NIM : 3403200085
KELAS : AKUNTANSI KARYAWAN B
MATKUL : TATA KELOLA, RISIKO, DAN PENGENDALIAN
A. Substansi permasalahan.
Kasus dumulai pada saat AISA menjalankan bisnisnya melalui dua entitas
anak usaha yang dibagi dalam tujuh perusahaan food dan enam perusahaan beras.
Pemerintah melakukan penggerebekan kepada PT. Indo Beras Unggul yang
selanjutnya di singkat menjadi IBU, dengan tuduhan mengepul beras petani yang
menimati subsidi pemerintah untuk di proses dan dikemas ulang menjadi beras
premium.
Kondisi ini menjadi awal dari permasalahan keuangan TPS Food. Perusahaan
hingga saat ini gagal bayar atas suku ijarah I tahun 2013 dengan pokok senilai Rp 300
miliar dan jatuh tempo pada 5 April 2018 dan obligasi I tahun yang sama dengan nilai
emisi Rp 600 miliar, jatuh temponya pada 5 April 2018.
Lalu, laporan keuangan untuk tahun buku 2017 malah ditolak oleh investor
dan pemegang sahamnya karena ada dugaan penyelewangan dana. Hingga dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018 yang dihelat pada 30 Juli
2018 direktur utama TPS Food kala itu Stefanus Joko Mogoginta, merasa bahwa salah
satu pemegang sahamnya KKR melakukan hostile take over atau pengambilalihan
paksa.
1) Struktur Kepemilikan.
2) Struktur Minoritas
Struktur Minoritas pada kasus ini adalah pihak investor luar yang
kepemilikan sahamnya kecil di bawah 50% dari saham yang di edarkan
perusahaan, sehingga pada saat terjadinya suatu masalah pada perusahaan
AISA, para pemegang saham minoritas hanya bersedia menerima berbagai
konsekwensi dari pemegang saham pengendali yang berharap tidak di
ekspropriasi.
- Hak
1. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS
2. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan likuidasi
3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang
4. Hak atas kedudukan minoritas
- Kewajiban
1. Memberikan dukungan dalam hal keuangan perusahaan.
2. Menjadi stakeholder perusahaan (meskipun tidak wajib)
3. Mendapatkan pengaruh atas keberlangsungan perusahaan
Sebab saham bisa saja menjadi modal bagi sebuah perusahaan
untuk bisa berdiri dan terus beroprasional, pemegang saham harus
ikut andil dalam pengambilan keputusan dan dalam hal ini jika
perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham juga
mengalami kerugian pada aset sahamnya (penurunan nilai) dan
begitu pula sebaliknya.
4) Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham
Seluruh saham harus membawa hak yang sama. Semua investor harus dapat
memperoleh informasi tentang hak-hak yang melekat pada semua seri dan kelas
saham sebelum mereka membeli. Setiap perubahan dalam hak suara harus disetujui
oleh golongan-golongan saham yang mana terpengaruh secara negative.
Transaksi afiliasi yang terjadi pada AISA adalah adanya aliran dana Rp. 1,78
triliun dari grup AISA yang terafiliasi dengan manajemen lama.
1. Simpulan.
Masalah awal terjadi pada saat dua entitas anak usaha yang dibagi dalam tujuh
perusahaan food dan enam perusahaan beras. Pemerintah melakukan penggerebekan
kepada PT. Indo Beras Unggul yang selanjutnya di singkat menjadi IBU, dengan
tuduhan mengepul beras petani yang menimati subsidi pemerintah untuk di proses dan
dikemas ulang menjadi beras premium.
Kondisi ini menjadi awal dari permasalahan keuangan TPS Food. Perusahaan
hingga saat ini gagal bayar atas suku ijarah I tahun 2013 dengan pokok senilai Rp 300
miliar dan jatuh tempo pada 5 April 2018 dan obligasi I tahun yang sama dengan nilai
emisi Rp 600 miliar, jatuh temponya pada 5 April 2018.
2. Saran.
D. Daftar Pustaka