Oleh:
Kelompok 5
Ketua : Dana Tri Madani 202010160311442
Anggota :
Helmi Ikhsan Fathkhurrahman 202010160311414
Yusri’ Izzan Irawan 202010160311427
Muhammad Irwan 202010160311506
Abd. Rahim 202010160311522
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas proposal ini. Penelitian
yang berjudul “ANALISIS MULTI NATIONAL COMPANY “MOTORCYCLE”
PADA ASPEK ACROSS CULTURE COMMUNICATION”. Tidak lupa peneliti
berterima kasih kepada kedua orang tua kami, Ibu Dra. Uci Yuliati, M.M. Dan
seluruh teman-teman yang telah memberi dukungan, semangat, serta bimbingan
yang luar biasa.
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................5
METODE PENELITIAN.........................................................................................5
A. Jenis Penelitian..............................................................................................5
B. Objek Penelitian............................................................................................5
BAB IV....................................................................................................................6
A. Profil Perusahaan..........................................................................................6
C. Analisis Tabulasi.........................................................................................18
iii
BAB V....................................................................................................................27
PENUTUP..............................................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................28
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Empiris
Tugas ini untuk mengelola Across Culture Communication pada
perusahaan Multinasional serta pengaruhnya yang dapat dijadikan
masukan bagi perusahaan multinasional agar lebih memperhatikan
Across Culture Communication demi meningkatkan kualitas layanan
perusahaan multinasional.
2. Manfaat Praktis
Manfaat dari tugas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dan wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti, mahasiswa
ataupun kalangan pembaca lainnya guna mengetahui dan memahami
tentang materi Across Culture Communication pada perusahaan –
perusahaan multinasional yang telah dibahas.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengandung berbagai elemen dari disiplin ilmu seperti ilmu bahasa, psikologi,
filsafat dan antropologi. Komunikasi lintas budaya adalah tentang bagaimana
orang-orang dari budaya atau latar belakang kultural yang saling berbeda
melakukan komunikasi ketika saling berhadapan satu sama lain baik secara
langsung (tatap muka) ataupun dari jarak jauh melalui media. Komunikasi
yang dimaksud dapat berupa bahasa secara lisan maupun tulisan, bahasa tubuh
dan etiket, atau sebuah protokol (Surya Perdhana and Dwi Setyarini 2021).
Jelas nampaknya bahwa konstruksi "budaya" terus dimodifikasi dalam
berbagai disiplin ilmu di mana ia diterapkan, terutama ketika diterapkan dalam
proses globalisasi dan keragaman yang menjadi ciri masyarakat modern dan
berkembang (Maria Assumpta and Sandín 2000). Komunikasi lintas budaya
dalam dunia bisnis khususnya pada lingkup perusahaan multinasional sangatlah
krusial, tidak hanya seputar bagaimana memadukan sebuah tim satu kesatuan
perusahaan agar beriringan meraih satu tujuan, namun juga salah satunya akan
memegang andil dalam situasi ketika perusahaan akan melakukan ekspansi ke
negara lain atau suatu daerah.
Komunikasi antar budaya melahirkan konsep manajemen lintas budaya.
Mengutip dari Chen dan Wang pada tahun 2019 (Chen Wang n.d.), manajemen
lintas budaya singkatnya berbicara tentang bagaimana pengelolaan orang,
benda, hingga peristiwa yang melibatkan latar belakang dan budaya yang
berbeda. Manajemen lintas budaya kerap diadopsi sebagai manajemen inklusif
terhadap pengelolaan budaya perusahaan dari latar belakang, budaya, ras, yang
berbeda dalam tahap penyatuan visi menuju satu budaya perusahaan yang
berasal dari perkembangan budaya berbeda dalam konteks operasional antar
negara atau transnasional. Dari sudut pandang kecil dapat diketahui bahwa
yang dimaksud dengan manajemen lintas budaya adalah upaya mengelola agar
dapat memecahkan permasalahan komunikasi dan kerjasama dalam satu
kelompok yang diisi tim dengan latar belakang budaya beda, dalam pijakannya
guna mewujudkan efektivitas tim lintas budaya (Surya Perdhana and Dwi
Setyarini 2021).
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Objek Penelitian
Data pada penelitian ini yaitu data sekunder. Arti dari data sekunder yaitu
data yang diperoleh data yang sudah ada, dengan menggunakan penelitian
yang relevan serta menggunakan literatur website dan buku yang berkaitan
dengan onjek penelitian.
BAB IV
A. Profil Perusahaan
1. Profil Yamaha
sepeda motor, dan pada tahun 1968, merilis sebuah sepeda off-road, Yamaha
DT-1, menciptakan sebuah genre.
Dimulai pada 1970-an, Yamaha mengembangkan berbagai alat music
elektronik dan teknologi. Saat ini Yamaha adalah produsen terbesar alat
musik di dunia, dan Yamaha Motor Company adalah produsen sepeda motor
terbesar kedua. Yamaha berusaha untuk memberikan sebuah pengalaman
kegembiraan dan kesenangan pelanggan. Ia memberi perhatian terhadap
kebutuhan dan keinginan pelanggan selama pengembangan produk dan
menyediakan layanan purna jual yang baik. Yamaha menjadi sponsor grup
musik, acarakontes, kompetisi olahragamotor, dan program-program seperti
sekolahmusikYamaha yang membantu mengembangkan pasar masa depan
untuk instrumenmusikdan memberikan kesempatan seperti olahragawan dan
musisi untuk menikmati produk-produknya.
Gambar 2 Gedung
Kawasaki
3. Profil Ducati
Pada tahun 1926 Antonio Cavalieri Ducati dan ketiga putranya, Adriano,
Marcello, dan Bruno Cavalieri Ducati, mendirikan Societ Scientifica Radio
Brevetti Ducati di Bologna untuk memproduksi tabung vakum, kondensor,
dan komponen radio lainnya. Pada tahun 1935 mereka telah menjadi cukup
sukses untuk memungkinkan pembangunan pabrik baru di daerah Borgo
Panigale di kota itu. Produksi dipertahankan selama Perang Dunia II,
meskipun pabrik Ducati menjadi target berulang pengeboman Sekutu.
9
Ducati Meccanica SpA telah meningkatkan produksi menjadi 120 sepeda per
hari. 14 Pada 1960-an, Ducati mendapatkan tempatnya dalam sejarah sepeda
motor dengan memproduksi sepeda jalan raya 250 cc tercepat saat itu, Mach
1. Pada 1970-an Ducati mulai memproduksi sepeda motor dengan mesin V-
twin berkapasitas besar, yang dicap Ducati sebagai "L-twin" dengan sudut
90°, dan pada 1973, memperkenalkan desain katup desmodromic merek
dagang mereka. Pada tahun 1985, Cagiva membeli Ducati dan berencana
untuk menamai ulang sepeda motor Ducati dengan nama "Cagiva". Pada saat
pembelian selesai, Cagiva tetap menggunakan nama "Ducati" di sepeda
motornya.
4. Profil Honda
Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) dan Cikarang Barat (Bekasi), AHM telah
mendistribusikan produk-nya pada 1.800 showroom penjualan, 7.400 gerai
suku cadang serta 600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda
Authorized Service Station) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dibantu dengan karyawan yang berjumlah lebih dari 18.000 orang, AHM
telah berinovasi dengan menciptakan produk-produk unggulan di kelasnya,
antara lain Absolute Revo, BeAT, CBR, New Honda Blade, New Megapro,
Scoopy, Spacy Helm in PGM-FI, Supra X, Tiger, Vario, dan yang terbaru
Verza serta beberapa varian produk lainnya. Dengan visi "menjadi pemimpin
dalam pasar motor di Indonesia dengan membuat mimpi pelanggan menjadi
kenyataan, menciptakan kegembiraan kepada pelanggan serta berkontribusi
bagi masyarakat Indonesia" membuat AHM mendapat tempat tersendiri bagi
konsumen setia-nya.
5. Profil Suzuki
Seperti yang sudah banyak kita ketahui Suzuki merupakan salah satu
raksasa otomotif dunia. Nama pabrikan ini pun berasal dari nama belakang
sang pendiri, Michio Suzuki pada 1909 sebagai Suzuki Loom Works. Lahir
sebagai anak dari petani kapas tradisional Jepang, Suzuki pun menciptakan
alat tenun kayu saat usianya 22 tahun.
13
Komunikasi lintas budaya adalah proses pengalihan ide atau gagasan suatu
budaya kepada budaya lain dengan tujuan saling mempengaruhi. Dalam
komunikasi lintas budaya yang dilakukan oleh perusahaan PT Yamaha
Corporation tersebut dengan menggunakan system teknologi dengan
memadukan budaya dari setiap negara mitra untuk melakukan pengiriman,
penetapan harga produk, dll.
atau kelompok. Hal ini akan membantu untuk memahami perspektif dan cara
berkomunikasi orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.
Kesadaran terhadap perbedaan budaya adalah langkah penting dalam
komunikasi lintas budaya. Hindari mengasumsikan bahwa semua orang
memiliki pemahaman atau perspektif yang sama seperti Anda. Bersikap
terbuka, hormat, dan menghargai perbedaan adalah kunci untuk membangun
hubungan yang baik.
Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi bisa menjadi hambatan dalam
komunikasi lintas budaya. Jika memungkinkan, pelajari bahasa lokal yang
digunakan di tempat kerja dan gunakan bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Hindari penggunaan bahasa slang, idiom, atau ungkapan yang
mungkin sulit dipahami oleh orang-orang dari budaya yang berbeda.
Komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan
kontak mata juga penting dalam komunikasi lintas budaya. Perhatikan
perbedaan dalam penggunaan gestur, jarak sosial, dan ekspresi emosi yang
dapat berbeda antara budaya. Cobalah untuk menghindari tindakan yang
mungkin dianggap tidak sopan atau tidak pantas dalam budaya tertentu.
Bersikap terbuka terhadap perbedaan pendapat dan sudut pandang
adalah penting dalam komunikasi lintas budaya. Cobalah untuk menghindari
menghakimi atau menilai budaya orang lain berdasarkan standar Anda
sendiri. Fleksibilitas dalam mencari solusi yang saling menguntungkan juga
akan memperkuat hubungan kerja yang baik. PT Kawasaki dapat
menyediakan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai
komunikasi lintas budaya. Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
pemahaman akan perbedaan budaya serta memberikan keterampilan yang
diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif.
memahami nilai-nilai, norma, dan etika yang berlaku di berbagai negara. Hal
ini akan membantu mencegah kesalahpahaman dan memperkuat komunikasi
efektif.
Membentuk tim kerja yang terdiri dari anggota dari berbagai latar
belakang budaya dapat membantu dalam mempromosikan pemahaman dan
kolaborasi lintas budaya. Tim semacam itu dapat memberikan wawasan dan
perspektif yang berbeda, serta memperkuat komunikasi antarbudaya.
Mengatasi hambatan bahasa adalah faktor penting dalam komunikasi lintas
budaya. Ducati dapat mempekerjakan penerjemah atau mendorong karyawan
untuk belajar bahasa asing yang relevan dengan pasar mereka. Penggunaan
alat bantu bahasa seperti penerjemah daring atau kamus juga dapat membantu
memfasilitasi komunikasi yang lebih baik.
Ducati dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi komunikasi
modern untuk memfasilitasi interaksi antarbudaya. Misalnya, mereka dapat
menggunakan platform media sosial untuk berinteraksi dengan penggemar
dan pelanggan di berbagai negara, atau menggunakan teknologi konferensi
video untuk rapat dan pertemuan antar tim yang berlokasi di berbagai
wilayah. Perlu memastikan bahwa pesan-pesan pemasaran dan promosi
mereka disesuaikan dengan budaya setempat di setiap pasar. Hal ini
melibatkan pemahaman tentang nilai-nilai, simbol-simbol, dan preferensi
yang relevan dengan setiap budaya yang dituju. Menyesuaikan konten dan
pesan dengan cara yang memperhitungkan budaya setempat akan membantu
menghindari kesalahpahaman atau menghina sensibilitas budaya.
Ducati perlu memiliki mekanisme umpan balik dan evaluasi untuk
memastikan bahwa komunikasi lintas budaya mereka berhasil.
Mengumpulkan masukan dari karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan
mengenai pengalaman mereka dengan komunikasi perusahaan dapat
membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan
mengimplementasikan strategi yang lebih baik di masa depan.
C. Analisis Tabulasi
Filiphina Jerman
Thailand Spanyol
Indonesia
China
Taiwan
Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa perusahaan Honda paling
mendominasi dalam melakukan produksinya yakni sebanyak 21 produk. Selanjutnya
ada Perusahaan Yamaha sebanyak 14 produk, ada Perusahaan Ducati dan Suzuki
sebanyak 10 produk, dan ada Perusahaan Kawasaki sebanyak 5 produk.
menarik.
Misi :
1. Berkomitmen untuk memproduksi sepeda motor
berkualitas tinggi dengan teknologi terkini dan
menggunakan bahan-bahan terbaik.
2. Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan
untuk menghasilkan teknologi baru yang
meningkatkan performa, efisiensi, dan keselamatan
kendaraan.
3. Menghasilkan produk-produk yang
menggabungkan performa tinggi dengan estetika
yang menawan, menarik perhatian konsumen yang
mencari sepeda motor dengan nilai artistik yang
tinggi.
4. Memberikan layanan yang efisien dan ramah
kepada pelanggan mereka, termasuk layanan purna
jual, suku cadang, dan dukungan teknis.
5. Berupaya untuk mengembangkan teknologi ramah
lingkungan, meminimalkan emisi, dan mengelola
limbah produksi secara bertanggung jawab.
4 Honda Visi :
Ingin menjadi pemimpin pasar sepeda motor di host
country dan menjadi pemain kelas dunia, dengan
mewujudkan impian konsumen, menciptakan kegembiraan
bagi konsumen dan berkontribusi kepada pengguna motor
Honda.
Misi :
1. Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
dan lingkungan
2. Menciptakan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan melalui inovasi dan kualitas yang
unggul.
5 Suzuki Visi :
24
Pada analisis data table diatas menunjukkan bahwa Perusahaan Yamaha kebih
terfokus dalam menjalin hubungan bisnis dalam proses operasional, komunikasi, dan
selalu berkolaborasi dengan pihak eksternal serta karyawan lain dengan lintas negara
mitra yang selalu menggunakan Bahasa Dunia yakni Bahasa Inggris. Perusahaan
Kawasaki dengan menggunakan Bahasa local di setiap host countrynya untuk
digunakan di tempat kerja dan menggunakan Bahasa yang jelas dan mudah
dimengerti. Perusahaan Ducati yang menggunakan penerjemah atau kamus untuk
membantu memfasilitasi komunikasi dalam perusahaan. Perusahaan Honda yang
mengumpulkan masukan dar karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan untuk membantu
28
dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan evaluasi perusahaan. Dan
perusahaan Suzuki yang selalu mendorong komunikasi terbuka dan jelas antar
karyawan serta menggunakan Bahasa yang mudah dipahami, dan menghindari
penggunaan slang atau frasa yang sulit untuk dipahami.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
6. Dari hasil analisis penelitian kami,maka dapat disimpulkan bahwa setiap
perusahaan mempunyai ciri khas tersendiri serta mempunyai cara yang berbeda.
Dalam hal ini maka across culture communication pada 5 perusahaan dapat di
jelasakan yaitu Perusahaan PT YAMAHA Corporation mengetahui situasi dan
kondisi negara seperti trend, produk pesaing, harga, dan kualitas. Dalam melakukan
komunikasi perdagangan internasional suatu perusahaan juga dapat terjalin dengan
baik terhadap perusahaan PT Yamaha Corporation terkhusus dalam hal ekspor impor
barang. Melakukan komunikasi dalam rangka mencari dukungan terhadap negara
mitra PT Yamaha Corporation agar dapat lebih mudah diketahui oleh masyarakat
luas dengan melakukan promosi serta melakukan branding terhadap perusahaan
dengan negara mitra yang dituju. Selanjutnya PT KAWASAKI sendiri menyediakan
pelatihan dan pendidikan kepada karyawan mengenai komunikasi lintas budaya. Ini
dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan perbedaan budaya
serta memberikan keterampilan yang diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif.
Dan dilanjutkakn oleh DUCATI mempekerjakan penerjemah atau mendorong
karyawan untuk belajar bahasa asing yang relevan dengan pasar mereka.
Penggunaan alat bantu bahasa seperti penerjemah daring atau kamus juga dapat
membantu memfasilitasi komunikasi yang lebih baik. Sedangkan HONDA dapat
memanfaatkan media sosial dan teknologi komunikasi modern untuk memfasilitasi
interaksi antar budaya. Honda perlu memiliki mekanisme umpan balik dan evaluasi
untuk memastikan bahwa komunikasi lintas budaya mereka berhasil.
Mengumpulkan masukan dari karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan mengenai
pengalaman mereka dengan komunikasi perusahaan dapat membantu
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengimplementasikan strategi yang
lebih baik di masa depan. Dan yang terakhir Suzuki menyediakan pelatihan budaya
kepada karyawan yang berpindah ke cabang atau anak perusahaan di negara baru.
Pelatihan ini dapat membantu mereka memahami perbedaan budaya dan
mempelajari cara berkomunikasi yang efektif dengan rekan kerja dan pelanggan
30
setempat. Dari 5 perusahaan yang di analisis maka dapat disimpulkan bahwa setiap
perusahaan mempunyai ciri khas tersendiri serta mempunyai cara yang berbeda
dalam melakukan komunikasi lintas budaya.
7.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA