BAB I MUSDALIFAH Rev 5 Sept
BAB I MUSDALIFAH Rev 5 Sept
BAB I
PENDAHULUAN
yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
tingkat kesejahteraan, kesehatan bayi dan anak serta kesehatan reproduksi (Suyati,
2013).
KB suntik adalah salah satu metode mencegah kehamilan yang saat ini
efektif 99% menjadi daya tarik bagi pasangan yang mengikuti program hamil. KB
suntik memiliki resiko efek samping yang sering dialami seperti gangguan haid,
akseptor KB suntik meskipun jarang terjadi dan tidak dialami pada semua wanita
tetapi pada pemakaian jangka panjang dapat timbul karena faktor perubahan
suntik hampir mencapai setengahnya dari akseptor KB yang lain yaitu sebanyak
efek penggunaan jangka panjang, salah satu efek samping dari kontrasepsi yang
jerawat. Gangguan haid yang sering ditemukan berupa siklus haid yang
tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali
(amenore). Selain itu efek yang tidak kalah mengganggu terutama pada pasangan
usia muda dan subur adalah penurunan libido akibat perubahan lipid serum yang
jarang terjadi dan tidak dialami pada semua wanita tetapi pada pemakaian jangka
3
DMPA (KB suntik 3 bulan) yang memiliki efek progesteron yang tinggi, sehingga
terjadi pengeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri saat bersenggama dan
teori adaptasi Callista Roy ini diterapkan dalam perubahan pola adaptasi seksual
diri dan timbullah stimulasi yang mencetuskan terjadinya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan pada diri ini merupakan sebuah input, yang terbagi menjadi
tiga tingkat yaitu stimulus fokal, kontekstual dan residual, dengan input tersebut
yang terdiri dari sistem regulator dan sistem kognator. Kedua sistem tersebut
diterapkan kedalam empat mode yaitu fisiologis, fungsi peran, konsep diri, dan
interdependensi, dari empat mode tersebut yang nantinya akan muncul proses
output yaitu respon adaptif dan respon inefektif (Roy, 2009 cit. Priyo, 2012).
Respon adaptif akan berdampak pada perilaku seksual yang memuaskan yang
menghargai hak orang lain, sedangkan respon inefektif akan berdampak pada
menunjukan bahwa penggunaan KB suntik dalam jangka panjang > 2 tahun dapat
(Badilag) Mahkamah Agung (MA) bahwa dalam rentang 2009-2014, dari 2 juta
angka hampir 300.000 atau sekitar 15% yang mengakhiri perkawinan mereka di
4
Banyuwangi, angkanya melebihi rerata nasional, terdapat lima faktor dan yang
paling tertinggi disebabkan karena tidak ada keharmonisan sebanyak 97.615 kasus
gangguan libido seksual dengan cara memberikan konseling atau penyuluhan jika
kontrasepsi yang lain seperti PIL, IUD, Kondom atau implant agar tidak
mengalami gangguan libido. Selain itu Petugas kesehatan juga bisa menyarankan
kontrasepsi hormonal (KB suntik) terhadap libido pasangan usia subur di Polindes
(KB suntik) terhadap libido pasangan usia subur di Polindes Omben tahun 2022
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat