Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh

Nama : HADI SUWANTO


NIM : 2020206203118P
Kelas : 3F KOTABUMI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
`UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TAHUN 2021
No 1

Tn.T (62 th) sudah 6 bulan tinggal di PSTW, karena ingin meningkatkan
kemampuan berbicara setelah mengalami stroke 7 bulan yang lalu. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan data afasia (+)klien menggerakkan
tangannya sebagai bahasa isyarat, TD 170/90 mmHg, Paralisis sebagian pada
ektremitas atas dan bawah, Klien menggunakan wolker sebagai alat

bantu jalan.Tn.T mengatakan jika tekanan darahnya naik, ia tidak bisa tidur “
Saya takut kalau sakit stroke lagi”.

Tentukan:

1. Penambahan data dalam format Analisa Data (Data yang perlu dikaji)
untuk menegakkan diagnosa risiko jatuh; hambatan komunikasi verbal; dll
2. Etiologi sesuai dengan faktor risiko pada lansia
3. NCP (Nursing Care Plan)/Renpra sesuai Refrensi (NIC&NOC atau
SIKI&SLKI)

1. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS : Risiko jatuh Pengguanaan alat
- Klien mengatakan Saya takut kalau bantu jalan,
sakit stroke lagi penurunan kekuatan
DO: otot
- Riwayat stroke 7 bulan yang lalu
- Paralisis sebagian ektremitas bawah
dan atas
- Menggunakan wolker saat berjalan
- Di halaman menuju ruangan tempat
Tn.T tinggal tidak terdapat pegangan
pada undak-undakan
2 DS : Gangguan Gangguan neuro
DO: Komunikasi muskule
- Afasia (+) Verbal
- klien menggerakkan tangannya
sebagai bahasa isyarat

2. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko jatuh b.d Pengguanaan alat bantu jalan, penurunan kekuatan otot
b. Gannguan Komunikasi Verbal b.d Gangguan neuro muskuler
c. Rencana Keperawatan

NO Daignosa ( SDKI) Tujuan ( SLKI) Intervensi ( SIKI)


1 Risiko jatuh b.d Setelah dialkukan tindakan Oberevasi
Pengguanaan alat bantu keperawatan resikojatuhtidak
terjadi dengan kriteria: - Identifikasi ada keluahan nyeri atau yang lainya
jalan, penurunan kekuatan
otot 1. Pergerakan ektremitas - Identivikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
meningkat - Monitor frekuensi jantung dan TD sebelum
2. Kekuatan otot meningkat melakukan mobilisasi
Rentang gerak (ROM)
meningkat - Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi

Terapeutik
- Fasilitasi aktifitas mobiliasai dengan alat bantu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam
- meningkatkan pergerakan Edukasi
- Anjurkan pasien mobilisasi dini
- Ajarkan pasien mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan

Edukasi
- Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas , voluke
dan diksi bicara
- Monitor frustasi, marah, depresi atau hal lain
yang menggau bicara
- Identifikasi prilaku emosional dan fisik sebagai
bentuk komunikasi
2 Gannguan Komunikasi Terapeutik
Setelah dialkukan tindakan
Verbal b.d Gangguan neuro - Gunakan metode komunikasi alternative
keperawatan… gangguan
muskuler komunikasi verbal dapat diatasi ( missal mengedipkan mata, menulis )
dengan kriteria : Komunikasi - Sesuaikan gaya komunikasi
meningkat
- disampaikan pasien
- Beri dukungan psikologis
-
Edukasi
- Anjurkan pasien bicara perlahan

Kolaborasi
- Rujuk ke ahli wicara / terapis
No: 2
Kasus
1. Dari pengkajian TTV seorang klien lansia, Tn.S (75th) di PSTW Cipayung, di dapatkan data
sbb:
Kesadaran umum : CM Suhu : 36°C
TD : 140/ 80 mmHg
Pernafasan : 19x/ menit
Tinggi badan : 159 cm
Berat badan : 35 Kg
LILA : 19 cm
LLB : 18 cm
Lipatan lemak : 0,5 cm
Batuk : (+)
Kifosis : (+)
Nyeri punggung (+; terutama pada saat bangun tidur dan duduk lama, skala 3)

Klien mengatakan makan 3x sehari, dengan hidangan nasi, sayur dan lauk pauk. Klien malas
bergaul dengan penghuni panti lainnya serta mengikuti kegiatan panti karena merasa malu hanya
seorang pensiunan guru. Klien mengaku merokok sebungkus sehari, klien mandi sehari sekali
dan hanya keramas jika ada pembagian shampo. Integritas kulit baik, namun tercium bau
badan dan bau mulut dari tubuh Tn.S. Di halaman menuju ruangan tempat Tn.S tinggal tidak
terdapat pegangan pada undak-undakan dan lantai berlumut.

Tentukan:

1. Penambahan data dalam dalam format Analisa Data (Data yang perlu dikaji) untuk
menegakkan diagnosa Kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh; defisit perawatan
diri;
2. Etiologi sesuai dengan faktor risiko pada lansia NCP (Nursing Care Plan)/Renpra sesuai
Refrensi (NIC&NOC atau SIKI&SLKI)
1. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


Ds : Defisit Nutrisi Kuarangnya asupan
- Klien mengatakan makan 3x
makan serta
sehari, dengan hidangan nasi,
kurangnya aktivitas
- Tidak mau bergaul dengan
penghuni panti lainnya serta
mengikuti kegiatan panti
karena merasa malu hanya
seorang pensiunan guru
DO :
- Klien hanya makan ¼
dari porsi yang di
sediakan
- Berat badan : 35 Kg
- LILA : 19 cm
- LLB : 18 cm
- Lipatan lemak : 0,5 cm

2 DS : Defisit perawatan Gangguan


diri musculoskeletal dan
- Klien mengatakan klien mandi penurunan minat
sehari sekali dan hanya keramas
jika ada pembagian shampoo

- Klien mengatakan nyeri punggung


terutama pada saat bangun tidur
dan duduk lama,
DO :
- Tercium bau badan dan bau mulut dari
tubuh Tn.S
- Kifosis (+)
- Skala nyeri 3

2. Diagnosa Keperawatan

a. Devisit Nutrisi b,d Kuarangnya asupan makan serta kurangnya aktivitas

b. Defisit perawatan diri b.d Gangguan musculoskeletal dan penurunan minat


3. Intervensi Keperawatan

NO Daignosa ( SDKI) Tujuan ( SLKI) Intervensi ( SIKI)


1 Defisit Nutrisi b,d Setelah dilakukan tindakan Observasi
Kuarangnya asupan keperawatan selama .... defisit - Identifikasi status Nutri
makan serta kurangnya nutrisi teratasi dengan kriteria - Identifikasi makanan yang di sukai
aktivitas 1. Porsi makan yang di sediakn di
habiskan - Monitor asupan makanan
2. Lipatan lemak bertambah - Monitor BB
Terapeutik
- Berikan suplemen makanan
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
- Anjurkan pasien makan selagi makanan
masih hangat
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang di butuhkan
2 Defisit perawatan diri b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Gangguan keperawatan selama… defisist  Identifikasi kebiasaan aktifitas perawatan diri sesuai
musculoskeletal dan perawatan diri teratasi dengan
usia
penurunan minat kriteria
1. Minat melakukan perawatan  Monitor tingkat kemandirian
diro meningkat  Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
2. Mempertahankan kebersihanTerapiutik
diri meningkat,  Siapkan keperluan pribadi ( alat mandi )
Mempertahankan kebersihan  Jadwalkan rutinitas perawatan diri
mulut meningkat Edukasi
 Anjurkan meakuka perawatan diri sesuai kemampuan
No: 3
Kasus
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap Tn.S didapatkan data TD: 180/100 mmHg, sewaktu
muda Tn.S mempunyai riwayat penyakit jantung (aritmia +). Klien juga mengatakan tidak
dibolehkan dokter panti untuk mengikuti senam senior fitnes karena mengalami gangguan pada
jantung. Jika banyak beraktivitas klien tampak kelelahan. BB 85 Kg dan TB 160 cm, GDS 200
mg/dL, klien mengeluhkan banyak BAK dan cepat haus.
Tentukan:
1. Penambahan data dalam dalam format Analisa Data ((Data yang perlu dikaji)untuk
menegakkan diagnosa Gangguan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh; intoleransi aktivitas.
2. Etiologi sesuai dengan faktor risiko pada lansia NCP (Nursing Care Plan)/Renpra sesuai
Refrensi (NIC&NOC atau SIKI&SLKI)

1. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS : intoleransi Kelemahan,ketidak
- Klien mengatakan mempunyai riwayat aktivitas seimbangan antara
penyakit jantung (aritmia suplai dan kebutuhan
+) klien mengatakan tidak di perbolehkan oksigen
dokter panti untuk mengikuti senam senior
fitnes karena mengalami gangguan pada
jantung
DO:
 TD: 180/100 mmHg
 Jika banyak beraktivitas klien tampak
kelelahan
2 DS : Gangguan Nutrisi Kurang aktifitas harian
- Klien mengatakan jarang beraktifitas karna lebih dari dan sering
sakit jantung kebutuhan tubuh mengemil
- Klien mengatakan suka mengemil
DO :
- BB 85 Kg
- TB 160 cm,
- GDS 200 mg/dL

2. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan,ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Gangguan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d Kurang aktifitas harian dan sering mengemil
3. Rencana Keperawatan
4.
NO Daignosa ( SDKI) Tujuan ( SLKI) Intervensi ( SIKI)
1 Intoleransi Aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan Obervasi
Kelemahan,ketidak keperwatan intoleransi aktivitas
seimbangan antara suplai teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor TTV sbelum melakukan aktivitas
dan kebutuhan oksigen 1. Frekuensi nadi meningkat - Kaji kemampuan klien untuk berakitivitas
2. Saturasi oksigen meningkat Terapeutik
3. Kemudahan melakukan
aktivitas sehari hari - Berikan dorongan pada pasien untuk aktivitas
meningkat beratahap
4. Keluhan lelah Menurun Edukasi
5. Dyspnue saat aktivitas - Anjurkan klien di damping saat aktivitas
menurun
- Anjurkan pasien untuk aktivitas di selingi istirahat
2 Gangguan Nutrisi lebih Setelah dilakukan tindakan Observasi
dari kebutuhan tubuh b.d keperawatan selama..gangguan
Kurang aktifitas harian nutrisi lebih dari kebutuhan - Identifikasi kesiapan dan kemmpuan menerima
dan sering mengemil teratasi dengan kriteria : informasi
1. Memiliki kometmen pada Terapeutik
rencana makan yang sehat - Sediakan materi dan media edukasi
meningkat - Jdwalkan penkes sesuai kesepakatan
2. Memilih makanan dan
minuman bergizi meningkat Edukasi
3. Menetapkan latihan rutin - Jelaskan asupan makanan latihan dengan
peningkatan dan penurunan berat badan
- Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi
berat badan
- Jelaskan resiko kelebihan BB dan urus
- Ajarkan cara mengelola BB efektif
No: 4

Kasus

Pada sebuah Pengkajian seorang lansia di PSTW Cibubur, Ny.L (80 th) didapatkan data
pengkajian sebagai berikut: Klien mengeluh ngilu dan terasa pegel pada kedua kaki saat
berjalan;Klien merasa tidak seimbang jika berdiri lama; Klien menggunakan tongkat
sebagai alat bantu untuk berjalan; Klien tidak

seimbang saat dilakukan tes keseimbangan berjalan; Riwayat penyakit klien adalah osteoporosis.
Ketika dikaji keadaan psikososial klien mengatakan malas bergaul dengan sesama anggota
panti karena malu
tidak punya keluarga. Klien mengaku tidak menikah karena merasa tidak dapaat mengurus rumah
tangga, klien mengatakan dirinya jelek dan bodoh sehingga tidak ada laki-laki yang mau
dengannya.

Tentukan:
1. Penambahan data dalam dalam format Analisa Data (Data yang perlu dikaji) untuk
menegakkan diagnosa Gangguan mobilitas fisik, risiko jatuh
2. Etiologi sesuai dengan faktor risiko pada lansia NCP (Nursing Care Plan)/Renpra
sesuai Refrensi (NIC&NOC atau SIKI&SLKI)

1. Analisa Data
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Risiko jatuh Factor usia dan
- Klien mengeluh ngilu dan terasa pegel Osteoporosis
pada kedua kaki saat berjalan;
- Klien merasa tidak seimbang jika berdiri
lama
- Klien mengatakan mempunyai Riwayat
penyakit osteoporosis
DO:
- Umur 80 th
- Klien menggunakan tongkat sebagai alat
bantu untuk berjalan;
- Klien tidak seimbang saat dilakukan tes
keseimbangan berjalan
2 DS: Gangguan Nyeri , kerusakan
- Klien mengeluh ngilu dan terasa pegel pada mobilitas fisik
ntegritas struktur
kedua kaki saat berjalan;
DO : tulang
- Klien menggunakan tongkat sebagai alat
bantu untuk berjalan;
- Klien tidak seimbang saat dilakukan tes
keseimbangan berjalan

2. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko jatauh b.d Factor usia dan osteoporosis
b. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri , kerusakan integritas struktur tulang
3. Rencana Keperawatan

NO Daignosa ( SDKI) Tujuan ( SLKI) Intervensi ( SIKI)


1 Risiko jatauh b.d Setelah dialkukan tindakan Oberevasi
Factor usia dan keperawatan …. Risiko jatuh
osteoporosis tidak terjadi dengan kriteria :
- Identifikasi ada keluahan nyeri atau yang lainya
1. Pergerakan ektremitas - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
meningkat Kekuatan otot - Monitor frekuensi jantung dan TD sebelum
meningkat melakukan mobilisasi
2. Rentang gerak (ROM) - Monitor kondisi umum selama melakukan
meningkat mobilisasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktifitas mobiliasai dengan alat bantu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Anjurkan pasien mobilisasi dini
- Ajarkan pasien mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan
2 Gangguan mobilitas Setelah dialkukan tindakan Observasi
fisik b.d Nyeri , keperawatan mobilitas fisik - Identifikasi adanya nyeri
kerusakan integritas meningkat
struktur tulang - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor kondisi
- umumselama melakukan ambulasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi Anjurka pasien
melakukan ambulasi dini
No: 5
Kasus
Ny.S (78 th) sudah 2 th tinggal di PSTW karena tidak ingin merepotkan sanak saudaranya.
Klien
mengaku tidak pintar dalam mengurus rumah tangga, mungkin hal itu pula yang menyebabkannya
tidak menikah. Selama wawancara dengan perawat, klien sering mengatakan,
“saya bodoh, tidak berguna, rendah, tidak punya pengalaman apa-apa, saya malu dengan adik- adik
perawat, saya emang gak bisa apa-apa”.

Tentukan:
1. Penambahan data dalam dalam format Analisa Data untuk menegakkan diagnosa
Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh badan dan gangguan mobilitas fisik
2. Analisa Data
3. Definisi diagnosa
4. Etiologi sesuai dengan faktor risiko pada lansia
1. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS : Gangguan Nutrisi Kurang aktifitas harian
- Klien mengatakan jarang beraktifitas karna lebih dari dan sering mengemil
cepet lelah kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan suka mengemil
DO:
- BB 85 Kg
- TB 150 cm,
- Umur 78 th
2 DS : Gangguan Nyeri, kerusakan
- Klien mengeluh nyeri pada dua lutut mobilitas fisik integritas
- Klien mengatakan punya riwayat sakit tulang, kegemukan
tulang keropos
DO:
- Klien menggunakan tongkat sebagai alat
bantu untuk berjalan;
- Klien tampak meringissaat berjalan

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d Kurang aktifitas harian dan sering
mengemil
b. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri , kerusakan integritas struktur tulang,
kegemukan
3. Rencana Keperawatan

NO Daignosa ( SDKI) Tujuan ( SLKI) Intervensi ( SIKI)


1 Gangguan Nutrisi lebih Setelah dilakukan tindakan Observasi
dari kebutuhan tubuh b.d keperawatan selama..gangguan
Kurang aktifitas harian nutrisi lebih dari kebutuhan - Identifikasi kesiapan dan kemmpuan menerima
dan sering mengemil teratasi dengan kriteria : informasi
1. Memiliki komitmen pada Terapeutik
rencana makan yang sehat - Sediakan materi dan media edukasi
meningkat
- Jdwalkan penkes
2. Memilih makanan dan
minuman bergizi meningkat
3. Menetapkan latihan rutin Edukasi sesuai kesepakatan
- Jelaskan asupan makanan latihan dengan peningkatan
dan penurunan berat badan
- Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi
berat badan
- Jelaskan resiko kelebihan BB dan kurus
- Ajarkan cara mengelola BB efektif
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah dialkukan tindakan Observasi
b.d Nyeri , kerusakan keperawatan mobilitas fisik
integritas struktur tulang, meningkat - Identifikasi adanya nyeri
kegemukan - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor kondisi umumselama melakukan ambulasi
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurka pasien melakukan ambulasi dini

Anda mungkin juga menyukai