Makalah Manajemen Strategi Syariah-3
Makalah Manajemen Strategi Syariah-3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pandangn Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar,
tertib, dan teratur. Proses- prosesnya haru diikuti dengan baik. sesuatu tidak
boleh dilakukan asal- asalan mulai dari hal kecil ke yang besar, agar tujuan yang
hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif1.
kata strategik merupakan kata yang timbul dari seni peperangan. Dimana para
sejarah ini kita dapat belajar dari sejarahh peperangan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad, mulai dari sejarah perang Badr (dimana secara matematis jumlah
umat muslim berbeda jauh dengan orang-orang kafir), perang uhud (kita dapat
belajar jika para bawahan tidak patuh kepada atasan akan terjadi kekalahan
perang), perang khandak (dimana kita belajar bahwa nabi menerima usul dari
1
Abdul Goffar. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa Bondowoso.
Email : cak_goffar@yahoo.com, ‘35 MANAJEMEN DALAM ISLAM (PERSPEKTIF AL- QUR’AN
DAN HADITS) Oleh : Abdul Goffar ’, 2018, 35–58.
2
Rahmatullah Rahmatullah, ‘Prinsip Implementasi Manajemen Strategik Dalam Perspektif
Islam’, Jurnal Qolamuna, 3.2 (2018), 211
<http://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/qolamuna/article/view/90>.
1
Persaingan bisnis yang kian ketat membuat para pengambil keputusan
dalam bisnis untuk mencari dan menggunakan strategi yang tepat demi meraih
bisa membantu perusahaan guna mencapai target/ tujuannnya. Selain itu sebuah
Dari penjelasan simgkat diatas, maka dalam makalah ini akan membahas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini untuk mengetahui mengenai The
2
BAB II
PEMBAHASAN
The Defence Mission atau dalam arti bahasa Indonesia disebut misi
bisnis perusahaan. Misi pertahanan manajemen bisnis mengacu pada perencanaan dan
implementasi strategi untuk melindungi bisnis dari ancaman eksternal dan untuk
langkah- langkah keamanan fisik, seperti kamera pengintai, penjaga keamanan, dan
kontrol akses, tindakan keamanan dunia maya, seperti firewall, perangkat lunak
kesinambungan bisnis, seperti rencana tanggap darurat, sistem cadangan, dan saluran
komunikasi alternatif.
waspada dan melaporkan perilaku atau insiden yang mencurigakan. Ini dapat
3
Misi pertahanan manajemen bisnis sangat penting untuk organisasi manapun,
karena membantu melindungi bisnis dari berbagai ancaman, mulai dari pembobolan
fisik dan bencana alam hingga serangan dunia maya dan penipuan keuangan. Dengan
Dalam manjemen strategik dikenal pula istilah sistem pengendalian tiga lapis
yang lebih efektif bagi perusahaan. Three lines of Defense merupakan model
Pertahanan Tiga Lapis semakin banyak diadopsi oleh berbagai organisasi dalam
rangka membangun kapabilitas manajemen risiko di seluruh jajaran dan proses bisnis
Enterprise Risk Management (ERM) baik untuk organisasi korporasi perbankan atau
tulisan ini akan merujuk pada model 3LD di organisasi korporasi atau perusahaan
non-perbankan.
4
Model 3LD adalah model pertahanan internal organisasi perusahaan yang
Pertahanan lapis pertama dilaksanakan oleh unit atau komponen atau fungsi
merupakan garis depan atau ujung tombak organisasi. Dalam hal ini mereka
diharapkan untuk:
terstruktur misal: departemen atau unit manajemen risiko dan kepatuhan. Dalam hal
5
Bertanggung jawab dalam mengembangkan dan memantau implementasi
maupun auditor eksternal. Peran auditor internal jauh lebih intens dalam model 3LD
ini karena mereka adalah bagian internal perusahaan yang bersifat independen
terhadap fungsi-fungsi lainnya. Dalam hal ini, auditor internal diharapkan untuk:
Memastikan bahwa pertahanan lapis pertama dan lapis kedua berjalan sesuai
Bagi beberapa orang, penerapan model 3LD ini diyakini akan membuat daya
kuat – terutama bagi perusahaan publik yang memiliki komite audit dan komite
pemantau risiko – dibanding perusahaan yang tidak menerapkannya. Oleh karena itu,
6
3LD ini. Semakin matang model ini diterapkan, semakin intens terciptanya suatu
budaya manajemen risiko yang terpadu di seluruh proses dan seluruh lini perusahaan,
dan menyeluruh.3
perusahaan di masa depan. Itu fokus pada isu- isu umum, luas dan jangka
panjang dan ditetapkan oleh manajemen puncak. Ini dapat memandu mereka
mereka.
kategori untuk mencapai beberapa tujuan. Hal ini dapat menetapkan tujuan
strategis berdasarkan industri spesifik atau strategi merek , dengan setiap tujuan
sebagai bagian dari kategori yang lebih luas. Perusahaan sering menetapkan
3
Antonius Alijoyo, Pertahanan Tiga Lapis ( The 3 Lines of Defence) Konteks – ERM
Perusahaan Publik di Indonesia, https://crmsindonesia.org/publications/pertahanan-3-lapis-the-3-lines-
of-defence-konteks-erm-perusahaan-publik-di-indonesia/ , diakses tanggal 8 Juni 2023 Pukul 17.30.
7
1) Tujuan strategis keuangan
tindakan spesifik. Sasaran strategis untuk pelatihan adalah cara bisnis dapat
8
4) Tujuan strategis pelanggan
pelanggan. Sebuah bisnis mungkin ingin bekerja untuk menciptakan nilai bagi
luar biasa dengan tujuan yang dapat ditindak lanjuti untuk membantu
mencapai hasil.
Time specific. Objektif yang di tetapkan pada akhirnya akan mempengaruhi strategi
perusahaan yang anda pilih. Strategi perusahaan adalah rencana jangka menengah dan
panjang yang terperinci untuk memenuhi objektif tersebut. Objektif sangat penting dalam
tentang apa yang harus mereka capai. Objektif yang jelas mendorong karyawan untuk
Perusahaan anda dapat mencapai tujuan (goal) yang anda tetapkan karena
untuk mencapai goal. Bisnis anda memiliki arah yang jelas dengan menetapkan apa
yang harus anda capai di masa depan dan memetakan apa yang harus perusahaan
anda lakukan sekarang dan ke depan untuk mencapai sasaran. Beberapa alasan
9
Merancang arah dan tujuan bisnis adalah salah satu cara untuk memotivasi
anda dalam merancang strategi dan tindakan yang tepat dan terperinci.
lingkungan bisnis.
pencapaian objektif.
Spesifik (specific) – aspek atau variabel operasional apa harus anda capai? Apakah
itu pangsa pasar, pendapatan, kualitas output, atau volume produksi. Katakanlah, itu
adalah nilai penjualan untuk dua segmen produk perusahaan: produk ABC dan
produk XYZ.
10
Terukur (measurable) – perusahaan bisa mengkuantifikasi objektif. Misalnya,
perusahaan menargetkan nilai penjualan produk ABC naik 10% dan produk XYZ
naik 5%.
Dapat dicapai (achievable) – objektif yang perusahaan tetapkan berada dalam batas
kemampuan internal perusahaan anda, tidak terlalu mudah dan juga tidak mustahil
untuk dicapai. Misalnya, menargetkan nilai penjualan produk ABC naik 10% lebih
Realistis (realistic) – objektif adalah sesuai dengan kondisi di mana itu harus dicapai.
aspek seperti kondisi pasar dan persaingan, kapabilitas, dan sumber daya perusahaan
objektif di atas. Misalnya, perusahaan menargetkan penjualan produk ABC naik 10%
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Quran seperti firman
Allah SWT .5
4
Ahmad Nasrudin, Objektif Perusahaan: Definisi, Pentingnya, Jenis, Contoh,
https://cerdasco.com/tujuan-perusahaan/ diakses pada 8 Juni 2023, pukul 19. 46 WITA.
5
Fred R. David, ‘Manajemen Strategik’ (Jakarta: Salemba Empat, 2011), buku 1, ed 12. hlm
4.
11
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu (As Sajdah : 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt
merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun,
karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah
di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-
syariah untuk mencapai tujuan yang syariah pula. Tahapan dalam manajemen
2. Mengimplementasikan (Tathbiq)
3. Mengevaluasi (Muhasabah)
6
Abdul Goffar. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa Bondowoso.
Email : cak_goffar@yahoo.com.
12
ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan dan
bisa saling memanfaatkan dan saling membantu, sesuai firman Allah dalam
Al-qur’an Surat Az- Zukhruf ayat 32. Oleh karena itu, perlu kita analisis
untuk mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan yang nantinya
dari kelemahan tersebut akan muncul ancaman yang harus kita antisipasi,
dan dari kekuatan tersebut akan muncul peluang yang harus kita manfaatkan.
dengan memperhatikan visi dan misi serta tujuan yang dingin dicapai.
13
Sesungguhnya, sebagai manusia kita semua memiliki visi yaitu
Rasulullah SAW memiliki misi tauhid yang diberikan oleh Allah, dan kita
sebagai manusia memiliki misi yang terdapat dalam Al-qur’an surat Al-
memakmurkan bumi serta misi taqwa, yaitu beribadah kepada Allah dengan
yang unggul.
14
memutuskan suatu perkara dengan adil dan bukan keputusan yang hanya
tersebut dengan tujuan terciptanya budaya perusahaan (culture and climate fit)
yang teratur dan kokoh seperti dalam Al-Qur’an surat ash-Shaff ayat 4 :
ini dilakukan dengan tujuan agar dapat diketahui apakah strategi tersebut
efektif atau tidak dalam mencapai tujuan, dan mengkoreksi sesuatu yang
islam, proses evaluasi itu disebut dengan muhasabah, dengan landasan sebagai
berikut :
Rasulullah SAW sebagai kunci pertama dari kesuksesan. Selain itu, Rasulullah
15
saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action after
muhasabah juga tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tindak lanjut atau
perbaikan.
berjalan sesuai dengan prosedur. Hasilnya akan menjadi saran perbaikan dan
haruslah berorientasi bagi pencapaian ridha Allah SWT. Oleh karena itu
hanya fokus mencari profit yang berupa materi, akan tetapi juga mencari
keridaan Allah.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Muhammad Niltal Muna, ‘IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK SYARIAH DI
BMT AMANAH UMMAH1’, JESTT, Vol. 2. No. 12. Desember 2015
16
Dari uraian materi pada Bab II (Dua) dapat kita tarik kesimpulan bahwa :
pembobolan fisik dan bencana alam hingga serangan dunia maya dan
perusahaan di masa depan. Itu fokus pada isu- isu umum, luas dan jangka
panjang dan ditetapkan oleh manajemen puncak. Ini dapat memandu mereka
objektif mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Goffar. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa
Bondowoso. Email : cak_goffar@yahoo.com, ‘35 MANAJEMEN DALAM
17
ISLAM (PERSPEKTIF AL- QUR’AN DAN HADITS) Oleh : Abdul Goffar ’,
2018, 35–58
Fred R. David, ‘Manajemen Strategik’ (Jakarta: Salemba Empat, 2011), p. hlm 4
Muna, Muhammad Niltal, ‘IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK
SYARIAH DI BMT AMANAH UMMAH1’, JESTT, Vo. 2. No.
Rahmatullah Rahmatullah, ‘Prinsip Implementasi Manajemen Strategik Dalam
Perspektif Islam’, Jurnal Qolamuna, 3.2 (2018), 211
<http://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/qolamuna/article/view/90>
https://tafsirweb.com/8512-surat-shad-ayat-26.html
https://crmsindonesia.org/publications/pertahanan-3-lapis-the-3-lines-of-defence-
konteks-erm-perusahaan-publik-di-indonesia/
https://cerdasco.com/tujuan-perusahaan/
18