Kelas : B Semester V
b. Integrasi
Menurut Sanusi (1987: 11), integrasi adalah suatu kesatuan yang utuh, tidak
terpecah belah dan bercerai beraiIntegrasi.
c. Pengembangan Kurikulum
PAI
b. Dasar dan tujuan PAI Dalam Kurikulum Berbasis
a.Pengertian PAI Dasar penyelenggarakan Kompetensi (KBK), salah satu
Pendidikan agama merupakan pendidikan agama disekolah saat inovasi dalam pengembangan
bagian dari kurikulum wajib yang ini yaitu UU Sisdiknas 1989. kurikulum adalah adanya
diselenggarakan di sekolah umum tujusnnya yaitu untuk peluang bagi daerah dan
pada semua jenjang dan jenis meningkatkan keimanan, sekolah untuk
pendidikan. Pendidikan agama pemahaman, penghayatan mengembangkan silabus
diarahkan pada ranah kognitif, dan pengamalan peserta didik sesuai dengan kondisi dan
afektif, dan psikomotorMuatan tentang agama Islam sehingga kebutuhannya setelah
proses pendidikan agama adalah menjadi mendapatkan persetujuan
terbentuknya penghayatan, sikap, manusia Muslim yang beriman dari Dinas Pendidikan
dan perilaku sebagai seorang dan bertakwa pada Allah setempat
Muslim yang beriman dan SWTserta (provinsi,kabupaten/kota)Pen
mengamalkan ajaran agamanya berakhlak mulia dalam kehidupan yusunan silabus dapat
dalam kehidupan sehari-hari pribadi, bermasyarakat, dilakukan dengan melibatkan
(Djamas, 2009: 119-120). berbangsa, dan para ahli atau instansi yang
bernegara relevan di daerah setempat,
-
3. Pembelajaran PAI
a. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran sama dengan intruction atau “pengajaran” Pengajaran berarti cara mengajar
atau mengajarkan (Purwadinata, 1967:22) Dengan demikian, pengajaran diartikan sama dengan
perbuatan belajar (oleh siswa) dan mengajar (oleh guru).
2. Institusional
Secara institusional, integrasi dapat diwujudkan melalui pembentukan institution culture yang mencerminkan paduan
antara nilai dan pembelajaran.
3. Operasional
Dalam tataran operasional, rancangan kurikulum dan ekstrakurikuler (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan/KTSP) harus diramu sedemikian
rupa sehingga nilai-nilai fundamental agama dan ilmu terpadu secara koheren.
4. Arsitektural
Secara arsitektural, integrasi dapat diwujudkan melalui pembentukan lingkungan fisik yang berbasis iptek dan
imtak, seperti sarana ibadah yang lengkap, sarana laboratorium yang memadai,
D. Model Integrasi Pendidikan Islami: Nilai-nilai Islami dalam
Pembelajaran
1. Permasalahan
Dalam lingkup yang lebih spesifik permasalahan aktual pendidikan agama disekolah umum
adalah ketidaksesuaian hasil pendidikan agama yang diajarkan di sekolah dengan tuntutan
orangtua dan masyarakat pada umumnya. Imran Siregar mengemukakan bahwa ada
beberapa faktor penyebab permasalahan tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Proses
belajar mengajar mata pelajaran pendidikan agama di sekolah diperlakukan sama dengan
pelajaran umum.
b. Karakteristik
mata pelajaran agama adalah menanamkan nilai-nilai, sikap, dan perilaku siswa Kurikulum
yang dibutuhkan adalah memuat materi tentang materi esensial yang berorientasi pada process
base, bukan pada content base
c. Belum terselenggaranya secara optimal koordinasi, komunikasi, dan sinkronisasi antara
keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai tiga unsur yang berkaitan langsung dengan
penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah.
2. Pendidikan Nilai Islami
a. Pengertian nilai
Menurut Lorens Bagus (1996: 713), nilai adalah:
a. kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek
kepentingan;
b. apa yang dihargai, dinilai tinggi, atau dihargai sebagai suatu kebaikan.
b. Pendidikan Nilai
Menurut Rohmat Mulyana (2004: 119), pendidikan nilai mencakup seluruh aspek sebagai pengajaran atau
bimbingan kepada peserta didik
agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan, melalui proses pertimbangan nilai yang tepat dan
pembiasaan bertindak yang konsisten. Tujuan pendidikan di sekolah ditentukan oleh kurikulum sekolah
Menurut Wahjudin (1996: 24), kurikulum pendidikan nilai di sekolah harus terdiri atas nilai-nilai, norma-
norma, kebudayaan, dan kegiatan-kegiatan yang mampu membentuk anak didik menjadi manusia
berkemampuan tinggi sehingga dapat mencapai ilmu pengetahuan dan teknologi canggih, mampu mandiri
dan berkepribadian.
c. Pendidikan Islam
1) Hakikat pendikan Islam meliputi lima prinsip pokok, yaitu sebagai berikut;
- Proses transformasi dan internalisasi,
- Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai,
- Pada diri anak didik,
2). tugas pendidikan
tugas pendidikan islam dapat ditinjau dari beberapa pendekatan, yaitu;
a) pendidikan sebagai pengembangan potensi
b) pewarisan budaya
c) interaksi antara potensi dan budaya
3) Kurikulum Pendidikan
Landasan pokok penyusunan kurikulum islami harus memuat prinsip:
a) mengandung nilai kesatuan dasar bagi persamaan nilai Islam pada setiap waktu dan tempat;
b) mengandung nilai kesatuan kepentingan dalam mengembangkan misi ajaran Islam;
c) mengandung materi yang bermuatan pengembangan spiritual, intelektual, dan jasmaniah.