Anda di halaman 1dari 6

Materi Focus Group Discussion (FGD)

dalam Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI di PTU


Jakarta, 3-5 Juni 2015

STANDAR ISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


DI PERGURUAN TINGGI UMUM 1
A. Latar Belakang

Pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang


berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. SNP merupakan kriteria
minimal untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta karakter bangsa yang bermartabat.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007, dinyatakan bahwa


pengelolaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan berada pada Kementerian
Agama RI. Sebagai pengelola Pendidikan Agama, Kementerian Agama RI
berkewajiban menjamin mutu Pendidikan Agama di setiap jenjang dan satuan
pendidikan. Dalam rangka penyelenggaraan PAI yang bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, maka Kementerian Agama RI perlu mengembangkan delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan oleh BSNP.

Delapan standar tersebut di antaranya adalah Standar Isi. Standar Isi mencakup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kompetensi ini merupakan standar minimal yang harus dikuasai peserta didik melalui
proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan pasal 9 dinyatakan bahwa (1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap
program studi. (2) Kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi wajib memuat
matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan
Bahasa Inggris. (3) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, kurikulum
tingkat satuan pendidikan tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat
matakuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta matakuliah Statistika,
dan/atau Matematika. (4) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kedalaman muatan
kurikulum pendidikan tinggi diatur oleh perguruan tinggi masing-masing.

Terkait dengan itu, Matakuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan
Tinggi Umum (PTU) dikelompokkan ke dalam Matakuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK). MPK-PAI pada PTU dimaksudkan untuk membentuk mahasiswa menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia sebagai perwujudan nilai-nilai agama.

1
Sumber: Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum,
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
RI 2010.
~1~
Materi Focus Group Discussion (FGD)
dalam Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI di PTU
Jakarta, 3-5 Juni 2015

Banyak tantangan yang dihadapi oleh MPK-PAI pada PTU, mulai dari masalah
akhlak hingga persoalan yang menyangkut revitalisasi, liberalisasi, fundamentalisasi,
dan radikalisasi pemahaman keagamaan, serta pendidikan multikultural, dan civic
values (HAM, penegakan hukum, demokrasi dan gender), dan sebagainya. MPK-PAI
pada PTU diharapkan mampu merespon berbagai tantangan tersebut. Adanya berbagai
stigma yang dilekatkan pada umat Islam, seperti terorisme, radikalisme, sikap intoleran
dan seterusnya, merupakan salah satu dampak dari kekurangefektifan MPK-PAI pada
PTU dalam mengantisipasi berbagai masalah aktual tersebut.

MPK-PAI pada PTU sebagai pendidikan yang berorientasi pada pengembangan


kepribadian dan karakter mahasiswa berupaya untuk mewujudkan mahasiswa yang
memahami, meyakini, dan menghayati nilai-nilai Islam, serta memiliki komitmen untuk
bersikap dan bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut, dalam kehidupan sebagai
pribadi, anggota keluarga, anggota komunitas sosial dan profesi, warga negara, dan
warga dunia.

B. Pengertian Visi, Misi, dan Fungsi

Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan


membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan kepada peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui
matakuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) PAI pada PTU adalah upaya


sadar dan terencana dalam mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
nilai-nilai ajaran Islam dari sumber utamanya secara tekstual dan kontekstual, melalui
kegiatan pengajaran, bimbingan, latihan, dan pengalaman yang disampaikan secara
dialogis, komprehensif, dan multiperspektif.

Visi MPK-PAI adalah menjadikan ajaran Islam sebagai sumber nilai dan
pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan kepribadian
Islami. Adapun misi MPK-PAI adalah terbinanya mahasiswa yang beriman dan
bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia, serta menjadikan ajaran Islam sebagai landasan
berpikir dan berperilaku dalam pengembangan keilmuan dan profesi, serta kehidupan
masyarakat.

C. Fungsi

Pendidikan Agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, dan mampu menjaga
perdamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama.

Fungsi matakuliah PAI adalah:

~2~
Materi Focus Group Discussion (FGD)
dalam Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI di PTU
Jakarta, 3-5 Juni 2015

1. Pemantapan nilai-nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup


di dunia dan di akhirat.

2. Peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia
mahasiswa yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

3. Penyesuaian mental mahasiswa terhadap lingkungan fisik dan sosial.

4. Pencegahan mahasiswa dari dampak negatif paham keagamaan dan budaya asing
yang berpotensi membawa kemudaratan.

5. Pengajaran, pelatihan dan pembelajaran agama Islam, baik teori maupun praktik.

6. Penyelarasan antara potensi dasar (fitrah mukhallaqah) dan potensi beragama


(fitrah munazzalah) mahasiswa sebagai acuan hidup, agar mahasiswa tetap berjalan
di atas nilai-nilai Islam.

7. Pengembangan nilai-nilai insani pada mahasiswa dan satuan sosial masyarakat


berdasarkan nilai Ilahi yang terkandung dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

8. Pemberi motivasi, dinamika, dan inspirasi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.

D. Tujuan
Pendidikan Agama bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan
penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

MPK-PAI pada PTU bertujuan untuk:

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT dalam diri mahasiswa
melalui pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ayat kauniyah dan ayat
qauliyah.

2. Memperkokoh karakter Muslim dalam diri mahasiswa melalui pemahaman,


penghayatan, dan pengamalan norma-norma Islam dalam melakukan relasi yang
harmonis dengan Allah, diri sendiri, sesama dan lingkungannya.

3. Mengembangkan pemikiran dan akhlak yang selaras dengan keyakinan Islam dalam
kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.

4. Mengantarkan mahasiswa agar mampu bersikap rasional dan dinamis dalam


mengembangkan dan memanfaatkan IPTEKS sesuai dengan nilai-nilai Islam bagi
kepentingan bangsa dan umat manusia.

~3~
Materi Focus Group Discussion (FGD)
dalam Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI di PTU
Jakarta, 3-5 Juni 2015

5. Membimbing mahasiswa untuk mengembangkan penalaran yang benar dan baik,


serta berpikir kritis dalam memahami berbagai masalah aktual dan menyikapinya
dalam peerspektif Islam.

E. Ruang Lingkup dan Aspek


Ruang lingkup MPK-PAI di PTU meliputi keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara:

1. Hubungan manusia dengan Allah

2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

3. Hubungan manusia dengan sesama manusia

4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam.

Adapun aspek materi PAI secara umum mencakup bahasan tentang Tuhan, agama,
manusia, dan alam semesta.

F. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi (SK) MPK-PAI pada PTU adalah kualifikasi kemampuan


minimal mahasiswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai setelah mahasiswa menempuh matakuliah PAI.
Adapun kompetensi dasar (KD) MPK-PAI adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai mahasiswa dalam mengikuti matakuliah PAI sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi PAI sehingga dapat mengembangkan materi dan skenario
pembelajaran dengan tepat.

Tabel 1 – SK dan KD MPK-PAI di PTU

No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1 Menampilkan perilaku yang - Menjelaskan konsep Tuhan dan spiritualitas
mencerminkan nama dan sifat - Memiliki komitmen terhadap nilai-nilai tauhid (empati,
Allah dalam kehidupan sehari- ketekunan, rasa syukur, zuhud, kreatifitas, integritas,
hari dan kesucian)
- Mengamalkan nilai-nilai tauhid dalam kehidupan sehari-
hari
2 Memahami kontribusi Islam - Menganalisis ajaran Islam sebagai sumber inspirasi
terhadap perkembangan perkembangan peradaban
peradaban umat manusia - Menghargai kontribusi Islam dalam perkembangan
peradaban
- Menerapkan nilai-nilai inklusivisme, modernisme, dan
demokrasi Islami dalam kehidupan sehari-hari
3 Menunjukkan akhlak mulia - Menjelaskan konsep dan peran manusia dalam
sebagai intelektual Muslim perspektif Islam

~4~
Materi Focus Group Discussion (FGD)
dalam Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI di PTU
Jakarta, 3-5 Juni 2015

- Menghargai perbedaan pemahaman dalam dinamika


kehidupan intelektual
- Memiliki etos dan sikap ilmiah dalam melakukan
kajian-kajian kritis yang relevan dengan bidang
ilmunya
4 Membangun relasi yang - Menjelaskan karakteristik masyarakat madani dalam
harmonis dengan sesama perspektif Islam
manusia - Memiliki komitmen untuk mengembangkan
persaudaraan antarumat manusia
- Membiasakan perilaku sosial yang konstruktif dalam
kehidupan sehari-hari
5 Mengelola alam sebagai - Menjelaskan konsep tentang alam dalam perspektif
makhluk Allah kosmologi tauhidi
- Mematuhi ketentuan agama, pemerintah, dan otoritas
keilmuan terkait dengan konservasi alam
- Memanfaatkan alam untuk kemaslahatan umat manusia

G. Materi Pembelajaran

Materi minimal pembelajaran MPK-PAI pada PTU mencakup:

1. Tuhan dan Spiritualitas Islam

2. Kontribusi Islam dalam Peradaban Umat Manusia

3. Muslim dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS)

4. Muslim dan Persaudaraan Umat Manusia

5. Pelestarian dan Pengembangan Lingkungan Alam

H. Rambu-Rambu

1. Pendekatan Pembelajaran

a) Pendekatan pembelajaran MPK-PAI pada PTU adalah student centered.


Mahasiswa adalah subyek pendidikan, mitra dalam proses pembelajaran, bagian
dari umat Islam, anggota masyarakat, sekaligus warga negara Indonesia.

b) Pembelajaran MPK-PAI pada PTU dilakukan dengan pembahasan yang kritis,


analitis, induktif, deduktif, dan reflektif melalui dialog kreatif yang bersifat
partisipatoris untuk meyakini kebenaran substansi dasar kajian dan
mengamalkannya.

c) Metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah ceramah, tanya-jawab, diskusi,


studi kasus, seminar kecil, penugasan, dan observasi lapangan.

~5~
Materi Focus Group Discussion (FGD)
dalam Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI di PTU
Jakarta, 3-5 Juni 2015

2. Orientasi Pembelajaran MPK-PAI pada PTU

a) Perlunya kesesuaian dengan tuntutan intelektual para mahasiswa yang relatif


tinggi sehingga pembahasan yang kritis dan kaya dengan perbandingan akan
sangat menarik dan lebih menjamin pencapaian tujuan PAI.

b) Pembelajaran PAI lebih ditekankan pada upaya penanaman kesalehan maknawi


sebagai kelanjutan dari kesalehan lahiri.

c) Lebih diarahkan pada suasana dialogis antara mahasiswa dengan dosen dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan praktis dan aktual.

d) Metodologi PAI adalah rasional, menantang dan membuka pemikiran mahasiswa


sehingga mereka merasa terpanggil untuk mengaktualisasi agama dalam
kehidupan modern.

e) Penumbuhan kesadaran bahwa pembelajaran pengembangan kepribadian


merupakan kebutuhan hidup untuk dapat eksis dalam masyarakat global.

f) Pembelajaran MPK-PAI pada PTU seharusnya: (1) menumbuhkan semangat


keterbukaan; (2) menumbuhkan sikap toleran; (3)memperkuat kerukunan hidup
beragama serta persatuan dan kesatuan nasional.

3.Beban studi untuk MPK-PAI pada PTU minimal 3 (tiga) Satuan Kredit Semester
(SKS).

I. Penutup

Pengembangan Standar Isi merupakan kriteria minimal untuk menjamin mutu


MPK-PAI pada PTU. Pengembangan standar ini juga diharapkan mendorong kreativitas
dan inovasi dosen dalam mengembangkan pembelajaran MPK-PAI pada PTU yang
lebih inovatif dan kreatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.

~6~

Anda mungkin juga menyukai