Anda di halaman 1dari 9

IV.

METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Inti dan


Experimen, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16
Februari 2021 sampai dengan 16 Maret 2021.

4.2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan pada Praktik Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut.

a. Wadah Furnace
wadah furnace yang digunakan berbentuk tabung dengan tempat dudukan
dibawah nya, wadah furnace sendiri terbuat dari bahan refractory yaitu
bahan yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya yang berguna dalam
kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan kontak dengan
bahan-bahan yang korosif, bahan refractory yang digunakan adalah Bahan
baja tipe SPHC.
20

Gambar 4.1 Wadah Furnace.

b. Tatakan Heater
Tatakan heater ini terbuat dari semen Sincast SC-16 , pemilihan material ini
di karenakan sesuai kebutuhan untuk pembuatan mesin furnace, di mana
material ini tahan terhadap kekuatan suhu temperatur tinggi hingga 1600˚C.

Gambar 4.2 Tatakan Heater.


21

c. Bor Listrik
Bor listrik merupakan salah satu alat perkakas yang biasa digunakan di
bengkel mekanik, fungsi nya pada jalannya praktik kerja lapangan ini adalah
untuk mempermudah proses menggulung kawat khantal A-1 dengan rapi.

Gambar 4.3 Bor Listrik.

d. Amplas Besi
Amplas besi atau logam terbuat dari silicon carbide sehingga sangat kasar
dan kuat bahkan digunakan untuk mengamplas kerak besi atau karat, selain
itu bisa juga untuk menghilangkan warna yang sudah ada.

Gambar 4.4 Amplas Besi.

e. Cat dasar dan warna


Sebelum melakukan cat ulang atau re paint di perlukan adanya pelapisan cat
dasar, hal ini dilakukan agar luka goresan tidak nampak saat di lakukan cat
ulang karena fungsi nya sendiri untuk menutup pori-pori cat.
22

Gambar 4.5 Cat dasar dan warna.

f. Thinner
Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran pigment (zat
pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan dapat
disemprotkan selama proses pengecatan, selain itu thinner juga membantu
proses peng amplasan yang mampu melunturkan cat yang sudah mengeras
pada benda.

Gambar 4.6 Thinner.

g. Kompressor
Kompressor angin berfungsi secara umum untuk meningkatkan tekanan
atau memampatkan fluida gas atau udara, prinsip kerjanya dengan
mengambil udara dari sekitar yang kemudian di beri tekanan di dalam
tabung lalu di salurkan kembali sebagai udara bertekanan. pada kegiatan ini
kompressor membantu jalannya proses cat dan untuk proses pengecatan
dibutuhkan sebuah spray gun yang akan mengolah tekanan air sehingga
dapat mengeluarkan cat dan mengaplikasikannya pada material.
23

Gambar 4.7 Kompressor.

h. Khantal A-1
Kawat khantal A-1 adalah salah satu jenis kawat resistansi tinggi yang
terbuat dari bahan besi, kromium, dan alumunium feritik yang
memungkinkan untuk di gunakan sebagai penghantar panas pada suhu
temperatur yang sangat tinggi tanpa mengalami korosi reistansi, kegunaan
nya dalam electrical furnace yakni bahan untuk pembuatan koil yang mana
akan di buat lilitan sebagai sumber pemanas nya.

Gambar 4.8 Khantal A-1

i. Mesin electric furnace


Mesin electric furnace ini di desain berdasarkan kebutuhan proses heat
treatmen, Selama ini pada proses perlakuan logam hanya menggunakan
tungku konvensional dimana waktu dan suhu pemanasan kurang akurasi
padahal masalah kualitas tergantung pada akurasi kontrol suhu tungku dan
waktu, dengan adanya mesin elektric furnace berbasis microkontroler proses
penelitian tentang struktur logam lebih mudah lebih efisien lebih akurasi,
24

dengan alat ini, kondisi suhu dapat diatur otomatis dan selalu dimonitor
melalui LCD (Liquid Crystal Display).

Gambar 4.9 Mesin Electric Furnace

4.3. Metode Praktik Kerja Lapangan

Metode yang digunakan penulis dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah studi literatur, observasi laboratorium fisika inti dan eksperimen, lalu
melakukan pembuatan kembali electrical furnace, berikut akan di paparkan
tahapannya :
Tahap penghalusan dan pengecatan wadah furnace
1. Pembuatan desain menggunakan solid work untuk gambaran rancangan
nya.
2. Berikutnya adalah mengukur volume tabung yang merupakan bagian
tungku dengan persamaan berikut :
𝑉𝑇 = 𝜋. 𝑟 2 𝑡 (4.1)
dimana :
𝑉𝑇 adalah volume tabung.
r adalah jari jari tabung.
t adalah tinggi tabung.
3. Wadah furnace yang masih memiliki cat sebelumnya dan karat di amplas
sampai halus.
25

4. Setelah di amplas maka wadah furnace sudah siap untuk di lakukan proses
pengecat.
5. Pada proses pengecatan dilakukan dengan bantuan mesin kompresor.
6. Cat yang akan digunakan adalah cat dasar terlebih dahulu, tunggu ±30
menit sampai cat kering, setelah itu warnakan dengan cat ber warna.
7. Sesudah proses pengecatan selesai maka dilakukan peng amplasan
kembali.
8. Berikutnya wadah furnace sudah siap dipasang pemanas dan system
kendali suhu.

Tahapan perancangan dan uji coba pemanas


1. Langkah pertama, adalah menggulung khantal A-1 dengan menggunakan
bor listrik.Setelah penggulungan, berikutnya adalah memasang elemen
khantal A-1 pada keramik sebagai tatakannya.
2. Berikut nya adalah melakukan uji coba pada elemen dengan
menghubungkan ke mesin electric furnace dan termokopel sampai
mendapatkan panas yang stabil dan arus listrik tidak melebihi 20 Ampere.
3. Menggulung elemen dan memasang pada masing masing keramik yang
berjumlah 4 buah.
4. Ulangi uji coba seperti pada langkah 3.
5. Adapun berikutnya yaitu menghitung panjang total elemen yang sudah
lulus uji coba adalah dengan persamaan berikut :
𝑙
Nn = (4.2)
𝑑

𝑁 = 𝑁𝑛 . 𝑛 (4.3)
𝑁𝑑2
𝐿 = 𝜋𝑁(2𝑎 + − 𝑑) (4.4)
𝑙

dimana :
𝑁𝑛 adalah jumlah lilitan per lapisan.
𝑙 adalah panjang lilitan kawat.
𝑑 adalah diameter kawat penyusun.
𝑛 adalah jumlah lapisan.
𝑁 adalah jumlah lilitan total.
26

𝑎 adalah jari-jari inti lilitan.


𝐿 adalah panjang kawat total.
6. Maka setelah diketahui panjang total elemen dapat diukur hambatan totalnya
dengan persamaan berikut :
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐿 . 0,195𝛺 (4.5)
dimana :
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 adalah hambatan total kawat khantal A-1.
𝐿 adalah panjang total kawat khantal A-1.
0,195𝛺 adalah tahanan jenis kawat khantal A-1.

Tahapan pemasangan pemanas ke dalam furnace


1. Memasang tungku di dalam furnace dan meletakan setiap keramik yang
sudah dipasang elemen di setiap sisi – sisi tungku.
2. Setelah memasang tungku, maka dilakukan pengukuran volume tungku
yang berbentuk balok dengan persamaan berikut :
𝑉𝑡 = 𝑝𝑡 . 𝑙𝑡 . 𝑡𝑡 (4.6)
dimana :
𝑉𝑡 adalah volume tungku pemanas.
𝑙𝑡 adalah lebar tungku pemanas.
𝑝𝑡 adalah panjang tungku pemanas.
𝑡𝑡 adalah tinggi tungku pemanas.
3. Selanjutnya adalah memasang komponen – komponen sistem kendali
suhu dan juga sensor suhu termokopel.
4. Pastikan setiap lubang yang berada pada dasar furnace di tutupi oleh
serabut, dan mengisi sekeliling tungku dengan serabut dan pasir hingga
memenuhi permukaan.
5. Memadatkan serabut dan pasir dan isi penuh Kembali ke dalam furnace.
6. Memasang tutup dan furnace siap digunakan.

4.4 Diagram Alir


Diagram alir Praktik Kerja Lapangan ini terdapat pada Gambar 4.10
27

Start

Studi
Literatur

Observasi
Masalah

Proses penghalusan dan


pengecatan Furnace

Perancangan Kawat
Khantal A-1

tidak

Pengujian
Kawat
Khantal A-1

iya

Pemasangan pemanas
pada Furnace

Finish

Gambar 4.10 Diagram Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai