Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

PADA KURIKULUM 2013

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Analisis Silabus PAI
Dosen:
Dr. Muslihudin, M.Ag.

Disusun Oleh :

Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kurikulum PAI kurtilas dirancang untuk mengembangkan kompetensi
keagamaan siswa secara utuh, meliputi kompetensi kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Kompetensi kognitif meliputi pengetahuan dan pemahaman siswa
tentang ajaran Islam. Kompetensi afektif meliputi sikap dan perilaku siswa yang
sesuai dengan ajaran Islam. Kompetensi psikomotorik meliputi keterampilan siswa
dalam mengamalkan ajaran Islam.

Kurikulum PAI kurtilas dirancang untuk menjawab tantangan perkembangan


dunia yang semakin pesat. Kurikulum ini diharapkan dapat membekali siswa
dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan tersebut.

Kurikulum PAI kurtilas dirancang untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama


dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini diharapkan dapat membentuk siswa
menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia,
dan mampu hidup harmonis dengan lingkungannya.

Kurikulum PAI kurtilas mulai diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014.


Kurikulum ini telah mengalami beberapa kali revisi, yaitu pada tahun 2017 dan
2020. Revisi kurikulum dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
kurikulum agar lebih efektif dalam mencapai tujuannya.

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Kebijakan
a. Aspek filosofis

Undang-undang kebijakan PAI dalam kurtilas didasarkan pada filosofi pendidikan


nasional yang bersumber dari Pancasila dan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia menjadi landasan moral dan spiritual dalam penyelenggaraan pendidikan. UUD
1945 sebagai konstitusi negara Indonesia menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Landasan filosofis ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam di Indonesia
memiliki kedudukan yang penting. Pendidikan agama Islam merupakan bagian integral
dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan mampu
hidup harmonis dengan lingkungannya.

b. Aspek yuridis

Undang-undang kebijakan PAI dalam kurtilas mengacu pada Undang-Undang Nomor


20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 37 ayat (1) undang-undang
tersebut mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan agama.

Landasan yuridis ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan mata
pelajaran wajib di sekolah. Setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan agama
sesuai dengan agama yang dianutnya.

c. Aspek sosiologis

Undang-undang kebijakan PAI dalam kurtilas didasarkan pada konteks sosial budaya
masyarakat Indonesia. Kurikulum ini dirancang untuk dapat menjawab kebutuhan dan
tantangan masyarakat Indonesia yang majemuk.

Landasan sosiologis ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam di Indonesia


harus mampu menjawab kebutuhan dan tantangan masyarakat Indonesia yang majemuk.
Kurikulum PAI harus dapat membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan mampu hidup harmonis dengan
masyarakat yang majemuk.

d. Aspek psikologis

Undang-undang kebijakan PAI dalam kurtilas didasarkan pada psikologi belajar dan
perkembangan siswa. Kurikulum ini dirancang untuk dapat memfasilitasi perkembangan
siswa secara optimal, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Landasan psikologis ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam di Indonesia


harus mampu memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal. Kurikulum PAI harus
dapat mengembangkan potensi siswa secara utuh, baik dari segi kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.

e. Aspek teknis

Undang-undang kebijakan PAI dalam kurtilas juga didasarkan pada pertimbangan


teknis, seperti ketersediaan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendidikan.

Landasan teknis ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan agama Islam di


Indonesia harus memperhatikan ketersediaan sumber daya manusia dan sarana prasarana
pendidikan. Kurikulum PAI harus dapat diselenggarakan dengan memperhatikan
ketersediaan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendidikan yang memadai.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa undang-undang kebijakan PAI
dalam kurtilas memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kurikulum
PAI kurtilas diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT, berakhlak mulia, dan mampu hidup harmonis dengan lingkungannya.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
penerapan undang-undang kebijakan PAI dalam kurtilas:

1. Peningkatan kualitas guru


2. Peningkatan sarana prasarana pendidikan
3. Peningkatan partisipasi masyarakat

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan penerapan undang-undang kebijakan


PAI dalam kurtilas dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas.

B. Ruang lingkup kebijakan PAI dalam kurtilas


a. Rasionalis

Rasionalis kebijakan PAI dalam kurtilas adalah dasar pemikiran dan alasan yang
mendasari kebijakan tersebut. Rasionalis kebijakan PAI dalam kurtilas dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu rasionalis filosofis dan rasionalis sosiologis.

a) Rasionalis filosofis
Rasionalis filosofis kebijakan PAI dalam kurtilas didasarkan pada falsafah
pendidikan nasional, yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai dasar negara dan UUD NRI Tahun 1945
sebagai konstitusi negara, mengamanatkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan
rohani, berkepribadian, berdisiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.

b) Rasionalis sosiologis
Rasionalis sosiologis kebijakan PAI dalam kurtilas didasarkan pada kondisi
sosial masyarakat Indonesia yang majemuk. Kondisi sosial masyarakat Indonesia
yang majemuk menuntut adanya pendidikan yang dapat mempersatukan
masyarakat dan membangun karakter bangsa yang kuat. Pendidikan agama Islam
dapat berperan sebagai pemersatu bangsa dan membangun karakter bangsa yang
kuat, karena agama Islam mengajarkan nilai-nilai universal yang dapat diterima
oleh semua umat manusia.

b. Tujuan kurikulum PAI


Tujuan kurikulum PAI adalah arah dan sasaran yang ingin dicapai oleh
kebijakan PAI dalam kurtilas. Tujuan kurikulum PAI dalam kurtilas adalah:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
2. Mengembangkan akhlak mulia.
3. Memahami dan menghayati ajaran agama Islam.
4. Mengembangkan keterampilan dalam beribadah.
5. Mengembangkan pemahaman tentang sejarah, budaya, dan peradaban
Islam.
6. Mengembangkan kemampuan berbahasa Arab.

c. Komponen kebijakan
Komponen kebijakan PAI dalam kurtilas adalah unsur-unsur yang membentuk
kebijakan tersebut. Komponen kebijakan PAI dalam kurtilas meliputi:
1. Kebijakan isi, yaitu materi pembelajaran PAI yang harus dipelajari oleh
peserta didik.
2. Kebijakan proses, yaitu cara pembelajaran PAI yang harus dilakukan oleh
pendidik.
3. Kebijakan evaluasi, yaitu cara penilaian hasil belajar PAI.
4. Kebijakan sarana dan prasarana, yaitu sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran PAI.
5. Kebijakan sumber daya manusia*, yaitu pendidik dan tenaga
kependidikan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran PAI.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kebijakan PAI
dalam kurtilas meliputi rasionalis, tujuan kurikulum, dan komponen kebijakan.

C. Struktur PAI dalam Kurtilas


a. Orientasi dan Dimensi
a) Orientasi dan Dimensi PAI dalam Kurtilas

Orientasi PAI dalam kurtilas adalah landasan dan arah yang mendasari
pengembangan kurikulum PAI.Orientasi PAI dalam kurtilas adalah sebagai
berikut:

1. Orientasi keagamaan, yaitu PAI sebagai mata pelajaran yang


mengajarkan tentang ajaran agama Islam.
2. Orientasi pendidikan, yaitu PAI sebagai mata pelajaran yang bertujuan
untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian, berdisiplin,
mandiri, dan bertanggung jawab.
3. Orientasi nasional, yaitu PAI sebagai mata pelajaran yang berkontribusi
dalam membangun karakter bangsa yang kuat.

Dimensi PAI dalam kurtilas adalah aspek-aspek yang harus dikembangkan dalam
kurikulum PAI. Dimensi dalam kurtilas adalah sebagai berikut:
1. Dimensi akidah, yaitu dimensi yang membahas tentang keimanan dan
keyakinan kepada Allah SWT.
2. Dimensi akhlak, yaitu dimensi yang membahas tentang perilaku mulia yang
harus dimiliki oleh seorang muslim.
3. Dimensi syariah, yaitu dimensi yang membahas tentang hukum Islam yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia,
dan manusia dengan alam semesta.
4. Dimensi sejarah*, yaitu dimensi yang membahas tentang sejarah
perkembangan Islam dari masa ke masa.

b. Jenjang PAI dalam Kurtilas

Jenjang PAI dalam kurtilas dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk jenjang SD/MI.
2. Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk jenjang SMP/MTs.
3. Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk jenjang SMA/MA dan SMK/MAK.

D. Cakupan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Kurtilas


a. Cakupan PAI SD

Cakupan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk
jenjang SD/MI meliputi empat aspek, yaitu:

a) Aspek Akidah

* Pengertian iman dan takwa

* Rukun iman

* Rukun Islam

* Sifat-sifat Allah SWT

* Nama-nama Allah SWT

* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang iman dan takwa

b) Aspek Akhlak

* Pengertian akhlak mulia

* Macam-macam akhlak mulia

* Contoh-contoh akhlak mulia


* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang akhlak mulia

* Hadis tentang akhlak mulia

c) Aspek Fiqih

*Pengertian ibadah

* Macam-macam ibadah

* Rukun-rukun ibadah

* Syarat-syarat ibadah

* Hal-hal yang membatalkan ibadah

* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang fiqh

* Hadis tentang fiqh

d) Aspek Sejarah*

* Pengertian sejarah Islam

* Tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam

* Perkembangan Islam dari masa ke masa

* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang sejarah Islam

* Hadis tentang sejarah Islam

b. Cakupan PAI SMP


Cakupan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk jenjang SMP/MTs
meliputi tiga aspek, yaitu:

a) Aspek Akidah
* Pengertian iman dan takwa
* Rukun iman
* Rukun Islam
* Sifat-sifat Allah SWT
* Nama-nama Allah SWT
* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang iman dan takwa
* Hadis tentang iman dan takwa
b) Aspek Akhlak
* Pengertian akhlak mulia
* Macam-macam akhlak mulia
* Contoh-contoh akhlak mulia
* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang akhlak mulia
* Hadis tentang akhlak mulia

c) Aspek Fiqih
* Pengertian ibadah
* Macam-macam ibadah
* Rukun-rukun ibadah
* Syarat-syarat ibadah
* Hal-hal yang membatalkan ibadah
* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang fiqh
* Hadis tentang fiqh
c. Cakupan PAI SMA
Cakupan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk jenjang SMA/MA dan
SMK/MAK meliputi tiga aspek, yaitu:

a) Aspek Akidah
* Pengertian iman dan takwa
* Rukun iman
* Rukun Islam
* Sifat-sifat Allah SWT
* Nama-nama Allah SWT
* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang iman dan takwa
* Hadis tentang iman dan takwa

b) Aspek Akhlak
* Pengertian akhlak mulia
* Macam-macam akhlak mulia
* Contoh-contoh akhlak mulia
* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang akhlak mulia
* Hadis tentang akhlak mulia

c) Aspek Fiqih
* Pengertian ibadah
* Macam-macam ibadah
* Rukun-rukun ibadah
* Syarat-syarat ibadah
* Hal-hal yang membatalkan ibadah
* Ayat-ayat Al-Qur'an tentang fiqh
* Hadis tentang fiqh

E. Pengembanngan Silabus PAI Dalam Kurtilas


1) Komponen Silabus PAI Dalam Kurtilas

2) Congtoh Silabus PAI Kurtilas (Kelas 7 Semester 1)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai