Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI

DEWANTARA JOMBANG
EVALUASI AKHIR SEMESTER (ETS) SEMESTER
GASAL TAHUN 2023-2024

Nama : Mochammad Dony Kurniawa


Nim : 2361219
Kelas : A4-Manajemen
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu : Dr. Indra Kurniawan, S.Sos., MM., CMA.

1. Pertimbangan apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam melihat Lingkungan Internal dalam
aktivitas proses bisnis agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis ?
2. Bagaimana perusahaan dalam melihat, menghadapi dan mengelola resiko ? jelaskan !
JAWAB:

1. Dalam melihat lingkungan internal dalam aktivitas proses bisnis agar perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan sejenis, perusahaan dapat melakukan analisis lingkungan
internal. Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji
faktor-faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kelemahan
dan kekuatan sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman
yang terdapat dalam lingkungan. Pertimbangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
melakukan analisis lingkungan internal antara lain:
a. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
b. Menentukan alternatif strategi yang dapat diambil dalam menghadapi persaingan
bisnis.
c. Meningkatkan operasi perusahaan.
d. Menemukan kekuatan melalui studi internal.
e. Mengidentifikasi kelemahan perusahaan, seperti pelatihan yang tidak efektif,
teknologi yang ketinggalan zaman, atau komunikasi antar departemen yang tidak
memadai.
f. Menentukan posisi yang kuat dalam persaingan sehingga menunjang keberlangsungan
hidup perusahaan.
Dengan melakukan analisis lingkungan internal, perusahaan dapat memperkuat kegiatan
inti mereka dan meningkatkan kinerja serta keberlanjutan perusahaan secara keseluruhan.

2. Aspek kritis dalam pengelolaan bisnis yang berhasil. Perusahaan perlu secara proaktif
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko untuk mencapai tujuan mereka. Berikut
adalah beberapa langkah yang perusahaan dapat ambil dalam melihat, menghadapi, dan
mengelola risiko:

1. Identifikasi Risiko:
- Perusahaan harus secara sistematis mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang mungkin
dihadapi. Ini mencakup risiko operasional, keuangan, strategis, reputasi, dan lainnya.
- Melibatkan berbagai pihak dalam proses identifikasi risiko, termasuk manajemen
tingkat atas, karyawan, dan pihak-pihak eksternal yang terlibat dalam operasi
perusahaan.

2. Evaluasi Risiko:
- Setelah risiko diidentifikasi, perusahaan perlu mengevaluasi dampak dan probabilitas
terjadinya setiap risiko. Ini membantu perusahaan memprioritaskan risiko dan
menentukan risiko mana yang paling signifikan.

3. Pengukuran Risiko:
- Menentukan ukuran atau metrik untuk risiko, seperti potensi kerugian keuangan atau
dampak operasional. Ini membantu perusahaan dalam mengukur sejauh mana risiko
dapat mempengaruhi kinerja mereka.

4. Pengembangan Strategi Pengelolaan Risiko:


- Setelah identifikasi dan evaluasi risiko, perusahaan perlu mengembangkan strategi
pengelolaan risiko. Strategi ini dapat mencakup transfer risiko melalui asuransi, mitigasi
risiko melalui perubahan proses operasional, atau penerimaan risiko tertentu.

5. Implementasi Tindakan Pengelolaan Risiko:


- Melaksanakan langkah-langkah konkret untuk mengurangi atau mengendalikan risiko.
Ini mungkin melibatkan perubahan prosedur operasional, investasi dalam teknologi
baru, atau pembentukan rencana darurat.

6. Pemantauan dan Pengawasan Terus-Menerus:


- Risiko perlu dipantau secara terus-menerus karena lingkungan bisnis dapat berubah.
Pemantauan ini memastikan bahwa tindakan pengelolaan risiko tetap efektif dan sesuai
dengan perubahan dalam konteks bisnis.

7. Komunikasi Risiko:
- Komunikasi yang efektif tentang risiko penting untuk melibatkan pemangku
kepentingan dan anggota tim dalam pengelolaan risiko. Ini juga membantu menghindari
kesalahpahaman dan memastikan pemahaman yang jelas tentang risiko di seluruh
organisasi.

8. Ketahanan (Resilience):
- Membangun ketahanan organisasi untuk menghadapi risiko yang tak terduga atau krisis.
Ini melibatkan pengembangan rencana kontinuitas bisnis, pengujian keberlanjutan
operasional, dan persiapan untuk situasi darurat.

9. Pengembangan Kultur Pengelolaan Risiko:


- Menciptakan budaya perusahaan yang menghargai pengelolaan risiko sebagai bagian
integral dari pengambilan keputusan. Semua tingkatan organisasi perlu terlibat dalam
upaya ini.

10. Evaluasi dan Pembelajaran dari Pengalaman:


- Melakukan evaluasi pasca-kejadian setelah menghadapi risiko untuk memahami
respons yang efektif dan untuk memastikan pembelajaran untuk masa depan.

Manajemen risiko adalah proses berkelanjutan dan integral yang memerlukan keterlibatan
penuh dari semua tingkatan organisasi untuk mencapai keberlanjutan dan ketahanan dalam
menghadapi tantangan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai