Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/329412754

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT


PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN-YI

Article · April 2008

CITATIONS READS

0 255

2 authors:

Hendra Setiawan Hastoni Hastoni


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
28 PUBLICATIONS   79 CITATIONS    19 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Accounting Research View project

Accounting Research View project

All content following this page was uploaded by Hendra Setiawan on 05 December 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN
PRODUK UTAMA
Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI
Oleh

H. Hendra Setiawan dan Hastoni

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRAK Untuk menghitung dan menentukan harga


pokok produksi yang akurat, manajer juga harus
Dalam proses produksi, perusahaan memahami proses pengolahan sumber ekonomi
mengeluarkan biaya-biaya produksi, seperti dan pemahaman mengenai proses pengolahan
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, FOH dan sumber ekonomi tersebut juga dapat menjadi
biaya-biaya pabrikasi lainnya untuk masukan untuk menghasilkan informasi harga
menghasilkan produk utama. Dimana produk pokok produksi dari suatu proses pengolahan
utama tersebut yang menjadi tujuan utama dari produk, dimana dengan mengetahui harga pokok
hasil produksi. Tetapi, dalam proses produksi produksi yang akurat, manajer dapat
produk utama tersebut terdapat limbah, sisa menetapkan harga jual suatu produk dan laba
atau sampah yang tidak dapat dihindarkan, yang diinginkan serta dapat mengevaluasi
yang biasa disebut dengan produk sampingan. kinerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Penentuan harga jual produk pada setiap
produk sampingan terhadap harga jual produk perusahaan merupakan salah satu kebijakan
utamanya. Analisis dilakukan untuk mengetahui yang penting dalam perusahaan karena dengan
kalkulasi produk sampingan yang diproduksi penetapan harga jual yang benar akan dapat
perusahaan, meliputi prinsip-prinsip/metode- mempengaruhi volume penjualan dan laba yang
metode yang digunakan. didapat perusahaan. Dalam penentuan harga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan jual harus mempertimbangkan tujuan yang
Tahu YUN–YI mengkalkulasi biaya produk hendak dicapai dan faktor-faktor yang sulit
sampingan dengan menambahkan harga pokok diramalkan yang mempengaruhi pembentukan
produk utama yang kemudian setelah produk itu harga jual dan jasa. Faktor-faktor tersebut
terjual pendapatannya diakui sebagai antara lain permintaan konsumen atas suatu
pendapatan lain-lain. Dalam hal ini penulis produk dan jasa, selera konsumen, jumlah
menyarankan bahwa pendapatan dari produk pesaing yang ada di pasaran dan harga jual yang
sampingan tersebut dapat mengurangi harga ditentukan oleh pesaing. Karena harga jual itu
pokok produk utama sehingga harga jual juga yang akan menentukan biaya produksi.
menjadi lebih murah dan dapat meningkatkan Proses produksi suatu perusahaan terkadang
perolehan laba perusahaan. akan menghasilkan lebih dari satu jenis produk.
Beberapa jenis produk tersebut adalah produk
Kata Kunci : produk sampingan, produk utama, bersama yang merupakan produk-produk utama
harga jual. perusahaan serta produk sampingan yang timbul
sebagai akibat dari proses produksi produk
PENDAHULUAN utama. Oleh karena itu dalam proses produksi
produk bersama tersebut akan diperlukan biaya
Dengan semakin berkembangnya suatu bersama yang harus dialokasikan ke masing-
perusahaan manufaktur yang sejalan dengan masing produk agar nantinya dapat diketahui
perkembangan ilmu pengetahuan, serta biaya produksi dan nilai persediaan masing-
persaingan pasar dalam era globalisasi, maka masing. Selain itu juga perlu untuk melakukan
kegiatan yang ada dalam perusahaan juga akan penilaian dan pencatatan terhadap produk
semakin beraneka ragam. Dimana dalam proses sampingan yang dihasilkan. Terdapat beberapa
produksinya perusahaan mengolah satu atau metode penilaian dan pencatatan produk
beberapa macam bahan baku yang dapat sampingan adalah metode pengakuan
menghasilkan satu jenis produk atau lebih. pendapatan kotor, metode pengakuan
Pada umumnya perusahaan memiliki tujuan pendapatan bersih, metode biaya pengganti,
untuk memperoleh laba yang optimal dan untuk metode nilai pasar.
mencapainya perusahaan harus mampu Dalam proses produksi, perusahaan
menghasilkan barang yang berkualitas, tetapi mengeluarkan biaya produksi seperti bahan
dengan biaya yang murah. Oleh karena itu, baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik
manajemen harus dapat mengendalikan biaya dan biaya-biaya pabrikasi lainnya untuk
tersebut. menghasilkan produk utama (main product),
SETIAWAN DAN HASTONI, Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan Tingkat Pendapatan

dimana produk utama merupakan tujuan utama mengubah nilai produk sampingan menjadi
dari hasil produksi, tetapi dalam proses produksi produk yang menguntungkan.
tersebut tidak dapat terhindarkan bahwa ada Penting tidaknya atau besar tidaknya
sisa, limbah atau sampah dari produk utama produk sampingan tersebut tidak dapat
yang digunakan, yang biasanya disebut produk terhindarkan dari proses produksi dan produk
sampingan (by product). sampingan juga merupakan suatu faktor yang
Dalam hal ini, meskipun suatu produk dapat mempengaruhi penjualan atau
sampingan tunggal hanya mempunyai nilai jual pendapatan, total biaya produksi dan harga
yang relatif kecil atau memberikan kontribusi pokok penjualan.
yang kecil ke pendapatan, total produk
sampingan perusahaan mungkin akan METODOLOGI PENELITIAN
memberikan kontribusi yang besar. Oleh karena
itu, manajemen secara konstan perlu Suatu penelitian yang dilakukan pada
mengusahakan perkembangan yang dapat dasarnya adalah untuk mengembangkan teori
mengubah nilai produk sampingan menjadi dan pemecahan masalah melalui penyelidikan
produk yang menguntungkan. yang sistematis. Dengan demikian, sebagai
Penting tidaknya atau besar tidaknya produk tahap awal untuk melaksanakan penelitian ini
sampingan tersebut tidak dapat terhindarkan diperlukan desain penelitian yang mencakup :
dari proses produksi dan produk sampingan juga 1. Tujuan Studi
merupakan suatu faktor yang dapat Tujuan dari studi ini adalah tujuan
mempengaruhi penjualan atau pendapatan, deskriptif dengan jenis pendekatan kasus.
total biaya produksi, dan harga pokok penjualan Seperti telah banyak diketahui bahwa studi
dan juga merupakan salah satu faktor yang deskriptif merupakan penelitian fenomena
dapat mempengaruhi laba juga. yang menjelaskan aspek-aspek yang relevan
Dalam proses produksi perusahaan dengan fenomena yang diamati sehingga
mengeluarkan biaya produksi seperti bahan dapat membantu penulis dalam menjelaskan
baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik karakteristik tertentu serta menawarkan ide
dan biaya-biaya pabrikasi lainnya untuk masalah untuk pengerjaan atau penelitian.
menghasilkan produk utama (main product), 2. Tipe Penyelidikan
dimana produk utama merupakan tujuan utama Tipe penyelidikan yang digunakan dalam
dari hasil produksi, tetapi dalam proses produksi penelitian adalah tipe Causal Relationship,
tersebut tidak dapat dihindarkan bahwa adanya yaitu tipe penyidikan terhadap data yang
sisa, limbah atau sampah dari bahan baku yang dikumpulkan setelah terjadinya fakta atau
digunakan yang biasanya disebut produk peristiwa antara dua variable atau lebih.
sampingan (by product). Operasional variabel sebagai pengukuran bagi
Biaya produksi merupakan biaya setiap variabel-variabel yang akan
gabungan, biaya yang timbul karena pemrosesan dioperasionalkan ke dalam indikator dan
atau pabrikasi beberapa jenis barang secara pengukuran
bersama-sama. Jika beberapa jenis produk Dalam penelitian ini penulis mencoba
gabungan atau produk sampingan yang berbeda menggunakan data-data yang sudah terkumpul
dihasilkan dari faktor biaya yang sama, maka dengan tehnik analisa deskriptif yang bersifat
akan timbul biaya gabungan. Biaya gabungan kuantitatif, yaitu data yang diperoleh
terjadi sebelum titik pemisahan (split off berdasarkan pada data angka atau numerik,
point), dimana setelah titik pemisahan dari kemudian diolah hingga sedemikian rupa
proses yang sama akan muncul produk-produk sehingga menjadi suatu data yang dapat
yang dapat dibedakan satu sama lain. digunakan untuk penelitian penulis dan yang
Produk sampingan sendiri dapat dibedakan diambil data sekunder, berupa data-data
menjadi dua, yaitu : produk sampingan yang mengenai perhitungan harga pokok produksi.
memerlukan pengolahan lebih lanjut setelah
dipisah dari produk utama dan produk HASIL DAN PENELITIAN
sampingan tanpa pengolahan lebih lanjut
setelah dipisah dari produk utama. A. Pengaruh Harga Pokok Produk Sampingan
Dalam hal ini, meskipun suatu produk dalam Kaitannya dengan Perhitungan Laba
sampingan tunggal hanya mempunyai nilai jual Pada Perusahaan Tahu YUN -YI
yang relatif kecil atau memberikan kontribusi
yang kecil ke pendapatan, total produk 1. Penjualan Bersih Produk Sampingan
sampingan perusahaan mungkin akan
memberikan kontribusi yang besar, oleh karena Penjualan bersih produk sampingan
itu manajemen secara konstan perlu merupakan hasil penjualan produk sampingan
mengusahakan perkembangan yang dapat yang dikurangi dengan biaya produksi produk

56 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 10, April 2008


SETIAWAN DAN HASTONI, Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan Tingkat Pendapatan

sampingan setelah dipisah dengan biaya Karena pengolah produk oncom tidak melakukan
pemasaran dan biaya administrasi atas produk pembukuan pada pengolahan oncomnya, maka
sampingan tersebut. Secara sistematis dapat penulis mencoba untuk menjurnal yang terjadi
dinyatakan sebagai berikut : dalam pengolahan oncom tersebut sebagai
PBs = Ps – (BPs + BPms + Bas) berikut :
PBs : Penjualan Bersih Produk Sampingan Biaya produksi pada produk sampingan
Ps : Penjualan Produk Sampingan Barang dalam proses produk 577.750
BPs : Biaya Produksi Produk Sampingan Bahan baku 64.000
Setelah Dipisah Upah langsung 450.000
BPms : Biaya Pemasaran Produk Sampingan Overhead pabrik 63.750
BAs : Biaya Administrasi Produk Sampingan Harga Pokok Produk Sampingan
Dalam penjualan produk oncom, pengolah Persediaan produk oncom 577.750
oncom telah menjual sebanyak 750 anca produk Barang dalam proses produk 577.750
oncom dengan harga per anca adalah sebesar Rp
2.500,- sehingga penjualan produk sampingan Penghasilan bersih dari produk sampingan
adalah sebesar Rp 1.875.000,- . Pembeli oncom Kas 1.875.000
ini berasal dari segala penjuru kota karena Persediaan produk oncom 577.750
setiap orang pasti menyukai oncom. Biaya Biaya pemasaran 0
produksi setelah dipisah adalah sebesar Rp Biaya administrasi 500.000
577.750,-, serta biaya pemasaran sebesar Rp 0,- Penghasilan 797.250
selama penjualan produk oncom tersebut
perusahaan Tahu YUN-YI tidak memerlukan 2. Perhitungan Rugi Laba Dengan Adanya
biaya karena sistem pemasaran produk tersebut Produk Sampingan
hanya memerlukan pemasaran dengan cara dari
mulut ke mulut. Hal tersebut berpengaruh dari Titik berat pembahasan pada produk
sudah terkenalnya nama perusahaan Tahu YUN- sampingan adalah bagaimana memperlakukan
YI dan pada dasarnya produk oncom juga sudah pendapatan penjualan produk sampingan
diketahui semua orang sehingga tidak diperlukan tersebut. Perhitungan pada produk sampingan
lagi adanya biaya pemasaran dan biaya memerlukan pengetahuan yang mendasar dalam
administrasi sebesar Rp 500.000,- selama proses produksi atau operasionalnya. Oleh
penjualan produk oncom. karena itu, penerapan kalkulasi biaya produk
Perhitungan : Ps = Rp 1.875.000,- sampingan akan berguna bagi manajemen dalam
BPs = Rp 577.750,- merencanakan laba yang maksimum dari
BPms = Rp 0,- perusahaan.
BAs = Rp 500.000,- Pada perusahaan Tahu YUN-YI, selisih efek
PBs = 1.875.000 – (577.750 + 0 + 500.000) laba dari penjualan produk sampingan tanpa
= 1.875.000 – 1.077.750 proses lanjutan dan produk sampingan melalui
= Rp 797.250,- proses lanjutan dapat ditunjukkan sebagai
Jadi, penjualan bersih dari produk oncom berikut
pada pengolah oncom adalah sebesar Rp
797.250,-. Hasil penjualan produk sampingan Keterangan Dijual Sebelum Dijual Setelah
setelah dikurangi biaya untuk memasarkan Titik Pisah Titik Pisah
produk sampingan dan juga dikurangi dengan Tanpa Proses Dengan Proses
biaya pemrosesan lanjutan pada produk Pendapatan Rp 900.000.- Rp 1.875.000.-
tersebut. Dalam menghitung laba dapat dengan Biaya-biaya Rp 0,- (Rp 1.077.750,-)
Efek Laba Rp 900.000.- Rp 797.250.-
cara-cara sebagai berikut :
a. Hasil Penjualan sebagi pendapatan lain –
lain (diluar usaha) Setelah dihitung antara selisih laba pada
b. Hasil Penjualan sebagai penambah produk oncom, tambahan laba dari produk
penghasilan penjualan dari produk utama oncom tanpa proses lanjutan sebesar Rp
900.000,- karena oncom yang langsung di
c. Hasil Penjualan sebagai pengurangan dari
konsumsi oleh ternak sudah tidak ada harganya
harga pokok produk utama
d. Hasil Penjualan sebagai pengurangan dari lagi. Sedangkan, tambahan laba dari produk
total biaya produksi produk utama. oncom melalui proses lanjutan sebesar Rp
797.250,- dan dapat terus bertambah jika
Dalam melakukan perhitungan labanya,
pesanan semakin banyak.
pengolah oncom memperlakukan penjualan
produk oncom sebagai penghasilan utama, a. Pendapatan
tetapi jika dapat di produksi sendiri dapat 1. Tanpa Proses Lanjutan
Pendapatan yang diperoleh oleh
menjadi penambah penghasilan penjualan
perusahaan tanpa proses lanjutan
produk utama pada perusahaan Tahu YUN-YI.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 10, April 2008 57


SETIAWAN DAN HASTONI, Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan Tingkat Pendapatan

berasal dari penjualan ampas tahu kegiatan operasional perusahaan


kepada peternak, yaitu sebesar Rp adalah sejumlah Rp 370.576.698,-
900.000,-. Perhitungan :
2. Dengan Proses Lanjutan Rp 900.000,- x 100%
Pendapatan Rp 1.875.000,- ini Rp 370.576.698,-
merupakan berasal penjualan sebanyak = 0,24%
750 buah produk oncom dengan harga Jadi, persentase laba dari produk
jual sebesar Rp 2.500,- /anca. sampingan tanpa proses lanjutan
Perhitungan : kuantitas x harga terhadap perusahaan adalah sebesar
750 bh x Rp 2.500,- 0,24%
Rp 1.875.000,- 2. Dengan Proses Lanjutan
Perusahaan Tahu YUN-YI mengkalkulasi  Dengan Proses Lanjutan
biaya-biaya, seperti biaya produksi, Pendapatan yang berasal dari
biaya pemasaran dan biaya administrasi penjualan produk sampingan dengan
dengan total biaya sebesar Rp proses lanjutan adalah sebesar Rp
1.077.750,-. 1.875.000,-. Sedangkan, pendapatan
Perhitungan : Pendapatan – Biaya dari penjualan produk utama adalah
Rp 1.875.000 - Rp 1.077.750,- Rp 386.521.000.-
Rp 797.250,- Perhitungan :
Total biaya adalah sebagai pengurang Rp 1.875.000,- x 100%
dari pendapatan sehingga diperoleh laba Rp 386.521.000,-
dari penjualan produk sampingan = 0,04%
sejumlah Rp 797.250,-. Jadi, persentase pendapatan dari
b. Persentase Pendapatan Laba produk sampingan dengan proses
Pendapatan Produk Utama, yaitu tahu putih lanjutan terhadap perusahaan
dan tahu kuning sebesar Rp adalah sebesar 0,04%.
386.521.000,-. Perhitungan ini diperoleh  Laba yang berasal dari penjualan
dari penjualan sebanyak 276.080 buah yang produk sampingan dengan proses
kemudian dibungkus dengan isi per lanjutan adalah sebesar Rp
bungkusnya 10 buah. Harga jual per bungkus 797.250,-. Laba ini merupakan hasil
adalah Rp 14.000,-. dari pendapatan produk sampingan
Perhitungan : Kuantitas x Harga dikurangi dengan biaya-biaya produk
27.060 x Rp 14.000,- sampingan. Sedangkan, laba
Rp 378.840.000,- operasional perusahaan ialah
1. Tanpa Proses Lanjutan Rp 382.484.698.-.
- Pendapatan yang berasal dari Perhitungan :
penjualan produk sampingan tanpa Rp 797.250,- x 100%
proses lanjutan adalah sebesar Rp Rp 382.484.698.-
900.000,-. Sedangkan, pendapatan = 0,02%
dari penjualan produk utama adalah Jadi, persentase laba dari produk
sejumlah Rp 386.521.000.-. sampingan dengan proses lanjutan
Perhitungan : adalah sebesar 0,02%.
Rp 900.000,- x 100%
Rp 386.521.000.- Perhitungan Rugi Laba Dengan Adanya Produk
= 0,2% Sampingan Tanpa Proses Lanjutan
Jadi, persentase pendapatan dari Pada perusahaan Tahu YUN-YI, produk
produk sampingan tanpa proses sampingan tanpa proses lanjutan menjadikan
lanjutan terhadap perusahaan nilai jual produk sampingan relatif kecil. Maka,
adalah sebesar 0,2%. hasil penjualan bersih produk sampingan
- Laba yang berasal dari penjualan diperlakukan sebagai penambah penjualan
produk sampingan tanpa proses produk utama karena sisa hasil pengolahan
lanjutan adalah sebesar Rp tersebut dihasilkan dari operasi perusahaan.
900.000,- karena tidak ada biaya Tambahan laba dari produk sampingan tanpa
yang dikalkulasikan pada proses lanjutan adalah sebesar Rp 900.000,-
perusahaan, sedangkan laba dari dapat digambarkan sebagai berikut :

58 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 10, April 2008


SETIAWAN DAN HASTONI, Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan Tingkat Pendapatan

Perusahaan Tahu YUN – YI


Laporan Rugi Laba

Penjualan
Produk Utama - Produk Tahu Rp 386.521.000.-
Produk Sampingan - Sisa pengolahan Rp 900.000,-
Jumlah penjualan Rp 387.421.000,-
Harga pokok penjualan (Rp 16.344.302,-)
Laba kotor atas penjualan Rp 371.076.698,-
Biaya komersial
Biaya pemasaran Rp 0,-
Biaya administrasi Rp 0,-
Jumlah biaya komersial (Rp 0,-)
Laba bersih Rp 371.076.698,-

Perhitungan Rugi Laba Dengan Adanya Produk produk utama. Ini dikarenakan bahan baku
Sampingan Melalui Proses Lanjutan produk oncom, yaitu sisa dari pengolahan yang
dihasilkan dari operasi perusahaan. Tambahan
Pada perusahaan Tahu YUN – YI, produk laba dari produk sampingan melalui proses
sampingan memerlukan proses lebih lanjut, lanjutan adalah sebesar Rp 797.250,- dapat
maka penjualan bersih dapat diperlakukan digambarkan sebagai berikut
sebagai penambah penghasilan penjualan

Perusahaan Tahu YUN - YI


Laporan Rugi - laba

Penjualan
Produk Utama - Produk Tahu Rp 386.521.000.-
Produk Sampingan - Sisa pengolahan Rp 1.875.000.-
Jumlah penjualan Rp 424.021.000,-
Harga pokok penjualan
Produk Utama - Produk Tahu Rp 16.344.302,-
Produk Sampingan - Sisa pengolahan Rp 1.077.750,-
Jumlah harga pokok penjualan (Rp 17.422.052,-)
Laba kotor atas penjualan Rp 406.598.948,-
biaya komersial
Biaya pemasaran Rp 0.-
Biaya administrasi Rp 500.000.-
Jumlah biaya komersial (Rp 500.000.-)
Laba bersih Rp 406.098.948,-

Dari antara kedua perhitungan rugi-laba lebih menguntungkan bila produk sampingan
tersebut dapat terlihat laba bersih yang diolah lagi melalui proses lanjutan karena laba
dihasilkan. Pada perhitungan rugi-laba dengan yang dihasilkan lebih maksimum atau sebesar
adanya produk sampingan tanpa proses lanjutan Rp 35.022.250,-. Perusahaan Tahu YUN-YI akan
menghasilkan laba bersih sebesar Rp mendapat untung lebih banyak apabila
371.076.698,-. Sedangkan, pada perhitungan manajemen pada perusahaan Tahu YUN-YI
rugi-aba dengan adanya produk sampingan mengambil keputusan yang tepat dengan
melalui proses lanjutan menghasilkan laba mengolah lebih lanjut ampas tahu menjadi
bersih sebanyak Rp 406.098.948,-. Maka, akan oncom dan di jadikan sebagai produk sampingan

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 10, April 2008 59


SETIAWAN DAN HASTONI, Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan Tingkat Pendapatan

pada perusahaan Tahu YUN - YI karena laba yang Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, James L.
dinikmati perusahaan akan lebih maksimum. Dodd. 2001. Accounting Theory, Fifth
Edition. South Western College
KESIMPULAN Publishing, a Divition of Thmson
Learning.
1. Produk sampingan oncom setelah diproses
Hongren, Charles T., Gerge Foster, dan Srikant
lebih lanjut menghasilkan laba lebih kecil
M. Datar. 2005. Akuntansi Biaya
dibandingkan dengan tanpa proses lebih
Penekanan Manajerial Edisi Kesebelas
lanjut, yaitu sebesar Rp 797.250.-,
Edisi Indonesia Alih Bahasa : Desi
sedangkan tanpa proses lebih lanjut sebesar
Andhariani Jilid 1. Jakarta : PT.
Rp 900.000.-.
Indeks Kelompok Gramedia.
2. Produk sampingan pada perusahaan Tahu
YUN-YI merupakan bagian dari proses Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar
produksi produk utama dan mempunyai nilai Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba
jual yang tinggi dibanding dengan produk Empat.
utamanya.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Prinsip
3. Tidak adanya produk gagal dan produk sisa
Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :
dalam perusahaan Tahu YUN-YI karena
Salemba Empat.
dibuat sesuai dengan banyaknya pesanan
dan tanpa bahan pengawet (langsung Kotler, Philip., Swee Hoon Ang, Siew Leong,
dikonsumsi). Chin Tiong Tan. 2002. Manajemen
Pemasaran : Perspektif Asia Edisi 1
DAFTAR PUSTAKA Alih Bahasa : Handoyono Prasetyo,
Hamim, Audi. Yogyakarta.
Armanto Witjaksono. 2006. Akuntansi Biaya. Munandar M. 1996. Pokok-pokok Intermediate
Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Accounting Cetakan 5. Yogyakarta :
Carter Usry. 2002. Cost Accounting. Jakarta : BPFE- UGM.
Salemba Empat. Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan
Carter, William K. dan Milton F. Usry. 2004. Edisi 4. Yogyakarta : Libery.
Akuntansi Biaya Edisi 13 Buku 1. Jakarta Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya Edisi ke-5.
: Salemba Empat. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Chairi, Aris., Imam Ghozali. 2001. Teori Milton F. Usry dan Hammer. 2002. Akuntansi
Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit Biaya. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Universitas Diponogoro.
Soemarso. 2000. Akuntansi Suatu Pengantar
Craven, Hills, dan Wooddruff. 2002. Marketing Buku I. Jakarta : Salemba Empat.
Management. Richard D. Irwin Inc. USA.
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar
Don, R. Hansen dan Maryanne M. Mowen. 2004. Buku II. Jakarta : Salemba Empat.
Akuntansi Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat. Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya
Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

60 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 10, April 2008

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai