LITERATURE REVIEW
i
PEMBERIAN JUS TOMAT (SOLANIUM LYCOPERSICUM)
TERHADAP STABILISASI TEKANAN DARAH
PADA PENDERITA HIPERTENSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Medika Jombang
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jombang Jawa Timur pada tanggal 08 Juli 1998, putri dari
Bapak Hariyono dan Ibu Umi Nasihah. penulis merupakan putri pertama dari 2
bersaudara.
penulis melanjutkan studi di SMP Negeri Bandarkedungmulyo dan lulus pada tahun
2013, selanjutnya penulis melanjutkan studi di MAN 7 Jombang dan lulus pada tahun
2016, kemudian penulis melanjutkan studi di STIKES Insan Cendekia Medika Jmbang
dan penulis memilih Program S1 Keperawatan dari lima program studi yang ada di
STIKES ICME Jombang. Dengan demikian riwayat hidup penulis buat dengan
sebenar-benarnya
vii
MOTTO HIDUP
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillah syukur ku ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas rahmat serta
terselesaikan tugas akhir tepat waktu meskipun ditengah era pandemi covid-19. Saya
1. Bapak Hariyono dan Ibu Umi Nasihah yang tercinta yang tak henti-hentinya
mencurahkan cinta, kasih dan sayang yang tak terhingga. Dengan semangat dan
dukungan beliau, baik secara moril maupun materil, hanya doa dan prestasi yang
2. Adek saya Stefani Devi Nasila yang sudah memberikan saya semangat, hiburan
4. Kedua dosen pembimbingku Bapak Dr. Hariyono, S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Ibu Ucik
skripsi literature review ini. Semoga ilmu dan nasehat yang beliau berikan semoga
bermanfaat.
5. Seluruh bapak dan ibu dosen S1 keperawatan terimakasih banyak atas semua ilmu,
6. Teman saya khususnya Helen Ayu P yang selalu mendegar semua keluh kesah dan
ix
7. Untuk teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu.
Terimakasih sudah bersedia menjadi teman saya dalam keadaan susah maupun
senang.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul
“Pemberian Jus Tomat (Solanium Lycopersicum) Terhadap Stabilisasi Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi”. Penyusunan tugas akhir ini ditulis sebagai persyaratan
kelulusan demi menempuh Program Studi S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.
Penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada: H. Imam Fatoni, S.KM.,MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan “Insan Cendekia Medika” Jombang. Inayatur Rosyidah, S.Kep.,M.Kep
selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan. Dr. Hariyono, M.Kep selaku
pembimbing utama.Ucik Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing anggota
yang telah rela meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya untuk memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. Dan
kepada orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan penulis, dan mendukung
penulis baik secara moril dan materil selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendika Medika Jombang hingga terselesaikan Karya Tulis
Ilmiah, dan semua teman-teman yang selalu memberikan dukungan sehingga Karya
Tulis Ilmiah penelitian ini dapat terselesaikan. Serta seluruh pihak yang mendukung
dan memotivasi peneliti yang tidak dapat peneliti satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih kurang dari kesempurnaan
oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan proposal penelitian ini
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Jombang, 08 Agustus 2020
Penulis
xi
ABSTRAK
Oleh
SiskaNoviYuliani
Email : siskanoviyuliani07@gmail.com
(16.321.0073)
Pendahuluan : Hipertensi yang dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi yang termasuk
salah satu masalah degenerative, masalah hipertensi banyak diderita oleh masyarakat dunia
bahkan termasuk di negara Indonesia. Konsumsi jus tomat dapat di manfaatkan sebagai salah
satu cara untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Sumber Data : Pencarian elektonik
komprehensif pencarian yang dilakukan di Google Scholar (2015-2020), Perpusnas (2015-
2020), OASTER (2015-2020), DOAJ (2015-2020). Penelitian ini menggunakan literature
review dengan populasi semua penderita hipertensi. Metode Tinjaun : Istilah dan ungkapan
kata kunci terkait dengan pemberian jus tomat terhadap stabilisasi tekanan darah pada penderita
penderita hipertensi. Abstrak atau teks lengkap dari penelitian terdahulu ditinjau sebelum
dimasukkan, dalam meninjau sesuai dengan kriteria inklusi ekslusi dan penilaian kualitas
dengan menggunakan pedoman strobe. Hasil : Hasil penelitian dalam pencarian jurnal, bahwa
mengkonsumsi jus tomat dalam kurun waktu 2 pekan dengan dosis 150 gram tomat yang di
blender tanpa campuran dapat menurunkan tekanan darah sistolik dengan selisih nilai 14,76
mmHg dari nilai tekanan darah sistolik awal dan tekanan darah dengan selisish nilai 3,37
mmHg dari tekanan diastolik awal. Kesimpulan : Kesimpulan dari peneliti sebelumnya
menunjukkan bahwa ada pengaruh pada pemberian terapi jus tomat terhadap stabilisasi tekanan
darah pada penderita hipertensi.
xii
ABSTRACT
By
SiskaNoviYuliani
Email : siskanoviyuliani07@gmail.com
(16.321.0073)
xiii
DAFTAR ISI
xiv
2.1.4 Penatalaksanaan terapi herbal dengan buah tomat (solanium
lycopersicum) ........................................................................ 13
2.2 Konsep Tekanan Darah ...................................................................... 14
2.2.1 Definisi tekanan darah ............................................................. 14
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi tekanan darah ............................... 15
2.2.3 Pengukuran tekanan darah ....................................................... 17
2.3 Konsep Hipertensi .............................................................................. 18
2.3.1 Definisi hipertensi .................................................................. 18
2.3.2 Etiologi hipertensi.................................................................... 19
2.3.3 Klasifikasi hipertensi .............................................................. 20
2.3.4 Faktor-faktor resiko hipertensi ................................................ 20
2.3.5 Patofisiologi hipertensi ........................................................... 23
2.3.6 Manifestasi hipertensi ............................................................ 23
2.3.7 Komplikasi hipertensi ............................................................ 23
2.3.8 Penatalaksanaan hipertensi ..................................................... 25
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 28
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS PENELITIAN ....... 31
3.1 Strategi Pencarian Literatur ................................................................. 31
3.1.1 Framework yang digunakan .................................................... 31
3.1.2 Kata kunci ............................................................................. 31
3.1.3 Database atau search engine ................................................... 32
3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi................................................................ 32
3.3 Seleksi studi dan penelitian kualitas ................................................... 33
BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................ 41
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 51
5.1 Pembahasan ....................................................................................... 51
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 53
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 53
6.2 Saran ................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 55
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR SINGKATAN
xviii
DAFTAR LAMBANG
( ) : Dalam kurung
% : Persen
“ ” : Tanda petik
N : Jumlah responden
n : Jumlah kategori
N : Jumlah jurnal
n : Jumlah excluded
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular atau PTM. Banyak para penderita hipertensi yang dengan
bahwa masalah hipertensi disebut dengan pembunuh diam-diam atau the silent
killer, karena penyakit tersebut bisa datang tiba-tiba tanpa menunjukan gejala
terdapat kurang lebih sejumlah 1,13 miliar masyarakat dunia sudah terserang
penyakit hipertensi, artinya bahwa ada satu dari tiga orang didunia mengidap
masalah hipertensi. Pada tahun 2020 ada kurang lebih 1,56 miliar penduduk dunia
miliar jiwa pada setiap tahunnya di dunia. Di negara Indonesia sendiri penyakit
1
2
sudah memiliki masalah hipertensi, dan sudah mengantongi angka 74,5 juta
penduduk. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 jumlah kasus
hipertensi di Indonesia terbilang cukup tinggi yakni 34,1%. Hal ini menegaskan
bahwa masalah hipertensi tidak banyak memperoleh kepedulian yang lebih. Dilihat
pada hasil penelitian tekanan darah pada usia 18 tahun keatas, didapatkan pada
jumlah kasus hipertensi sebanyak 34,1 %. Hanya ada 8,8% masyarakat memahami
jika mereka memiliki hipertensi, dan hanya ada kurang lebih 14,5% masyarakat
tahun 2018 jumlah kasus hipertensi bersumber pada tanya jawab pada >18 tahun
wilayah Jawa Timur berada di urutan nomor 6 sebagai provinsi dengan kasus
Hipertensi banyak dipengaruhi oleh pola tingkah laku yang tidak baik seperti:
yang berlebih, serta kurang mengkonsumsi asupan sayur dan buah, sehingga dapat
ditangani dengan tepat dan cepat dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya,
dan akan menimbulkan penyakit lainnya seperti : kerusakan ginjal, penyakit stroke
Salah satu cara yang dapat dimanfaatkan untuk menangani masalah hipertensi
ini yaitu dengan cara farmakologi dan nonfarmakologi, farmakologi yaitu dengan
sayur dan buah, buah yang dapat menurunkan tekanan darah adalah buah naga,
semangka, melon, blimbing dan contoh sayur yang dapat menurunkan tekanan
Jus tomat (solanium lycopersicum) merupakan salah satu buatan dari buah
tomat, jus tomat dinilai memiliki kandungan yang cukup efektif untuk menurunkan
tekanan darah baik sistolik maupun diatolik. Kandungan kalium di 100 gr tomat
perifer dan menaikkan cardiac output, selain itu kalium bertugas menjadi diuretik
saraf perifer pada sentral sehingga dapat mengakibatkan perubahan nilai tekanan
darah. Serta tomat memiliki kandungan likopen yang dinilai efektif sebagai
menurunkan tekanan darah, tomat sedikit memiliki natrium dan lemak (Nurul
hipertensi.
bagi peneliti ini perihal manfaat dari jus tomat (solanium Lycopersicum)
hipertensi.
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA
solanacea, yang berasal dari negara Amerika Tengah dan Selatan dari Meksiko
sampai ke Peru. Istilah tomat sendiri bermula dari Bahasa Aztec, salah satu suku
Indian yaitu Xitomate dan Xitotomate. Tumbuhan ini meluas ke semua benua
disebarkan oleh hewan seperti burung. Burung tersebut memakan buah tomat
tomat di negara Eropa dan Asia dilakukan oleh orang-orang Spanyol yang
datang ke negara Indonesia dibawah oleh para penjajah Belanda, dengan seperti
ini tumbuhan tomat banyak menyebar keseluruh belahan dunia, baik yang
54
7
permukaan laut. Tanaman tomat tidak bisa terkena guyuran air hujan terus
tanah yang bergembur dan subur. Tanaman tomat tumbuh dengan tegak,
memiliki tinggi kurang lebih 0,5-2,5 meter, tanaman tomat memiliki cabang
banyak dan terdapat bulu atau rambut halus di batangnya. Tanaman tomat
memiliki daun yang berbentuk oval, tomat memiliki mahkota yang menyerupai
bintang, tomat memiliki banyak bentuk ada yang bulat, oval dan lain-lain.
Tomat muda memiliki warna hijau mudah dan tomat masak akan berwarna
Tomat memiliki biji yang banyak daun berbentuk pipih, biji tomat
memiliki warna kuning, buah tomat dapat dimakan secara langsung atau dapat
diolah dulu seperti : dibuat jus tomat, dibauat saus tomat, dibuat acar dan lain-
lain. Selain buahnya yang dapat dikonsumsi ada daun yang dapat dimanfaatkan
sebagai sayur mayur, tomat buah yang berbentuk bulat dan ada yang oval yang
berwarna merah jika sudah masak, dan juga memiliki daging tebal (Thalia,
2018).
lycopersicum) :
1. Vitamin C
buah dan sayuran yang ada disekitar kita. Didalam vitamin C terdapat
normal, vitamin ini merupakan antioksidan utama yang dengan mudah larut
kedalam tubuh yang berguna sebagai menurunkan tekanan darah dan level
2. Vitamin A
(Thalia, 2018).
3. Vitamin B1
4. Vitamin B2
5. Vitamin B6
6. Vitamin B9
7. Vitamin B3
energi dan zat nutrient serta bermanfaat untuk mengurangi depresi (Thalia,
2018).
8. Vitamin E
radikal bebas, oleh sebab itu didalam vitamin E memiliki zat antioksidan yang
mudah larut dalam lemak. Sedangkan lemak bermanfaat sebagai membran sel
9. Likopen
merenggakan sel saraf jantung yang tegang, yang diakibatkan oleh endapan
terhadap endotel yang menghalangi dilatasi pembuluh darah, ini adalah salah
2016).
10. Bioflavonoid
vasokonstriksi dan sekresi aldostern untuk reabsirbsi natrium dan air. Secara
(Thalia, 2018).
11. Kalium
12. Magnesium
13. Fosfor
Fosfor berguna untuk membantu menjadikan tulang dan gigi agar kuat
(Thalia, 2018).
adalah :
natrium dan juga lemak, kerja kalium untuk menghalangi pelepasan renin,
11
kolesterol darah dalam tubuh dan bermanfaat untuk mengatur tekanan darah
(Thalia, 2018).
2. Melawan kanker
yang tinggi. Kedua zat ini yang ampuh untuk berbagai kanker, seperti kanker
mulut, kanker prostat, kanker tenggorokan, lambung, usus besar serta kanker
ovarium, zat antioksidan yang lain dalam tomat dapat digunakan untuk
3. Menyehatkan jantung
yang cukup tinggi yang berguna bagi jantung. Kalium bermanfaat untuk denyut
jantung dan bermanfaat untuk menjaga supaya stabil, hal ini membantu
4. Menyehatkan paru-paru
(Thalia, 2018).
12
5. Menyehatkan hati
menjaga organ hati dari penyakit kanker, kemudian ada kandungan vitamin,
6. Menyehatkan mata
Kandungan vitamin A yang ada di dalam tomat cukup tinggi selain itu juga
ada kandungan thiamin, niacin serta folat. Nutrisi-nutrisi ini mampu untuk
bermanfaat untuk menstabilkan kadar gula dalam darah. Diabetes atau glukosa
buang air kecil, merasa haus termasuk tanda dari glukosa (Thalia, 2018).
8. Mencegah sembelit
baik untuk penderita sembelit. Serta mampu untuk mengontrol pola buang air
besar agar menjadi lancar. Hal ini dapat mencegah agar terhindar dari penyakit
9. Menurunkan kolesterol
manfaat untuk bersaing dan usus dan lemak, serat dan lemak berakibat, pada
turun penyerapan LDL (Low Density Likopprotein) atau kolesterol buruk dan
13
dan banyak berada disekitar kita, tidak mengeluarkan dana yang besar,
olahan yang ada diala termasuk kedalamnya adalah terapi herbal, beberapa
terapi herbal yang cukup pasti menurut ilmiah untuk mencegah tekanan darah
2018).
kolesterol dan aglutinasi darah. Bioflavonoid sangat mudah larut dalam air
saraf jantung yang ketat, yang disebabkan karena adanya endapan kolesterol
dan glukosa, penyakit hipertensi dapat diberi olahan dengan tomat yang matang
blender kemudian diberikan dalam waktu pagi hari selama kurang lebih
Tekanan darah salah satu kriteria yang ada pada metode peredaran darah
yang sederhana dan mudah untuk melakukan penilaian. Sistem peredaran darah
peredarah darah sendiri memiliki arti dimana sistem yang mendistribus ika n
darah berawal dari organ jantung ke seluruh tubuh kemudian dan berbalik lagi
mmHg, serta dapat dicatat menjadi 2 angka, yakni sistolik (saat jantung
Tekanan darah angka meningkat apabila seorang itu dalam kondisi senang,
keadaan yang sedang maupun berat, setelah kondisi terlewat tekanan darah
15
akan mengalami keadaan normal. Dan jika tekanan darah setelah melewati
kondisi tersebut tidak kembali normal maka disebut sebagai hipertensi atau
1. Usia
sistolik mengarah pada remaja dan orang dewasa, akan tetapi memenuhi rerata
140 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastolik akan terjadi peningkatan pada
2. Jenis kelamin
bahaya lebih tinggi mengalami penyakit jantung dari pada laki-laki (Susiati
Irna, 2016).
3. Olahraga
curah jantung, ada kenaikan sedang pada tekanan darah arteri rerata, penurunan
resistensi perifer total dan kenaikan aliran darah otot rangka (Susiati Irna,
2016).
4. Stress
16
Cemas, khawatir, panik dan keadaan emosi yang tidak stabil dapat
5. Ras
mempunyai tekanan darah lebih tinggi dari pada orang yang tidak memiliki
kulit hitam. Suku atau ras mungkin dapat mempengaruhi tekanan darah pada
yang erat pada faktor genetik dan lingkungan (Susiati Irna, 2016).
6. Medikasi
langsung dan tidak langsung. Untuk cara langsung kateter arteri dimasukkan
pada arteri kemudian nilai akan kelihatan, cara ini terbilang akurat dari pada
Sphygmometer sendiri terdiri dari kantung karet yang terbungkus kain atau
yang dikenal dengan sebagai manset yang mampu di pompa dan perlengkapan
darah terdapat di manometer dapat terbaca dan sesuai dengn tekanan dalam
millimeter air raksa yang kemudian disalurkan oleh arteri brakialis. Hal-hal
tekanan darah. Tekanan darah dapat diukur dalam keadaan duduk kemudian
manset dipasang pada 2/3 diatas lengan dengan jarak 2 cm diatas siku.
Posisikan lengan sedikit lebih tinggi dari pada jantung, kemudian stetoskop
diletakkan diatas arteri brachialis, lalu raba pulsasi arteri yang ada pada
18
pergelangan tangan (arteri radialis), lalu pompa menset sampai tekanan manset
Hipertensi ialah kejadian ada kenaikan yang tidak normal pada tekanan
darah yang ada pada pembuluh darah, yang kejadian kenaikkan tidak normal
secara terus menurus. Menurut WHO hipertensi ialah salah satu keadaan
dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari nilai tekanan darah normal atau
besar dari normal, sehingga menyebabkan ada angka morbiditas dan angka
mortelitas. Tekanan darah ada 2 fase yakni sistolik dan diastolik. Tekanan darah
sistolik memperlihatkan fase darah yang dipompa oleh jantung dan tekanan
(Thalia, 2018).
19
1. Hipertensi primer
ada beberapa faktor yang menyebabkan hipertensi ini salah satunya adalah
faktor keturunan diduga memiliki peran yang cukup penting dalam hipertensi
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan karena efek dari komplikasi atau obat khusus
contohnya adalah masalah disfungsi renal yang diakibatkan karna ada masalah
di ginjal atau yang disebut dengan masalah ranovaskular (Susiati Irna, 2016).
umum :
1. Toksin
Toksin ialah zat-zat sisa yang tidak di pakai, yang seharusnya dan wajib
di keluarkan karena memiliki sifat racun. Organ hati memiliki fungsi untuk
mengeluarkan sisa racun lewat organ kulit dan organ usus, sedangkan organ
ginjal melewati saluran kencing, apabila ada masalah didalam ginjal dan hati
maka tugas pembersihan toksin yang seharusnya dilakukan dengan baik akan
menyebabkan masalah, akibatnya bila toksin yang ada didalam tubuh tidak bisa
dikeluarkan akan menyebar kedalam darah. Jika darah mengandung toksin dan
masalah pada ginjal. Penyakit yang bisa diderita penumpukan toksin dalam
2. Faktor genetik
primer dikarenakan ada garis hubungan darah yang sama pada penderita
sistem renin angiotensin dan yang lain berhubungan pada tonus vaskuler,
3. Umur
darah yang tinggi. Hal ini merupakan salah satu dari faktor akibat degenerasi
yang terjadi saat meningkatnya umur. Tekanan darah laki-laki akan bertambah
jika berumur diatas 45 tahun dan pada perempuan akan mengalami kenaikan
5. Stress
6. Merokok
tekanan darah seseorang. Rokok memiliki peran penting didalam tekanan darah
7. Kegemukan (obesitas)
22
8. Alkohol
9. Kafein
menjadi cepat, kafein memang dapat mengakibatkan tekanan darah akan tetapi
hormonal yang berkaitan satu dengan yang lain, dipengaruhi oleh cardiac
Letak baroreseptor berada di sinus karotis dan arkus aorta yang bekerja cepat
23
oleh volume sekuncup dan frekuensi jantung. Tahanan pada perifer dipengaruhi
Irna, 2016).
ini :
1. Pening
2. Cemas
3. Jantung berdebar-debar
1. Payah jantung
badan dengan baik diperlukan oleh badan disebut payah jantung (Congestive
Health Failure). Kecacatan ini dikarenakan ada masalah di arteri jantung atau
2. Stroke
(TIA), yang pelaksananya sebagai peralis, pada satu sisi (hemiplegia) atau
gangguan tajam pada penglihatan pada penderita stroke dan hipertensi disertai
serangan iskemi, insiden infarek akan menjadi 80% (Susiati Irna, 2016).
3. Kerusakan penglihatan
sehingga dapat membuat pandangan buram atau buta pada orang tersebut
4. Kerusakan ginjal
dan farmakologi :
obesitas yang merupakan salah satu dari faktor yang berkaitan dalam
(Thalia, 2018).
c. Melakukan olahraga
cepat dalam waktu 30-45 menit dalam 3-4 perminggu termasuk salah satu
d. Berhenti merokok
tinggi. Tidak merokok salah satu uaya yang baik untuk mencegah terjadi
mengkonsumsi alkohol yang tidak boleh dari 14 unit dalam seminggu dan
untuk laki-laki tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 21 unit dalam satu
minggu. Dan sebaiknya tidak mengkonsumsi alkohol bagi pria dan wanita
2018).
2. Farmakologi
a. Diuretic
b. Vasodilator
(Thalia, 2018).
2018).
1. Judul penelitian Pengaruh Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Lansia oleh (Nurul Hidayah et al., 2018). Berdasarkan hasil
c. Rerata tekanan darah sistolik sebelum di intervensi 156 mmHg dan diastolik
b. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua wanita yang
jus tomat tekanan darah sistolik menjadi 131,181 mmHg dan diastolik
d. Hasil analisa menunjukkan bahwa tidak ada selisih yang bermakna pada
tekanan darah pra intervensi dan pre intervensi dengan jus tomat di Posyandu
Kantil.
berjumlah 20 orang.
c. Dalam penelitian ini peneliti memberikan jus tomat dengan dosis 150 gr tanpa
campuran apapun.
d. Tekanan darah awal sebelum di intervensi adalah 140,10 mmHg dan diastolik
87,20 mmHg, setelah di intervensi dengan pemberian jus tomat dengan dosis
e. Yang artinya ada pengaruh signifikan pada tekanan darah sistolik setelah di
intervensi
BAB 3
METODE
framework .
5) Study design : desain penelitian yang digunakan oleh jurnal yang akan di
review
Dalam pencarian artikel atau jurnal ini menggunakan keyword (AND, OR NOT
yang akan dipakai. Kata kunci yang dipakai dalam penelitian ini yaitu,
30
31
Data yang dipakai saat melakukan penulisan tugas akhir ini adalah
secara langsung namun dipengaruhi dari hasil tugas akhir yang selesai
“Tomato Juice”, peneliti menemukan 510 jurnal yang sesuai dengan kata kunci
diekslusi karena terbitan tahun 2015 kebawah dan menggunakan bahasa selain
jurnal, jurnal yang duplikasi dan jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi
dilakukan review.
33
Study design:
- Systematic review (n=12)
- Literature review (n=10)
- Book chapters (n=8)
Identifikasi abstark - Conference abstrac (n=5)
N = 30
Excluded (n=20)
- Penilaian tekanan
darah (n=13)
Jurnal akhir yang dapat - Tujuan penelitian tidak
dianalisa sesuai rumusan sesuai (n=7)
masalah dan tujuan
N=10
yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal penelitian yang sesuai dengan
nama peneliti, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta database.
35
1. Ayu Ristia 2015 Vol : 4 Pengaruh D: True experimental dengan Ada pengaruh tekanan darah e-resources
Daniati, No: 1 Penambahan Minyak rancangan pre-post test with sistolik dikelompok perakuan perpusnas
Martha Irene Zaitun Terhadap control group design yakni awalnya 150,9±1.7 mmHg (OpenAIRE)
Kartasurya Tekanan Darah S: Purposive sampling turun menjadi 136,4±4,5 mmHg
(Daniati & Sistolik PenderitaV: Likopen, minyak zaitun, (p=0,002), dikelompok kontrol
Kartasurya, Hipertensi yangtomat, tekanan darah, hipertensi. tekanan darah sistolik awalnya
2015) diberi Jus Tomat I: Pengukuran biofisilogis, 148,5±4,5 mmHg menjadi
observasi, dan International 138,4±5,5 mmHg (p=0,0001).
Physical Activity Questionnaire Rerata pengurangan tekanan
(IPAQ), darah sistolik dikelompok
A: Uji paired t-test, Wilcoxon, perlakuan yakni 10,1±2,3 mmHg
independent t- test dan Mann (p=0,007).
Whitney
2. Linda 2017 Vol : 8 Pengaruh Pemberian D: Quasi eksperiment dengan Sebelum intervensi tekanan Google
Widyarani Jus Tomat (Solanium rancangan one group pre-post darah diukur terlebih dahulu, scholar
(Widyarani, Lyopersicum) test design rerata tekanan darah sistolik
2017) terhadap Tekanan S: Purposive sampling dan tekanan darah diastolik
Darah Pada Lansia V: Lansia, hipertensi, jus tomat adalah 157,23±2,738 mmHg
Penderita Hipertensi I: Pengukuran biofisilogis dan
dan 96,33±1,398 mmHg
Stadium I observasi
A: Paired t test setelah di intervensi tekanan
darah sistolik dan diastolik
mengalami pengurangan
yakni menjadi 142,47±1,634
mmHg dan 92,60±1,163
mmHg. Ditemukan ada selisih
yang signifikan tekanan darah
sistolik maupun di tekanan
36
5. Cici 2015 Vol : 9 Pemberian Juice D: Quasi Eksperiment dengan Pemberian jus tomat dicampur e-resources
Lavenia, No : 1 Campuran Tomat Dan desain penelitian one group dengan mentimun membuktikan perpusnas
Nurdin Mentimun pretest-postest design. adanya selisih yang bermakna (OAIster)
(Lavenia, Terhadap Penurunan S: Random Sampling dipengurangan tekanan darah
Lavenia, Tekanan Darah V: Efektivitas, hipertensi, jus dengan nilai p value = 0,000
Tinggi, Kepada Penderita tomat dan mentimun, tekanan (p=0,05) dihari ke 3 dan p value
Kesehatan, Hipertensi darah (p=0,05) di hari ke 5, sehingga
& Kock, I: Pengukuran biofisiologis dan mampu ditarik kesimpulan
2015) observasi bahwa campuran jus tomat dan
A: uji t-test mentimun mampu secara efektif
membuat tekanan darah menjadi
berkurang bagi penderita
hipertensi. Perbedaan tekanan
darah begitu tampak pada hari ke
3 dan 5.
6. Hapipah, 2018 Vol : 3 Pengaruh Jus Tomat D: Pre-Eksperimen dengan Rerata tekanan darah sistolik e-resources
Maelina Terhadap Penurunan pendekatan One Group Pre – lansia sekitar 164,47 mmHg, perpusnas
Ariyanti, Tekanan Darah Post Test without control Design sesudah diberikan jus tomat (Directory
Ulfatul Lansia Dengan S: Purposive sampling turun menjadi sekitar 150,53 of Open
Izzah, Hipertensi V: Hipertensi, Jus Tomat, Lansia
mmHg. Kemudian tekanan Access
Istianah I: Pengukuran biofisiologis dan
darah diastolik terjadi Journals)
(Hapipah, observasi
Ariyanti, A: Uji t-test dependent pengurangan yang semula
Izzah, & 93,00 mmHg sebelum
Istianah, diberikan jus tomat
2018) mengalami pengurangan
menjadi sekitar 85,53 mmHg
setelah diberi jus tomat.
7. Wahyuni, 2017 Vol : 4 Pengaruh Pemberian D: Quasy Experimental Design Ditemukan ada efek akibat Google
Ferti Estri No : 2 Terapi Jus Buah atau desain eksperimen semu dan setelah diberi jus tomat pada scholar
Suryani Tomat terhadap metode one group pre test – post pengurangan tekanan darah
(Wahyuni & Penurunan Tekanan test design bagi penderita hipertensi
Suryani, Darah pada Penderita S: Purposive sampling primer stage 1 di desa
2017) Hipertensi Primer V: Jus tomat dan hipertensi
monggot kecamatan geyer
38
10. Theresia 2018 Vol : 3 Effect Of Consuming D: Quasy experiment with It was found differences in e-resources
Anita, Agus Iss : 6 Tomato pretest-posttest control group systolic and diastolic blood perpusnas
Suwandono, (Lycopersium S: Consecutive sampling pressure values changed before (Directory
Ida Ariyanti, Commune) Juice In V: Hypertension, Pregnancy, and after being given tomato of Open
Noor Lowering Blood Tomato, Lycopersium Commune juice p=0,001 (<0,05) Access
Pramono, Pressure In Pregnant I: Pengukuran biofisiologis dan
Journals)
Suryati Mothers With observasi
Kumorowul Hypertension A: Wilcoxon
an
(Anita,
Suwandono,
Ariyanti,
Pramono, &
Kumorowul
an, 2017)
BAB 4
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Pada bagian ini memuat tentang studi literatur yang relevan dengan tujuan
terhadap stabilisasi tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.
Penyajian dari hasil studi literatur yang ada di dalam penulisan karya ilmiah ini memuat
beberapa rangkuman dari hasil masing-masing artikel atau jurnal rujukan yang disusun
dalam bentuk tabel. Selain itu, akan dideskripsikan isi dari tabel beserta trend yang ada
No Kategori N %
A. Tahun Publikasi
1 2015 4 40
2 2016 1 10
3 2017 3 30
4 2018 2 20
Total 10 100
B Desain Penelitian
1 Quasi Eksperimental 5 50
2 True Experimental 3 30
3 Experimen 1 10
Total 10 100
40
41
Tabel 4.2 Pemberian Jus Tomat (Solanium Lycopersicum) terhadap Stabilisasi Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Bahwa memberikan jus tomat (solanium (Wahyuni & Suryani, 2017), (Widyarani,
lycopersicum) secara terus menerus 2017), (Anita et al., 2017), (Paramita,
dalam waktu kurang lebih satu minggu 2015), (Maisyaroh et al., 2016), dan
dapat menurunkan tekanan darah sistolik (Hapipah et al., 2018).
maupun diastolik yang bermakna,
sehingga dapat menstabilkan tekanan
darah setelah mengkonsumsi jus tomat
(solanium lycopersicum).
Bahwa campuran dengan bahan lain (Daniati & Kartasurya, 2015), (Lavenia
seperti mantimun, jeruk nipis dan et al., 2015), (Nur Hidayah &
minyak zaitun pada jus tomat (solanium Ambarwati, n.d.) dan (Ilma &
lycopersicum) memperlihatkan terdapat Wirawanni, 2015)
prngurangan tekanan darah sistolik
maupun diastolik juga.
Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni & Suryani, 2017) yang berjudul
“Pengaruh Pemberian Terapi Jus Buah Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah
nilai Z sihitung sebesar -2.530 dengan p=0,001 (p<0,05) dengan ini dapat ditarik
kesimpulkan ada selisi nilai tekanan darah setelah pemberian jus tomat pada
responden yaitu 147,10 mmHg san 87,20 mmHg di diastolik, sehingga mampu
ditarik kesimpulan terdapat perubahan setelah diberi jus buah tomat penderita
hipertensi dalam waktu satu minggu sebesar 6,6 mmHg di tekanan darah sistolik
pada Lansia Penderita Hipertensi Stadium I”. peneliti menggunakan analisi data
yakni paired t test, sebelum diberi terapi jus responden diukur tekanan darah
terlebih dulu rerata tekanan darah responden pra pemberian jus tomat sebesar
157,23 mmHg dan diastolik 96,33 mmHg. Setelah diberi terapi jus tomat tekanan
darah sistolik turun menjadi 142,47 mmHg dan diastiolik 92,60 mmHg. Tekanan
darah pra dan pre diberi jus tomat memiliki selisih sebesar 14,76 mmHg sistolik
dan diastolik 3,37 mmHg. Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan paired t test
diketahui besarnya nilai signifikan 0,000 (p<0,005), maka diartikan ada selisih
yang bermakna pada sistolik maupun diastolik pra dan pre diberi jus tomat,
pemberian jus tomat seminggu mempengaruhi tekanan darah sistolik dan diastolik
Penelitian yang dilakukan oleh (Anita et al., 2017) yang berjudul “Effect of
responden tersebut dibagi menjadi 2 yakni experiment dan kontrol, rerata tekanan
experiment tekanan darah sistolik sebesar 143,91 mmHg. Kedua kelompok tersebut
setelah diberi jus tomat mengalami pengurangan nilai tekanan darah, di kelompok
kontrol turun menjadi 139,47 yang artinya terdapat pengurangan tekanan darah
kelompok kontrol 3,13 mmHg lalu dikelompok experiment turun menjadi 135,11
mmHg yang artinya terdapat pengurangan 8,26 mmHg. Kedua kelompok tersebut
43
mengkonsumsi jus tomat 250 ml setiap hari selama 2 minggu mampu mengurangi
dan Diastolik Laki-Laki Hipertensif Usia 40-45 tahun”. Peneliti memakai metode
random sampling, subjek didalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni perlakuan
dan kontrol, peneliti tidak menjabarkan dengan pasti berapa rerata pra dan pre
diberi tindakan tetapi peneliti menjabarkan bahwa ada pengurangan 4,4 mmHg di
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik 3,1 mmHg dikelompok
“Pengaruh Jus Tomat Terhadap Tekanan Darah Lansia di Dusun Niten Nogotirto
kemudian kedua kelompok tersebut diukur tekanan darah rerata tekanan darah
sistolik dikelompok experiment tekanan darah sistolik 170,0 mmHg dan 98,5
44
darah sistolik 169,0 mmHg dan 99,5 mmHg. Setelah diberi jus tomat mengalami
penurunan di tekanan darah sistolik dan diastolik yakni 10,5 mmHg dan 10 mmHg
diastolik yakni 0,5 mmHg dan 2 mmHg. Data penelitian memiliki hasil yang
normal dari hasil uji normalitas mengguanakan data uji Shapiro Wilk yang
memiliki nilai yang signifikansi yaitu di atas 0,05 (𝑝>0,05). Nilai signifikansi (p)
yang besarnya lebih besar dari 0,05 mengindikasikan bahwa data berdistribusi
Hasil tersebut membuktikan tidak ada perubahan yang bermakna diantara data pra
dan pre tekanan darah (p=0,726) maupun pra dan pre tekanan darah diastolik
selisih yang bermakna antara data pra dan pre tekanan darah sistolik (p=0,000)
maupun data pra dan pre tekanan darah diastolik (p=0,000). Sehingga dapat ditarik
kesimpulan terdapat adanya efek yang bermakna dari pemberian jus tomat bagi
pengurangan tekanan darah pada lanjut usia di Dusun Niten Nogotirto Gamping
Sleman Yogyakarta (p<0,05). Pemberian jus tomat dalam waktu seminggu dapat
mengurangi rerata tekanan darah sistolik hingga 10,5 mmHg dan diastolik 10
mmHg.
tekanan darah sistolik pra diberi jus tomat 151,88 mmHg dan 95,94 mmHg di
45
tekanan darah diastolik, pre diberi jus tomat kemudian diukur tekanan darah
diastolik turun menjadi 130,00 mmHg dan diastolik 88,75 mmHg, kemudian
memanfaatkan uji Wilcoxon hasil uji Wilcoxon tekanan darah menunjukkan hasil
Penelitian yang dilakukan oleh (Daniati & Kartasurya, 2015) yang berjudul
kelompok yakni kontrol dan perlakuan, rerata tekanan darah kelompok kontrol
148,5 mmHg lalu tekanan darah kelompok perlakuan 150,9 mmHg, setelah
kelompok perlakuan turun menjadi 136,4 mmHg dengan nilai uji beda Wilcoxon
(p=0,002) dan kelompok kontrol turun menjadi 136,4 mmHg dengan nilai paired t-
sebesar 14,5±2,3 mmHg yang artinya terdapat pengurangan tekanan darah sistolik
di kelompok perlakuan.
(paired sample test) untuk melihat adanya perbedaan tekanan darah pra dan pre
diberi tindakan. Uji statistik untuk seluruh analisis tersebut dapat dianalisis dengan
tingkat kemaknaan sebesar 95% (alpha 0.05). memiliki arti jika nilai p B 0.05 maka
statistik dapat disebut sebagai ada perbedaan dan apabila jika nilai p > 0.05 maka
46
adanya selisih yang signifikan yaitu 0,000 (p≤0,05). Dapat ditarik kesimpulan
setelah diberi campuran jus tomat dan mentimun mampu mengurangi tekanan
darah yang efektif bagi penderita hipertensi, dilihat adanya pengurangan tekanan
Penelitian yang dilakukan oleh (Nur Hidayah & Ambarwati, n.d.) yang
Tekanan Darah pada Wanita Dewasa Effect”. Peneliti menggunakan uji Mann
bahwa tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik diantara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan pra diberi intervensi terapi jus tomat. Kemudian
melakukan hasil uji Independent T-test nilai p value memperlihatkan di minggu ke-
1 dan minggu ke-3 sebesar (p=0,037, p=0,048) dan (p=0,032 dan p=0,011), yang
artinya setelah diberi jus tomat ditambah jeruk nipis efektif mempunyai
Penelitian yang dilakukan oleh (Ilma & Wirawanni, 2015) yang berjudul
perempuan yang mempunyai usia diantara 18-23 tahun dan mempunyai masalah
dan kontrol, hasil uji beda mann-whitney pada usia dan status gizi pada kelompok
perlakuan maupun kelompok kontrol menunjukan bahwa tidak ada selisih diantara
47
kedua kelompok tersebut (p=0,015) dan diastolik (p=0,0003) pra tindakan pada
kedua kelompok tersebut. Kemudian diuji menggunakan uji beda yakni uji beda
independent t-test menunjukan nilai p value (p>0,05) yng artinta tidak ada selis ih
asupan protein, lemak, energi, natrium, serat, kalium dan lain-lain di kedua
kelompok, akan tetapi terdapat selisih magnesium (p=0,002), dan asupan kalium
(p=0,035). Hasil uji beda mann whitney memperlihatkan bahwa ada selisih tekanan
darah sistolik maupun diastolik yang artinya bahwa pra dan pre diberi perlakuan p
value (p=0,000), sedangkan nilai p value (p>0,005), memiliki arti bahwa tekanan
Kemudian selisih rerata tekanan darah sistolik maupun diastolik diantara kedua
velue (p=0,000) yang artinya ada selisih mean perubahan pada tekanan darah
sistolik dan diastolik diantara pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa memberikan 200 ml jus tomat dicampur
jus mentimun selama 7 hari terus menerus dapat menurukan tekanan darah yang
5.1 Pembahasan
tanaman yang dinilai memiliki kegunaan untuk obat anthipertensi salah satunya
adalah tomat. Tomat memiliki kandungan kalium, likopen kedua kandungan itu
mengkonsumsi tomat dalam waktu satu sampai dua pekan mampu menurunkan
bahwa dengan pemberian jus tomat pada penderita hipertesi akan menunjukkan
penurunan tekanan darah sistolik dengan rata-rata sebesar 10,5-14,76 mmHg serta
pada tekanan darah diastolik sebesar 3,1-10.5 mmHg. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi penurunan tekanan darah setelah pemberian jus tomat pada tingkat yang
lebih besar ((Wahyuni & Suryani, 2017), (Widyarani, 2017), (Anita et al., 2017),
Selain jurnal jus tomat tanpa campuran peneliti menggunakan jurnal dengan
jus tomat dengan campuran, didalam jus tomat dengan campuran sama-sama
tekanan darah sistoliknya ((Daniati & Kartasurya, 2015), (Lavenia, 2015), (Nur
50
51
Berdasarkan fakta dan observasi diatas ada beberapa teori penelitian terdahlu
yang tegang (Widyarani, 2017). Dosis yang diberikan adalah 200 ml jus tomat 1
kali dalam sehari selama 2 pekan secara berturut-turut, mampu mengurangi tekanan
darah sistolik sebesar 4,4 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3,1 mmHg
dari pada terapi obat-obatan, selain itu terapi herbal terkenal murah dan mudah
dan beberapa jurnal tomat yang menyamakan antara jurnal jus tomat tanpa
campuran dengan jurnal pemberian jus tomat dengan campuran. Dengan seperti ini
yang lebih tinggi sebagai antihipertensi dari pada jus tomat dengan campuran.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik dari beberapa jurnal diatas sebelum diberi
jus tomat (solanium lycopersicum) 157,23 mmHg dan nilai rata-rata tekanan
2. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik dari beberapa jurnal diatas sudah diberi
jus tomat (solanium lycopersicum) 142,47 mmHg dan nilai rata-rata tekanan
3. Setelah kurang lebih 2 pekan diberi jus tomat (solanium lycopersicum) dengan
dosis tomat 150 gram tanpa campuran gula, terdapat selisih tekanan darah
sistolik dan sesudah diberi terapi jus 14,76 mmHg dan selisih tekanan darah
diastolik terdapat selisih sebelum dan sesudah diberi terapi jus tomat 3,37
mmHg.
52
53
6.2 Saran
keperawatan secara mandiri sebagai salah satu terapi herbal untuk menolong
pemberian jus tomat sehingga dapat menjadi pembanding dari penggunakan jus
tomat sebagai salah satu olahan untuk menstabilkan tekanan darah pada
penderita.
satu terapi herbal dengan dosis yang sesuai untuk mengurangi tekanan darah
secara efektif
DAFTAR PUSTAKA
Anita, T., Suwandono, A., Ariyanti, I., Pramono, N., & Kumorowulan, S. (2017).
Effect of Consuming Tomato (Lycopersium Commune) Juice in Lowering Blood
Pressure in Pregnant Mothers With Hypertension. Belitung Nursing Journal, 3(6),
707–711. https://doi.org/10.33546/bnj.296
Apriliana, E. (2016). BAB II Tinjauan Pustaka Antena, (70), 11–20. Diambil dari
http://eprints.polsri.ac.id/4002/3/File III.pdf
Fitriani, N., & Nilamsari, N. (2017). Factors Associated With Blood Pressure on Shift
Workers and Non-Shift Workers in Pt. X Gresik. Journal of Industrial Hygiene
and Occupational Health, 2(1), 57. https://doi.org/10.21111/jihoh.v2i1.1273
Hapipah, Ariyanti, M., Izzah, U., & Istianah. (2018). Pengaruh Jus Tomat Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Lansia. The Indonesian
Journal of Health Science, 3(1), 77. https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1525
Hariyono. (2020). Buku Pedoman Penyusunan Skripsi.
Hidayah, Nur, & Ambarwati, R. (n.d.). Efektifitas Pemberian Jus Tomat Ditambah
Jeruk Nipis Terhadap Tekanan Darah pada Wanita Dewasa Effect
TomatoJuicewith Extra Lime on Blood Pressure at Women Adults, 7–14.
Hidayah, Nurul, Utomo, A. S., & Denys. (2018). PENGARUH JUS TOMAT
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA, (October 2018).
https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1525
Ismalia, N., Zuraida, R., Lampung, U., Gizi, B. I., Kedokteran, F., & Lampung, U.
(2016). Efek Tomat ( Lycopersion esculentum Mill ) dalam Menurunkan Tekanan
Darah Tinggi Effect Tomato ( Lycopersion esculentum Mill ) for Decreasing High
Blood Pressure. Majority, 5(4), 107–111.
54
55
Lavenia, C., Lavenia, C., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Kock, F. De. (2015).
PEMBERIAN JUICE CAMPURAN TOMAT DAN MENTIMUN, 000.
Lubis, R. M., Suliani, N. W., & Anestiya, A. (2019). Penerapan Jus Tomat Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rt 001 Rw 007
Kelurahan Papanggo Jakarta Utara Tahun 2019, 5(2).
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis (1 ed.). jl.Sunan
Kudus No228 Ringroad Barat, Gorden Rt 5 Tamantirto, Kasihan Bantul,
Jogjakarta.
Susiati Irna. (2016). Perbandingan Pengaruh Terapi Musik Tradisional dan Terapi
Tertawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Panti
Werdha Mojopahit Mojokerto, 14–63.
Thalia, E. (2018). Efektivitas pemberian terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Temenggungan Kec.
Karas Kab. Magetan.
Wahyuni, & Suryani, F. E. (2017). Pengaruh Pemberian Terapi Jus Buah Tomat
terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer Stage 1 di
Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Urecol Universitas
Muhammadiyah Magelang, 245–250.