Nim: 1931710094
Semester: 3
Angkatan: 2019
1. Untuk membentuk pribadi seorang pengusaha muslim yang baik, diperlukan kiat-kiat.
Sebutkan kiat-kiat tersebut! Jelaskan jawaban saudara!
JAWABAN
Kiat-kiat yang diperlukan untuk membentuk pribadi seorang pengusaha muslim yang baik,
yaitu:
1) Ketulusan niat dan kemurnian iman
Niat dalam bekerja bagi seorang pengusaha haruslah digunakan untuk mendapatkan
dan mengembangkan uang yang halal, yang dapat memberinya makanan dalam
menjalankan ibadah kepada Allah. Kemurnian iman harus memperteguh hatinya. Seorang
pengusaha haruslah kembali kepada Allah, dengan niat apapun yang ia lakukan agar
mendapat keridhaanNya.
Allah swt berfirman:
2) Akhlak Mulia
Seorang pengusaha muslim harus mengamalkan akhlak mulia, seperti jujur, ikhlas,
setia, cakap, istiqomah, sederhana, qonaah, yakin, dan masih banyak lagi akhlak-akhlak
mulia lainnya, yang menjadi pokok-pokok dalam bermuamalah berdasarkan aturan-aturan
Allah.
Dalam hal ini, Allah swt memuji akhlak RasulNya, firmanNya:
2. Sebutkan faktor-faktor penentu dalam dunia bisnis yang sehat! Jelaskan jawaban saudara!
JAWABAN
1) Hubungan yang sehat
Semua hubungan harus dijalin dengan batasan-batasan dan aturan-aturan syariat.
Secara tidak langsung, hal ini menyatakan, bahwa hubungan-hubungan tersebut harus
sehat. Bagi setiap individu, menghindari adanya kecurigaan dan larangan-larangan adalah
suatu kewajiban, terlepas dari godaan untuk meraih uang lebih banyak, untung berlipat,
atau dipromosikan jabatan yang tinggi. Pada intinya, hubungan (muammalat) senantiasa
sehat, kecuali yang dilarang oleh teks al-Quran atau sunnah. Kedua teks tersebut adalah
sumber-sumber asli hukum Islam.
Mengamalkan apa yang diperbolehkan membuat bisnis dijalankan menurut hukum
Allah. Untuk mempergunakan cara ini, para pelaku bisnis harus memiliki beberapa syarat,
peraturan-peraturan, dan program-program yang didasari oleh prinsip dan hukum-hukum
syariat. Jika sesuai dengan hukum, bisnis dan urusan akan lebih mudah. Hubungan yang
sehat menimbulkan perasaan damai dan tenteram, bahkan walaupun pendapatannya sedikit,
namun tetap besar di mata Allah juga hasilnya berkah.
3. Sebutkan kiat-kiat agar terdapat hubungan yang baik antara pengusaha dengan orang lain!
Jelaskan Jawaban saudara!
JAWABAN
1) Jujur dan tidak berbohong
2) Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
3) Lapang dada dalam cara berkomunikasi
4) Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
5) Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
6) Tidak mudah emosi atau emosional
7) Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
8) Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan
9) Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan
10) Bertingkah laku yang baik.
4. Apa akibat dari pengabaian etika bisnis dalam menjalankan usaha? Jelaskan jawaban saudara!
JAWABAN
Praktek bisnis yang tidak mengikuti aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang sudah
menjadi ketentuan hukum positif pemerintah atau kelaziman bisnis yang beretika, bisa
berakibat tidak langgengnya bisnis itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh selain pelanggaran
etika akan berhadapan dengan sanksi formal, didalam bisnis juga akan berakibat pada
runtuhnya reputasi atau trust, baik secara eksternal maupun internal perusahaan.
Perilaku bisnis yang tidak beretika ini, secara eksternal akan menjatuhkan kredibilitas
perusahaan, yang berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan bisnis terhadap kemungkinan
akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara ekonomi; dan secara internal, akan
terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari karyawan terhadap atasan (eksekutif) dan
berakibat lanjut pada turunnya etos kerja karyawan karena ketidak-hadiran panutan beretika
dari pimpinannya.
Akan butuh waktu dan biaya yang besar untuk mengembalikan kepercayaan publik dan
karyawan terhadap perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan. Maka, sudah seharusnya hanya
resiko keekonomianlah yang perlu menjadi tantangan dalam berbisnis, karena Etika dan
hukum adalah bagian dari profesionalitas dan kepeduliaan sosial perusahaan, serta landasan
yang tidak untuk ditawar, apalagi ditinggalkan, namun untuk dijalankan.
Tanpa menghiraukan etika bisnis, suatu badan usaha maupun perusahaan bisa terjebak ke
dalam perkara yang melanggar hukum positif di suatu wilayah/ negara. Tanpa menghiraukan
etika bisnis, suatu badan usaha ataupun perusahaan bisa terperosok ke dalam hal-hal yang
melanggar norma-norma masyarakat sehingga tidak jarang kelompok-kelompok dalam
masyarakat mengadakan demonstrasi atau unjuk rasa untuk memprotes badan usaha atau
perusahaan yang dianggap meresahkan bahkan merugikan masyarakat.
Pengabaian penerapan etika bisnis dalam hal penghasilan yang diterima dan juga biaya-
biaya yang dikeluarkan bisa menjadikan suatu badan usaha atau perusahaan terperosok ke
dalam perkara pelanggaran hukum positif. Kalau badan usaha atau perusahaan terperosok ke
dalam pelanggaran hukum positif, maka para pejabat di badan usaha atau perusahaan tersebut
yang paling bertanggung jawab. Para pejabat di perusahaan tersebut akan berhadapan dengan
penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, kehakiman bahkan komisi pemberantasan
korupsi.
5. Sebutkah contoh-contoh praktek usaha bisnis yang telah mengabaikan etika bisnis!
JAWABAN
1) Korupsi
2) Pemalsuan merek
pemalsuan merek telah mengabaikan etika bisnis karena perbuatan tersebut tidak
menghargai hasil karya cipta seseorang yang menciptakan produk unggul yang bermanfaat
bagi semua orang, tiba-tiba dibajak atau ditiru dengan mengambil karya orang lain untuk
keuntungan diri sendiri. Contohnya yang banyak beredar di masyarakat adalah pemalsuan
DVD/VCD dan pakaian baju, kaos, celana yang dengan sengaja menciptakan merk yang
sama tetapi kualitas berbeda jauh dengan yang asli.
3) Pembajakan di Industri Musik dan Film.