yang
efektif akan membantu pemimpin dalam mencari tahu sejauh mana
karyawannya mengerti akan instruksi dan tugas yang diberikan serta
mengetahui sejauh mana karyawannya memberikan dedikasi dan perhatian
terhadap atasan ataupun perusahaannya. Begitupun karyawan dapat merasakan
kepuasan atas hasil kerjanya sebab merasa telah menerima dan memiliki bekal
informasi yang jelas dan akurat. Sebaliknya, komunikasi yang buruk dan gagal
dalam komunikasi organisasi khususnya di antara rekan kerja dengan beda
budaya dapat menyebabkan terjadinya saling tidak percaya, ambiguitas, hingga
yang paling parah dampak besar terhadap satu kesatuan perusahaan yakni dapat
terhambatnya efektivitas dan produktivitas. (Surya Perdhana and Dwi Setyarini
2021).
Komunikasi lintas budaya menurut Hurn dan Tomalin pada tahun 2013
adalah sebuah ilmu atau konsep berupa subjek dengan multidimensi yang
4

mengandung berbagai elemen dari disiplin ilmu seperti ilmu bahasa, psikologi,
filsafat dan antropologi. Komunikasi lintas budaya adalah tentang bagaimana
orang-orang dari budaya atau latar belakang kultural yang saling berbeda
melakukan komunikasi ketika saling berhadapan satu sama lain baik secara
langsung (tatap muka) ataupun dari jarak jauh melalui media. Komunikasi
yang dimaksud dapat berupa bahasa secara lisan maupun tulisan, bahasa tubuh
dan etiket, atau sebuah protokol (Surya Perdhana and Dwi Setyarini 2021).
Jelas nampaknya bahwa konstruksi "budaya" terus dimodifikasi dalam
berbagai disiplin ilmu di mana ia diterapkan, terutama ketika diterapkan dalam
proses globalisasi dan keragaman yang menjadi ciri masyarakat modern dan
berkembang (Maria Assumpta and Sandín 2000). Komunikasi lintas budaya
dalam dunia bisnis khususnya pada lingkup perusahaan multinasional sangatlah
krusial, tidak hanya seputar bagaimana memadukan sebuah tim satu kesatuan
perusahaan agar beriringan meraih satu tujuan, namun juga salah satunya akan
memegang andil dalam situasi ketika perusahaan akan melakukan ekspansi ke
negara lain atau suatu daerah.
Komunikasi antar budaya melahirkan konsep manajemen lintas budaya.
Mengutip dari Chen dan Wang pada tahun 2019 (Chen Wang n.d.), manajemen
lintas budaya singkatnya berbicara tentang bagaimana pengelolaan orang,
benda, hingga peristiwa yang melibatkan latar belakang dan budaya yang
berbeda. Manajemen lintas budaya kerap diadopsi sebagai manajemen inklusif
terhadap pengelolaan budaya perusahaan dari latar belakang, budaya, ras, yang
berbeda dalam tahap penyatuan visi menuju satu budaya perusahaan yang
berasal dari perkembangan budaya berbeda dalam konteks operasional antar
negara atau transnasional. Dari sudut pandang kecil dapat diketahui bahwa
yang dimaksud dengan manajemen lintas budaya adalah upaya mengelola agar
dapat memecahkan permasalahan komunikasi dan kerjasama dalam satu
kelompok yang diisi tim dengan latar belakang budaya beda, dalam pijakannya
guna mewujudkan efektivitas tim lintas budaya (Surya Perdhana and Dwi
Setyarini 2021).
5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai peneliti yakni dengan melakukan penelitian


deskriptif dan bersifat cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini
berbentuk studi literatur, yakni melakukan analisis melalui website maupun
buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Dengan penelitian ini, maka
peneliti akan mendapatkan informasi mengenai Across Culture
Communication yang dilakukan oleh pihak perusahaan Yamaha, Ducati,
Kawasaki, Honda, dan Suzuki.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yakni melakukan research Across Culture


Communication dalam Perusahaan Multinasional meliputi Perusahaan
Yamaha, Kawasaki, Ducati, Honda, dan Suzuki.

C. Data dan Sumber data

Data pada penelitian ini yaitu data sekunder. Arti dari data sekunder yaitu
data yang diperoleh data yang sudah ada, dengan menggunakan penelitian
yang relevan serta menggunakan literatur website dan buku yang berkaitan
dengan onjek penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yakni dengan melakukan


analisa jurnal dari penelitian yang relevan serta melakukan analisis data
internal perusahaan multinasional.
6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

1. Profil Yamaha

Gambar 1 Gedung Yamaha

Torakusu Yamaha adalah orang yang pertama kali mendirikan Yamaha


Corporation. Yamaha Corporation merupakan salah satu perusahaan yang
paling terdiversifikasi di Jepang, menawarkan berbagai produk dan jasa,
terutama alat musik dan motorcycles. Awalnya didirikan untuk memproduksi
organ buluh pada tahun 1887, sebagai Organ Yamaha Manufacturing
Company, perusahaan ini berdiri pada tahun 1897, dengan nama Nippon
Gakki Company, dengan cepat memproduksi piano tegak. Mengambil
keuntungan dari setiap kesempatan untuk menggunakan teknologi yang sudah
ada dan keahlian untuk memperluas ke pasar baru, Yamaha mulai
memproduksi harmonicas selama Perang Dunia I dan tangan buatan
phonographs pada 1920-an.
Selama tahun 1950-an dan 1960-an, dengan pengalaman yang diperoleh
selama Perang Dunia II, Yamaha mulai pembuatan perahu, busur untuk
memanah, dan produk lainnya yang terbuat dari fiberglass yang diperkuat
plastik (FRP). Pada tahun 1955, Yamaha Corporation mulai memproduksi
7

sepeda motor, dan pada tahun 1968, merilis sebuah sepeda off-road, Yamaha
DT-1, menciptakan sebuah genre.
Dimulai pada 1970-an, Yamaha mengembangkan berbagai alat music
elektronik dan teknologi. Saat ini Yamaha adalah produsen terbesar alat
musik di dunia, dan Yamaha Motor Company adalah produsen sepeda motor
terbesar kedua. Yamaha berusaha untuk memberikan sebuah pengalaman
kegembiraan dan kesenangan pelanggan. Ia memberi perhatian terhadap
kebutuhan dan keinginan pelanggan selama pengembangan produk dan
menyediakan layanan purna jual yang baik. Yamaha menjadi sponsor grup
musik, acarakontes, kompetisi olahragamotor, dan program-program seperti
sekolahmusikYamaha yang membantu mengembangkan pasar masa depan
untuk instrumenmusikdan memberikan kesempatan seperti olahragawan dan
musisi untuk menikmati produk-produknya.

2. Profil Kawasaki Motor

Gambar 2 Gedung

Kawasaki

PT Kawasaki Motor Indonesia didirikan pada tanggal 18 Februari


1994 sebagai perusahaan joint venture antara Kawasaki Heavy Industries,
Ltd. – Jepang dengan salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT Sumber
Selatan Nusa. Bisnis perusahaan bergerak di bidang kendaraan beroda dua
dengan merek Kawasasaki. Produksi pertama dimulai pada Maret 1995.
8

Diikuti dengan penjualan unit, suku cadang, serta fasilitas servis. PT


Kawasaki Motor Indonesia yang bertempat di Jl. Perintis Kemerdekan Kelapa
Gading, Jakarta Pusat memiliki dua kegiatan utama yaitu merakit dan
memproduksi komponen motor. Kapasitas produksi menghasilkan 200.000
unit pertahunnya. Unit bisnis: industri otomotif, perakitan sepeda motor
termasuk komponennya. Motor Kawasaki Ninja 250 pertama kali
diluncurkan di Indonesia pada 2008 dan langsung menjadi salah satu motor
sport yang paling diminati.Hal ini karena Kawasaki Ninja telah
menggunakan mesin dengan dua silinder, sementara sepeda motor sejenis
hanya satu silinder. Perbedaan ini membuat suara mesin Kawasaki Ninja
terdengar jauh lebih sangar.PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pun
terbilang optimis dengan Kawasaki Ninja di Indonesia.

3. Profil Ducati

Gambar 3 Gedung Ducati

Pada tahun 1926 Antonio Cavalieri Ducati dan ketiga putranya, Adriano,
Marcello, dan Bruno Cavalieri Ducati, mendirikan Societ Scientifica Radio
Brevetti Ducati di Bologna untuk memproduksi tabung vakum, kondensor,
dan komponen radio lainnya. Pada tahun 1935 mereka telah menjadi cukup
sukses untuk memungkinkan pembangunan pabrik baru di daerah Borgo
Panigale di kota itu. Produksi dipertahankan selama Perang Dunia II,
meskipun pabrik Ducati menjadi target berulang pengeboman Sekutu.
9

Akhirnya dihancurkan oleh sekitar 40 Pembebas B-24 Konsolidasi pada hari


Kamis 12 Oktober 1944 sebagai bagian dari Operasi Pancake Angkatan
Udara Amerika Serikat yang melibatkan sekitar 700 pesawat terbang dari
lapangan terbang di Provinsi Foggia. Sementara itu, di perusahaan kecil
Turinese SIATA (Societa Italiana per Applicazioni Tecniche Auto-Aviatorie),
Aldo Farinelli mulai mengembangkan mesin pushrod kecil untuk dipasang di
sepeda. Hampir sebulan setelah pembebasan resmi Italia pada tahun 1944,
SIATA mengumumkan niatnya untuk menjual mesin ini, yang disebut
"Cucciolo" (bahasa Italia untuk "anak anjing," mengacu pada suara knalpot
yang khas) kepada publik. Cucciolo pertama tersedia sendiri, untuk dipasang
pada sepeda standar, oleh pembeli; namun, para pengusaha segera membeli
mesin kecil itu dalam jumlah banyak, dan menawarkan unit sepeda motor
lengkap untuk dijual. Pada tahun 1950, setelah lebih dari 200.000 Cucciolo
terjual, bekerja sama dengan SIATA, perusahaan Ducati akhirnya
menawarkan sepeda motor berbasis Cucciolo sendiri.

Sepeda motor Ducati pertama ini adalah sepeda 48 cc dengan berat 98


pon (44 kg), dengan kecepatan tertinggi 40 mph (64 km/jam), dan memiliki
karburator 15 mm (0,59 inci) yang menghasilkan hanya di bawah 200 mpg-
US ( 1,2 L/100 km; 240 mpg-imp). Ducati segera menjatuhkan nama
Cucciolo mendukung "55M" dan "65TL". Ketika pasar bergerak ke arah
sepeda motor yang lebih besar, manajemen Ducati memutuskan untuk
meresponsnya, membuat kesan di acara Milan awal tahun 1952,
memperkenalkan sepeda 65TS dan Cruiser (skuter motor empat langkah).
Meskipun digambarkan sebagai mesin baru yang paling menarik di pameran
tahun 1952, Cruiser tidak sukses besar, dan hanya beberapa ribu yang dibuat
selama periode dua tahun sebelum model tersebut berhenti produksi. Pada
tahun 1953, manajemen membagi perusahaan menjadi dua entitas terpisah,
Ducati Meccanica SpA dan Ducati Elettronica, sebagai pengakuan atas
perbedaan lini produk sepeda motor dan elektroniknya. Dr. Giuseppe
Montano mengambil alih sebagai kepala Ducati Meccanica SpA dan pabrik
Borgo Panigale dimodernisasi dengan bantuan pemerintah. Pada tahun 1954,
10

Ducati Meccanica SpA telah meningkatkan produksi menjadi 120 sepeda per
hari. 14 Pada 1960-an, Ducati mendapatkan tempatnya dalam sejarah sepeda
motor dengan memproduksi sepeda jalan raya 250 cc tercepat saat itu, Mach
1. Pada 1970-an Ducati mulai memproduksi sepeda motor dengan mesin V-
twin berkapasitas besar, yang dicap Ducati sebagai "L-twin" dengan sudut
90°, dan pada 1973, memperkenalkan desain katup desmodromic merek
dagang mereka. Pada tahun 1985, Cagiva membeli Ducati dan berencana
untuk menamai ulang sepeda motor Ducati dengan nama "Cagiva". Pada saat
pembelian selesai, Cagiva tetap menggunakan nama "Ducati" di sepeda
motornya.

4. Profil Honda

Gambar 4 Gedung Honda

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan produsen sepeda motor


terbesar di Indonesia. Perusahaan ini pertama kali didirikan dengan nama PT
Federal Motor pada tanggal 11 Juni 1971 dengan kepemilikan saham
mayoritas oleh PT Astra International. Pada awal berdiri-nya perusahaan ini
masih mengimpor komponen sepeda motor dari Jepang yang berupa CKD
(completely knock down). Produk pertama yang dirakit oleh perusahaan ini
adalah tipe bisnis, yakni S 90 Z. Sepeda motor ini bermesin 4 tak dengan
kapasitas 90cc. Produk perusahaan nyatanya dapat diterima oleh konsumen
11

sejak tipe pertama dilempar ke pasaran sebanyak 1500 unit. Buktinya,


permintaan semakin melonjak secara drastis sebanyak 30 ribu unit pada tahun
berikutnya.
PT Federal Motor akhirnya memproduksi berbagai komponen sepeda
motor HOnda sendiri pada tahun 2001. Hal ini berkaitan dengan kebijakan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia perihal lokalisasi komponen
otomotif. Perusahaan kemudian mulai memproduksi komponen otomotif
melalui anak perusahaan. Dimulai dengan membangun anak perusahaan yang
memproduksi komponen-komponen dasar, seperti rangka, roda, knalpot dan
sebagainya dengan label PT Honda Federal pada tahun 1974. Lima tahun
berselang, perusahaan kemudian mendirikan PT Showa Manufacturing
Indonesia yang khusus memproduksi peredam kejut. Selanjutnya pada tahun
1984 berdirilah PT Honda Astra Engine Manufacturing yang memproduksi
mesin sepeda motor. Pada tahun 1990 perusahaan masih terung
mengembangkan produksi komponen dengan membangun kembali anak
perusahaan yang bernama PT Federal Izumi Mfg. Anak perusahaan ini khusus
memproduksi piston.
Pertumbuhan sepeda motor yang menjadi alat transportasi andalan
masyarakat Indonesia dan seiring dengan pasar otomotif yang semakin pesat
membuat terjadinya perombakan dalam kepemilikan saham perusahaan.
Dengan ini PT Federal Motor mengalami merger dengan beberapa anak
perusahaan lainnya pada tahun 2000. Pada proses merger ini lahirlah
perusahaan baru yang kemudian diberi nama PT Astra Honda Motor dengan
kepemilikan saham 50% PT Astra International Tbk dan saham sisa-nya oleh
Honda Motor Co. Japan.
Dengan keunggulan mesin "bandel" dan irit bahan bakar, AHM menjadi
pelopor tipe kendaraan bermotor yang ekonomis. Selain itu, AHM juga
memanjakan konsumen dengan produk-produk berkualitas tinggi yang
dirancang oleh tenaga-tenaga ahli. Selain itu, harga jual motor Honda tetap
tinggi yang semakin membuat merek Honda semakin unggul. Melalui 3
pabrik perakitan yang masing-masing berlokasi di Sunter (Jakarta Utara),
12

Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) dan Cikarang Barat (Bekasi), AHM telah
mendistribusikan produk-nya pada 1.800 showroom penjualan, 7.400 gerai
suku cadang serta 600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda
Authorized Service Station) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dibantu dengan karyawan yang berjumlah lebih dari 18.000 orang, AHM
telah berinovasi dengan menciptakan produk-produk unggulan di kelasnya,
antara lain Absolute Revo, BeAT, CBR, New Honda Blade, New Megapro,
Scoopy, Spacy Helm in PGM-FI, Supra X, Tiger, Vario, dan yang terbaru
Verza serta beberapa varian produk lainnya. Dengan visi "menjadi pemimpin
dalam pasar motor di Indonesia dengan membuat mimpi pelanggan menjadi
kenyataan, menciptakan kegembiraan kepada pelanggan serta berkontribusi
bagi masyarakat Indonesia" membuat AHM mendapat tempat tersendiri bagi
konsumen setia-nya.

5. Profil Suzuki

Gambar 5 Gedung Yamaha

Seperti yang sudah banyak kita ketahui Suzuki merupakan salah satu
raksasa otomotif dunia. Nama pabrikan ini pun berasal dari nama belakang
sang pendiri, Michio Suzuki pada 1909 sebagai Suzuki Loom Works. Lahir
sebagai anak dari petani kapas tradisional Jepang, Suzuki pun menciptakan
alat tenun kayu saat usianya 22 tahun.
13

Laris Manis di pasaran, nama ini berkembang dengan didirikannya


Suzuki Loom Manufacturing Company, Inc pada 15 Maret 1920. Dua tahun
berjalan perusahaan tersebut dinobatkan sebagai perusahaan perkakas tenun
terbesar di Jepang. Pada 1947, Sejarah Suzuki mencatat sebuah langkah besar
yang akhirnya akan bertahan hingga sekarang. Suzuki memutuskan untuk
beralih fokus bisnis ke bidang kendaraan bermotor berkat gelombang industri
yang tiba di seluruh Jepang.
Peralihan ini ditandai dengan munculnya Power Free yang kemudian
menjadi produk sepeda motor pertama Sejarah Suzuki. Sadar potensi
bisnisnya sangat besar, Suzuki kemudian mengubah nama perusahaan
menjadi Suzuki Motor Co., Ltd., dan meluncurkan produk sepeda motor
Colleda. Setahun berikutnya Suzuki mulai membangun mobil pertamanya,
Suzulight.
Namun perlu diketahui, bahwa Suzulight bukan murni karya Suzuki
sepenuhnya. Suzuki menggunakan platform model mobil Eropa, Austin 7
lansiran 1922-1939. Mobil ini sendiri memang sangat populer di daratan
Inggris kala itu. Hasil dari pengembangan Suzuki tersebut, Suzulight hadir
dengan bobot yang lebih ringan dibandingkan saudara jauhnya. Dengan
wujudnya bak mobil perkotaan atau sedan berbadan kompak, Suzulight hanya
berbobot 500 kg.
Soal jantung mekanis, mesinnya berkapasitas 360 cc 2 silinder yang
disebut mampu hasilkan tenaga 15 HP dan disandingkan dengan transmisi
manual 3-percepatan. Demi melancarkan ekspansinya ke seluruh dunia,
Suzuki akhirnya memutuskan untuk masuk ke pasar Indonesia pada 1968.
Pada tahun ini Sejarah Suzuki di Indonesia pun dimulai. Suzuki pertama kali
hadir di Tanah Air dengan memboyong Fronte. Mobil ini hadir dengan
konfigurasi teknologi 2-tak dan masuk melalui jalur pelabuhan Surabaya.

B. Implementasi Across Culture Communication pada Perusahaan


MNc

1. Across Culture Communication pada Yamaha


14

Komunikasi lintas budaya adalah proses pengalihan ide atau gagasan suatu
budaya kepada budaya lain dengan tujuan saling mempengaruhi. Dalam
komunikasi lintas budaya yang dilakukan oleh perusahaan PT Yamaha
Corporation tersebut dengan menggunakan system teknologi dengan
memadukan budaya dari setiap negara mitra untuk melakukan pengiriman,
penetapan harga produk, dll.

Dalam melakukan ekspor impor ke negara mitra yang dituju, PT Yamaha


Corporation mengetahui situasi dan kondisi negara seperti trend, produk
pesaing, harga, dan kualitas. Hal tersebut untuk menjadi pertimbangan
terhadap produk yang akan dijual, harga yang ditetapkan, bagaimana
persaingan, dan fakta – fakta lain yang ada dalam lapangan sehingga
perusahaan dapat memprediksi kemungkinan yang terjadi dalam negara mitra.
Dalam melakukan komunikasi perdagangan internasional suatu perusahaan
juga dapat terjalin dengan baik terhadap perusahaan PT Yamaha Corporation
terkhusus dalam hal ekspor impor barang.

Melakukan komunikasi dalam rangka mencari dukungan terhadap negara


mitra PT Yamaha Corporation agar dapat lebih mudah diketahui oleh
masyarakat luas dengan melakukan promosi serta melakukan branding
terhadap perusahaan dengan negara mitra yang dituju. Negara mitra akan
berusaha menjangkau dan memastikan bahwa hubungan bisnis akan lebih
luas dan budaya akan semakin beragam, maka hubungan bisnis tidak hanya
dituntut dalam mengatur proses operasional, tetapi juga dapat berkomunikasi
dan berkolaborasi dengan pihak eksternal. Begitupun dengan hubungan
karyawan satu dengan karyawan lain lintas negara mitra yang menggunakan
Bahasa Dunia yakni Bahasa inggris yang notabene dikenal dengan bahasa
Dunia.

2. Across Culture Communication pada Kawasaki Motor

Mempelajari tentang budaya-budaya yang ada di tempat kerja, termasuk


norma, nilai, kepercayaan, dan praktik yang mungkin berbeda antara individu
15

atau kelompok. Hal ini akan membantu untuk memahami perspektif dan cara
berkomunikasi orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.
Kesadaran terhadap perbedaan budaya adalah langkah penting dalam
komunikasi lintas budaya. Hindari mengasumsikan bahwa semua orang
memiliki pemahaman atau perspektif yang sama seperti Anda. Bersikap
terbuka, hormat, dan menghargai perbedaan adalah kunci untuk membangun
hubungan yang baik.
Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi bisa menjadi hambatan dalam
komunikasi lintas budaya. Jika memungkinkan, pelajari bahasa lokal yang
digunakan di tempat kerja dan gunakan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Hindari penggunaan bahasa slang, idiom, atau ungkapan yang
mungkin sulit dipahami oleh orang-orang dari budaya yang berbeda.
Komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan
kontak mata juga penting dalam komunikasi lintas budaya. Perhatikan
perbedaan dalam penggunaan gestur, jarak sosial, dan ekspresi emosi yang
dapat berbeda antara budaya. Cobalah untuk menghindari tindakan yang
mungkin dianggap tidak sopan atau tidak pantas dalam budaya tertentu.
Bersikap terbuka terhadap perbedaan pendapat dan sudut pandang
adalah penting dalam komunikasi lintas budaya. Cobalah untuk menghindari
menghakimi atau menilai budaya orang lain berdasarkan standar Anda
sendiri. Fleksibilitas dalam mencari solusi yang saling menguntungkan juga
akan memperkuat hubungan kerja yang baik. PT Kawasaki dapat
menyediakan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai
komunikasi lintas budaya. Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
pemahaman akan perbedaan budaya serta memberikan keterampilan yang
diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif.

3. Across Culture Communication pada Ducati

Penting bagi karyawan Ducati untuk memiliki pemahaman yang baik


tentang budaya-budaya yang berbeda di mana mereka beroperasi. Perusahaan
dapat menyelenggarakan pelatihan budaya yang membantu karyawan
16

memahami nilai-nilai, norma, dan etika yang berlaku di berbagai negara. Hal
ini akan membantu mencegah kesalahpahaman dan memperkuat komunikasi
efektif.
Membentuk tim kerja yang terdiri dari anggota dari berbagai latar
belakang budaya dapat membantu dalam mempromosikan pemahaman dan
kolaborasi lintas budaya. Tim semacam itu dapat memberikan wawasan dan
perspektif yang berbeda, serta memperkuat komunikasi antarbudaya.
Mengatasi hambatan bahasa adalah faktor penting dalam komunikasi lintas
budaya. Ducati dapat mempekerjakan penerjemah atau mendorong karyawan
untuk belajar bahasa asing yang relevan dengan pasar mereka. Penggunaan
alat bantu bahasa seperti penerjemah daring atau kamus juga dapat membantu
memfasilitasi komunikasi yang lebih baik.
Ducati dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi komunikasi
modern untuk memfasilitasi interaksi antarbudaya. Misalnya, mereka dapat
menggunakan platform media sosial untuk berinteraksi dengan penggemar
dan pelanggan di berbagai negara, atau menggunakan teknologi konferensi
video untuk rapat dan pertemuan antar tim yang berlokasi di berbagai
wilayah. Perlu memastikan bahwa pesan-pesan pemasaran dan promosi
mereka disesuaikan dengan budaya setempat di setiap pasar. Hal ini
melibatkan pemahaman tentang nilai-nilai, simbol-simbol, dan preferensi
yang relevan dengan setiap budaya yang dituju. Menyesuaikan konten dan
pesan dengan cara yang memperhitungkan budaya setempat akan membantu
menghindari kesalahpahaman atau menghina sensibilitas budaya.
Ducati perlu memiliki mekanisme umpan balik dan evaluasi untuk
memastikan bahwa komunikasi lintas budaya mereka berhasil.
Mengumpulkan masukan dari karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan
mengenai pengalaman mereka dengan komunikasi perusahaan dapat
membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan
mengimplementasikan strategi yang lebih baik di masa depan.

4. Across Culture Communication pada Honda


17

Komunikasi lintas budaya di PT Astra Honda Motor melibatkan berbagai


aspek seperti bahasa, budaya, dan norma-norma sosial yang berbeda. Untuk
mengatasi tantangan ini, perusahaan biasanya memiliki program pelatihan
dan pengembangan karyawan yang fokus pada pemahaman budaya dan
bahasa yang berbeda. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan
teknologi seperti video konferensi dan alat penerjemah untuk memfasilitasi
komunikasi antar karyawan yang berasal dari budaya yang berbeda.

5. Across Culture Communication pada Suzuki


Penting bagi Suzuki untuk memahami dan menghormati budaya setiap
negara di mana mereka beroperasi. Ini termasuk pemahaman tentang norma-
norma sosial, nilai-nilai, bahasa, dan adat istiadat yang berlaku dalam masing-
masing budaya tersebut.
Suzuki dapat menyediakan pelatihan budaya kepada karyawan yang
berpindah ke cabang atau anak perusahaan di negara baru. Pelatihan ini dapat
membantu mereka memahami perbedaan budaya dan mempelajari cara
berkomunikasi yang efektif dengan rekan kerja dan pelanggan setempat.
Membentuk tim kerja yang terdiri dari anggota dari berbagai latar belakang
budaya dapat membantu mendorong pemahaman dan kerjasama lintas
budaya. Tim ini dapat berfungsi sebagai penasihat atau mediator dalam hal
komunikasi dan memastikan bahwa semua pihak memahami perbedaan
budaya yang ada.
Suzuki perlu mendorong komunikasi terbuka dan jelas antara karyawan
dari berbagai budaya. Ini melibatkan penggunaan bahasa yang mudah
dipahami, menghindari penggunaan slang atau frasa yang mungkin tidak
dikenali oleh individu dari budaya lain. Selain itu, perusahaan dapat
menggunakan alat komunikasi yang memfasilitasi saling pemahaman, seperti
penerjemah, penerbitan dokumen dalam beberapa bahasa, atau penggunaan
media sosial internal yang dapat diakses oleh semua karyawan.
Suzuki dapat mendorong penghargaan terhadap keragaman budaya
dengan merayakan festival dan perayaan penting dari berbagai negara di
18

mana mereka beroperasi. Ini menciptakan lingkungan inklusif yang


mempromosikan saling pengertian dan menghormati keanekaragaman
budaya. Ketika memasuki pasar baru, Suzuki dapat mengadopsi pendekatan
yang sensitif terhadap budaya lokal. Misalnya, mereka dapat menyesuaikan
iklan, desain produk, atau strategi pemasaran mereka dengan
mempertimbangkan preferensi dan kebiasaan lokal. Ini akan membantu
membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan setempat
19

C. Analisis Tabulasi

1. Analisis tabulasi pada aspek home country dan host country

Home Host Country


No MNC
Country Asia Europe
 Thailand  Jerman
 Indonesia  Spanyol
 Malaysia  Swiss
1 Yamaha Jepang  Jepang  UK
 Vietnam  Perancis
 Brunei  Denmark
Darusalam
 Indonesia  Kanada
 Thailand  Britani Raya
 Singapore  Jerman
2 Kawasaki Jepang
 Vietnam  Perancis
 Italia
 Spanyol
 Thailand  UK
 Vietnam  Perancis
 Malaysia  Spanyol
3 Ducati Italia
 Indonesia  Jerman
 Singapore  England
 Scotland
 Indonesia  Kanada
 Thailand  Inggris
 Vietnam  Perancis
4 Honda Jepang
 Malaysia  Jerman
 Italia
 Spanyol
5 Suzuki Jepang  Vietnam  Meksiko
20

 Filiphina  Jerman
 Thailand  Spanyol
 Indonesia
 China
 Taiwan

Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa perusahaan Yamaha


dengan home country di Jepang dan terdapat 12 host country diantaranya adalah 6
terdapat di Wilayah Asia dan 6 terdapat di Wilayah Eropa. Lalu perusahaan
Kawasaki dengan home country di Jepang dan terdapat 10 host country diantaranya
adalah 4 terdapat di wilayah Asia dan 6 terdapat di wilayah Eropa. Lalu perusahaan
Ducati dengan home country di Italia dan terdapat 11 host country diantaranya
adalah 5 terdapat di Wilayah Asia dan 6 terdapat di Wilayah Eropa. Lalu perusahaan
Honda dengan home country di Jepang dan terdapat 10 host country diantaranya
adalah 4 terdapat di Wilayah Asia dan 6 di Wilayah Eropa. Lalu ada perusahaan
Suzuki dengan home country di Jepang dan terdapat 9 host country diantaranya
adalah 6 terdapat di Wilayah Asia dan 3 di wilayah Eropa. Maka dari itu, dari 5
Perusahaan Multinasional yang paling banyak adalah Perusahaan Yamaha dengan 1
home country dan 12 host country yang tersebar di Dunia.

2. Analisis Tabulasi pada Aspek Struktur Organisasi

No Nama Perusahaan Struktur Organisasi


1 Yamaha Struktur Organisasi Fungsional
2 Kawasaki Struktur Organisasi Geografis
3 Ducati Struktur Organisasi Fungsional
4 Honda Struktur Organisasi Matriks
5 Suzuki Struktur Organisasi Fungsional

Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa Perusahaan Suzuki,


Yamaha, dan Ducati mendominasi dengan menggunakan struktur organisasi
fungsional. Lalu, perusahaan Kawasaki menggunakan struktur organisasi geografis,
21

dan Perusahaan Honda menggunakan struktur organisasi matriks dalam melakukan


proses produksinya dan menjalankan roda organisasi pada Perusahaan Multinasional.

3. Analisis Tabulasi pada aspek Produk

No Nama Perusahaan Produk


1 Yamaha Nmax, Xmax, Aerox, Lexi, Fazzio, Mio, Fino, XSR,
R15, R25, MT 15, Vixion, WR155R, Byson
2 Kawasaki Kawasaki Ninja ZX-10R, Kawasaki Ninja ZX-6R,
Kawasaki Ninja 400, Kawasaki Ninja 300, Kawasaki
Ninja 250.
3 Ducati Hypermotard 950, Multistrada 1260, Ducati Monster,
Ducati Scrambler Icon, Scrambler Café Racer,
Scrambler Classic, Ducati Panigale V4, Ducati Diavel,
StreetFighter V4, Ducati desertX
4 Honda Honda Beat, Vario, Pcx, Revo, Blade, CB150 Verza,
CB150R Streetfire, CB150X, Supra X 125 FI,
Scoopy, CBR150R, CBR250RR, Sonic 150R,
CRF150L, CRF250L, Super Cub C125, Forza, Genio,
Monkey, ADV 160, CT125
5 Suzuki Vstrom 250SX, Gixxer SF250, GSX-R150, GSX-
S150, Satria F150, Avenis 125, NEX II, NEX
Crossover, Address FI, Address Playful.

Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa perusahaan Honda paling
mendominasi dalam melakukan produksinya yakni sebanyak 21 produk. Selanjutnya
ada Perusahaan Yamaha sebanyak 14 produk, ada Perusahaan Ducati dan Suzuki
sebanyak 10 produk, dan ada Perusahaan Kawasaki sebanyak 5 produk.

4. Analisis Tabulasi pada aspek Visi Misi

No Nama Visi dan Misi


Perusahaan
1 Yamaha Visi :
Untuk menciptakan masyarakat Yamaha yang sejahtera
22

dan loyal dan mencapai perkembangan bisnis yang sehat


dan berkelanjutan, dengan memberikan pengalaman yang
menyenangkan bagi pelanggan dan mudah diakses
terhadap pelayanan dan produk yang berstandar kualitas
dunia, dengan mempergunakan sumber daya manusia
yang handal, serta menggunakan Teknologi terdepan yang
tepat guna dan system bisnis yang berfokus kepada
pelanggan.
Misi :
1. Menyediakan produk pilihan yang inovatif dan
bermutu tinggi dengan harga yang terjangkau.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan,
teknologi, dan proses produksi
2 Kawasaki Visi :
Menjadi perusahaan terbaik di dunia dalam hal kualitas,
produktifitas dan disiplin.
Misi :
1. Mengutamakan kualitas.
2. Mencapai dan mempertahankan standar kualitas kelas
dunia dalam menjalankan bisnis.
3. Memberikan kualitas produk yang terbaik untuk
digunakan oleh konsumen.
4. Meningkatkan penjualan produk .
5. Meningkatkan kualitas SDM didalam perusahaan dan
berupaya memberikan sumbangsih yang berarti begi
kesejahteraan masyarakat sekitar sesuai dengan
kemampuan dan prioritas perusahaan.
6. Menciptakan lapangan pekerjaan.
7. Meraih kepercayaan konsumen.
8. Memberikan kepuasan kepada konsumen
3 Ducati Visi :
Pengembangan dan inovasi produk sepeda motor yang
menggabungkan performa tinggi dengan desain yang
23

menarik.
Misi :
1. Berkomitmen untuk memproduksi sepeda motor
berkualitas tinggi dengan teknologi terkini dan
menggunakan bahan-bahan terbaik.
2. Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan
untuk menghasilkan teknologi baru yang
meningkatkan performa, efisiensi, dan keselamatan
kendaraan.
3. Menghasilkan produk-produk yang
menggabungkan performa tinggi dengan estetika
yang menawan, menarik perhatian konsumen yang
mencari sepeda motor dengan nilai artistik yang
tinggi.
4. Memberikan layanan yang efisien dan ramah
kepada pelanggan mereka, termasuk layanan purna
jual, suku cadang, dan dukungan teknis.
5. Berupaya untuk mengembangkan teknologi ramah
lingkungan, meminimalkan emisi, dan mengelola
limbah produksi secara bertanggung jawab.

4 Honda Visi :
Ingin menjadi pemimpin pasar sepeda motor di host
country dan menjadi pemain kelas dunia, dengan
mewujudkan impian konsumen, menciptakan kegembiraan
bagi konsumen dan berkontribusi kepada pengguna motor
Honda.
Misi :
1. Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
dan lingkungan
2. Menciptakan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan melalui inovasi dan kualitas yang
unggul.
5 Suzuki Visi :
24

Membangun merek yang dipercaya melalui produk dan


layanan yang berkualitas tinggi berorientasi pada
kebutuhan konsumen
Misi :
1. Mempertahankan dominasi pasar komersial dan
mengembangkan pasar penumpang dalam negeri.
2. Memperkuat ekspor dengan meningkatkan volume
dan negara tujuan.
3. Selalu memaksimalkan penggunaan sumber daya.
4. Meningkatan kualitas sumber daya manusia secara
berkelanjutan untuk menghasilkan produk dan
layanan terbaik.
5. Membangun rantai bisnis yang handal dengan
mutual partnership dan digitalisasi.
6. Berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan
dengan menjadi bagian dari SUZUKI Green
(Green Policy, Technology, Activity).

Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa perusahaan Yamaha


mengedepankan loyalitas sehingga pelanggan dapat merasakan kepuasan terhadap
perusahaan Yamaha dan menggunakan teknologi yang terdepan. Perusahaan Ducati
dengan mengedepankan performa yang tinggi serta desain yang menarik bagi
pelanggan. Perusahaan Kawasaki yang lebih mengedepankan produktifitas, disiplin,
dan kualitas yang terbaik di dunia. Perusahaan Honda yang mempunyai ambisi
menjadi pemimpin pasar sepeda motor dan menjadi pemain kelas dunia dengan
mengedepankan kegembiraan serta pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Perusahaan Suzuki yang membangun melalui produk dan layanan yang berkualitas
yang tinggi serta berorientasi pada kebutuhan konsumen.

5. Analisis Tabulasi pada Aspek Jumlah Karyawan

No Nama Perusahaan Jumlah Karyawan


1 Yamaha 53.902 Karyawan
25

2 Kawasaki 40.574 Karyawan


3 Ducati 23.649 Karyawan
4 Honda 24.703 Karyawan
5 Suzuki 32.563 Karyawan

Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa Perusahaan Yamaha


menduduki peringkat teratas dengan 53.902 karyawan, selanjutnya diikuti oleh
Perusahaan Kawasaki dengan 40.574 karyawan. Lalu, ada Perusahaan Suzuki dengan
32.563 karyawan. Lalu, ada Perusahaan Honda dengan 24.703 karyawan. Dan ada
Perusahaan Ducati dengan 23.649 karyawan yang tersebar di seluruh host country dan
home country.

6. Analisis Tabulasi pada Across Culture Communication

No Nama Lintas Budaya Komunikasi Pada MNc


Perusahaan
1 Yamaha Dalam melakukan ekspor impor ke negara mitra yang
dituju, PT Yamaha Corporation mengetahui situasi dan
kondisi negara seperti trend, produk pesaing, harga, dan
kualitas. Dalam melakukan komunikasi perdagangan
internasional suatu perusahaan juga dapat terjalin dengan
baik terhadap perusahaan PT Yamaha Corporation
terkhusus dalam hal ekspor impor barang.
Melakukan komunikasi dalam rangka mencari
dukungan terhadap negara mitra PT Yamaha Corporation
agar dapat lebih mudah diketahui oleh masyarakat luas
dengan melakukan promosi serta melakukan branding
terhadap perusahaan dengan negara mitra yang dituju.
Negara mitra akan berusaha menjangkau dan memastikan
bahwa hubungan bisnis akan lebih luas dan budaya akan
semakin beragam, maka hubungan bisnis tidak hanya
dituntut dalam mengatur proses operasional, tetapi juga
dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak
eksternal. Begitupun dengan hubungan karyawan satu
26

dengan karyawan lain lintas negara mitra yang


menggunakan Bahasa Dunia yakni Bahasa inggris yang
notabene dikenal dengan bahasa Dunia.
2 Kawasaki Bersikap terbuka, hormat, dan menghargai perbedaan
adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik.
Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi bisa menjadi
hambatan dalam komunikasi lintas budaya. Jika
memungkinkan, pelajari bahasa lokal yang digunakan di
tempat kerja dan gunakan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Hindari penggunaan bahasa slang, idiom, atau
ungkapan yang mungkin sulit dipahami oleh orang-orang
dari budaya yang berbeda.
PT Kawasaki dapat menyediakan pelatihan dan
pendidikan kepada karyawan mengenai komunikasi lintas
budaya. Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
pemahaman akan perbedaan budaya serta memberikan
keterampilan yang diperlukan untuk berkomunikasi secara
efektif
3 Ducati Ducati dapat mempekerjakan penerjemah atau
mendorong karyawan untuk belajar bahasa asing yang
relevan dengan pasar mereka. Penggunaan alat bantu
bahasa seperti penerjemah daring atau kamus juga dapat
membantu memfasilitasi komunikasi yang lebih baik
4 Honda Honda dapat memanfaatkan media sosial dan
teknologi komunikasi modern untuk memfasilitasi
interaksi antarbudaya. Honda perlu memiliki mekanisme
umpan balik dan evaluasi untuk memastikan bahwa
komunikasi lintas budaya mereka berhasil.
Mengumpulkan masukan dari karyawan, mitra bisnis, dan
pelanggan mengenai pengalaman mereka dengan
komunikasi perusahaan dapat membantu mengidentifikasi
area yang perlu diperbaiki dan mengimplementasikan
27

strategi yang lebih baik di masa depan.

5 Suzuki Suzuki menyediakan pelatihan budaya kepada


karyawan yang berpindah ke cabang atau anak perusahaan
di negara baru. Pelatihan ini dapat membantu mereka
memahami perbedaan budaya dan mempelajari cara
berkomunikasi yang efektif dengan rekan kerja dan
pelanggan setempat. Suzuki perlu mendorong komunikasi
terbuka dan jelas antara karyawan dari berbagai budaya.
Ini melibatkan penggunaan bahasa yang mudah dipahami,
menghindari penggunaan slang atau frasa yang mungkin
tidak dikenali oleh individu dari budaya lain. Perusahaan
dapat menggunakan alat komunikasi yang memfasilitasi
saling pemahaman, seperti penerjemah, penerbitan
dokumen dalam beberapa bahasa, atau penggunaan media
sosial internal yang dapat diakses oleh semua karyawan.

Suzuki mendorong penghargaan terhadap keragaman


budaya dengan merayakan festival dan perayaan penting
dari berbagai negara di mana mereka beroperasi. Ini
menciptakan lingkungan inklusif yang mempromosikan
saling pengertian dan menghormati keanekaragaman
budaya.

Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa Perusahaan Yamaha kebih
terfokus dalam menjalin hubungan bisnis dalam proses operasional, komunikasi, dan
selalu berkolaborasi dengan pihak eksternal serta karyawan lain dengan lintas negara
mitra yang selalu menggunakan Bahasa Dunia yakni Bahasa Inggris. Perusahaan
Kawasaki dengan menggunakan Bahasa local di setiap host countrynya untuk
digunakan di tempat kerja dan menggunakan Bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Perusahaan Ducati yang menggunakan penerjemah atau kamus untuk
membantu memfasilitasi komunikasi dalam perusahaan. Perusahaan Honda yang
mengumpulkan masukan dar karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan untuk membantu
28

dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan evaluasi perusahaan. Dan
perusahaan Suzuki yang selalu mendorong komunikasi terbuka dan jelas antar
karyawan serta menggunakan Bahasa yang mudah dipahami, dan menghindari
penggunaan slang atau frasa yang sulit untuk dipahami.
29

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
6. Dari hasil analisis penelitian kami,maka dapat disimpulkan bahwa setiap
perusahaan mempunyai ciri khas tersendiri serta mempunyai cara yang berbeda.
Dalam hal ini maka across culture communication pada 5 perusahaan dapat di
jelasakan yaitu Perusahaan PT YAMAHA Corporation mengetahui situasi dan
kondisi negara seperti trend, produk pesaing, harga, dan kualitas. Dalam melakukan
komunikasi perdagangan internasional suatu perusahaan juga dapat terjalin dengan
baik terhadap perusahaan PT Yamaha Corporation terkhusus dalam hal ekspor impor
barang. Melakukan komunikasi dalam rangka mencari dukungan terhadap negara
mitra PT Yamaha Corporation agar dapat lebih mudah diketahui oleh masyarakat
luas dengan melakukan promosi serta melakukan branding terhadap perusahaan
dengan negara mitra yang dituju. Selanjutnya PT KAWASAKI sendiri menyediakan
pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai komunikasi lintas budaya. Ini
dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan perbedaan budaya
serta memberikan keterampilan yang diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif.
Dan dilanjutkakn oleh DUCATI mempekerjakan penerjemah atau mendorong
karyawan untuk belajar bahasa asing yang relevan dengan pasar mereka.
Penggunaan alat bantu bahasa seperti penerjemah daring atau kamus juga dapat
membantu memfasilitasi komunikasi yang lebih baik. Sedangkan HONDA dapat
memanfaatkan media sosial dan teknologi komunikasi modern untuk memfasilitasi
interaksi antar budaya. Honda perlu memiliki mekanisme umpan balik dan evaluasi
untuk memastikan bahwa komunikasi lintas budaya mereka berhasil.
Mengumpulkan masukan dari karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan mengenai
pengalaman mereka dengan komunikasi perusahaan dapat membantu
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengimplementasikan strategi yang
lebih baik di masa depan. Dan yang terakhir Suzuki menyediakan pelatihan budaya
kepada karyawan yang berpindah ke cabang atau anak perusahaan di negara baru.
Pelatihan ini dapat membantu mereka memahami perbedaan budaya dan
mempelajari cara berkomunikasi yang efektif dengan rekan kerja dan pelanggan
30

setempat. Dari 5 perusahaan yang di analisis maka dapat disimpulkan bahwa setiap
perusahaan mempunyai ciri khas tersendiri serta mempunyai cara yang berbeda
dalam melakukan komunikasi lintas budaya.
7.
B. Saran

Pentingnya memperbaiki dari akar rumput maka diperlukan untuk


menganalisis ulang guna untuk mendapatkan informasi yang akurat serta padat dan
jelas. Maka dari itu, peneliti memberikan saran bagi peneliti lain untuk menjadikan
literatur ini sebagai perbaikan perusahaan Multinasional.
31

DAFTAR PUSTAKA

Allen, M. G. (2013). A decade of organizational communication research. Deetz S.:


Communication Yearbook.
Banks, S. (1988). Cultural identity: an interpretive perspective. Newburg Park: CA: Sage.
Meyer, G. T. (2001). 1996. Organizational communication development of internal strategic
competitive adventage, 51-69.

Anda mungkin juga menyukai