Anda di halaman 1dari 2

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Al-quran Hadis


B. Kegiatan Belajar : KB 2 (KB 1/2/3/4)

C. Refleksi :

Modul ini membahas pendekatan dan metode penafsiran Al-quran. Spesifiknya


mengenai tafsir bi al ma’tsur dan tafsir bi al ra’yi. Juga tafsir tahlili dan tafsir maudhu’i.
Bagi generasi umat hari, memahami Al-quran menuntut langkah-langkah yang harus
ditempuh. Jarak waktu yang telah jauh dengan masa kehidupan Rasulullah Saw. Dan
sahabat menjadi alasannya. Karena generasi yang sangat mengetahui bagaimana Al-
quran diturunkan dan dijelaskan oleh Rasulullah Saw. Adalah generasi Islam pertama.
Ketika zaman telah jauh dari masa kehidupan Rasulullah Saw. dan sahabat, sedangkat
kebutuhan umat untuk memahami petunjuk-petunjuk Al-quran semakin besar maka
ulama tafsir mengambil perannya. Dengan semangat memahami Al-quran tersebut
kemudian bermunculan tokoh-tokoh keilmuan di bidang Al-quran.
Melalui pembelajar pada materi ini, diharapkan peserta didik dapat memotret
kompleksitas keilmuan yang harus dimiliki mufassir. Dan begitu luasnya sudur pandang
yang dapat dibangun dalam memahami Al-quran. Sehingga melahirkan khazanah tafsir
terhadap Al-quran. Sangat penting untuk mendorong peserta didik menemukan spirit
mempelajari keilmuan dibidang Al-quran. Sehingga kecintaan peserta didik terhadap
pengetahuan terbangun dalam jiwanya.

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep (Beberapa Pendekatan Penafsiran Al-quran
istilah dan definisi) di 1. Pendekatan dalam bahasa arab disebut dengan ‫ َمـْن َـهــج‬dan dalam Bahasa
KB
inggris disebut dengan approach. Kaitannya dengan penafsiran Al-quran
adalah sebagai acuan atau dasar dan paradigma yang digunakan dalam
proses menafsirkan Al-quran baik bersifat riwayat, pendapat maupun
intuisi.
2. Dari segi pendekatannya, tafsir terbagi kepada tiga macam :
a) Tafsir bi al ma’tsur
b) Tafsir bi al ra’yi / tafsir bi al dirayah
c) Tafsir bi al isyarah / tafsir isyari
3. Tafsir bi al ma’tsur disebut juga dengan tafsir bi al riwayah. Pendekatan
penafsiran ini dipandang yang terbaik dalam penafsiran Al-quran karena
didasarkan kepada penjelasan-penjelasan dari riwayat hadits, sunah
maupun atsar atau ayat Al-quran yang lain. Kesemua sumber tersebut
mendukung terhadap penafsiran yang sesuai dengan maksud ayat yang
dijelaskan langsung baik oleh Rasulullah Saw. atau sahabat yang sangat
tau tentang makna ayat-ayat Al-quran.
4. Tafsir bi al ra’yi adalah pendekatan penafsiran Al-quran dengan nalar
logika. Tetapi tentu saja dilakukan oleh mufassir yang telah memenuhi
sarat kompetensi seorang penafsir.Terhadap tafsir bi al ra’yi ini, para
ulama mengelompokkannya menjadi dua. Yaitu ada yang mazmumah
atau tercela. Dan ada yang mahmudah atau terpuji.
5. Tafsir isyari adalah upaya penarikan makna ayat yang didasarkan pada
kesan yang ditimbulkan oleh lafaz ayat. Dimana dalam benak mufassir
telah memiliki pencerahan batih atau hati dan pikiran. Hal itu dilakukan
tanpa mengabaikan atau membatalkan makna secara lafaz (M. Quraisy
shihab).

Metode Penafsiran
1. Metode sebagai cara yang telah dilakukan mufassir meliputi teknis
penyusunan, sistematika, ruang lingkup dan hal-hal terkait lainnya.
Metode penafsiran ini digolongkan kepada empat macam :
a) Metode tahlili atau metode analitis
b) Metode Ijmali atau metode global
c) Metode muqaran atau komparatif
d) Metode maudhu’i atau tematik

1. Pada uraian pendekatan penafsiran Al-quran, ditemui banyak istilah yang


asing bagi peserta didik. Hal ini memungkinkan peserta didik sulit
mendalami materi dalam waktu yang singkat.\
Daftar materi pada KB
2
yang sulit dipahami 2. Dalam memahami metode-metode penafsiran Al-quran baik tahlili, ijmali,
muqaran dan maudhu’i., secara umum peserta didik tidak banyak
mengenal ragam kitab-kitab tafsir. Sehingga dalam mengelompokkan
jenis-jenisnya akan cukup kesulitan

1. Pendekatan tafsir dan metode tafsir secara teoritis memang dapat mudah
dibedakan. Namun dalam istilah-istilahnya yang asing dapat
membingungkan peserta didik saat menentukan sebuah pendekatan tafsir
Daftar materi yang
atau metode tafsirnya.
sering mengalami
3
miskonsepsi dalam
2. Tafsir bi al ra’yi dn tafsir bi al isyarah nampak sekilas begitu hampir samar
pembelajaran
perbedaannya. Karena kecenderungan menggunakan penalaran
walaupun salah satunya menyebutkan dengan istilah pencerahan batin
atau hati.

Anda mungkin juga menyukai