2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
Herawati 1
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ubudiyah Indonesia. Jalan Alue Naga Desa
Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh 23114, Indonesia.
herawati@uui.ac.id
Abstrak
Al-Qur’an merupakan pedoman bagi umat manusia dalam setiap aspek kehidupannya, termasuk
pendidikan.Implementasi pendidikan Islam di sekolah disampaikan melalui sejumlah mata pelajaran
yang seharusnya pula menanamkan konsep-konsep pembelajaran dengan rujukan utamanya adalah al-
Qur’an.Banyak ayat al-Qur’an yang mengisyaratkan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di alam
terutama IPA. Masalahnya paradigma umum yang berkembang sampai saat ini adalah “IPA
merupakan ilmu pengetahuan produk bangsa Barat non-muslim”, sehingga semakin memperluas
praktik dikotomi pendidikan yang mulai terindikasi sejak pertengahan abad ke-13 M. Dalam kasus ini,
pembelajaran berbasis al-Qur’an dijadikan sebagai salah satu upaya reformasi pendidikan Islam yang
hendaknya dapat diterapkan oleh setiap guru bidang studi dalam setiap KBM, demikian pula IPA.
Agar aplikasi pembelajaran berbasis al-Qur’an menjadi lebih menarik dan bermakna secara permanen,
maka setiap proses pembelajaran sepatutnya disajikan dengan pendekatan active learning. Teknis
penerapan pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an dengan pendekatan active learning yang efektif,
meliputi: tahap perencanaan/persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait Pembelajaran IPA Berbasis
Al-Qur’an dengan Pendekatan Active Learning ini guna memperoleh beberapa tujuan, yaitu: untuk
mengetahui: (1) teknis persiapan/perencanaan pembelajaran, (2) teknis pelaksanaan, (3) dan teknis
evaluasi pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an dengan pendekatan active learning. Metode penelitian
bersifat kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara
dan penyebaran angket di lapangan.Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam tahap
perencanaan dilakukan beberapa bentuk persiapan, di antaranya; (1) pelatihan kurikulum pembelajaran
berbasis al-Qur’an (Fahmul Qur’an), (2) perancangan perangkat pembelajaran, dan (3) validasi
perangkat. Untuk tahap pelaksanaan pembelajaran dilakukan 5 fase, yaitu: fase 1; menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa, fase 2; menyajikan informasi dan menjelaskan ayat-ayat penunjang
materi, fase 3; mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar, fase 4; membimbing kelompok belajar
siswa, dan fase 5; evaluasi dan memberikan penghargaan. Sedangkan teknis evaluasi pembelajaran
mengacu pada konsep penilaian autentik.
Kata Kunci: Pembelajaran IPA, Berbasis Al-Quran, Pendekatan Active Learning
8
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
approach. Technical implementation based science learning Quran with an effective active learning
approach, include: the planning/preparation, implementation, and evaluation stages. Based on these
problems, the authors are interested to further explore relevant science teaching based on the Qur'an
with Active Learning approach is to obtain several objectives, namely: to know: (1) Technical
preparation/planning for learning, (2) technical implementation, (3) and technical evaluation based
science learning Quran with active learning approach. The study method is qualitative, ie by
describing the data obtained through observation, interviews and questionnaires in the field. The
study results show that, in the planning stage to do some form of preparation, including; (1) training
curriculum based learning the Quran (Fahmul Qur’an), (2) learning software design, and (3)
validation device. For the phase of learning is done five phases,: Phase 1; outlines the objectives and
motivate students, Phase 2; provide information and explain the verses supporting material, Phase 3;
organize the students in the study group, Phase 4; guiding the study group, and Phase 5; evaluation
and reward. While learning the technical evaluation refers to the concept of authentic assessment.
Keywords: Natural Sciences, Based on the Quran, Active Learning Approach
demikian, kompetensi ini perlu dimiliki oleh 2. Wawancara dan angket. Wawancara, yakni
tenaga pendidik maupun peserta didik agar mengajukan sejumlah pertanyaan kepada
mereka lebih memahami keutamaan dan guru kelas dan kepala SD FHIBS Aceh,
manfaat IPA bagi kehidupan. terkait pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an
Hasil observasi dan wawancara awal meliputi 3 aspek, yaitu: tahap
menunjukkan bahwa Fajar Hidayah Integrated persiapan/perencanaan, pelaksanaan dan
Boarding School (FHIBS) Aceh merupakan evaluasi dalam KBM.
salah satu lembaga pendidikan yang telah 3. Angket, yakni menyebarkan kuesioner yang
melakukan upaya reformasi pendidikan dengan memuat sejumlah pernyataan kepada siswa;
memprakarsai penerapan kurikulum integrasi al- sebagai data pendukung untuk mengetahui
Qur’an serta salah satu sekolah pelopor inovatif efektivitas dan respon siswa terhadap
pendidikan dalam pengembangan sains Islam pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an yang
dan metode belajar active learning. Selain itu, diterapkan di kelas.
sekolah ini telah melatih sejumlah guru untuk Sedangkan analisis data dilakukan sesuai
kurikulum yang sama di kalangan guru Aceh, pernyataan Sugiyono (2008: 247-252), yakni
Jakarta, Sri Langka, Singapore, dan beberapa dengan caradatareduction (reduksi data), data
daerah lain di Indonesia.Oleh karena itu, peneliti display (penyajian data) dan conclusion drawing
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar (verification). Selanjutnya dipaparkan dengan
penerapan integrasi al-Qur’an di FHIBS Aceh, metodedeskriptif analisis kualitatif; yaitu
terutama pada bidang IPA menggunakan mendeskripsikan data-data yang diperoleh di
pendekatan active learning.Penelitian ini lapangan berupa hasil wawancara,
bertujuan untuk mengetahui: teknis pengamatan/observasi tindakan kelas serta
perencanaan/persiapan, pelaksanaan dan respon siswa sehingga menjadi sebuah narasi
evaluasi pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an di yang menggambarkan pembelajaran IPA
SD FHIBS Aceh. Dengan harapan bermanfaat berbasis al-Quran dengan pendekatan active
sebagai salah satu referensi khazanah keilmuan learningdan mengacu pada tujuan penelitian.
terkait pembelajaran IPA berbasis al-Quran
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan pendekatan active
learning, di samping membantu guru, dinas Teknis penerapan pembelajaran IPA
pendidikan dan pengambil kebijakan terkait berbasis al-Qur’an dengan pendekatan active
sebagai pola/metode dalam mengembangkan learning meliputi beberapa tahapan
efektivitas pembelajaran IPA dan mata pelajaran sebagaimana penerapan pembelajaran pada
lainnya. umumnya, terdiri dari: tahap
perencanaan/persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahap evaluasi/penilaian proses pembelajaran
METODE
(Trianto, 2011: 201).
Penelitian dilaksanakan di SD Fajar
Hidayah IBS Aceh yang berlokasi di Desa Cot 1. Teknis perencanaan/persiapan
Monraya Kecamatan Blang Bintang Kabupaten a. Guru harus menyelaraskan tujuan penerapan
Aceh Besar.Sampel penelitian yang diambil kurikulum berbasis al-Qur’an dalam setiap
adalah seluruh guru kelas SDFHIBS Aceh yang proses persiapan perangkat dan
berjumlah 6 orang, kepala sekolah dan seluruh pelaksanaanpembelajaranserta kewajiban
siswa SD FHIBS Aceh sebanyak 30 memadukannya dengan pendekatan active
orang.Sedangkanteknik pengumpulan data yang learning. Tujuan aplikasi tersebut
dilakukan dalam penelitian ini adalah: diantaranya: agar siswa lebih mendalami
1. Observasi/pengamatan langsung di kelas seluk beluk pengetahuan al-Qur’an, dan lebih
yang dilakukan oleh dua orang pengamat; bersemangat dalam belajar serta
untuk mengetahui keselarasan hasil menanamkan pengetahuan bagi siswa bahwa
wawancara dengan realita pelaksanaan setiap bidang ilmu yang dipelajari bersumber
pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an dengan dari al-Qur’an.
pendekatan active learning di kelas b. Guru memahami urgensi penerapan
menggunakan lembar observasi/pengamatan kurikulum berbasis al-Quran yangdikenal
yang telah disediakan. Fahmul Quran (FQ), antara lain: 1)
menanamkan konsep keilmuan Islam sejak
10
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
dini, 2) al-Quran sebagai pedoman kurikulum tahap perencanaan, para guru harus
dan konsep utama pembelajaran IPA salah mempersiapkan berbagai kelengkapan
satunya QS. An-Nur ayat 43, 3) membentuk perangkat pembelajaran, berupa:kurikulum
para intelektual muslim berwawasan Qur’ani integrasi al-Qur’an dan silabus, Rencana
dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
serta4) menumbuh kembangkan kebanggaan Kegiatan Siswa (LKS), instrumen penilaian
siswa terhadap al-Qur’an, sehingga proses dan hasil belajar, media pembelajaran,
senantiasa mencintainya dan menambah buku siswa, dan perangkat-perangkat lain
keyakinannya dalam mentauhidkan Allah yang dibutuhkan untuk menunjang
swt. kelancaran KBM, seperti: games, lagu, dsb.
c. Guru diberikan pelatihan khusus untuk e. Guru melakukan validasi perangkat
menjaga kualitas pembelajaran dan upaya pembelajaran (RPP, media pembelajaran dan
peningkatan keterampilan guru dalam alat evaluasi) untuk pengecekan kelayakan
penerapan kurikulum berbasis al-Qur’an perangkat. Tahapan-tahapan validitas yang
dengan Program Pelatihan Guru (PPG) harus dipenuhi oleh guru secara berturut:
selama 120 jam untuk program basic Tahap 1; diserahkan kepada guru senior
training, yang secara berkesinambungan dalam bidang IPA ( guru pendamping guru),
pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Tim Tahap 2; diserahkan kepada koordinator
PTC Learning School dan Tim Fahmul pengembang mutu pendidikan (tim guru-guru
Qur’an, bahkan setelah dinyatakan senior dari setiap bidang studi, tim Fahmul
memenuhi standar pelatihan basic, setiap Qur’an dan tim ahli divisi keislaman
guru berhak mengikuti pelatihan lanjutan sekolah), Tahap 3; diserahkan kepada wakil
sehingga mencapai tahap pelatihan persiapan kepala sekolah bidang kurikulum, dan Tahap
trainer. 4; penentuan kelayakan perangkat buatan
guru. Bila perangkat dinyatakan valid, maka
Tabel 1. Program Basic Training Kurikulum dapat langsung dilakukan penandatanganan
Fahmul Quran RPP oleh kepala sekolah dengan memenuhi
№ Modul Jam beberapa kriteria, yaitu:tiga tahapan validitas
1 Bagaimana Anak Belajar 8 perangkat sertamengandung suplemen
2 Membangun Harga Diri Anak 4 pembelajaran (games, gerak/tari dan lagu)
3 Bermain 4 sebagai sarana ice breaker, media
4 Pembelajaran Bahasa 4 pembelajaran, alat penilaian dsb yang
5 Pembelajaran Matematika 4 digunakan secara variatif.
6 Pembelajaran Sains-IPA 4
7 Irama dan Gerak 4
8 Pembelajaran Seni 4 2. Teknis pelaksanaan
9 Pendekatan Pembelajaran al- 8 Pada tahapan ini beberapa hal yang harus
10 Qur’an 8 dilakukan guru dalam aplikasi pembelajaran IPA
11 Diniyah Islamiyah 8 berbasis al-Quran dengan pendekatan active
12 Tafsir al-Qur’an 8 learning meliputi:
13 Tahsin al-Qur’an 8 a. Mempersiapkan perangkat berupa:
14 Tahfidz al-Qur’an 8 kurikulum integrasi al-Qur’an, silabus, RPP,
15 Kurikulum Fahmul Qur’an 8
LKS, buku siswa, media pembelajaran,
16 (Kurikulum Berbasis al-Qur’an) 8
17 Pembelajaran Bahasa Arab 4
instrumen penilaian, dan komponen-
18 Manajemen Kelas 4 komponen penunjang pembelajaran lainnya;
19 Disiplin 4 seperti games, gerak (tari) dan lagu; yang
20 Menjadi Guru Profesional 8 sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai
Bekerjasama dengan Orangtua pilihan kegiatan ice breaker (aktivitas-
Micro Teaching aktivitas pemanasan) di sela-sela kegiatan
Total Jam 120 jam belajar, media pembelajaran, bahkan sebagai
salah satu alat penilaian alternatif.
d. Guru difasilitasi pelatihan berbagai b. Menyesuaikan pelaksanaan KBM dengan
keterampilan mengajar termasuk dalam hal perencanaan yang telah disusun dan
pengembangan perencanaan pembelajaran menginternalisasikan nilai-nilai keislaman
yang dilakukan setiap akhir pekan. Pada dalam setiap aktivitas belajar.
11
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
c.
Memadukan pembelajaran dengan 1. Mengaitkan pengetahuan
penyampaian ayat-ayat penunjang materi; sebelumnya (apersepsi)
sesuai dengan metode pembelajaran aktif 2. Menginformasikan alat/bahan
yang digunakan dan menerapkan nilai-nilai yang dibutuhkan melalui
charta
keislaman lainnya, seperti membaca doa
3. Mendemontrasikan cara
sebelum dan sesudah belajar, penggunaan alat/bahan kepada
menginternalisasikan setiap penjelasan sesuai siswa
dengan kaca mata Islam, dan memantau 1. Menjelaskan kepada siswa
setiap perkembangan perilaku belajar siswa Fase-3 bagaimana membentuk
secara komprehensif. Mengorganisa kelompok belajar dan
d.
Melaksanakan KBM sesuai dengan skenario si siswa ke kerjasama dalam kelompok
pembelajaran yang telah disusun dalam RPP dalam belajar
IPA,disamping itu mengarahkan setiap kelompok- 2. Membagikan LKS dan
aktivitas belajar sesuai dengan nilai-nilai kelompok pedoman eksperimen kepada
Islam dan akhlak terpuji. belajar siswa
3. Membimbing Ice breaker (jika
e. Memperhatikan setiap perubahan kondisi
diperlukan)
belajar dalam KBM guna mensiasati 4. Membantu tiap kelompok agar
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan melakukan transisi secara
kondisi yang dibutuhkan siswa, sehingga efisien
mereka merasakan pengalaman belajar yang Fase-4 1. Membimbing kelompok-
lebih bermakna dan menyenangkan. Membimbing kelompok belajar siswa dan
f. Menyampaikan ayat-ayat terkait dengan kelompok mengarahkan siswa dalam
materi pada setiap pertemuan melalui belajar siswa mengisi LKS dan eksperimen.
berbagai teknik penyampaian yang dan belajar 2. Mendorong dan melatih
melibatkan siswa secara aktif dengan keterampilan integrasi al-
aktivitas yang menyenangkan, sehingga Qur'an melalui pendekatan
active learning, sebagai
siswa yang belum mampu baca tulis al-
berikut:
Qur’an sekalipun, dapat memahami dan
Menggunakan format
menghafalkannya.Untuk lebih rinci langkah- pencatatan kegiatan
langkah pelaksanaan pembelajaran IPA pembelajaran IPA berbasis
berbasis al-Qur’an dengan pendekatan active al-Qur'an dengan
learning telah dirangkum dalam tabel berikut pendekatan active learning
ini: Menghargai kontribusi
Mengambil giliran dan
Tabel 2.Langkah-langkah Pembelajaran IPA berbagi tugas
Berbasis Al-Qur’an dengan Pendekatan Active Bertanya
Learning. Memeriksa ketepatan
Fase Aktivitas Guru 3. Membimbing siswa dalam
mengisi LKS
1. Guru menyampaikan tujuan 4. Membimbing siswa dalam
Fase-1 pembelajaran membuat laporan hasil
Menyampaika 2. Memotivasi siswa dengan eksperimen
n tujuan dan aktivitas yang menarik dan Fase-5 1. Membimbing siswa dalam
memotivasi memancing rasa ingin tahu Evaluasi dan mempresentasikan hasil kerja
siswa siswa seperti: menampilkan memberikan masing-masing kelompok
magic sains box, sulap, dll. penghargaan belajar siswa
3. Mengajukan pertanyaan- 2. Membimbing siswa untuk
pertanyaan yang memotivasi menyimpulkan hasil presentasi
antusiasme siswa dalam belajar kelompok
Fase-2 1. Mempresentasikan konsep- 3. Mengevaluasi hasil belajar
Menyajikan konsep materi dan integrasi siswa tentang materi yang
informasi dan ayat-ayat al-Qur'an yang dipelajari
menjelaskan relevan dengan materi pada
ayat-ayat siswa melalui ceramah, diskusi
penunjang dan demonstrasi menggunakan
materi alat/media yang menarik
12
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
13
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
siswa terhadap sains Islam yang termuat yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan
di dalam al-Qur’an, pembelajaran. Selain itu diketahui pula berbagai
4) menampilkan ayat-ayat pembelajaran cara penilaian unik yang dilakukan guru dalam
yang relevan di depan kelas melalui menilai proses dan hasil belajar siswa, seperti:
layar, papan tulis, tulisan di karton, melakukan penilaian melalui games, teka-teki,
ataupun fotocopy bahan yang dibagikan matching card, dsb. Teknis penilaian yang
kepada masing-masing siswa serta diaplikasikan guru SD FHIBS Aceh sangat
memaparkan keterkaitan ayat dengan sesuai dengan paradigma penilaian autentik
materi secara jelas. yang dipaparkan Munif Chatib (2011:155),
5) mengutamakan kerja kelompok dalam yaitu: penilaian menekankan pada kompetensi
belajar, membentuk perilaku saling yang diajarkan, membantu siswa yang lemah
menghargai antara satu sama lainnya, untuk berkembang, penilaian kompetensi
memberdayakan dan menghargai cenderung membangun semangat kerjasama,
seluruh potensi siswa, membimbing Penilaian menitikberatkan pada tiga ranah, yaitu
sikap dan perilaku siswa dalam belajar kognitif (pengetahuan), psikomotor
maupun keseharian sesuai dengan ayat (keterampilan), dan afektif (sikap) serta
dan nilai-nilai Islam. pengumpulan informasi nilai dengan tes dan non
6) menjelaskan keterkaitan ayat dengan tes. Selanjutnya karakteristik penilaian autentik
materi dan selanjutnya diterapkan dalam tersebut, dapat disebutkan secara umum, yaitu:
seluruh aktivitas belajar, mengarahkan (1) melibatkan siswa dalam tugas yang penting,
kegiatan belajar sesuai dengan nilai- menarik, bermanfaat dan relevan dengan
nilai Islam dan ayat terkait, kehidupan nyata siswa, (2) tampak dan terasa
mengutamakan kerjasama dalam sebagai kegiatan belajar, bukan tes tradisional,
kelompok belajar dan inkuiri, serta (3) melibatkan keterampilan berpikir tingkat
sesekali membimbing siswa untuk tinggi dan mencakup pengetahuan yang luas, (4)
menemukan sendiri ayat-ayat terkait menyadarkan siswa tentang apa yang harus
materi dari al-Qur’an. dikerjakannya akan dinilai, (5) merupakan alat
penilaian dengan latar standar (standard
3. Teknik evaluasi setting), bukan alat penilaian yang
Teknik penilaian proses yang dilakukan distandarisasikan, (6) berpusat pada siswa
guru dalam pembelajaran IPA berbasis al- (student centered), dan (7) dapat menilai siswa
Qur’an meliputi berbagai instrumen penilaian yang berbeda kemampuan, gaya belajar dan latar
yang telah dipersiapkan sebelumnya, berupa:(a) belakang kulturalnya.
tes lisan maupun tulisan (objektif atau subjektif), Setelah pelaksanaan KBM dan proses penilaian
(b) pengamatan proses diskusi, (c) pengamatan pembelajaran IPA berbasis al-Qur’an dengan
proses presentasi hasil kerja, (d) pengamatan pendekatan active learning berlangsung, ada
perkembangan perilaku siswa, (e) pengamatan beberapa hal yang dilakukan guru, yaitu: (1)
aktivitas siswa dalam belajar, (f) observasi unjuk merangkum keseluruhan hasil belajar sebagai
kerja, dll.Sedangkan untuk cara pelaksanaan tes tolak ukur pelaksanaan pembelajaran
hasil belajar siswa dilakukan dengan berbagai selanjutnya; (2) mengecek ketercapaian tujuan
cara:1) memberikan quiz di awal pertemuan pembelajaran dan mengevaluasi KBM secara
untuk mengetahui pemahaman siswa tentang keseluruhan untuk memastikan kelemahan-
materi yang telah diajarkan pada pertemuan kelemahan dari komponen-komponen
sebelumnya; 2) melaksanakan pre-test dan post- pembelajaran yang telah diaplikasikan agar tidak
test untuk setiap kali pertemuan; 3) menilai terulang pada pertemuan selanjutnya; (3)
laporan hasil kerja siswa dan LKS; 4) menindaklanjuti setiap siswa yang berkesulitan
melaksanakan tes formatif dan sumatif; 5) belajar; dengan menjalin kerjasama dengan
memberikan project/tugas terstruktur maupun beberapa pihak terkait (wali kelas, guru BP dan
non terstruktur; dan 6) melakukan tanya jawab kepala sekolah); (4) melaksanakan remedial bagi
dan tes tertulis di akhir pembelajaran dalam siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar;
waktu singkat, dll. serta (5) senantiasa mempelajari hal-hal yang
Kesemua bentuk tes tersebut digunakan dapat mengembangkan potensi diri sebagai guru
untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa yang professional, dll.
dan kemampuan siswa dalam menguasai materi
14
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
15
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
16