Tutorial Jiwa
Tutorial Jiwa
Apa saja faktor penyebab putus obat pada pasien gangguan jiwa
Menurut Pinikahana, dkk (2002) penyebab pasien tidak patuh adalah banyaknya
efek samping yang dirasakan pasien yaitu efek ekstra piramidal, akatisia,
peningkatan berat badan, dan gangguan fungsi seksual. Banyaknya efek samping
yang dirasakan pasien menyebabkan pasien sering kali berniat menghentikan
pengobatannya.
Selain itu, beberapa pasien merasa bahwa kerugian minum obat lebih besar dari
manfaat minum obat terutama saat gejala psikiatri tidak muncul. Banyaknya obat
yang harus dikonsumsi membuat partisipan merasa bosan dan takut mengalami
efek samping berupa kerusakan organ tubuh. Kaplan dan Sadok (1997) yang
mengatakan kompleksitas penggunaan obat (jumlah maupun dosis) merupakan
faktor risiko ketidakpatuhan, pasien yang mendapatkan tiga jenis medikasi dalam
satu hari atau jika medikasinya harus digunakan lebih dari empat kali dalam sehari
cenderung tidak patuh terhadap pengobatannya. Husar (1995) mengatakan rasa
yang tidak menyenangkan menyebabkan pasien, (tidak hanya anak-anak)
menghentikan pengobatannya. Kesulitan mendapatkan obat (jenis paten) sesuai
resep dokter menjadi salah satu penghambat kepatuhan pasien.
2. Bagaimana dampak putus obat terhadap masalah Kesehatan pasien gangguan jiwa
Pasien yang tidak patuh pada pengobatan akan memiliki resiko kekambuhan lebih
tinggi dibandingkan dengan pasien yang patuh pada pengobatan. Ketidakpatuhan
berobat ini yang merupakan alasan pasien kembali dirawat di rumah sakit. Pasien
yang kambuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali pada kondisi
semula dan dengan kekambuhan yang berulang, kondisi pasien bisa semakin
memburuk dan sulit untuk kembali ke keadaan semula.
Putus obat juga merupakan salah satu faktor presipitasi gangguan jiwa. Klien yang
mengalami gangguan jiwa, kebanyakan harus minum obat seumur hidupnya. Hal ini
yang menyebabkan klien merasa bosan minum obat dan akan menghentikan minum
obat. Selain karena merasa bosan, klien yang mempunyai pengetahuan kurang juga
akan menghentikan minum obat karena merasa sudah sembuh atau gejala tidak
muncul. Hal ini yang akan memicu kekambuhan gangguan jiwa atau munculnya
gangguan jiwa Kembali (Rinawati & Alimansur, 2016)
Kekambuhan yang terjadi dari beberapa pemicu salah satunya disebabkan karena
ketidakpatuhan pasien minum obat sehingga pasien putus obat yang mengakibatkan
pasien mengalami kekambuhan dan di rawat di rumah sakit kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, E. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Orang Dengan Gangguan
Jiwa. Jurnal Perawat Indonesia, 1(2), 58. https://doi.org/10.32584/jpi.v1i2.47
Rinawati, F., & Alimansur, M. (2016). (Asmedi, 2016). Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 34.