Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERILAKU KEORGANISASIAN
Dosen Pengampu : Dr. Andi Irwan SE., MM

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
- RISALDY AL FALAQ
- BURHANUDDIN
- VIRSA AUDYNA OCTAVIANI. S
- NUR FALAH
- KIKI
- RIRIN GUSTIANI
- IRMAYANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN INDONESIA


(STIM-LPI) MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehinggakami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perilaku Individu dalaam
organisasi”. Makalah inikami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Perilaku keorganisasi.Kami ucapkan terimam kasih kepada pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat selesai
tepat waktu. Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada :

1.Dr Andi Irwan S.E M.M sebagi ddosen pengampu mata kuliah ini

2. Para penulis / penerbit buku maupun situs-situs internet yang


memperkenankanmengalihkan hak cipta karyanya kepada kami untuk dipelajari

3. Teman-teman yang ikut serta membantu dalam menyelesaikan tugas


kelompokpembuatan makalah ini.

Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalahini


belum sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca
untukmemberi kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
sesuaidengan harapan para pembaca.Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagikami selaku penyusun maupun para pembaca
sekalian
DAFTAR ISI

Contents
1.1..........................................................................................................................LATAR BELAKANG
.........................................................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
1.3 TUJUAN MASALAH......................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN PERILAKU...............................................................................................................6
2.2 PENGERTIAN INDIVIDU...............................................................................................................6
2.3 PENGERTIAN ORGANISASI..........................................................................................................7
2.3.1 Unsur-unsur organisasi.............................................................................................................8
2.3.2 Ciri-ciri organisasi.....................................................................................................................8
2.3.3 Bentuk organisasi.....................................................................................................................8
2.3.4 Jenis-jenis organisasi................................................................................................................9
2.4 DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU.........................................................................................10
2.4.1 Karakteristik biografis.............................................................................................................11
2.4.2 umur (age)..............................................................................................................................11
2.4.3 Hubungan umur......................................................................................................................11
2.4.4 karyawan non-profesional......................................................................................................12
2.4.5 jenis kelamin (gender)............................................................................................................12
2.4.6 Status kawin............................................................................................................................12
2.4.7 Masa kerja..............................................................................................................................12
2.4.8 Kemampuan............................................................................................................................13
2.4.9.Kepribadian............................................................................................................................13
2.4 .10 Proses belajar......................................................................................................................13
2.4.11 Persepsi................................................................................................................................13
2.4.12Sikap......................................................................................................................................14
2.4.13 Kepuasan kerja.....................................................................................................................14
2.5 PERILAKU ORGANSASI..............................................................................................................15
2.6 PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI.................................................................................16
2.6.1 penekanan..............................................................................................................................16
2.6.2 penyebab timbulnya perilaku.................................................................................................16
2.6.3 proses.....................................................................................................................................17
2.6.4 Kepentingan Masa lalu dalam menentukan perilaku..............................................................17
2.6.5 tingkat dari Kesadaran............................................................................................................17
2.6.6 data.........................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulsn...............................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja


organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di
dalamnya.Seluruh pekerjaan dalam perusahaan itu, para karyawanlah yang
menentukankeberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan
produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan produktivitas karyawan.
Oleh karenaitu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting
dalamrangka meningkatkan kinerjanya.Karyawan sebagai individu ketika
memasuki perusahaan akanmembawa kemampuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan-pengharapan,kebutuhan dan pengalaman masa lalunya sebagai
karakteristik individualnya.

Oleh karena itu, maaf-maaf kalau kita mengamati karyawan baru di


kantor. Ada yang terlampau aktif, maupun yang terlampau pasif. Hal ini dapat
dimengerti karena karyawan baru biasanya masih membawa sifat karakteristik
individualnya.Selanjutnya karakteristik ini menurut Thoha (1983) akan
berinteraksi dengan tatanan organisasi seperti peraturan dan hirarki, tugas-
tugas,wewenang dan tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem
pengendalian.!asil interaksi tersebut akan membentuk perilaku-perilaku tertentu
individudalam organisasi. Oleh karena itu penting bagi manajer untuk
mengenalkanaturan-aturan perusahaan kepada.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Perilaku ?

2. Apa itu Individu ?

3. Apa itu Organisasi?

4. Apa sajakah Dasar-dasar perilaku Individu?

5. Bagaimana Perilaku Organisasi ?

6. Bagaimana Perilaku Individu Dalam Organisasi?


1.3 TUJUAN MASALAH
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut,

- Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perilaku organisasi.


- Untuk mengetahui sejauh mana peranan organisasi dalam individu

BAB 2
ISI

2.1 PENGERTIAN PERILAKU

Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme,


sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau
lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta
lingkungan fisik.

Perilaku menurut Skinner merupakan respons atau reaksi seseorang


terhadap stimulus, yang dibedakan menjadi dua:

- Perilaku tertutup (covert behaviour), apabila respons tersebut terjadi dalam


diri sendiri, dan sulit diamati dari luar (orang lain) yang disebut dengan
pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude).
- Perilaku Terbuka (Overt behaviour), apabila respons tersebut dalam bentuk
tindakan yang dapat diamati dari luar (orang lain) yang disebut praktek
(practice)

Perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan


kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori ‘S-
O-R” (Stimulus-Organisme-Respons). Berdasarkan batasan dari Skinner
tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa perilaku adalah kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka pemenuhan keinginan,
kehendak, kebutuhan, nafsu, dan sebagainya. Kegiatan ini mencakup :

- Kegiatan kognitif: pengamatan, perhatian, berfikir yang disebut Pengetahuan


- Kegiatan emosi: merasakan, menilai yang disebut Sikap (afeksi)
- Kegiatan konasi: keinginan, kehendak yang disebut tindakan (practice)

2.2 PENGERTIAN INDIVIDU


Dalam penggunaan umum, kata pribadi mencakup suatu orang atau benda
tertentu dari sebuah kumpulan. Sampai dengan abad ke-15, bahkan dewasa ini,
dalam bidang statistik dan metafisika, pribadi berarti "tidak dapat dibagi", dan
biasanya menggambarkan benda bilangan apa pun yang tunggal, tetapi kadang
berarti "seseorang".

Menurut Dr. A. Lysen mengartikan individu sebagai “orang-orang”, sesuatu


yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, kesatuan yang
terbatas.

Menurut Marthen Luter Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu
satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis
berarti manusia yang hidup berdiri sendiri

Menurut Sujatmiko Eko pengertian individu adalah orang seorang; pribadi


orang (terpisah dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara
fisiologi bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya).

2.3 PENGERTIAN ORGANISASI


Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.”

Istilah organisasi memiliki dua arti umum. Pertama, mengacu pada suatu
lembaga (institution) dan arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian,
sebagai satu di antara dari fungsi manajemen. Secara konsep, ada dua batasan
yang perlu dikemukakan, yakni istilah organizing sebagai kata benda dan
organizing (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada rangkaian
aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk


persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam
ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

Sedangkan dalam arti umum, organisasi adalah sebuah wadah untuk


sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang
terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber
daya yang ada di dalamnya.
2.3.1 Unsur-unsur organisasi
Berikut beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi:

- Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur


organisasi secara umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai
fungsi bidang kerjanya dan orang-orang yang bekerja di bawah manajer.
Penyebutan ini biasanya disesuaikan dengan jenis organisasinya
masing-masing.
- Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi. Dengan
adanya kerja sama yang baik, tujuan organisasi dapat dicapai bersama-
sama. Tingkatan anggota akan membantu memudahkan dalam
mengatur bagian kerja untuk menjalin kerja sama yang lebih baik.
- Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi dalam
menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya.
- Lingkungan, seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi
menjadi pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah
ditentukan.
- Peralatan adalah sarana, seperti materi, budget, dan barang modal
lainnya yang dapat menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya
organisasi.
- Komunikasi akan sangat memengaruhi bagaimana setiap anggota
organisasi dapat bekerja sama dengan baik. Komunikasi yang baik akan
mendukung perkembangan organisasi secara lebih optimal sesuai
proses kerja yang sudah diatur sedemikian rupa.

2.3.2 Ciri-ciri organisasi


Adapun ciri-ciri organisasi:

- Mempunyai tujuan dan sasaran


- Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya kerja sama dari sekelompok orang
- Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
-

2.3.3 Bentuk organisasi


Berikut beberapa bentuk organisasi yang banyak ditemui yaitu :
- Organisasi garis dan staf terdapat dua kelompok orang, yaitu yang
melaksanakan tugas pokok organisasi untuk mencapai tujuan dan orang
yang menjalankan pekerjaan sesuai bidang keahliannya. Biasanya
pembagian tugas akan lebih terarah dan bukan hanya berasal dari
pemimpin tertinggi organisasi.
- Organisasi garis adalah yang paling sederhana dengan adanya jumlah
anggota yang sedikit dengan adanya pimpinan tertinggi kemudian ada
anggota lainnya yang menjalankan pekerjaan sesuai pembagian yang
diberikan.
- Organisasi fungsional memiliki pembagian tugas kinerja yang sudah
diberikan oleh para petinggi sehingga anggota yang ada di bawahnya
tinggal menerima instruksi, bahkan bisa mendapatkan beberapa instruksi
sekaligus.
- Organisasi komite atau biasa juga disebut dengan panitia yang
diberikan kekuasaan tertentu serta melakukan rundingan untuk
memutuskan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan organisasi
mencapai tujuannya.

2.3.4 Jenis-jenis organisasi

Organisasi memiliki beragam jenis berdasarkan berbagai


pertimbangan, yaitu:

- Berdasarkan hubungan personal, terbagi menjadi organisasi formal yang


resmi biasanya ada juga yang sudah memiliki badan hukum, dan
informal yang terbentuk karena kesamaan minat atau pribadi atau
kebutuhan suatu tujuan bersama.
- Dari jumlah orang, ada organisasi tunggal dengan semua tugas berasal
dari satu pimpinan, dan organisasi komisi yang memiliki dewan untuk
masing-masing bidang pekerjaan.
- Menurut tujuannya, ada organisasi sosial yang bersifat non-profit dan
yang mencari keuntungan.
- Berdasarkan kehidupan di masyarakat, ada jenis organisasi kesehatan,
pendidikan, pertanian, dan jenis lainnya sesuai bidang yang ada di
masyarakat.
- Berdasarkan fungsi serta tujuan yang dilayani, yaitu organisasi politik,
pemelihara seperti peduli lingkungan, integratif, dan produksi secara
khusus sesuai tujuannya.
- Berdasarkan pihak yang menggunakan manfaat organisasi, ada mutual
benefit organization yang dinikmati anggotanya, commonwealth
organization yang dinikmati masyarakat umum, service organization
dinikmati pelanggan khusus, dan bussiness akan dinikmati para
konsumennya.

2.4 DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU

Dalam ilmu management, seorang manager harus mengetahui


perilakuindividu. 2imana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik
individuyang menentukan terhadap perilaku individu. Yang pada
akhirnyamenghasilkan sebuah motivasi individu.Karakteristik individu dalam
organisasi antara lain ,

- Karakteristik biografis
- Umur
- Jenis kelamin
- Status kawin
- masa kerja
- Kemampuan
- kemampuan fisik
- kemampuan intelektual
- Kepribadian
- proses belajar
- persepsi
- siikap
- Kepuasan kerja
Perilaku Individu dalam organisasi antara lain,

- Produktifitas kerja
- Kepuasan kerja
- ingkat absensi
- Tingkat turnover

Pertama, mari kita membahas tentang dasar-dasar Perilaku


Individu yang mempunyai karakteristik individu.

2.4.1 Karakteristik biografis

Itu karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, dan status


kawin yang objektif dan mudah diperoleh dari rekaman pribadi.

2.4.2 umur (age)

umur meningkat maka tingkat turnover menurun. lasannya


karena alternatif pekerjaan option yang semakin sedikit, penghasilan
lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih
menarik.hubungan umur absensi umur meningkat, maka ketidak
hadiran yang disengaja menurun, dan ketidak hadiran yang tidak
disengaja meningkat pula. Mengingat umur yang bertambah berarti
adanyakeluarga yang harus dibina. ketidakhadiran yang disengaja
jarang sekalidilakukan, karena melihat pada nilai gaji yang terpotong
bila tidak masuk kerja. ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat
pula, contoh bila ada salah satu anaknya yang sakit. hubungan umur
produktivitas umur meningkat, maka produktifitas menurun. alasan
menurunnya kecepatan, kecekatan, dankekuatan. juga meningkatnya
kejenuhan atau kebosanan, dan kurangnyarangsangan intelektual.
namun ada juga study yang mengemukakan bahwa hubungan umur
dengan produktifitas ternyata tidak adahubungannya sama sekali.
dengan alasan menurunnya ketrampilan jasmani tidak cukup ekstrem
bagi menurunnya produktifitas. Dan meningkatnya umur biasanya
diimbangi dengan meningkatnya pengalaman.
2.4.3 Hubungan umur kepuasan kerja bagi karyawan profesional umur
meningkat, kepuasan kerja juga meningkat

2.4.4 karyawan non-profesional


kepuasan merosot selama usia tengah biaya dan kemudian naik
lagi dalam tahun-tahun selanjutnya. ?iladigambarkan dalam bentuk
kurva, akan berbentuk kurva

2.4.5 jenis kelamin (gender)

tidak ada beda yang signifikan bermakna dalam produktifitas


kerja antara pria dengan wanita. tidak ada bukti yang menyatakan
bahwa jenis kelamin karyawan memperngaruhi kepuasan
kerja.hubungan gender - turnover beberapa studi menjumpai bahwa
wanita mempunyai tingkat keluar yang lebih tinggi, dan studi lain
menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya.
Hubungan gender absensi wanita mempunyai tingkat absensi yang
lebih tinggi lebih sering mangkir. dengan alasan wanita memikul
tanggung jawabrumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga
jangan lupa denganmasalah kewanitaan.

2.4.6 Status kawin

martial status tidak ada studi yang cukup untu menyimpulkan


mengenai efek status perkawinan terhadap produktifitas. Karyawan
yang menikah lebihsediki absensinya, pergantian yang lebih rendah,
dan lebih puas dengan pekerjaannya.:

2.4.7 Masa kerja


Tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja
senior(akan lebih produktif dari pada yang junior. Senioritas A masa
kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan tingkat
turnover.

- masa kerja tinggi , tingkat absensi dan turnover rendah


- masa kerja rendah, tingkat absensi dan turnover tinggiKeduanya hal di
atas berkaitan secara negatif
- masa kerja tinggi, kepuasan kerja tinggi
- masa kerja rendah, kepuasan kerja rendahkedua hal di atas berkaitan
secara positif

2.4.8 Kemampuan
yaitu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas
dalamsuatu pekerjaan. Kemampuan intelektual. merupakan
kemampuan yangdiperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental.
misalnya ) berpikir,menganalisis, memahami. yang mana dapat diukur
dalam berbrntuk tes. setiap orang punya kemampuan yang
berbeda.Kemampuan fisik. merupakan kemampuan yang diperlukan
untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan dan
kekuatan.

2.4.9.Kepribadian
Merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan
oranglain. kepribadian terbentuk dari faktor keturunan, juga
lingkungan#budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya, dan juga
situasi.Ciri dari kepribadian adalah
Merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku
seorang individu, seperti sifat malu, agresif, mengalah, malas,ambisius,
setia.

2.4 .10 Proses belajar


Pembelajaran adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan
meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana orang belajar. pelajar
adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang
terjadi sebagai hasil pengalaman. pelajar melibatkan perubahan baik
ataupun buruk perubahan harus relatif permanen belajar berlangsung
jika ada perubahan tindakan A perilaku beberapa bentuk pengalaman
diperlukan untuk belajar. pengalaman dapat diperoleh lewat
pengamatan langsung atau tidak langsung membaca atau lewat
praktek.
2.4.11 Persepsi
Merupakan suatu proses dengan mana individu-
individumengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera
mereka agar memberikan makna bagi lingkungannya.historsi persepsi
penyimpangan persepsi. persepsi selektif, orang-orang yang secara
selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan
kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap. efek halo,
menarik suatu kesan umum mengenaiindividu berdasarkan suatu
karakteristik tunggal kesan pertama efek kontras, evaluasi dari
karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan
orang lain yang baru dijumpai, yang berperingkatlebih tinggi atau lebih
rendah pada karakteristik yang sama. proyeksi, menghubungkan
karakteristik pribadinya terhadap karakteristik pribadi orang lain.
Stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita
terhadapkelompok dari orang tersebut menggeneralisasikan

2.4.12Sikap
Adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif
#menguntungkanatau tidak menguntungkan( mengenai objek, orang
dan peristiwa. Sikapmencerminkan bagaimana seseorang merasakan
mengenai sesuatu. 2alamperilaku organisasi, pemahaman atas sikap
penting, karena sikapmempengaruhi perilaku kerja.Komponen
sikap )Kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap
afektif,segmen emosional dari suatu sikap perilaku,suatu maksud
untuk perilakudalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu.

2.4.13 Kepuasan kerja


Adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya.atau persaan senang atau tidak senang terhadap
pekerjaannya. Kepuasankerja mempengaruhi sikap.apa yang
menetukan kepuasan kerja DKerja yang secara mental menantang.
kesempatan menggunakanketrampilan A kemampuan, tugas yang
beragam, kebebasan, dan umpan balik. ganjaran yang pantas. sistem
upah dan kebijakan promosi yang adil. Kondisi kerja yang mendukung.
lingkungan kerja yang aman, nyaman,fasilitas yang memadai. rekan
kerja yang mendukung. rekan kerja yang ramah dan mendukung,
atasan yang ramah, memahami, menghargai danmenunjukan
keberpihakan kepada bawahan. Kesesuaian kepribadiandengan
pekerjaan. bakat dan kemampuan karyawan sesuai dengan tuntutan
pekerjaan.

2.5 PERILAKU ORGANSASI


Pada tingkat individu, jika pegawai merasa bahwa organisasimemenuhi
kebutuhan dan karakteristik individualnya, ia akan cenderung berperilaku positif.
"etapi sebaliknya, jika pegawai tidak merasa diperlakukandengan adil, maka mereka
cenderung untuk tidak tertarik melakukan hal yangterbaik untuk itu, ketika seseorang
mempunyai ketertarikan yang tinggi dengan pekerjaan, seseorang akan
menunjukkan perilaku terbaiknya dalam pekerjaannya. kibatnya beberapa target
pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan dan
produktivitas pegawai menurun.

Di lain pihak, organisasi berharap dapat memenuhi standar-standar sekarang


yang sudah ditetapkan serta dapat meningkat sepanjang waktu.Masalahnya adalah
cara menyelaraskan sasaran-sasaran individu dankelompok dengan sasaran
organisasi dan jika memungkinkan, sasaran organisasi menjadi sasaran individu dan
kelompok. 0ntuk itu diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang dalam
organisasi itu bekerja sertakondisi-kondisi yang memungkinkan mereka dapat nilai
yang diberikan pegawai terhadap imbalan yangdiberikan. Menurut 3room5s
eFpectancy theory, perilaku yang diharapkandalampekerjaan akan meningkat jika
seseorang merasakan adanya hubunganyang positif antara usaha-usaha yang
dilakukannya dengan kinerja#Simamora, perilaku-perilaku tersebut selanjutnya
meningkat jika adahubungan positif antara kinerja yang baik dengan imbalan yang
merekaterima, terutama imbalan yang bernilai bagi dirinya. guna
mempertahankanindividu senantiasa dalam rangkaian perilaku dan kinerja,
organisasi harusmelakukan evaluasi yang akurat, memberi imbalan dan umpan balik
yangtepat.
2.6 PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. perilakuitu
sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu
denganlingkungannya. 2itilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia
itudisebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan
pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain

pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilakumanusia


adalahE pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis.?erikut penjelasan
ketiga pendekatan tersebut dilihat dariE penekanannya, penyebab timbulnya
perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di dalammenentukan perilaku, tingkat
kesadaran, dan data yang dipergunakan.

2.6.1 penekanan.
pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan
menimbang. penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkanlebih
penting dari lingkungan itu sendiri. pendekatan penguatan reinforcement
( menekankan pada peranan lingkungan dalam perilakumanusia. lingkungan
dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapatmenghasilkan dan
memperkuat respon perilaku. pendekatan psikoanalitis menekankan peranan
sistem personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku. lingkungan
dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang berinteraksi dengannya
untuk memuaskan keinginan.

2.6.2 penyebab timbulnya perilaku


pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dariketidakseimbangan
atau ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat ndekatan kognitif,
perilaku dikatakan timbul dariketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada
struktur kognitif, yang dapatdihasilkan dari persepsi tentang lingkungan.
+endekatan reinforcementmenyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh
stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari
perilaku. Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh
tegangan tensions (yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan).

2.6.3 proses

pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi pengetahuan dan


pengalaman adalah proses mental, yang saling menyempurnakan
denganstruktur kognisi yang ada. akibat ketidak sesuaian inconsistency
(dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidak
sesuaian tersebut). pendekatan reinf… kecenderungan perilaku masa
mendatang. dalam pendekatan psikoanalitis,keinginan dan harapan
dihasilkan dalam kemudian diproses oleh godibawah pengamatan Superego.

2.6.4 Kepentingan Masa lalu dalam menentukan perilaku


pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (pengalaman
masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah
suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistemkognitif seseorang,
tanpa memperhatikan proses masuknya dalam system) teori reinforcement
bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatustimulus tertentu adalah
menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.Menurut pendekatan
psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikansuatu penentu yang
relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dan Superego
ditentukan oleh interaksi dan pengembangannyadimasa lalu

2.6.5 tingkat dari Kesadaran


dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam
tingkatankesadaran, tetapi dalam kegiatan mental yang sadar seperti
mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat penting.2alam
teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dantidak. ?iasanya
aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak
dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. ktifitasmental seperti
berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilakuyang terbuka,
tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapatmenyebabkan
terjadinya perilaku terbuka.+endekatan psikoanalitis hampir sebagian besar
aktifitas mentaladalah tidak sadar. ktifitas tidak sadar dari dan Superego
secara luasmenentukan perilaku.

2.6.6 data
dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan
pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.
pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon
materiatau fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan
pertolongan sarana teknologi. pendekatan psikoanalitis menggunakan
dataekspresi dari keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking
darikeinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik
proyektif,dan hipnotis
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulsn

Dasar organisasi itu terletak pada filosofi manajemen, nilai-nilai, visidan


tujuan.ini pada gilirannya mendorong budaya organisasi yang terdiridari organisasi
formal, organisasi informal, dan lingkungan sosial. budayamenentukan jenis dari
kepemimpinan, komunikasi, dan dinamika kelompok

Dalam organisasi. Para pekerja menganggap ini sebagai kualitas kehidupan


kerja yang mengarahkan motivasi gelar mereka. Hasil akhir adalah kinerja,kepuasan
individu, dan pertumbuhan pribadi dan pengembangan. Semuaelemen ini bergabung
untuk membangun model atau kerangka kerja yang beroperasi dari organisasi.ada
empat model utama atau kerangka kerja organisasi) dasar mode lini adalah

1.Kekuatan dengan orientasi manajerial otoritas. Karyawan pada gilirannya


berorientasi pada ketaatan dan ketergantungan pada bos

2.Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah subsistem.

3.Hasil kinerja minim studi Organisasi, perilaku organisasi.

4.teori organisasi adalah studi sistematis dan aplikasi pengetahuan tentang


bagaimana orang - sebagai individu dan sebagai kelompok - bertindak
didalam organisasi. perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat
kelompok, sertadampaknya terhadap kinerja baik kinerja individual, kelompok,
maupun organisasi.

Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi.Studi ini


adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi,
dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi,ilmu politik,
antropologi dan psikologi. disiplin-disiplin lain yang terkaitdengan studi ini adalah
studi tentang Sumber daya manusia dan psikologiindustri serta perilaku organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Weick, Karl E. The Social Psychology of OrganiHing ed. ke-2 McGraw
Hill(1979)

Simon, Herbert A. Administrative Behavior; A Study of Decision-Making

Processes in Administrative OrganiHations ed. ke-4 The Free Press (1997)


pengantar kepada perilaku Organisasi

Barley, S., & Kunda, G. (1992) “ Design and devotion:Surges of rational and
normative ideologies of control in managerial discourse”, Administrative Science
Buarterly, vol. 37, hlm, 362-399

.Richard Arvid 8ohnson. Management, systems, and society : an


introduction .Richard Arvid Johnson. Manajemen, sistem, dan masyarakat) sebuah
pengantar.

Pacific Palisades, Calif. Goodyear Pub. Co.. Co

Anda mungkin juga menyukai