Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN LOGISTIK KAMAR OPERASI

DEFINISI LOGISTIK

Menurut Subagya (1990)

logistik  suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan, serta penghapusan materi atau
alat.
MANAJEMEN LOGISTIK

Yaitu suatu tanggung jawab untuk membuat dan mengatur sistem guna mengatasi aliran bahan baku
dan barang jadi (mengatasi fluktuasi peramalan, permintaan pelanggan, dan pengiriman pemasok).

(SUTOPO PATRIA JATI, BAG. AKK FKM UNDIP)


SIKLUS LOGISTIK

PERENCANAAN

PEN

PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

PE
PENDISTRIBUSIAN

Sumber : Bahan ajar Hendrik Taurany, 2007


DEFINISI KAMAR OPERASI

• Kamar operasi adalah suatu unit khusus

di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang
membutuhkan keadaan suci hama (steril).
KAMAR OPERASI
atau
INSTALASI BEDAH SENTRAL

• Merupakan unit yang sangat penting dalam pelayanan RS


karena sifatnya sebagai revenue center
• Membutuhkan multi jenis SDM yang merupakan teamwork (Dokter, paramedis, penata
anestesi, cleaning service, petugas administrasi)
• Membutuhkan sarana & prasarana dengan teknologi
tinggi (ruangan khusus, alat canggih dan mahal)
• Tingkat stres tinggi (pasien maupun petugas)
Kebutuhan IBS

• Ruangan dengan desain khusus berpendingin udara dengan sistem khusus


• Alat kesehatan modal yang beragam, antara lain : meja operasi & lampu operasi,
mesin anestesi, instrumen bedah per jenis (bedah umum, ortopedi, THT, mata,
obgyn, urologi, dan lain lain)
• Alat dan bahan kesehatan pakai habis yang beragam (akan dibahas)
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1197/Menkes/SK/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di RS

• (Bab 1), Pengertian ...

– Pengelolaan perbekalan faramasi adalah suatu proses yang merupakan siklus


kegiatan dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan,
penerimaan,penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan,
administrasi, dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan
pelayanan
Lanjutan

– Pengendalian mutu adalah suatu mekanisme kegiatan pemantauan


dan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan...

– Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
obat, alat kesehatan, reagensia, radiofarmasi dan gas medis.

– Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan


untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang terdiri dari sediaan
farmasi, alat kesehatan, gas medis, reagen dan bahan kimia, radiologi dan
nutrisi.
PP RI Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi
dan Alat Kesehatan

• (Bab 1)
... Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,
mengolah, membuat. mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
Jumlah Operasi Berdasarkan Spesialisasi Tahun2009

Spesialisasi Jumlah

Bedah 1.538

Kebidanan 924

Bedah Orthopedi 277

Mata 201

THT 151

Paru 9

Urologi 84

Jumlah 3.184
Jumlah Operasi Berdasarkan
Sifat dan Kategori
Tahun2009

Katagori dan sifat operasi Jumlah

Besar Cito 949

Besar Elektif 1.341

Sedang Cito 60

Sedang Elektif 611

Kecil Elektif 223

Kecil Cito 0

Jumlah 3.184
DATA KAMAR OPERASI

• Memiliki 4 (empat) kamar operasi ( 2 besar & 2 kecil)


• Jumlah rata-rata operasi elektif 10-15 per hari
• Jumlah rata-rata operasi cito adalah 3-4 orang per hari
• Jumlah operasi perbulan rata-rata 300
• Terbanyak operasi bedah & kebidanan
DATA KAMAR OPERASI

• Indikator Pelayanan Bedah


• Angka Infeksi Luka Operasi Bersih Pada Bedah Elektif = 1 orang
• (0,05% dari jumlah operasi elektif)
• Angka Komplikasi Pasca Bedah Pada Bedah Elektif Baik Pada Bedah
Bersih Maupun Kotor = 26 orang (1,20% dari jumlah operasi elektif)
LOGISTIK KAMAR OPERASI / INSTALASI BEDAH
SENTRAL :

• Alat kesehatan pakai habis (kassa, benang, jarum, handscun dll)


• Obat-obat anestesi (bufivakain, propofol)
• Linen (jas operator/asisten, duk bolong, penutup organ tubuh,
pembungkus alat)
• Gas medis (N2O,oksigen)
PERENCANAAN

• Perencana awal adalah User (biasanya adalah Kepala Ruangan Instalasi


Bedah Sentral – paramedis senior) bersama dengan Instalasi Farmasi,
berdasarkan pemakaian bulanan pada tahun-tahun sebelumnya.
• Perencanaan dibuat per tahun, tetapi mulai tahun 2010 karena mulai BLUD,
dibuat perencanaan per bulan
• Hasil perencanaan tersebut dikaji oleh KaSie Penunjang Medik dan ditambahkan
perkiraan harga
PERENCANAAN (lanjutan)

• Seluruh usulan RS disampaikan ke BAPPEDA Kabupaten (Badan Perencana Pembangunan


Daerah)
• Kemudian dikaji bersama-sama oleh BAPPEDA dan Bagian Keuangan Pemda Kabupaten menjadi dokumen
usulan seluruh Kabupaten
• Dokumen usulan seluruh Kabupaten dibahas bersama antara pihak Eksekutif dan Legislatif (DPRD
Kabupaten)
• Setelah disetujui, dikirim ke Propinsi untuk disahkan
• Realisasi kegiatan dan anggaran dilaksanakan di tingkat Kabupaten
Perencanaan (Eksternal)

Eksekutif Legislat
RSUD Bappeda DPRD
Bag Keuangan PemdaPembahasa
PENGADAAN

• Sistem Lelang Umum untuk anggaran yang per kegiatan per tahun di atas 100 juta rupiah
• Sejak tahun 2009 panitia lelang disentralisasi di Pemda Kabupaten (ULP)
• Pihak RSUD tidak terlibat dalam panitia lelang, setelah ada pemenang lelang baru ditindak
lanjuti sampai barang datang dan disimpan di gudang Instalasi Farmasi
• Dari data 3 tahun terakhir, biasanya setiap tahun pemenang lelang adalah perusahaan yang
berbeda, hampir tidak pernah ada pemenang lelang yang sama di tahun berikutnya
PENGADAAN

RSUD ULP PEMDA Panitia

Pemenang
Lelang
PENYIMPANAN

• Dengan sistem lelang per tahun sangat membutuhkan gudang yang luas, sangat menyulitkan dan
beresiko kerusakan alkes, obat dan linen, juga kadaluarsa
• Untuk gas medis, walaupun dilelang per tahun dan telah ditentukan 1 supplier pemenang lelang
tetapi pengiriman sesuai kebutuhan, tabung yang ada di RS sebagian adalah milik / aset RS dan
sebagian milik pihak supplier
SISTEM DISTRIBUSI

• Kepala Ruangan IBS mengajukan permohonan


• Disetujui dari KaSie JangMed sebagai
• Permohonan disampaikan ke Ka Instalasi Farmasi
• Barang diserahkan oleh Bendahara penyimpan barang di Gudang
Instalasi Farmasi
SISTEM DISTRIBUSI

Karu IBS

Ka Inst
Gudang
IBS

Ka Inst Farmasi KaSie JangMed


SISTEM PENGHAPUSAN

• Untuk alkes pakai habis dan obat yang kadaluarsa dan rusak, sesuai dengan ketentuan, karena
termasuk kategori limbah B3
• Untuk linen, setelah rusak & tidak dapat digunakan, dikirim sebagai limbah medis untuk
dimusnahkan di incenerator
• Gas medis tidak ada sistem penghapusan
JENIS LOGISTIK
DI KAMAR OPERASI

Alkes Pakai Habis

Gas Medis Kamar Obat


Operasi

Linen
ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS

• Merupakan jenis logistik yang penting


• Menurut teori klasifikasi barang sebagian besar jenis alkes di IBS termasuk yang harus
menggunakan Analisis VEN (vital, essensial, non essensial) karena IBS tidak dapat berfungsi bila
alkes tidak ada terutama benang, jarum, handschoen
• Walaupun untuk operasi tertentu ukuran dan jenis yang berbeda dapat saling menggantikan, tetapi
untuk operasi yang spesifik tidak dapat misalnya mata, usus obgyn dll
ABC INDEKS KRITIS ALKES HABIS PAKAI

A B 16
%
33% (6
(12 jenis jeni
obat) s
oba
t)

51% (19 jenis obat)


• Sumber : pelatihan ICU & NICU, Depkes, Jakarta 2009
OBAT

• Obat yang terbanyak digunakan di IBS adalah obat anestesi


• Merupakan jenis logistik yang penting, karena tidak ada operasi tanpa tindakan anestesi, baik lokal,
spinal maupun umum
• Menurut teori klasifikasi barang sebagian besar jenis obat di IBS termasuk yang harus menggunakan
Analisis VEN (vital, essensial, non essensial) karena IBS tidak dapat berfungsi bila obat anestesi tidak
ada, baik yang bersifat inhalasi maupun injeksi
ABC Index Kritis Obat Anestesi

Didapatkan obat yang masuk dalam kategori

 A sebanyak 20% yaitu isofluran dan bufivacain

 B sebanyak 50% yaitu sevofluran, halotan, diazepam, midazolam 0,1% dan midazolalm 0,5%

 C sebanyak 30% yaitu atropin sulfat, petidin, dan lidocain


• Sumber : pelatihan ICU & NICU, Depkes, Jakarta 2009
LINEN

• Linen di IBS sama pentingnya dengan alkes, obat dan gas medis karena suatu operasi dapat batal
bila tidak tersedia linen dalam keadaan steril
• Tidak dapat dibuat Analisis ABC
• Penggantian seluruh linen biasanya setiap tahun
• Yang mempengaruhi ketersediaan linen :

o Jumlah operasi per hari

o Waktu operasi (durasi dan saat mulai & selesai)

o Jenis operasi (besar atau kecil) menentukan jumlah personil yang terlibat

o Alat sterilitator linen


LINEN

• Menurut teori klasifikasi barang, linen termasuk barang yang menggunakan Analisis VEN
• Jenis linen yang sangat penting adalah yang disteril dengan alat sterilitator antara lain adalah baju
tim IBS, duk untuk penutup area operasi dan pembungkus instrumen
• Linen tersebut tidak dapat digantikan oleh jenis lain
Sumber kuman ganas bisa
dari sini

1. personil yang tidak bertugas tidak boleh berada di dalam kamar


operasi

2. personil di kamar operasi tidak boleh duduk di lantai


• Sumber : pelatihan ICU & NICU, Depkes, Jakarta 2009
GAS MEDIS

• Hanya ada 2 (dua) macam yaitu O2 dan N2O


• Untuk O2 (oksigen) ada 2 (dua) macam yaitu O2 cair dan O2 biasa
• Di IBS hanya menggunakan O2 tabung dan N2O
• Data yang dapat diperoleh hanya rata-rata pemakaian per bulan yaitu :

 O2 = 30-40 tabung per bulan


 N2O = 2 tabung per bulan
GAS MEDIS

• Menurut teori klasifikasi barang, gas medis termasuk barang yang menggunakan Analisis
VEN
• Dan kedua jenis gas medis tersebut (O2 dan N2O) merupakan jenis barang Vital (V)
• Karena keterbatasan gudang penyimpanan dan buffer stock sebagian ada di pihak supplier maka
faktor eksternal RS sangat berpengaruh terhadap ketersediaan jenis logisitik ini yaitu : komitmen
supplier, transportasi, kejadian force majeur
Dokter di kamar operasi menyambung pipa Gas apa yang akan
ke socket gas di tembok keluar dari socket,
tergantung
Sumber : pelatihan ICU & NICU, Depkes, Jakarta 2009 IPS memasang apa
• Sumber : pelatihan ICU & NICU, Depkes, Jakarta 2009
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai