Alat dan Bahan yang digunakan pada Praktik Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut.
a. Wadah Furnace
wadah furnace yang digunakan berbentuk tabung dengan tempat dudukan
dibawah nya, wadah furnace sendiri terbuat dari bahan refractory yaitu
bahan yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya yang berguna dalam
kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan kontak dengan
bahan-bahan yang korosif, bahan refractory yang digunakan adalah Bahan
baja tipe SPHC.
20
b. Tatakan Heater
Tatakan heater ini terbuat dari semen Sincast SC-16 , pemilihan material ini
di karenakan sesuai kebutuhan untuk pembuatan mesin furnace, di mana
material ini tahan terhadap kekuatan suhu temperatur tinggi hingga 1600˚C.
c. Bor Listrik
Bor listrik merupakan salah satu alat perkakas yang biasa digunakan di
bengkel mekanik, fungsi nya pada jalannya praktik kerja lapangan ini adalah
untuk mempermudah proses menggulung kawat khantal A-1 dengan rapi.
d. Amplas Besi
Amplas besi atau logam terbuat dari silicon carbide sehingga sangat kasar
dan kuat bahkan digunakan untuk mengamplas kerak besi atau karat, selain
itu bisa juga untuk menghilangkan warna yang sudah ada.
f. Thinner
Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran pigment (zat
pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan dapat
disemprotkan selama proses pengecatan, selain itu thinner juga membantu
proses peng amplasan yang mampu melunturkan cat yang sudah mengeras
pada benda.
g. Kompressor
Kompressor angin berfungsi secara umum untuk meningkatkan tekanan
atau memampatkan fluida gas atau udara, prinsip kerjanya dengan
mengambil udara dari sekitar yang kemudian di beri tekanan di dalam
tabung lalu di salurkan kembali sebagai udara bertekanan. pada kegiatan ini
kompressor membantu jalannya proses cat dan untuk proses pengecatan
dibutuhkan sebuah spray gun yang akan mengolah tekanan air sehingga
dapat mengeluarkan cat dan mengaplikasikannya pada material.
23
h. Khantal A-1
Kawat khantal A-1 adalah salah satu jenis kawat resistansi tinggi yang
terbuat dari bahan besi, kromium, dan alumunium feritik yang
memungkinkan untuk di gunakan sebagai penghantar panas pada suhu
temperatur yang sangat tinggi tanpa mengalami korosi reistansi, kegunaan
nya dalam electrical furnace yakni bahan untuk pembuatan koil yang mana
akan di buat lilitan sebagai sumber pemanas nya.
dengan alat ini, kondisi suhu dapat diatur otomatis dan selalu dimonitor
melalui LCD (Liquid Crystal Display).
Metode yang digunakan penulis dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah studi literatur, observasi laboratorium fisika inti dan eksperimen, lalu
melakukan pembuatan kembali electrical furnace, berikut akan di paparkan
tahapannya :
Tahap penghalusan dan pengecatan wadah furnace
1. Pembuatan desain menggunakan solid work untuk gambaran rancangan
nya.
2. Berikutnya adalah mengukur volume tabung yang merupakan bagian
tungku dengan persamaan berikut :
𝑉𝑇 = 𝜋. 𝑟 2 𝑡 (4.1)
dimana :
𝑉𝑇 adalah volume tabung.
r adalah jari jari tabung.
t adalah tinggi tabung.
3. Wadah furnace yang masih memiliki cat sebelumnya dan karat di amplas
sampai halus.
25
4. Setelah di amplas maka wadah furnace sudah siap untuk di lakukan proses
pengecat.
5. Pada proses pengecatan dilakukan dengan bantuan mesin kompresor.
6. Cat yang akan digunakan adalah cat dasar terlebih dahulu, tunggu ±30
menit sampai cat kering, setelah itu warnakan dengan cat ber warna.
7. Sesudah proses pengecatan selesai maka dilakukan peng amplasan
kembali.
8. Berikutnya wadah furnace sudah siap dipasang pemanas dan system
kendali suhu.
𝑁 = 𝑁𝑛 . 𝑛 (4.3)
𝑁𝑑2
𝐿 = 𝜋𝑁(2𝑎 + − 𝑑) (4.4)
𝑙
dimana :
𝑁𝑛 adalah jumlah lilitan per lapisan.
𝑙 adalah panjang lilitan kawat.
𝑑 adalah diameter kawat penyusun.
𝑛 adalah jumlah lapisan.
𝑁 adalah jumlah lilitan total.
26
Start
Studi
Literatur
Observasi
Masalah
Perancangan Kawat
Khantal A-1
tidak
Pengujian
Kawat
Khantal A-1
iya
Pemasangan pemanas
pada Furnace
Finish