Anda di halaman 1dari 16

ILMU

ASBAB AL-NUZUL

STUDI NASKAH ULUMUL QUR’AN_LBIQ_17_MEI_2023


َ
ْ ُّ َ ْ
DEFINISI ASBAB AL NUZUL

ُ ‫أسبابُ النزو‬
‫ل‬
DEFINISI ASBAB AL NUZUL
َ
َ ْ َ َ
ASBAB ُ‫ أسباب‬jama’ dari SABABUN ُ‫ سبب‬artinya
SEBAB.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut hal
yang menyebabkan sesuatu; lantaran; karena dan
asal muasal_KBBI_h. 1375
DEFINISI ASBAB AL NUZUL
ُ‫ النز ْول‬artinya turun. Turun adalah bergerak dari atas ke bawah; bergerak
ke tempat yang lebih rendah daripada tempat semula_KBBI
Kata ُ‫ النز ْول‬jika dikaitkan dengan AL-QUR’AN diartikan:
al Idhar [menampakkan] atau al I’lam [memberitahukan]
atau al Ifham [memahamkan].
Nuzul Al-Qur’an berarti peroses penampakan,
pemberitahuan dan pemahaman Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad SAW.
DEFINISI ASBAB AL NUZUL
ASBAB AL-NUZUL = Hal yang menjadi
sebab turunnya satu ayat, kelompok ayat,
atau surat pada al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad Saw.
DEFINISI ASBAB AL NUZUL
Manna al-Qaththan mendefinisikan: Sesuatu hal yang menyebabkan
Alquran diturunkan untuk menerangkan status hukum, pada masa hal
terjadi, baik berupa peristiwa ataupun pertanyaan._Manna’ Khalil al-Qaththan,
Mabahis fi Ulum al-Qur’an, (Cairo: Maktabah Wahbah, t.th.), h. 74.
Subhi Shalih mendefinisikan: Sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat
atau beberapa ayat atau suatu pertanyaan yang menjadi sebab turunnya
ayat sebagai jawaban, atau sebagai penjelas yang dturunkan pada waktu
terjadinya suatu peristiwa._Subhi Shalih, Mabahis fi Ulum al-Qur’an, (Beiurt: Dar al-Malayyin,
1985), h. 160
DEFINISI ASBAB AL NUZUL
Quraish Shihab mendefinisikan:
1.Peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya ayat, di mana
ayat tersebut menjelaskan pandangan Alquran tentang
peristiwa atau mengomentarinya.
2.Peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudah turunnya suatu ayat,
di mana peristiwa tersebut dicakup pengertiannya atau
dijelaskan hukumnya oleh ayat tersebut.
BENTUK ASBAB AL NUZUL
• Sebab Peristiwa
• Pertanyaan
AYAT
‫‪SEBAB PERISTIWA‬‬
‫َ‬
‫َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َّ َ َ‬ ‫ََّ ْ ََّ‬ ‫َّ َ‬
‫َّ‬
‫عنُ ابنُ عب ٍ ُ‬
‫اس‬ ‫ن هشامُ بنُ حسان‪ ،‬حدثنا عكرمة‪ُ ،‬‬ ‫ن أبي عدي‪ ،‬ع ُ‬ ‫حدثني محمدُ بنُ بش ٍار‪ ،‬حدثنا اب ُ‬
‫َ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ٍ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ال النب ُُّي‬ ‫اء فق ُ‬ ‫د النبيُ صلى اللُ عل ْيهُ َو َسل َُم بشريكُ ْابنُ َسحم َُ‬ ‫ف ْام َرأتهُ عن ُ‬ ‫ل ْب َنُ أ َمَّية‪ ،‬قذ ُ‬ ‫ن هلا ُ‬ ‫أُ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ َ َّ‬ ‫َ َّ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ول الل‪ ،‬إذا رأى أحدنا ُعلى ام َرأتهُ‬ ‫ال‪ :‬يا رس ُ‬ ‫ك فق ُ‬ ‫صلى اللُ عليهُ وسل ُم‪ :‬البين ُة أ ُو حدُ في ظهر ُ‬
‫َ ْ َ‬ ‫َ َ َ َ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ َ َّ‬ ‫َ َّ‬ ‫َ َ َ َ َ َ َ َّ‬ ‫ََْ‬ ‫َ ً َْ َ‬
‫ل النب ُي صلى اللُ عليهُ وسل ُم يقولُ‪ :‬البيُن ُة وإلا حدُ في ظهر ُ‬
‫ك‬ ‫ُّ‬ ‫رجلا ينطلقُ يلتمسُ البينة‪ ،‬فجع ُ‬
‫ْ‬ ‫َ َ ََ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ ََّ َّ َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫ل جبريلُ‬ ‫ن الُحد‪ ،‬فنز ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ن اللُ ما يبرئُ ظهري م ُ‬ ‫ك بالحقُ إني لصادق‪ ،‬فلينزل ُ‬ ‫ال هلالُ‪ :‬والذي بعث ُ‬ ‫َ‬ ‫فق ُ‬
‫َ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫م[ [النور‪( ]6 -9:‬صحيح البخاري‪ :‬ويدرأ عنها العذاب أن تشهد أربع‬ ‫ون أز َواجه ُْ‬ ‫ين َي ْرم ُ‬ ‫ل عل ْيهُ‪َ ] :‬والذ ُ‬ ‫َوأن َز ُ‬
‫شهادات)‬
SEBAB PERISTIWA
Imam Al-Bukhari mengatakan: Aku diceritakan oleh Muhammad ibn Basyar, Kami diceritakan oleh Ibn Abi
Adi, dari Hisyam bin Hassan, kami diceritakan oleh Ikrimah dari Ibn Abbas bahwasanya Hilâl ibn Umayyah
mengadukan kepada Rasulullah SAW bahwa isterinya berzina dengan Syârik ibn Sahmaâ, lalu Nabi
memintanya menunjukkan bukti dengan menghadirkan empat orang saksi. Kalau tidak, justru punggung Hilâl
yang akan dicambuk. Hilâl menyatakan kepada Nabi, apakah jika seseorang mendapatkan isterinya sedang
berzina dengan seorang laki-laki, dia harus pergi mencari saksi terlebih dahulu? Nabi tetap dengan
keputusannya, yaitu apabila Hilâl tidak dapat menghadirkan empat orang saksi, maka justru dia sendirilah
yang akan dihukum. Hilâl berkata: “Demi Allah, Dzat yang mengutus engkau dengan haq, sesungguhnya aku
benar dan mudah-mudahan Allah menurunkan sesuatu yang menghindarkanku dari hukum cambuk”. Maka
turunlah Jibril AS membawa surat An-Nûr 6-9.

‫اج ُه ْم‬‫و‬‫َز‬ ‫أ‬ ‫ن‬


َ ‫و‬‫م‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ َّ‫وال‬
ْ
َ َ ُ َْ َ
‫‪SEBAB PERISTIWA‬‬
‫ﮭﮮﮯﮰﮱﯓﯔﯕ ﯖ ﯗﯘ ﯙ‬
‫ﯚ ﯛﯜ ﯝ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ‬
‫ﯨ ﯩ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲﯳ ﯴ ﯵ‬
‫ﯶ ﯷﯸﯹ ﯺﯻﯼﯽ ﯾ ﯿﰀﰁ‬
‫النور‪٩ - ٦ :‬‬
‫‪PERTANYAAN‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ‬
‫ن داو ُد بنُ أبي هند‪،‬‬ ‫ال‪ :‬حدثنا يحيى بنُ زكريا بنُ أبي زائدة‪ ،‬ع ُ‬ ‫حدثنا قتيبةُ ق ُ‬
‫َ َ ً َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ْ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ود‪ :‬أعطونا شي ُئا نسألُ‬ ‫ت قريشُ ليه ُ‬ ‫ال‪ :‬قال ُ‬ ‫اس ق ُ‬ ‫ن ابنُ عب ٍ ُ‬ ‫ن عكرمة‪ ،‬ع ُ‬ ‫عُ‬
‫َ َ ْ َ َ َّ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫الل‬
‫ل ُ‬ ‫ال‪ :‬سلوهُ عنُ الروحُ فسألوهُ عنُ الروحُ فأنز ُ‬ ‫هذا الرجل‪ ،‬فق ُ‬
‫ْ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ن العلمُ إلا‬ ‫ك عنُ الروحُ قلُ الروحُ منُ أمرُ ربي وما أوتيت ُم م ُ‬ ‫تعالى]ويسألون ُ‬
‫َ ً‬
‫قليلا[ [الإسراء‪( ]85 :‬سنن الترمذي‪ :‬ومن سورة بني إسرائيل)‬
PERTANYAAN
Imam al-Tirmizi mengatakan: Kami diceritakan oleh Qutaibah, dia
berkata: kami diceritakan Yahya ibn Zakaria ibn Abi Zaidah, dari Daud
ibn Abi Hind, dari Ikrimah dari Ibn Abbas“ dia berkata: “orang
Quraisy berkata kepada orang Yahudi; “berilah kami suatu persoalan
yang akan kami pertanyakan kepada orang ini”(Nabi Muhammad
saw), orang yahudi itu menjawab; “tanyakan lah tentang ruh”,
kemudian orang Quraisy bertanya kepada Nabi saw, maka Allah
menurunkan ayat “mereka bertanya kepadamu tentang ruh”…
APAKAH SEMUA AYAT MEMPUNYAI SEBAB
TURUNNYA?
AL-ZARQANI dalam MANAHILUL IRFAN FI ULUMIL
QUR’AN:
Tidak semua ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan
karena ada peristiwa yang terjadi atau pertanyaan
yang diajukan.
BAGAIMANA MENGETAHUI ASBAB AL NUZUL?
Melalui
RIWAYAT HADIS
yang
SAHIH.
URGENSI MEMAHAMI ASBAB AL-NUZUL

1. Memahami maksud dan tujuan Ayat yang dikandung


2. Dapat memahami hukum yang dikemukakan, apakah bersifat
umum atau khusus
3. Memahami Asbab al-Nuzul, adalah cara terbaik dalam memahami
maksud dan tujuan dari ayat Al Qur’an

Anda mungkin juga menyukai