Proposal
Oleh:
NURKHALIS K
NIM: 50700116085
PENDAHULUAN
sekunder bagi sebagian besar orang yang harus terpenuhi. Memiliki kesan buruk
membawa pengaruh yang dapat berdampak besar, sebagai makhluk sosial manusia
tidak bisa terlepas dari pengaruh dan dinamika dalam lingkungan masyarakat. Selalu
ada rasa penasaran dan ingin tahu terhadap suatu informasi atau peristiwa yang
terjadi. Informasi yang diperoleh baik yang ditampilkan secara langsung maupun di
media biasanya didesain untuk menggiring opini agar seseorang yang termuat
didalamnya mendapat kesan sesuai dengan yang diinginkan atau yang sedang
dibutuhkan.
memeroleh respon tertentu, sebagian lainnya kurang diperhitungkan dan lebih mudah
dilakukan karena pertunjukan itu tampak alami, namun pada dasarnya tetap ingin
meyakinkan orang lain agar orang lain menganggap sebagai seseorang yang inzgin
ditunjukkan.1 Penciptaan kesan baik tentu mengharapkan sesuatu setelah kesan baik
itu berhasil terbangun dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada dasarnya
kesan baik.
1
Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT.Remaja Rosdakrya, 2006), h.
113.
1
2
individu dalam mencapai citra yang baik dan mencapai kesuksesan karir. Impression
management adalah proses dimana individu menyajikan informasi tentang diri sendiri
agar tampil sesuai dengan keinginan individu sehingga orang lain melihat dan
sebuah alur cerita untuk membangun kesan baik dimata orang lain. Situasi seperti ini
seringkali dilakukan oleh seorang pejabat publik. Hal ini dilakukan karena seorang
pejabat publik memang sangat perlu terlihat baik atau punya kesan baik dimata
publiknya. Pengelolaan kesan dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak
Manajemen kesan adalah konsep yang disajikan seorang ahli teori sosial
Eving Goffman dalam bukunya Presentation of Self in Everiday Life (1959). Lebih
awal Goffman menjelaskan bahwa seseorang selalu memainkan peran dalam cara
yang kreatif agar individu tersebut mendapat respon dari orang lain sesuai dengan apa
mengelola atau mengatur irama, respon orang lain dengan cara menghadirkan citra
sedemikian sesuai dengan individu tersebut inginkan sehingga orang lain berpikir
tentang individu tersebut. Inilah yang Gofman sebut sebagai manajemen kesan atau
pengelolaan kesan.
2
Wahyu Arini, “Pengaruh Manajemen Impresi pada Perilaku Kewargaan Organisasional:
Suatu Studi Empiris”, Jurnal Komunikasi, vol. V no. 1 (Februari 2014), h.13.
http://journal.umy.ac.id/index.php/bti/article/view/2445/pdf_35 (7 November 2018).
3
Menurut Goffman sangat sedikit atribut, pemilikan, atau aktivitas kita sebagai
manusia yang tidak digunakan dalam pengelolaan kesan ini. Pakaian yang pakai,
rumah yang di huni, pekerjaan yang di tekuni, cara kita menghabiskan waktu luang,
setiap hal yang mungkin publik tau tentang kita, termasuk foto yang kita pajang di
media sosial faktanya semua itu digunakan untuk memberitahu orang lain tentang
Perkembangan selanjutnya dari manajemen kesan, pada tahun 1982 Jones &
Pittman membangun sebuah sistem untuk merekam berbagai macam-macam perilaku
manajemen kesan. Melalui sitem ini Jones & Pittan mengidentifikasi taktik-taktik
yang digunakan orang dalam melakukan manajemen kesan. Sistem tersebut
suatu hal yang wajib untuk dilakukan, karena menjalankan roda kepemimpinan tanpa
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat adalah hal yang susah untuk dilaksanakan.
Masyarakat dan pemimpin adalah dua hal yang tidak bisa untuk dipisahkan, maka
dari itu harmonisasi antara keduanya harus tetap terjaga agar seorang pemimpin bisa
suatu tujuan daripada berpegang teguh pada ketentuan hukum, atau kewenangan yang
sah untuk turut campur dalam kegiatan sosial guna melaksanakan tugas-tugas
3
Pip Jones, Dkk, Pengantar Teori-teori Sosial (Jakarta:Obor, 2016), hlm. 147.
4
John M. Ivancevich, Perilaku dan Manajemen Organisasi, (Bandung: PT. Gelora Aksara
Pratama t.t, 2015), hlm. 126.
4
wewenangnya (zolang hij tenminste binnen formele kring van zijn bevoegdheid heeft
Seperti halnya dengan Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo selaku Bupati di
Kabupaten Gowa. Berdasarkan survey awal penelitian ini, periode pertama sebagai
kepala daerah Adnan Purictha sempat buruk di mata masyarakat karena dianggap
Dari hasil hitung cepat yang dilakukan dua lembaga survei, Jaringan Survey
Indonesia (JIS) dan Celebes Research Center (CRC), pasangan ini unggul pada
pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gowa. Dari data masuk ke CRC yang mencapai
Maknun-H Maskur 1.69 persen, dan Andi Tenri Olle YL-Chairil Muin 25.79 persen.
Jika data dari kedua lembaga survei ini tidak berubah, artinya Kabupaten
Gowa akan dipimpin keluarga Yasin Limpo selama 25 Tahun. Sebab, Adnan Purichta
merupakan anak dari Ichsan Yasin Limpo yang merupakan Bupati Gowa dua peride
sejak 2005-2015. Sebelum dipimpin Ichsan YL, Kabupaten yang terkenal dengan
kerajaan Islam ini sempat dipimpin Syahrul Yasin Limp o (SYL). Dia memimpin
Gowa selama dua periode sejak 1994-2002. SYL saat ini menjabat sebagai Gubernur
5
Pujiyono, “Diskreasi dan Tanggung Jawab Pejabat Publik pada Pelaksanaan Tugas dalam
Situasi Darurat”, Jurnal Law Reform, Vol. 13 No.1 (Februari 2017), h. 66
5
Sulsel periode 2003-2008. Pria 60 tahun sejauh ini telah mempimpin Sulsel sejak
Selain itu, Adnan Purichta Ichsan juga pernah mengalami konflik mengenai
pergantian kedudukan Raja Gowa yang dianggap serakah oleh masyarakat. Dari
buntut konflik sejak terbitnya Perda Pembentukan Lembaga Adat Gowa pada 15
Agustus 2016. Dalam pelaksanaan Perda tersebut, Bupati Gowa Adnan Purichta
Ichsan Yasin Limpo dilantik sebagai Dewan Adat yang sekaligus
Gowa yang menilai Perda itu telah memutus silsilah Raja Gowa. Pendukung Raja
Gowa ke-37 Andi Maddusila Karaeng Idjo pun dibuat meradang dan hingga saat ini
terus menolak Perda tersebut. Andi Maddusila yang didukung oleh seluruh
mengirim surat ke Presiden RI, Kementerian Dalam Negeri, Gubernur Sulsel, serta
Adnan Purichta menjadi satu-satunya bakal calon Bupati di Kabupaten Gowa, bahkan
Gowa ditetapkan lewat rapat pleno terbuka di Hotel Gammara Makassar. Adnan-Kio
6
Debbie Sutrisno, “Gowa akan Dipimpin Dinasti Yasin Limpo Selama 25 Tahun”, Republika Online.
9 Dec 2015. https://republika.co.id/berita/nasional/pilkada/nz3gho361/tradisi-ramadhan (17 Desember 2021).
7
Eka Hakim, “Konflik Bupati dan Raja Gowa Makin Panas,” 27 Sept 2016.
http://m.liputan6.com/regional/read/2611511/konflik-bupati-dan-raja-gowa-makin-
panas?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Top (17 Desember
2021).
6
hadir sekaligus menerima penyerahan salinan surat keputusan KPU Gowa tentang
penetapan hasil pilkada. Ketua KPU Gowa Muhtar Muis mengatakan, penetapan
Menurut rekapitulasi resmi KPU Gowa, terdapat 413.788 suara sah pada
sebanyak 377.463 suara atau 91,22 persen. Sedangkan pemilih kolom kosong
sebanyak 36.325 suara. Muhtar melaporkan, Pilkada Gowa 2020 diikuti 419.604
pengguna hak suara. Tingkar partisipasi pemilih tercatat sebesar di atas 78 persen,
melebihi target nasional 77 persen. Perolehan suara Adnan-Kio di Pilkada Gowa jadi
lembaga survei yang menggelar hitung cepat alias quick count pada hari pilkada. Sala
satunya Jaringan Suara Indonesia (JSI), yang melaporkan Adnan-Kio menang dengan
meneliti manajemen kesan yang dibangun oleh Adnan Purichta Ichsan selaku Bupati
Kabupaten Gowa yang berhasil mendapat kepercayaan masyarakat kembali.
Disamping itu, peneliti beranggapan bahwa komunikasi adalah salah satu faktor
8
Aan Pranata, “KPU Gowa Tetapkan Adnan-Kio sebagai Pemenang Pilkada” 22 Jan 2021.
https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/aanpranata/kpu-gowa-tetapkan-sebagai-adnan-kio-pemenang-
pilkada. (17 Desember 2021).
7
1. Fokus Penelitian
Penelitian ini akan difokuskan pada manajemen kesan yang dilakukan oleh
Adnan Purichta Ichsan sebagai Bupati Kabupaten Gowa untuk tetap mempertahankan
2. Deskripsi Fokus
Berkaca dari fokus penelitian di atas dan untuk menghindari kesalah pahaman
dalam menginterpretasikan judul yang diajukan dalam penelitian ini. Penulis
a. Impression Management
membangun kesan baik pada individu, kelompok maupun instansi guna mendapakan
perspektif yang baik dari orang lain (khalayak). Pengelolaan kesan dapat dilakukan
secara langsung maupun secara tidak langsung atau melalui perantara media. Hal ini
dilakukan karena seorang pejabat publik memang sangat perlu terlihat baik atau
b. Pejabat Publik
Pejabat publik adalah sesorang yang dipilih, ditunjuk atau dimandatkan suatu
tugas dalam sebuah instansi untuk melaksanakan tugas tertentu. Dengan segala
kemampuan yang dimilikinya, publik memilih seorang pejabat publik guna untuk
baik dan terarah. Maka dari itu, seorang pejabat publik harus punya strategi yang baik
8
lebih baik dan tetap mendapat kepercayaan dari publik yang ia pimpin.
Adnan Purichta Ichsan adalah salah seorang pejabat publik yang saat ini
Putra daerah Kabupaten Gowa kelahiran Jakarta pada tanggal 9 Maret 1986
merupakan putra dari mantan Bupati Kabupaten Gowa, Bapak Ichsan Yasin Limpo.
Adnan Purichta Ichsan memulai karir politiknya pada tahun 2009 sebagai anggota
DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2014, beliau kembali terpilih sebagai
anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di dapil Makassar I. Barulah pada tahun
2016 walaupun diawal diperiode pertamanya banyak menuai kritik dan hambatan,
namun itu semua dapat dilalui dengan baik melalui program kerja yang berhasil
mendapat perhatian baik dari publik. Terbukti diperiode keduanya, beliau kembali
maju untuk bertarung menjadi calon Bupati di Kabupaten Gowa melawan kotak
kosong. Karena sudah mendapat perhatian dan kepercayaan yang baik dari
masyarakat, Adnan Purichta Ichsan berhasil keluar menjadi pemenang dalam
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti
buku, jurnal, artikel, disertasi, skripsi, tesis, serta karya ilmiah lain yang dikutip di
dalam penulisan sebuah proposal. Tinjauan pustaka ini bisa dimaknai sebagai suatu
aktivitas yang meliputi pencarian, lalu membaca dan menelaah sebuah karya tulis
yang sangat relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka
disamping membekali penulis dengan landasan yang diinginkan, juga mencerminkan
penelitian ini, penulis melakukan studi literasi mengenai beberapa penelitian yang
dianggap relevan sebagai bahan rujukan dalam menyelesaikan penelitian ini. Adapun
penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini
antara lain:
9
Ulfah Nurul Islam, Impression Mangement Pejabat Publik Dalam Media Sosial (Analisis isi
Kualitatif Deskriptif Pengelolaan Kesan Walikota Bandung Ridwan Kamil Melalui Unggahan Foto &
Video dalamAkun Instagram @ridwankamil). Skripsi (Surakarta: Fak. Komunikasi & Informatika,
2018).
10
deskriptif kualitatif.
2. Skripsi Arif Hermansyah Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial &
objeknya Selebgram dan pada penelitian ini objeknya yaitu Adnan Purichta
Ikhsan.
unggahan akun Twitter @Jokowi)” yang ditulis pada tahun 2019.11 Dalam
10
Arif Hermansyah, Pengelolaan Kesan Selebgram dalam Memanfaatkan Media Sosial
Instagram (Studi Kasus Selebgram Lokal di Kota Cilegon). Skripsi (Cilegon: Fak. Ilmu Sosial & Ilmu
Politik, 2019).
11
Nur Fitrah Ramadany S. Impressoin Management Dalam Media Sosial (Analisis isi dalam
unggahan akun Twitter @Jokowi. Skripsi (Makassar: Fak. Dakwah & Komunikasi, 2019).
11
dilakukan oleh Joko Widodo melalui media sosial Twitter agar tetap
Tabel 1.1
Tabel Perbandingan
Perbedaan
Nama
Judul Penelitian Peneliti Penelitian Persamaan
Peneliti
terdahulu Peneliti
Ulfah Impression Mangement Metode pada Metode pada Keduanya
Nurul Pejabat Publik Dalam penelitian ini penelitian ini menggunakan teori
Islam Media Sosial (Analisis isi menggunakan menggunakan Impression
Kualitatif Deskriptif analisis isi kualitatif Management
Pengelolaan Kesan Waliko deskriptif
ta Bandung Ridwan Kamil
Melalui Unggahan Foto
& Video dalam Akun Insta
gram @ridwankamil)
Arif Pengelolaan Kesan Selebgr Perbedaan Pada penelitian Keduanya
Herman am dalam Memanfaatkan terletak pada ini objeknya menggunakan
syah Media Sosial Instagram objeknya, Arif adalah Bupati penelitian kualitatif.
(Studi Kasus Selebgram Hermansyah Gowa yaitu
Lokal di Kota Cilegon) objeknya adalah Adnan Purichta
selebgram Ikhsan.
Nur Impression Management Nur Fitrah Pada penelitian Keduanya
Fitrah Dalam Media Sosial Ramadany ini tidak membahas tentang
Ramada (Analisis isi dalam menggunakan menggunakan manajemen kesan
ny unggahan akun Twitter media sosial media sosial
@Jokowi)”
12
1. Tujuan Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini sebagai media pengembangan khasanah
keilmuan baik ilmu pengetahuan secara umumnya dan khususnya dalam kajian ilmu
komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa atau
siapapun yang memiliki niat melakukan penelitian Manajemen Kesan Pejabat Publik
TINJAUAN TEORETIS
A. Komunikasi Politik
Dalam dunia politik, komunikasi politik adalah hal yang sudah semestinya
terjadi. Tidak hanya aksi protes dalam menyuarakan bentuk kritikan atau aspirasi
menuntut hak yang terampas, namun dalam komunikasi politik juga terdapat rapat,
pidato, kampanye, debat dalam sidang, perundingan maupun negosiasi. Para jurnalis
meliput peristiwa yang terjadi kemudian merilisnya dalam bentuk berita kepada
publik dengan frame tertentu, lalu masyarakat, elit politik maupun dari unsur
ataupun isu. Dari informasi tersebut kemudian muncul persepsi, pendapat maupun
pertukaran dan pencarian tentang itu semua yang dilakukan oleh para partisipan
fungsi dari sistem politik, dan komunikasi politik berlangsung dalam suatu
tergantung pada bagaimana karakter pesan dan dampaknya terhadap sistem politik.
13
14
Semakin jelas pesan komunikasi berkaitan dengan politik dan semakin kuat pula
dan Rachma yang mereka simpulkan dari beberapa batasan pengertian yang
suatu aktivitas komunikasi yang mempunyai konsekuiensi atau akibat polituk, actual
potensial, terhadap fungsi sistem politik. Menurut mereka, komunikasi mempunyai
peranan yang cukup penting dalam proses politik. Oleh karena itu, tidak jarang para
penguasa berusaha untuk mengendalikan dan menguasai komunikasi agar mereka
masyarakat. Dalam hal ini, media ikut berperan aktif sebagai penyalur informasi.
Hanya saja sejarah menunjukkan bahwa media sealu dipengaruhi oleh kekuatan yang
ada di masyarakat, baik kekuatan politis, penguasa, pemilik modal, maupun kekuatan
ekonomi dan politik yang lain. Pada intinya, media selalu dipengaruhi oleh sistem
komunikasi politik tidak hanya pada retorika, tetapi juga mencakup simbol-simbol
bahasa, seperti bahasa tubuh maupun tindakan-tindakan politik misalnya unjuk rasa,
boikot, aksi protes dan lain sebagainya. Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa
1
Pawito, Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan(cet.I;Yokyakarta:Jalasu
tra, 2009), h. 2.
2
Henry Subiakto dan Rachma Ida, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Ed.II;
Cet.I;Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), h. 19-20.
15
simbol komunikasi yang berisi pesan politik dari individua atau kelompok kepada
khalayak dengan tujuan membuka wawasan atau cara berpikir, serta mempengaruhi
sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi sasaran politik. Komunikasi politik
memiliki pesan yang bermuatan politik dan memiliki implikasi atau konsekuensi
komunikasi politik itu sendiri. Ardial memandang bahwa tujuan komunikasi politik
diantaranya adalah penyampaian informasi politik, membentuk citra politik,
membentuk opini publik dan dapat juga menghendel pendapat ataupun tuduhan lawan
sangat terkait erat dengan opini publik. Hal tersebut dianggap sebagai konsekuensi
dari sebuah proses pencitraan yang dilakukan, terlebih dalam konteks dimana
pencitraan itu menggunakan media massa. Opini publik akan terbentuk ketika
komunikator politik menyampaikan gagasan atau pesannya kepada khalayak.4
dalam interaksi sosial setiap individu berupaya menampilkan gambaran dirinya atau
konsep dirinya di depan orang lain. upaya ini disebut manajemen impresi, yaitu
3
Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi (Ed.Rev; Cet.5; Jakarta:
Rajawali Pers, 2016), h.30.
4
Roni Tabroni, Komunikasi Politik Pada Era Multimedia (Cet.2; Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2014), h. 26-28.
16
diinginkan dari orang lain terhadapnya. Karena manajemen impresi terkait cara
teori presentasi diri. Dalam interaksi dengan orang lain, individu menggunakan
komunikasi unuk mengelola kesan orang lain terhadap diri individu tersebut
(Goffman). Komunikasi yang digunakan ini, menurut Goffman dibagi dalam dua
bagian, yaitu:
a. Bagian yang relatif mudah bagi individu untuk mengelola dan memanipulasinya,
Istilah prestasi diri dan prestasi diri strategis digunakan oleh Edward Jones
dan rekannya untuk mendeskripsikan konsep mereka tentang manajemen kesan. Teori
presentasi diri ini didasarkan pada asumsi bahwa presentasi perilaku seseorang secara
koheren selama interaksi akan menyebabkan orang lain menentukan tipe atribusi
terhadap orang itu. Perilaku dan atribusi yang diasosiasikan Edward Jones diringkas
menjadi lima tipe strategi presentasi diri yang biasa dilakukan individu, strategi
dirinya untuk memengaruhi kesan publiknya. Kelima strategi presentasi diri tersebut
adalah:
5
Rachmat Kriyantono, Teori-Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal (Cet.II;
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), h.220.
6
Littlejoohn & Foss, Ensiklopedia Communication Theory, terj. Tri Wibowo S, Ensiklopedia
Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2016), h.611.
17
dipersepsi sebagai pihak yang menyenangkan atau ramah. Strategi ini diwujudkan
individu atau organisasi yang layak dijadikan contoh. Strategi ini terwujud dari
nilai-nilai organisasi.
4. Staregi Supplication (Self-Handicapping)
sebagai pihak yang lemah sekaligus yang menjadi korban dari krisis yang terjadi.
5. Strategi Intimidation
drama yang disebut dengan panggung depan dan panggung belakang. Dimana melalui
panngung depan individu menampilkan identitas yang disebut dengan identitas sosial,
yakni identitas yang ingin individu tampilkan di depan umum. Sementara itu, melalui
panggung belakang individu memiliki identitas personal, yaitu identitas yang individu
sembunyikan. Melalui fenomena tersebut, teori mengenai manajemen kesan
sesuatu untuk menampilkan kesan tergantung dari apa yang disebut Goffman sebagai
“setting dan audiences”, bahwa ketika individu melakukan manajemen kesan, maka
individu tersebut akan berlaku secara sadar ataupun tidak dalam menampilkan citra
yang diinginkannya dan berharap orang lain kan terkesan dengan apa yang telah
Setiap manusia tentulah harus memiliki konsep diri yang positif untuk
dapat bergaul dengan baik di masyarakat. Konsep diri berkaitan dengan bagaimana
cara Anda memandang diri sendiri dan persepsi Anda tentang bagaimana orang lain
memandang diri Anda. Konsep diri adalah segala apa yang dipikirkan dan dirasakan
tentang diri sendiri serta keseluruhan kepercayaan dan sikap yang dirasakan tentang
diri sendiri pula. Terkadang Anda berprasangka buruk terhadap diri sendiri. Misalnya,
jangan-jangan orang lain menganggap saya jelek, pasti si A menganggap saya tidak
7
Rachmat Kriyantono, Teori-Teori Publik Relations Perspektif Barat dan Lolal, h. 222.
8
Ruli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cet.I; Jakarta: Kencana Prendmedi Group,
2014), h. 143-144.
19
bisa. Jika hal ini berlarut, Anda bisa jatuh dalam fenomena dimana pandangan orang
lain tentang diri Anda terinternalisasi dalam benak Anda. Misalnya, merasa orang lain
menganggap diri Anda bodoh, lama-lama tanpa Anda sadari anggapan tadi
terinternalisasikan ke dalam benak Anda. Konsep diri ini berkaitan dengan upaya
maka kita berusaha mengatur cara kita berkomunikasi, penampilan diri kita, cara
berjalan, dan sebagainya. Pada akhirnya, membuat khalayak terkesan. Jika konsep
diri kita negatif, maka proses manajemen impresi ini sulit dilakukan.9
Berbicara mengenai pejabat publik, tentu tidak lagi asing ditelinga kita.
Apalagi di Negara kita Indonesia yang menganut ideologi demokrasi. Seorang pejabat
publik merupakan pelayan masyarakat yang ditunjuk dan diberikan amanah untuk
menjalankan tugas dan fungsinya, pejabat publik juga harus mampu untuk menjadi
contoh yang baik untuk masyarakat atau publik yang dipimpinnya. Kritikan dan
sebuah penghargaan yang diberikan oleh publik adalah suatu hal yang biasa dihadapi
oleh seorang pejabat publik. Seringkali seorang pejabat publik juga salah dalam
menjalankan tugas dan wewenannya. Hal ini merupakan hal yang lumbrah dan sering
terjadi dalam kehidupan pejabat publik. Bahkan situasi seperti ini sudah terjadi
sebelum Indonesia merdeka. Maka dari itu, sebagai umat muslim yang taat, haruslah
tahu cara untuk menhindar dari kondisi dan situasi yang diluar perintah Agama kita.
9
Rachmat Kriyantono, Teori-Teori Publik Relations Perspektif Barat dan Lokal, h.264.
20
QS. Al-Baqarah: 30
ض َخ ِليفَةً قَالُوا أَت َ ْج َع ُل فِي َها َم ْن ْ َوإِذْ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َمالئِ َك ِة إِنِِّي َجا ِع ٌل فِي
ِ األر
ِّس لَ َك قَا َل إِنِِّي أ َ ْعلَ ُم َما ال
ُ ِك َونُقَ ِد ُ يُ ْف ِسدُ فِي َها َويَ ْس ِفكُ ال ِدِّ َما َء َون
َ َُحْن ن
َ سبِِّ ُح بِ َح ْمد
َت َ ْعلَ ُمون
Terjemahnya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di
sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”
Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.”10
dan menempatkannya di bumi. Lalu Dia menerangkan asal penciptaan manusia dan
apa-apa yang diberikan kepadanya berupa pengetahuan tentang berbagai hal. Maka
ingatlah, hai Muhammad, nikmat lain dari Tuhanmu yang diberikan kepada manusia.
Nikmat itu adalah firman Allah kepada malaikat-Nya, “ Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan makhluk yang akan Aku tempatkan di bumi sebagai penguasa. Ia adalah
Adam beserta anak cucunya. Allah menjadikan mereka sebagai khalifah untuk
akibat nafsu yang merupakan tabiatnya? Padahal, kami selalu menyucikan-Mu dari
apa-apa yang tidak sesuai dengan keagungan-Mu, dan juga selalu berzikir dan
Dari itu, luruskanlah wajahmu dan menghadaplah kepada agama, jauh dari
kesesatan mereka. Tetaplah pada fitrah yang Allah telah ciptakan manusia atas fitrah
itu. Yaitu fitrah bahwa mereka dapat menerima tauhid dan tidak mengingkarinya.
Fitrah itu tidak akan berubah. Fitrah untuk menerima ajaran tauhid itu adalah agama
yang lurus. Tetapi orang-orang yang musyrik tidak mengetahui hakikat hal itu.
1. Citra Amanah
QS. Al-Ahzab, ayat: 72
Terjemahnya:
dan mereka khawatir akan menghianatinta, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”12
itu karena takut. Tetapi manusia menyanggupinya. Sungguh manusia itu sangat zalim
12
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya. (Bandung: Syaamil
Cipta Media, 2005), h. 421
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitan
masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam meniliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem
pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.1
kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian dan kemudian ditarik kesimpulan
n metode ini karena relevan dan sesuai untuk meneliti manajemen kesan yang
dilakukan pejabat publik, yakni Adnan Purichta Ichsan sebagai Bupati Kabupaten
Gowa.
B. Pendekatan Penelitian
1
Moh Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghlia Indonesia, 2005), h. 54.
2
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Komunikasi Public Relation dan Komunikasi ( Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, Cet-7 2017), h. 215.
23
24
manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana pelaku memandang
dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya. Menurut Bodgan dan Taylor yang
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu
secara utuh. 3
observasi, dan dokumentasi selama penelitian nantinya akan dikumpulkan dan diolah
sedemikian rupa untuk dianalisa sesuai dengan maksud penelitian, kemudian hasil
dari analisa tersebut akan dideskripsikan secara struktur kualitatif untuk menarik
kesimpulan.4
C. Sumber Data
Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
yang diteliti saat penelitian dilakukan, misalnya hasil wawancara, sharing dengan
3
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Ed.1; Cet.4; Jakarta:
Bumi Aksara, 2016) h. 80.
4
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 56.
25
beberapa individual maupun secara kelompok yang secara langsung terlibat dengan
obyek yang diteliti. Kelebihan dari data primer adalah data yang didapatkan bersifat
otentik dengan apa yang dilihat dan didengar secara langsung oleh peneliti.
sampel yang dilakukan oleh penulis secara sengaja memilih sampel atau periode
informan memang tidak dilakukan secara acak, tetapi berdasarkan pertimbangan yang
kuat dari penulis.5
Sumber data sekunder yaitu data yang didapatkan oleh penulis melalui
berbagai macam sumber seperti membaca buku, pencarian di internet, artikel
penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung
yang berupa catatan dan media, bukti yang telah ada atau arsip baik yang
5
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Komunikasi dan Ilmu-Ilmu
Sosial Lainnya, (Cet.I; Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), h. 47.
6
A.Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantatif Kualitatif & penelitian gabungan (Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2017), h. 369.
26
Menurut J. Supranto data yang baik dalam suatu penelitian adalah data
yang dipercaya (Reliable), tepat waktu, mencakup ruang yang luas serta dapat
memberikan gambaran yang jelas untuk menarik kesimpulan.7 Pada penelitian ini,
Tujuan obeservasi dalam banyak hal, adalah untuk memahami perilaku dan
informasi melalui kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara formal
7
J. Supranto, Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, (Jakarta: lembaga penerbit FE-UI,
1998), h. 47.
8
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Komunikasi Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, Cet.-7 2017), h. 35-36.
27
pengumpulan data dan informasi tanpa melibatkan diri atau tidak menjadi bagian dari
lingkungan sosial.
Purichta Ichsan.
3. Dokumentasi
dan arsip-arsip lain yang dianggap bagi penulis. Kajian dokumen merupakan
kualitatif.10
9
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,
2010), hal.180.
10
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2017), h. 363.
28
Hasil dari penelitian kualitatif akan lebih tinggi jika menggunakan teknik
peneliti akan lebih mudah mendeskripsikan dan menganalisa berita terkait penelitian.
E. Instrumen Penelitian
gambar atau peristiwa yang penting untuk dokumentasi penulis tersebut, ballpoint
dan buku untuk mencatat hal-hal penting lainnya.11
dalam pola, kategori dan satuan urai dasar.12 Tujuan analisis adalah untuk
maupun dokumentasi.13
1. Reduksi Data
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisir data yang tidak sesuai
11
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), h. 129.
12
Lexy J Maleong, Metodologi Penelitiankualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.
103.
13
Rohendi Rohidi, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 15.
29
dengan teori-teori untuk mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang
terdapat dilapangan maupun pada kepustakaan. Data dikumpul, dipilih secara selektif
dilakukan pengolahan dengan meneliti ulang yang didapat, apakah data tersebut
2. Penyajian Data
3. Analisis Perbandingan
Dalam teknik ini penulis mengkaji data yang diperoleh dari lapangan
dengan cara memikir ulang dan meninjau kembali catatan lapangan sehingga
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada. Bila penulis melakukan pengumpulan data dengan
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sebagai sumber data. 14
14
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung : Alfabeta, 2009), h.330.
DAFTAR PUSTAKA