Anda di halaman 1dari 44

USULAN PROPOSAL

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PASAR


AGUNG PENINJOAN KOTA DENPASAR DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG

I MADE WIGUNA ARTA

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN PENERANGAN


AGAMA
FAKULTAS DHARMA DUTA
UNIVERSITAS HINDU NEGRI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2022
USULAN PROPOSAL

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PASAR


AGUNG PENINJOAN KOTA DENPASAR DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG

I MADE WIGUNA ARTA


1913061014

PROGRAM ILMU KOMUNIKASI HINDU


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN PENERANGAN
AGAMA
FAKULTAS DHARMA DUTA
UNIVERSITAS HINDU NEGRI I GUSTI BAGUS SUGRIWA
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur kehapadan Tuhan yang Maha Esa. karena atas karunia-Nya.

Proposal yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Pasar Agung Peninjoan

Kota Dnpasar Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung” dapat diselesaikan.

Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi kewajiban dan tugas sebagai

mahasiswa untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Ilmu

Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Hindu. Jurusan Ilmu

Komunikasi dan Penerangan Agama, Fakultas Dharma Duta. Universitas Hindu

Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Melalui kesempatan yang sangat berharga ini. penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1. Prof Dr. I Gusti Ngurah Sudiana,M.Si . Rektor Universitas Hindu Negeri I

Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang telah memberikan fasilitas selama

perkuliahan sampai pada ujian proposal.

2. Dr.Drs. I Nyoman Ananda,M.Ag.Dekan Fakultas Dhharma Duta,

Unrversitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang telah

membuat program Fakultas Dharma Duta berkembang dengan disiplin ilmu

yang berbeda. Sehingga Prodi Penerangan Hindu berdiri sebagai salah

satunya.

i
3. Dr. I Gusti Ngurah Pertu Agung,S.Sn.,M Ag . Ketua Jurusan yang atas

kesempatan yang diberikan untuk mengikuti kuliah pada program studi ini,

dan yang telah menjadikan proses perkuliahan sangat kondusif.

4. Dr. Drs.I Wayan Sukabawa,S.Ag.,M.Ag Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan koreksi-koreksi sehingga Proposal ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tuntunan selama proses perkuliahan di

Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Semoga keagungan Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih,

pengetahuan, serta kebajikan kepada semua pihak yang telah membantu

pelaksanaan penelitian dan penyelesaian proposal ini.

Om Santih,Santih,Santih Om

Denpasar, 26 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumus Masalah..................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................7
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................................7
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................8
1.4.1 Manfaat Teoritis.....................................................................................8
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................................8
BAB II................................................................................................................................10
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI DAN MODEL PENELITIAN...........................................10
2.1 Kajian Pustaka.......................................................................................10
2.2 Konsep..................................................................................................17
2.2.1 Strategi.............................................................................................17
2.2.2 Pengertian Komunikasi.....................................................................17
2.2.3 Komunikasi Pemasaran.....................................................................20
2.2.4 Pasar Desa........................................................................................23
2.2.5 Pasar Agung adat Peninjoan.............................................................24
2.3 Teori.....................................................................................................25
2.4 Model Penelitian..................................................................................27
BAB III...............................................................................................................................28
METODE PENELITIAN.......................................................................................................28
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian.....................................................28
3.2 Lokasi Penelitian..............................................................................29
3.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................................30
3.3.1 Obervasi....................................................................................30
3.3.2 Wawancara...............................................................................31
3.3.3 Dokumentasi.............................................................................32

iii
3.3.4 Studi Kepustakaan....................................................................32
3.4 Teknik Analisis Data.........................................................................33
3.5 Teknik Penyajian Hasil Data.............................................................34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................35

iv
BAB I

PENDAHULUAN

3.3.1 Latar Belakang

Sebagaimana telah diketahui bahwa Pasar Desa adalah Pasar yang berada di

wilayah desa. Bersifat historis dan tradisional serta yang ditumbuh kembangkan

oleh Pemerintah Desa. Pasar desa yang merupakan salah satu sumber pendapatan

desa yang mendorong pengembangan perekonomian masyarakat desa yang

bersangkutan, perlu pengelolaan yang intensi serta memasarkannya. Pasar desa

merupakan wahana penciptaan lapangan perkreditan desa dan koperasi unit desa.

Nantinya diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup terhadap

pendapatan hasil desa dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil

pembangunan di pedesaan.

Disamping itu pada era orde baru salah satu syarat desa yang harus dipenuhi

agar tidak dikatagorikan tertinggal harus memiliki pasar desa, oleh sebab itu pada

tahun 1996 diadakan rapat antara kepala desa peguyangan kangin, bandesa desa

adat peninjoan, pemuka desa adat, tokoh masyarakat serta pengurus LKMD

( sekarang LPM ) Keputusan dari rapat tersebut menyepakati debentuknya Pasar

Desa di Wilayah Desa Adat peninjoan, kemudian hasil rapat ini ditindaklanjuti

melalui BangDes ( Sekarang BPM ) dan disampaikan Kepada Walikota, Maka

Turunlah Bantuan dari pemeritah pusat dan pemeritan daerah serta swadaya

masyarakat untuk membangun pasar desa yang sekarang bernama Pasar Agung.

1
Pembangunan fisik pasar selesai pada akhir tahun 1996 dan Pasar Agung

mulai beroprasi pada tanggal 02 Januari 1997 dengan SK Walikota No. 739 tahun

1997.

Didalam pengelolaan Pasar Desa hal-hal yang ditawarkan pada kosumen

yaitu pelayanan dan jasa. Pelayanan dan jasa tersebut seperti pakir, toilet, loby,

dan fasilitas lainnya. Begitu pula dengan pasar agung, pasar ini menyediakan

berbagai pelayanan dan jasa, seperti tempat pakir yang luas, layanan keamanan 24

jam, layanan kesehatan, layanan jasa memindahkan kendaraan, dan fasilitas

lainnya. Namun demikian, pada dasarnya pelayanan dan jasa layanan pasar mulai

dinikmati oleh konsumen pada saat mereka berkunjung. Sehingga pelayanan pasar

lebih banyak menekankan pada citra dan saluran distribusi dalam pemasaran.

Dalam menjalankan strategi pemasaran diperlukan peran seorang marketing

komunikasi, untuk mempromosikan, mengajak dan menyebarluaskan semua

fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh pasar agung dengan semua keunggulan yang

dimiliki. Hal tersebut karena pasar agung belum memiliki divisi public relations

yang independen tidak seperti pada pasar desa lainnya. Untuk itu dalam

menjalankan fungsi dan tugas dari seorang public relations dilakukan oleh divisi

marketing dalam menjalankan strategi pemasaran. Dengan ini diharapkan mampu

menetapakan berbagai strategi guna meningkatkan penjualan dan minat

pengunjung pasar.

Pihak pengelola pasar agung melakukan berbagai strategi komunikasi

pemasaran diantaranya memperbanyak kolega atau relasi. Semakin banyak relasi

2
semakin besar pengaruh pengunjung yang datang, relasi memiliki peran penting

karena perusahaan dapat dipasarkan dengan maksimal dan luas.

Pihak pasar juga mempromosikan pasar agar banyak orang yang mengetahui

dan pasar tersebut memanfatkan kecanggihan teknologi yaitu internet, seperti

facebook, web dan lainnya, mereka sering memberikan promo yang sangat

menarik di situs internet tersebut. Marketing juga mencari pelanggan sampai

keluar kota denpasar dan juga meminta bantuan orang lain untuk menyebarkan

informasi pasar di berbagai kota.

Target pasar sebagian besar adalah masyarakat umum, universitas, lembaga

ataupun kantor-kantor dan sebagainya. Sehingga pasar agung sering dijadikan

tempat pelaksanaan event-event yang dibuat oleh berbagai lembaga atau dinas

tersebut. Dengan melihat banyaknya pasar-pasar di kota Denpasar pada saat ini

yang menjadi acuan pihak pengelola pasar agung membuat strategi-strategi dalam

memasarkan dan mempromosikan kepada masyarakat. Pihak pengelola Pasar

Agung membuat strategi yang sangat baik dan serius, karena persaingan yang

sangat ketat dan sulit pada saat ini.

Sampai tahun 2021 Pihak pengelola pasar agung masih menggunakan

strategi pemasaran biasa yaitu, mempromosikan pasar dengan cara mumbuat

bander dan membuat WEB Pasar Agung agar banyak masyarakat yang

mengetahui keberadaan Pasar. Pada saat itu pengunjung masih di batas normal,

belum banyak pelanggan. Sehingga pada awal tahun 2011 pihak pengelola pasar

agung membuat strategi baru yaitu, bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu

3
pemerintahan dan swasta, seperti pembuatan web Pasar oleh Bank BRI dan

pembuatan bender promosi pasar oleh dinas terkait dengan strategi baru ini

pengunjung meningkat. Strategi tersebut berjalan hingga saat ini.

Pihak Pasar agung juga memberikan pocor diskon bagi pengunjung setiap

hari raya besar keagamaan seperti Nyepi dan Galungan untuk meningkatkan

jumlah pengunjung yang datang ke pasar, hal tersebut menjadi salah satu strategi

komunikasi pemasaran. Efek dari strategi

Pertumbuhan usaha pasar yang sangat pesat yang membuat pengelola pasar

harus membuat strategi untuk bersaing di dalamnya. Pengelola Pasar harus

mampu memasarkan pelayanan atau jasa kepada publik. Tiap-tiap Pasar ingin

bersaing memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik untuk para

pengunjungnya. Hal tersebut diharapkan dapat memperoleh loyalitas konsumen

terhadap pasar. Demikian pula yang diinginkan oleh Pasar Agung sebagai Pasar

yang baru tumbuh dan berkembang di kota Denpasar. Pertumbuhan Pasar yang

sangat pesat itulah membuat pengelola Pasar Agung harus membuat strategi yang

efektif untuk bersaing di dalamnya. Upaya yang paling berpengaruh dalam

meningkatkan jumlah konsumen atau pengunjung Pasar Agung ialah selalu

menjaga kepuasan pelayanan dan kenyamanan pelanggannya. Hal tersebut yang

sangat berpengaruh dalam meningkatkan jumlah pelanggan atau pengunjung

Pasar.

Konsumen menduduki posisi penting dalam kegiatan komunikasi

pemasaran. Perusahaan selalu melakukan upaya untuk menarik perhatian

4
konsumennya. Konsumen adalah raja. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk

menarik perhatian konsumen adalah bentuk penguasaan pengetahuan perusahaan

terhadap apa yang diingikaan oleh konsumen atau pengunjung. Begitu pun dengan

pengelola Pasar Agung selalu membuat strategi yang sangat matang dan serius

dalam hal memberikan pelayanan terbaik untuk para kosumen, agar tamu atau

konsumen memiliki kesan baik dengan pelayanan Pasar sehingga para konsumen

selalu memilih Pasar Agung dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

menjadikan tempat melaksanakan acara-acara formal ataupun nonformal.

Komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan antara produsen,

perantar, pemasaran, dan konsumen. Kegiatan untuk membantu konsumen

mengambil keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran atau

transaksi agar lebih memuaskan dengan menyadarkan semua pihak untuk berpikir,

berbuat, dan bersikap lebih baik. Pada umumnya, komunikasi pemasaran

dirancang untuk membuat konsumen peduli, bahkan tertarik dengan produk atau

jasa perusahaan, memuculkan komitmen atau loyalitas konsumen, menciptakan

sikap konsumen yang positif terhadap produk memberikan makna simbolik

produk atau memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi konsumen.

(Etta, 2013 : 225)

Tujuan pemasaran dalam pengelolaan Pasar Agung yaitu untuk

mempromosikan pelayanan dan jasa yang ditawarkan oleh pasar agung agar

konsumen datang dan membeli kebutuhan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan

mereka, Tentunya penyajian promosi yang ditawarkan dengan devinisi yang baik,

mencari inovasi, memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi

5
konsumen dan menghasilkan laba melalui pemusatan kosumen. Konsumen yang

sangat puas mampu menjadi pelanggan yang setia. Landasan utama yang

menjadikan konsumen tersebut puas adalah Pasar Agung yang memberikan servis

Pasar kepada kosumen tersebut baik dari fron liner sampai level executive pasar.

Maka bagaimana Pasar Agung melakukan strategi komunikasi pemasaran,

bagaimana strategi Pasar Agung dalam menghadapi persaingan untuk merebut

pasar, apa media yang digunakan Pasar Agung dalam melakukan pemasaran untuk

meningkatkan konsumennya.

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan beberapa masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut, Pasar Agung tidak memiliki divisi public

relations yang independen padahal public relations merupakan bagian yang sangat

penting bagi sebuah perusahaan khususnya dalam meningkatkan konsumen dan

memperbanyak relasi, hal tersebut merupakan tugas dan fungsi public relations,

Pasar Agung memiliki kendala pada saat ini yaitu persaingan yang sangat ketat

dan sulit di karenakan banyaknya pasar-pasar modern di kota Denpasar.

Atas dasar masalah-masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti di atas

maka peneliti menetapkan judul ”Strategi Komunikasi Pemasaran Pasar Agung

Peninjoan Kota Denpasar Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung”.

3.3.2 Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Pasar Agung dalam

6
meningkatkan jumlah konsumen?

2. Media apa saja yang digunakan Pasar Agung dalam menerapkan

strategi komunikasi pemasaran?

3. Apa saja hambatan dan keberhasilan Pasar Agung dalam

menerapkan strategi komunikasi pemasaran?

3.3.3 Tujuan Penelitian

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini memiliki tujuan yang pasti dan sesuai

dengan sasaran penelitian, sebab keberhasilan dari suatu penelitian sangat

ditentukan oleh jelas tidaknya tujuan dari penelitian itu sendiri. Secara garis besar

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan

khusus.

3.3.4 Tujuan Umum

Adapun Tujuan Umum dari penelitian ini untuk mempromosikan pelayanan

dan jasa yang ditawarkan oleh Pasar Agung agar konsumen datang dan membeli

kebutuhan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan mereka.

3.3.5 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah;

1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Pasar Agung

dalam meningkatkan jumlah konsumen.

2. Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan Pasar Agung

dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran.

7
3. Untuk mengetahui hambatan dan keberhasilan yang diperoleh

Pasar Agung dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran.

3.3.6 Manfaat Penelitian

Secara umum setiap kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh seorang

peneliti tentunya memiliki manfaat dari penelitian yang dilakukan, minimal bagi

dirinya, bagi individu lain serta bagi masyarakat umum. . Manfaat tersebut dapat

bersifat teoretis dan praktis, dan dapat dijadikan bahan penelitian lebih jauh dan

dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

3.3.7 Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan akademis bagi mahasiswa sebagai pengetahuan tambahan dan bahan

masukkan sehingga dapat dijadikan sebagai masukan dalam kajian ilmu

komunikasi khususnya yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran

dalam meningkatkan jumlah konsumen

3.3.8 Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat pada:

1. Melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat membuat dan merancang

berbagai strategi dalam hal apapun dengan baik.

2. Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam kajian ilmu

komunikasi khususnya yang berkaitan dengan strategi komunikasi

pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen.

8
3. Dalam penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui strategi-

strategi baru untuk meningkatkan jumlah konsumen dan perusahaan selalu

menjaga pelayanan dan kenyamanan yang diberikan kepada pengunjung,

agar pengunjung tetap mempercayai Pasar Agung sebagai pasar desa yang

diminati oleh pelanggan dalam memenuhi kebutuhan mereka.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI DAN MODEL PENELITIAN

3.3.9 Kajian Pustaka

Kajian pustaka meupakan pengkajian pustaka- pustaka terdahulu yang

memiliki keterkaitan dan relevansinya dengan objek penelitian sehingga dapat

dipakai sebagai perbandingan oleh peneliti selanjutnya. Pengkajian terhadap

semua penelitian yang dilakukan menjadi peranan penting dalam keberhasilan

penyusunan skripsi, karena dapat menambah wawasan, memahami dan

mempersiapkan strategi untuk mengatasi berbagai kendala yang muncul pada

penelitian. Kepustakaan yang dikaji dalam penelitian ini adalah buku-buku,

jurnal-jurnal atau hasil penelitian yang berhubungan dengan topik ini dan segala

yang terkait dengan permasalahan yang dikemukakan. Kajian tersebut bukan

dimaksudkan untuk membantah pandangan-pandangan yang dikembangkan oleh

peneliti sebelumnya, namun hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai

acuan dalam menganalisis data yang dijumpai dalam penelitian yang sedang

dilaksanakan, sehingga hasil penelitian sebelumnya masih dianggap relevan

sebagai bahan perbandingan.

Adapun kajian pustaka yang relevan dengan penelitian ini dan digunakan

sebagai bahan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, penelitian berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Pengelola

Pasar Kota Yogya Dalam Memajukan Pasar Tradisional (Studi Deskriptif Strategi

10
Komunikasi Pemasaran Dinas Pengelola Pasar Kota Yogya Dalam Memajukan

Pasar-Pasar Tradisional)” yang disusun oleh Tresno Aprilo Ari Kale, Mahasiswa

11
Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta

(2011). Peneliti pada penelitian ini telah mendeskripsikan bentuk strategi

komunikasi pemasaran terhadap 32 pasar tradisional di Yogyakarta yang telah

dilaksanakan Dinas Pengelola Pasar. Hal ini bertujuan demi menarik perhatian

masyarakat serta memajukan pasar- pasar tradisional agar dapat bersaing dengan

pasar modern.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersandar pada

teknik observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu telah diterapkan

upaya strategis komunikasi pemasaran oleh Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota

Yogya, seperti promosi pasar, kegiatan humas, dan publisitas. Selain itu, agar

beberapa program strategi yang sudah ditargetkan dapat berjalan dengan lancar,

Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Yogya juga berupaya mengokohkan pihak

internal pasar beserta elemennya sehingga tercapai sinkronisasi antara program

komunikasi pemasaran keluar (pihak eksternal) dengan kesiapan dari para

pedagang (pihak internal).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak

pada jenis penelitiannya yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

bersandar pada teknik observasi dan wawancara. Selain itu, persamaan antara

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama meneliti

pada yang mengelola pasar tradisional. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

letak objek penelitian, dimana penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta,

sementara penelitian yang akan dilakukan meneliti di kota Denpasar.

11
Kedua, Penelitian berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Dinas

Pariwisata Provinsi Banten Dalam Meningkatkan Pengunjung Objek Wisata Pasar

Kaulinan Menes” yang disusun oleh Gina Maulana, mahasiswa ilmu komunikasi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang (2019). Peneliti di penelitian ini

mengidentifikasi dan menggambarkan strategi pemasaran digital objek wisata

Pasar Kaulinan Menes yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten

dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi yang sesuai dengan objek penelitian

sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menghasilkan bahwa pengelola

objek wisata pasar Kaulinan Menes melakukan aktivitas promosi dengan

menggunakan iklan dan promosi penjualan sebagai elemen komunikasi pemasaran

terpadu. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya faktor penghambat kegiatan

promosi objek wisata pasar Kaulinan Menes yaitu orang lapangan kurang peduli

terhadap potensi yang dimiliki dan adanya sampah yang bersekaran di kawasan

objek wisata tersebut.

Persamaan penelitian yang disusun oleh Gina Maulana dengan penelitian yang

akan dilakukan yaitu terletak pada jenisnya, yaitu sama-sama menggunakan

metode deskriptif kualitatif dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada teknik

analisis data, yakni penelitian diatas menggunakan teknik analisis model SWOT,

12
sedangkan penelitian yang tengah dilakukan menggunakan model Miles &

Huberman sebagai teknik dalam menganalisis data.

Ketiga, penelitian berjudul “Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam

Meningkatkan Eksistensi Pasar Tradisional (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang

Pelaksanaan Strategi Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Pemerintah Kota Surakarta

Dalam Meningkatkan Eksistensi Pasar Tradisional Nusukan, Banjarsari)” yang

disusun oleh Yasinta Maharani, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta (2013). Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan,

menganalisis, dan memahami upaya yang dilakukan oleh Dinas Pengelola Pasar

(DPP) Pemerintah Kota Surakarta dalam melaksanakan Strategi Komunikasi

Pembangunan Pasar Nusukan demi mempertahankan sekaligus meningkatkan

eksistensinya agar tidak tergeser oleh pasar modern.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan model interaktif

Miles & Huberman sebagai teknis analisis data. Dari teknik tersebut, muncul hasil

berupa strategi Dinas Pengelola Pasar dalam upaya meningkatkan ke-eksistensi-an

pasar tradisional yaitu dengan melakukan pembangunan atau renovasi pasar,

pemeliharaan pasar, pengembangan dan pengelolaan sampah pasar, meningkatkan

keamanan pasar, dan pembinaan pedagang pasar. Selain itu, Dinas Pengelola

Pasar menggunakan strategi berdasarkan media, strategi desain instruksional

(perencanaan, sosialisasi, implementasi, dan evaluasi), dan strategi partisipatori

sebagai bentuk strategi komunikasi pembangunan.

13
Persamaan penelitian yang disusun oleh Yasinta Maharani dengan penelitian yang

akan dilakukan yaitu terletak pada jenis penelitian yang menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Kedua, sama-sama meneliti tentang pemerintahan yang

bergerak di bidang pasar tradisional. Tahap pengumpulan data dari penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan model

interaktif Miles & Huberman, dimana penelitian yang akan dilakukan juga

menggunakan model tersebut sebagai tahap analisis data. Terletak pada tujuan

penelitian, juga memiliki persamaan yaitu untuk untuk meningkatkan eksistensi

pasar tradisional. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini meneliti mengenai

strategi komunikasi di bidang pembangunan sedangkan penelitian yang akan

dilakukan meneliti mengenai strategi komunikasi di bidang pemasaran.

Keempat, penelitian berjudul “Komunikasi Pemasaran Terpadu yang Dilakukan

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Dalam Meningkatkan Jumlah

Kunjungan Pasar Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon” yang disusun oleh Inanah,

Rahmat Hidayat, dan Farida Nurfalah, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas

Swadaya Gunung Jati, Cirebon (2017). Di penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

aktivitas komunikasi pemasaran terpadu serta faktor-faktor pendukung maupun

penghambat pemasaran terpadu dalam upaya meningkatkan jumlah pengunjung

Pasar Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon yang dilakukan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG). Peneliti menggunakan

komunikasi pemasaran terpadu, iklan (advertising) pemasaran langsung (direct

14
marketing), pemasaran interaktif, promosi penjualan, publikasi/humas, dan

penjualan personal (personal selling).

Jenis penelitiannya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada hasil

penelitian ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) telah

menerapkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang berupa; Pemasaran

langsung (direct marketing), Penjualan personal (personal selling), dan Pemasaran

interaktif. Selain itu, untuk membantu DISPERINDAG meningkatkan jumlah

pengunjung pasar, terdapat faktor pendukung komunikasi pemasaran terpadu

yaitu dibuatnya website UKM Pasar Batik Trusmi. Hal ini dilakukan agar

terlaksananya seluruh elemen bauran promosi serta terlaksananya komunikasi

pemasaran terpadu yang efektif dan efisien. Namun terdapat faktor penghambat

seperti kurangnya anggaran promosi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang

baik, masih sepinya pengunjung toko, toko yang dibuka secara tidak merata, dan

banyaknya pusat perbelanjaan lain di dekat lokasi Pasar Batik Trusmi yang

menyebabkan persaingan.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu

terletak pada jenis penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Selain itu penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan sama-sama

meneliti di bagian pemerintahan. Dilihat dari perbedaannya yaitu penelitian ini

mengambil objek penelitian di Pasar Batik, sedangkan penelitian yang dilakukan

mengambil objek di Pasar Agung.

15
Kelima, penelitian berjudul “Strategi Kampanye PD Pasar Pakuan Jaya Dalam

Meningkatkan Antusiasme Masyarakat Berbelanja di Pasar Tradisional” yang

disusun oleh Eko Sandi Satiyono, Dwi Rini Sovia, dan Mariana R.A. Siregar.

Penelitian ini menganalisis strategi program kampanye Humas “Ayo ke Pasar”

PD. Pasar Pakuan Jaya dalam mengubah persepsi negatif masyarakat Kota Bogor

terhadap pasar tradisional dan untuk lebih meningkatkan antusiasme masyarakat

untuk berbelanja ke pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan teori kampanye

humas, strategi humas, strategi komunikasi, hubungan masyarakat (humas),

komunikasi, dan analisis SWOT.

Adapun jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

analisis SWOT sebagai teknik analisis data. Hasil penelitiannya yaitu adanya

program kampanye “Ayo ke Pasar” dari Pasar PD Pakuan Jaya. Pasar Pengakuan

Jaya berada pada kuadran I (Kekuatan-Peluang). Ini menunjukkan bahwa program

kampanye ini memiliki sedikit kekuatan, tetapi memiliki peluang tinggi untuk

mengatasi kelemahan dan ancaman.

Persamaan yang dimiliki penelitian ini yaitu terletak pada jenis penelitian yang

menggunakan metode deskriptif kualitatif. Selain itu penelitian ini sama-sama

mengambil objek tentang Perumda atau Perusahaan Daerah. Sedangkan perbedaan

dari penelitian ini yaitu terletak pada analisis data yang digunakan. Penelitian

menggunakan teknik analisis data model SWOT, sedangkan penelitian yang

tengah dilakukan ini menggunakan model Miles & Huberman sebagai teknik

analisis data.

16
3.3.10 Konsep

3.3.11 Strategi

William F.Glueck dan Lawrence R. Jauch dalam Herdiana (2015:197)

strategi sebagai suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif dan

terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi sangat

berperan penting pada era global dan perdagangan bebas sekarang ini, ketika

persaingan semakin hebat. Maka dari itu untuk mengahadapi persaingan yang ada

diperlukan strategi yang handal dan hebat.

Stephen Robbins mendefinisikan strategi sebagai penentu tujuan jangka

panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-

sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, berpikir strategis

meliputi tindakan memperkirakan atau membangun tujuan masa depan yang

diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membuat atau yang akan

menghalangi tercapainya tujuan. Serta merumuskan rencana untuk mencapai

keadaan yang diinginkan (Morrisan, 2008 : 152).

3.3.12 Pengertian Komunikasi

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Ristiyanti (2005:126) komunikasi

adalah “the transmission of a massage from a sender a receiver via a medium of

transmission.” Artinya, komunikasi adalah transmisi sebuah pesan dari pengirim

ke penerima melalui medium transmisi. Dalam proses komunikasi terdapat

beberapa unsur komunikasi yang terlibat di dalamnya, yaitu pengirim

pesan(sender), pesan(message), saluran pesan (channel), dan penerima

17
pesan(receiver), yang dalam hal ini adalah konsumen. Selain itu, hal paling

penting yang juga harus ada adalah proses umpan balik (feedback).

a. Pengirim pesan

Proses awal komunikasi selalu berasal dari pihak yang berkepentingan

untuk membangun komunikasi. Komunikasi itu bisa dilakukan secara perorangan

baik oleh produsen maupun konsumen, dan bisa juga melalui sebuah organisasi

perusahaan. Produsen membangun komunikasi karena ingin mempromosikan

produknya agar dapat dikenal dan menumbuhkan minat membeli konsumen.

Konsumen juga dapat memulai komunikasi karena ingin mendapatkan informasi

produk yang hendak dibelinya. Agar proses komunikasi ini dapat berjalan dengan

baik, produsen atau perusahaan harus mampu mendesain komunikasi itu agar

mudah diterima dan dipahami konsumen.

b. Penerima pesan

Dalam dunia bisnis, sasaran utama pemasaran adalah konsumen. Aliran

komunikasi yang disalurkan dari pengirim pesan atau produsen ke konsumen

harus dibangun secara rasional dan mudah dipahami. Sering kali ada produk atau

jasa yang bagus dan berkualitas, namun tidak didesain dengan kemasan

komunikasi yang baik sehingga pesannya tidak bisa diterima oleh konsumen

secara optimal, padahal dalam komunikasi bisnis diharapkan adanya proses

memengaruhi untuk mengubah perilaku konsumen dari yang awalnya tidak

berminat hingga akhirnya mau melakukan pembelian.

c. Media (Saluran Komunikasi)

18
Salah satu unsur penting dalam membangun komunikasi bisnis adalah

ketetapan penggunaan saluran komunikasi. Pemahaman ketepatan pemanfaatan

saluran komunikasi ini adalah sejauh mana saluran yang digunakan itu efektif bagi

konsumen atau penerima pesan.

d. Pesan (massage)

Dalam dunia komunikasi dikenal beberapa jenis pesan, yaitu :

1. Pesan verbal, yaitu pesan yang disampaikan dengan wicara, langsung

kepada pihak penerima pesan atau konsumen, tidak melalui media. Pesan

verbal ini dapat dilihat dalam promosi produk secara langsung kepada

pembeli.

2. Pesan nonverbal, yaitu pesan yang disampaikan secara tidak langsung

kepada pihak penerima pesan atau konsumen. Model pesan ini sudah

menggunakan media seperti, televisi, radio, brosur, pamflet, dan sebagainya.

3. Kombinasi pesan antara pesan verbal dan nonverbal, yaitu ketika menjual

sebuah produk, produsen atau perusahaan tidak hanya menggunakan media

nonverbal tetapi juga media verbal, yaitu pembicara langsung dengan

konsumen.

e. Umpan balik

Umpan balik dari proses penyampaian pesan merupakan isyarat apakah

proses pesan itu telah sampai secara sukses atau belum. Ketika memperkenalkan

sebuah produk, produsen atau tenaga pemasar akan menyampaikan pesan kepada

calon pembeli. Untuk dapat mengetahui apakah pembeli dapat memahami pesan

itu atau tidak, gunakan cara paling sederhana, yaitu dengan melihat respons

19
konsumen secara langsung, dari mimik atau gerakan tubuh yang menandakan

bahwa konsumen tersebut mengerti atau tertarik. Jika pesan yang disampaikan

secara nonverbal melalui saluran media, indikator untuk mengukur berhasil atau

tidaknya suatu promosi adalah omzet penjualan produk atau banyaknya tanggapan

yang masuk ke perusahaan untuk menanyakan produk tersebut. (Tatik,2008:189-

198).

3.3.13 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi Pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.

Konsep yang secara umum sering di gunakan untuk menyampaikan pesan adalah

apa yang disebut sebagai bauran promosi. Disebut bauran promosi karena

biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan

dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk atau jasa. Terdapat 5 jenis

promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu iklan, penjualan tatap

muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta pemasaran

langsung.

Komunikasi pemasaran memegang peran sangat penting bagi pemasar atau

perusahaan. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara

keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi

pemasaran ini memerlukan ataupun menyedot dana yang sangat besar, oleh karena

itu pemasar harus hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana

komunikasi pemasaran. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau

20
sumber. Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran

sumber berarti pihak yang yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen.

(Nugroho, 2008 : 250-251)

Menurut Doyle, Peter (2000), komunikasi pemasaran merupakan salah

satu faktor dari banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses keputusan

pembeli. Faktor-faktor yang membentuk suatu pilihan dapat di kelompokkan

menjadi empat, yaitu:

a. Peran pembeli

Pembeli dari organisasi memiliki keputusan yang berbeda dari pembeli

yang membeli untuk kepentingannya sendiri atau kebutuhannya. Misalnya,

seseorang manajer senior akan berharap terbang dalam kelas bisnis ketika ia

mewakili perusahaannya, tetapi untuk liburan ia memilih kelas ekonomi. Pembeli

dari organisasi memiliki tujuan, kebiasaan, dan hambatan yang berbeda

dibandingkan dengan pembeli perseorangan.

b. Latar belakang pembeli

Latar belakang sosial, budaya dan kepribadian yang dimiliki pembeli

mempengaruhi keputusannya dalam melakukan transaksi. Sebagai contoh,

pemerintah lebih perhatian akan keuntungan akses internet yang sekarang ini

dinikmati oleh kebanyakan keluarga yang berkecukupan, keluarga muda, dan para

pria dibandingkan para wanita. Tekanan politik, teknologi, dan ekonomi juga

mempengaruhi keputusan ini.

c. Pengalaman pembeli

21
Pendekatan yang dilakukan seseorang yang baru pertama kali membeli

mobil akan berbeda dengan yang sering gonta-ganti mobil. Apabila seseorang

membuat keputusan yang sama beberapa kali dalam mengambil keputusan,

biasanya pengaruh pengalaman ini sangat kecil karena pengambilan keputusan

yang ia lakukan seolah-olah seperti rutinitas. Jika seorang puas dengan pelayanan

sebelumnya maka mereka cenderung membeli dari tempat yang sama.

d. Sumber informasi pembeli

Ketika pembeli memerlukan pengalaman tembahan, mereka memiliki empat

sumber informasi :

1. Sumber publik

2. Sumber pengalaman

3. Sumber komersial (Ujang, 2011 : 349-350)

Menurut Best, Roger J Best (2005) dalam bukunya “Market Based

Management Strategies for Growing Customer Value and Profitability, tugas

pertama dari komunikasi pemasaran adalah untuk membangun kesadaran dan

menginformasikan kepada konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan.

Kedua, komunikasi pemasaran perlu melakukan penetrasi pesan secara

berkelanjutan untuk memelihara kepedulian. Ketiga, terkadang merupakan

pekerjaan dari komunikasi pemasaran untuk memotivasi target pasar agar

melakukan tindakan. Sehingga, terdapat tiga tujuan dasar dari komunikasi

pemasaran yang masing-masing dapat menjadi fokus dari komunikasi pemasaran

tertentu.

22
a. Membangun kesadaran, membangun suatu tingkat kepedulian tertentu

terhadap informasi penting yang disampaikan berkenaan dengan

organisasi dan produk atau jasanya.

b. Penetrasi pesan, mempertahankan tingkat keberadaan tertentu yang

diharapkan dari citra (image), manfaat utama dan pengenalan nama dari

waktu ke waktu di memori konsumen.

c. Rangsangan melakukan tindakan, memotivasi konsumen yang di tuju

(target customer) agar segera mengambil tindakan tertentu karena

penetrasi pesan dan tindakan hanya dapat terjadi setelah konsumen

memiliki tingkat kepedulian tertentu, perusahaan perlu terlebih dahulu

membangun kesadaran dan pemahaman sebelum melangkah kepada tujuan

komunikasi pemasaran yang lain.

3.3.14 Pasar Desa

Pasar mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kegiatan ekonomi

masyarakat, baik produksi, distribusi maupun konsumsi. Dalam hal ini pasardapat

diartikan sebagai sarana distribusi atau pertukaran barang, dimana kepentingan

produsen dan konsumen bertemu dan pada gilirannya menentukan kelangsungan

kegiatan ekonomi masyarakatnya. Pasar merupakan tempat pembeli bertemu

dengan penjual, barang-barang atau jasa-jasa ditawarkan untuk dijual dan

kemudian terjadi pemindahan hak milik.

Di sisi lain, pasar mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kegiatan

ekonomi masyarakat, baik produksi, distribusi maupun konsumsi. Secara umum,

pasar dapat diartikan sebagai tempatbertemunya penjualan dan pembeli untuk

23
melakukan transaksi jual beli atau pertukaran barang, sehingga kepentingan

masing-masing pihak dapat terpenuhi dan akhirnya menciptakan aktivitas

ekonomi masyarakat. Oleh karana itu, selain definisi-definisi yang telah

disebabkan di atas, masih terdapat beberapa literature serta kebijakan pemerintah

yang mendefinisikan pasar sebagai berikut:

Ginanjar (1980) mendefinisikan pasar sebagai tempat untuk menjual dan

memasarkan barang atau sebagai bentuk penampungan aktivitas perdagangan.

Pada mulanya pasar merupakan perputaran dan pertemuan antara persediaan dan

penawaran barang dan jasa.

Campbell (1990) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pasar adalah

institusi atau mekanisme di mana pembeli (yang membutuhkan) dan penjual (yang

memproduksi) bertemu dan secara bersama-sama mengadakan pertukaran barang

dan jasa.

Sedangkan peraturan mentri dalam negeri nomor 42 tahun 2007 tentang

pengelolaan pasar desa mendefinisikan pasar sebagai tempat bertemunya penjual

dan pembeli untuk melaksanakan transaksi, sarana interaksi social budaya

masyarakat, dan pengembangan ekonomi masyarakat.

3.3.15 Pasar Agung adat Peninjoan

Pasar Agung adalah Pasar Desa yang berada di wilayah desa. Pasar desa

yang merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang mendorong

pengembangan perekonomian masyarakat desa yang bersangkutan, perlu

pengelolaan yang intensi serta memasarkannya. Pasar desa merupakan wahana

24
penciptaan lapangan perkreditan desa dan koperasi unit desa. Nantinya diharapkan

akan mampu memberikan kontribusi yang cukup terhadap pendapatan hasil desa

dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan di pedesaan.

Disamping itu pada era orde baru salah satu syarat desa yang harus

dipenuhi agar tidak dikatagorikan tertinggal harus memiliki pasar desa, oleh sebab

itu pada tahun 1996 diadakan rapat antara kepala desa peguyangan kangin,

bandesa desa adat peninjoan, pemuka desa adat, tokoh masyarakat serta pengurus

LKMD ( sekarang LPM ) Keputusan dari rapat tersebut menyepakati debentuknya

Pasar Desa di Wilayah Desa Adat peninjoan, kemudian hasil rapat ini

ditindaklanjuti melalui BangDes ( Sekarang BPM ) dan disampaikan Kepada

Walikota, Maka Turunlah Bantuan dari pemeritah pusat dan pemeritan daerah

serta swadaya masyarakat untuk membangun pasar desa yang sekarang bernama

Pasar Agung. Pembangunan fisik pasar selesai pada akhir tahun 1996 dan Pasar

Agung mulai beroprasi pada tanggal 02 Januari 1997 dengan SK Walikota No.

739 tahun 1997.

3.3.16 Teori

Pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan teori semiotika pemasaran.

Laura R. Oswald adalah seorang antropolog lulusan New york University yang

pertama kali menemukan dan memperkenalkan teori Marketing Semiotics atau

semiotika pemasaran. Oswald berusaha menjelaskan penerapan semiotika, yaitu

ilmu yang mempelajari tentang tanda dan proses bekerjanya tanda tersebut dalam

sebuah pemasaran yang terkair dengan strategi, merek (brand) dan konsumen.

25
Dalam bukunya, Oswald berusaha membuktikan bahwa konsep semiotika dapat

diimplementasikan dalam proses untuk membangun, memperkuat dan

memperjelas makna merek atau nilai citra suatu perusahaan, sehingga target pasar

dapat tercapai.

Oswald juga menegaskan melalui hasil analisis semiotik yang telah diuji dalam

pembuatan logo, packaging dan iklan, bahwa proses pembuatan tersebut harus

senantiasa konsisten dan relevan dengan perubahan budaya. Berdasarkan

penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori marketing semiotics Oswald

memiliki tiga komponen penting, yaitu tanda (sign), strategi (strategies), dan nilai

citra merek (brand value).

Pada penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan teori lasswell. Teori

komunikasi Harold lasswell merupakan teori komunikasi awal (1948). Lasswell

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi

adalah menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom,

With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa

Dengan Efek Apa).

1. Who (siapa)

Sumber atau komunikator adalah pelaku utama yang mempunyai kebutuhan untuk

berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu,

kelompok, organisasi atau perusahaan maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Says What (pesan)

26
Apa yang akan disampaikan atau di komunikasikan kepada penerima

(komunikan), dari sumber (komnikator) atau isi informasi merupakan seperangkat

simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud

sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, simbol untuk menyampaikan

pesan dan bentuk pesan.

3. In Which Channel (saluran/media)

Alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

4. To Whom (Kepada Siapa)

Komunikan adalah target pasar yang menjadi sasaran komunikator bisa seorang

individu, kelompok, organisasi atau perusahaan maupun suatu negara sebagai

komunikator.

5. With What Effect (Dampak/Efek)

Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima

pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dan

lainnya.

3.3.17 Model Penelitian

Kerangka Pikir Penelitian

Teori Komunikasi Pemasaran

Teori Komunikasi Pemasaran Proses Komunikasi Analisis Pasar Agung Desa adat
27
peninjoan
Menarik Pengunjung

28
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam

penulisan suatu karya ilmiah. Karena berisi cara atau teknik yang digunakan

dalam suatu penelitian ilmiah. Bahkan valid tidaknya suatu penelitian dapat

ditentukan oleh tepat tidaknya penggunaan metode atau instrumennya. Metode

merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai

langkah-langkah yang sistematis (Mashyuri dan Zainuddin, 2008:52).

Metode penelitian merupakan langkah penting yang harus ditempuh agar

penelitian yang dilakukan dapat mencapai hasil yang valid. Oleh karena itu,

tercapai tidaknya tujuan penelitian tergantung kepada metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode yang diyakini memiliki keterkaitan dapat

dipertanggungjawabkan kevalidannya. Mengingat kualitas metode penelitian

sangat menentukan objektivitas, kehandalan data dan analisis data dalam

penelitian. Maka sudah sewajarnya bahasa dalam penelitian ini diuraikan secara

lebih terperinci dan sistematik dengan mempresentasikan metode penelitian

ilmiah yang aplikatif dengan tujuan penelitian ini. Adapun metode yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.18 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Analisi deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang

28
menggambarkan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan

perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu,

sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan

sebenarnya. Menurut Milly & Hubberman bahwa tujuan deskriptif ini adalah

untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif

dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.Selain itu landasan

teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar

penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.Terdapat perbedaan

mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan

penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori

menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang

digunakan, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,

memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu

“teori”.

3.3.19 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat terjadinya suatu peristiwa atau lokasi yang

menjadi sumber dalam memperoleh data. Lokasi penelitian ini bertempatan di

Pasar Agung Peninjoan Jalan Cekomaria No. 1 Peguyangan Kangin, Kecamatan

Denpasar Utara, Kota Denpasar. Waktu penelitian pada tanggal 25 Juni 2023.

29
3.3.20 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk

pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan kegiatan pencatatan suatu

peristiwa, keterangan-keterangan maupun karakteristik elemen yang mendukung

penelitian (Iqbal, 2002:80). Teknik pengumpulan data dipergunakan agar data

yang dikumpulkan memiliki kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber, berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data

dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Menurut (Sugiyono,

193:2010) Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang tidak

langsung mengumpulkan data kepada pengumpul data, misalnya lewat individu

lain atau berupa dokumen. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan

dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan.

3.3.21 Obervasi

Menurut Gulo pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data

yaitu peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama

penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat,

mendengarkan, merasakan dan kemudian dicatat seobjektif mungkin (2004:116).

Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya, selain panca indra

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah

30
kemampuan individu untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.

Tujuan observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah

laku manusia, seperti terjadi dalam kenyataan, sehingga memperoleh gambaran

yang lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sulit diperoleh dengan metode ini.

Dengan Observasi dapat dilihat menurut kenyataannya, melukiskannya dengan

kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya dan kemudian

mengelolanya dalam rangka masalah yang diteliti secara alamiah (Nasution,

2002:106-107).

3.3.22 Wawancara

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan pada laporan tentang diri

sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan

pribadi (Sugiyono, 2017:138). Sugiyono mengungkapkan bahwa anggapan yang

perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview sebagai

berikut:

1. Bahwa subyek (responden) adalah individu yang paling tahu tentang

dirinya sendiri.

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan peneliti

adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti (2017:138).

31
Wawancara dapat dibagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan

wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara tidak terstruktur di mana dalam wawancara peneliti tetap

menggunakan pedoman wawancara namun tidak tersusun secara sistematis.

Namun pelaksanaan wawancara bersifat luwes, susunan wawancara dapat diubah

saat wawancara disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pada saat wawancara.

Dalam penelitian ini informan yang diwawancarai dipilih dengan teknik purposive

sampling.

3.3.23 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditunjukkan oleh objek penelitian, namun melalui dokumentasi (Iqbal, 2002:87).

Berkaitan dengan penelitian ini peneliti mendokumentasikan beberapa aktivitas

melalui foto-foto yang diambil pada saat proses penelitian sebagai bukti

pengumpulan data selama penelitian.

3.3.24 Studi Kepustakaan

Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan untuk memperoleh sumber

data sekunder dengan cara membaca literatur, hasil penelitian, dan dokumen yang

relevan dengan topik penelitian. Menurut (Hasan, 2002:80) studi kepustakaan

adalah teknik yang digunakan dengan cara mendalami, mencermati, menelaah,

dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam kepustakaan seperti sumber

bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain sebagai penunjang

penelitian. Dari kepustakaan tersebut dikutip bagian-bagian yang diperlukan

32
sebagai data penelitian ini. Bahan pustaka yang dijadikan sebagai data dalam

penelitian ini adalah buku- buku yang memiliki kaitan.

3.3.25 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik Deksriptif Kualitatif yaitu data yang berhubungan

dengan nilai atau kesan (Isma, 2014:61), adapun teknik analisis data yaitu

memiliki langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Data yang akan di peroleh nantinya dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi merupakan masih data mentah dari lokasi penelitian (lapangan).

Untuk itu nantinya perlu dilakukan pemilihan data yang relevan atau baik untuk

disajikan dan dapat menjawab segala pertanyaan yang ada. Setelah melakukan

pemilihan data, selanjutnya data disederhanakan dengan mengambil inti sari atau

data pokok dan benar-benar yang diperlukan dalam menjawab permasalahan yang

akan diteliti.

2. Penyajian Data

Data yang telah disusun dari hasil reduksi data kemudian nantinya akan

disajikan dalam bentuk narasi deksripsi. Data yang akan disajikan merupakan data

yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti. Setelah

itu, data akan di sajikan secara rinci maka langkah selanjutnya adalah membahas

data yang akan disajikan tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

33
Data yang telah disajikan nantinya, data tersebut dibahas secara rinci,

maka selanjutnya data tersebut dapat diambil kesimpulannya. Kesimpulan dari

data tersebut digunakan sebagai jawaban dari permasalahan yang akan diteliti.

3.3.26 Teknik Penyajian Hasil Data

Penyajian hasil penelitian merupakan tahap akhir dari proses kegiatan

penelitian dilakukan secara informal (narasi) dan secara formal (bagan, foto,

tabel). Uraian hasil penelitian dituangkan dalam lima bab dan mempergunakan

bahasa Indonesia. Data yang diperoleh selama penelitian dipaparkan dengan jelas

dan disesuaikan dengan topiknya sehingga kejelasan makna akan tampak di

dalamnya. Hasil data yang diperoleh kemudian dilakukan penarikan kesimpulan

setelah melalui proses analisis data. Tahapan-tahapan tersebut merupakan langkah

yang saling terkait secara integral sebagai sebuah lingkaran analisis sehingga

akhirnya data yang dianalisis dapat disajikan secara ilmiah.

Berdasarkan uraikan tersebut penyajian data dalam penelitian ini adalah

dalam bentuk deskriptif yaitu data diuraikan dalam kalimat-kalimat sehingga

membentuk suatu pengertian yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Menurut (Nasution 2007:37) untuk memperoleh keabsahan data dilakukan uji

kredibilitas. Kredibilitas mengacu pada validitas atau kepercayaan dan kebenaran

data yang diperoleh. Kredibilitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa

yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa realitas di lapangan, dan apakah

penjelasan yang diberikan memang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau

terjadi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin, dkk. 2016. Manjemen Pemasaran.Jakarta.RajaGrafindo.


Alifahmi, Hifni. (2005). Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Public

Relations, dan Promosi. Jakarta: Quantum.

Budi, Agung Permana. 2013. Manajemen Marketing Perhotelan. Yogyakarta:

Cravens, David. W., & Nigel F. Piercy. (2013). Strategic Marketing (10th ed.).

New York: McGraw Hill

Creswell, John. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damiati, dkk. 2017. Perilaku Konsumen. Depok. RajaGrafindo

Deddy Septian. 2016. STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CAFE TONG

SUSU PEKANBARU DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN di

https://media.neliti.com/media/publications/33066-ID-strategi-komunikasi-

pemasaran-cafe-tong-susu-pekanbaru-dalam-meningkatkan-jumlah.pdf

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Malang. Erlangga.

Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:

Ika Miratun Nisa. 2018. STRATEGI PEMASARAN DENGAN ANALISIS

SWOT UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN PADA USAHA

DAGANG TENANG BINANGUN BLITAR DENGAN PERSPEKTIF

Kania, Ikeu, dkk. (2018). Buku Strategi Komunikasi. Sukabumi: UMMIPress.

35
Kerin, Roger A, dkk. 2007. Pemasaran Strategis. Jakarta. Permata Putri Media.

Kemendag, 2015. Pedoman Pemanfaatan Pasar Rakyat, Jakarta.

Regina Laurencya. 2015. STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN GRAND

WAHID HOTEL SALATIGA DALAM UPAYA MENINGKATKAN

PELAYANANTERHADAPKONSUMEN.

Sangadji, Etta mamang, dkk. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta. Andi Offset

Setiadi, J Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta. Kencana.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumarwa, Ujang, dkk. 2011. Pemasaran Strategik. Bogor. IPB PRESS.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran (1st ed.). Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran (3th ed.). Yogyakarta: Andi.

36

Anda mungkin juga menyukai