Secara umum, PAI disekolah belum menghasilkan lulusan yang diinginkan. Hal ini dapat
dilihat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yaitu antara penguasaan
pengetahuan dengan pengamalan agama islam.
Selama ini lulusan yang dihasilkan PAI disekolah secara kognitif relative baik berupa
nilai hasil belajar, tetapi kenyataannya aspek kognitif dalam PAI tidak selalu paralel
dengan pengamalan nilai-nilai agama islam.
Secara kuantitatif, porsi PAI disekolah dasar hanya 3 jam pelajaran,
Permasalahan PAI yang ada disekolah sedangkan di SMP, SMA/K hanya 2 jam dengan tuntutan capaian
terjadi karena berbagai faktor salah standar kompetensi yang ada dalam Permen Diknas Nomor 23
satunya adalah pengembangan Tahun 2006
kurikulum yang hanya didasarkan
pada kebijakan politik pendidikan, Secara kualitatif, pendidikan agama sebenarnya merupakan inti
bukan pertimbangan filosofis kurikulum pendidikan, didasarkan pada sila pertama falsafah negara
pedagogis. “ Pancasila “ yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
Hakikat Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah Umum
Pendidikan islam merupakan aktifitas dan proses pendidikan yang berfungsi untuk
mengembangkan pribadi peserta didik berdasarkan ajaran dan nilai-nilai agama islam. Untuk
mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai pendekatan sesuai kebutuhan sehingga
berdampak pada munculnya pesantren, madrasah, sekolah islam dan sebagainya.
Di Indonesia, perkembangan pendidikan Islam tidak hanya terjadi di lembaga saja, namun juga
berkembang menjadi bentuk mata pelajaran, mulai dari mapel lokal pilihan sampai ditetapkan
berlaku secara nasional.
Hakekat kurikulum tidak terbatas pada rencana program yang tertulis secara formal, melainkan
segala pengalaman belajar yang dilalaui peserta didik. dalam PAI , mengembangkan kurikulum
bukan hanya sebagai sosialisasi dan internalisasi ajaran dan nilai-nilai agama, tetapi
menembangkan nilai-nilai PAI untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan kehidupan
masyarakat. Konsep, pengetahuan, dan nilai-nilai agama islam harus relevan dengan kehidupan
siswa sehingga PAI disekolah formal bersifat fungsional.
Motif Pengembangan Kurikulum PAI Di Sekolah Umum
Dalam pembelajaran PAI, pendekatan yang Cara menyusun sekuens materi pelajaran
paling tepat dan objektif adalah berfokus menurut Nana Saodih :
pada nilai-nilai dengan prinsip dasar urutan Sekuens kronologis
mata pelajaran sebagai berikut : Sekuens kausal
1. Taraf kesulitan bahan pelajaran Sekuens struktural
2. Apersepsi Sekuens logis & psikologis
3. Kematangan anak Sekuens spiral
4. Usia mental dan minat anak Sekuens rangkaian ke belakang
Sekuens berdasarkan hierarki belajar
Pengembangan Kurikulum PAI di Taman Kanak-kanak
SOLUSI
Hendaknya materi yang disampaikan
dalam kegiatan ROHIS dapat
mendukung pemahaman
intrakulikuler
Mensiasati minimnya Bina ROHIS dilakukan dengan
jam pelajaran PAI menggunakan metode dan teknik
tertentu seperti BTQ dan sejenisnya
disekolah umum
Tenaga pengajar bisa diambil dari
guru PAI, guru mapel lain yang
ditunjuk kepala sekolah atau guru
dari lembaga luar sekolah
a) Setiap hari sebelum belajar siswa diharuskan
membaca Al-Qur’an 5 -10 ayat
b) Waktu istirahat disesuaikan dengan waktu sholat
dhuhur
Islamisasi c) Mengadakan sholat jumat berjamaah setiap hari
jumat
Kampus
d) Memakai busana muslim setiap hari jumat
e) Setiap waktu mata pelajaran PAI semua pelajar
memakai busana muslim
Mengondisikan sekolah dengan
f) Pihak sekolah membuka kesempatan seluas-luasnya
kegiatan keagamaan
untuk menutup aurat
g) Mengadakan pesantren ramadhan
h) Melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pembagian
zakat setiap romadhon
i) Menyelenggarakan kegiatan kurban disekolah ketika
idhul adha
j) Menyelenggarkan peringatan hari besar islam
Metode Insersi
(Sisipan) dalam KBM
Metode insersi adalah menyajikan
bahan pelajaran dengan
menyisipkan intisari ajaran islam
ke dalam mata pelajaran lainnya
melalui kerja sama dengan guru
mata pelajaran lainnya
Kesimpulan
Efektivitas kurikulum tergantung pada implementasinya dalam proses intruksional yang
dikembangkan oleh guru dengan metode pembelajaran yang membangkitkan motivasi belajar
siswa untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap, maupun kebiasaan serta nilai-nilai
agama islam agar menjadi pribadi muslim yang memiliki pengetahuan agama, beriman,
bertakwa, serta berakhlak mulai dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan kurikulum PAI disekolah umum hanya fokus pada kemampuan kognitif dan
menghasilkan pemahaman parsial, oleh karena itu diperlukan pengembangan kurikulum PAI
yang mengintegrasikan aspek kognitif dengan afektif, dan psikomotorik siswa baik dengan
pendekatan belajar aspek adaptif atau normative, sehingga PAI disekolah umum bersifat
fungsional
Terima KASIH