Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI KELOMPOK

TOPIC 6

Anggota Kelompok :
1. Ahmad Fachrurrozi – 01122210026
2. Aufar Ghufran Syahguchi – 01122210033
3. Bella Rivera – 01122210021
4. Willy Wijaya – 01122210005

Tugas ini akan membahas gangguan mental yang dikenal sebagai Post-Traumatic Stress Disorder
(PTSD). PTSD merupakan gangguan kecemasan yang muncul setelah mengalami atau
menyaksikan peristiwa traumatis seperti peperangan, kekeran seksual, bencana alam, dan juga
kecelakaan yang mengancam nyama dari individu.
No. ETIOLOGI TREATMENT
1. Biological Faktor biologis yang Pengobatan biolois untuk
berkontribusi pada PTSD PTSD meliputi penggunaan
meliputi genetika, perubahan obat-obatan seperti
dalam struktur dan juga antidepresan SSRI (Selective
terhadap fungsi otak, serta Serotonin Reuptake Inhibitor)
ketidakseimbangan zat kimia dan ansiolitik untuk
otak seperti serotonin dan juga mengurangi gejala
neropinephrine. Penelitian kecemasan dan depresi.
menunjukkan bahwa individu Terapi ini harus dilakukan di
dengan Riwayat keluarga bawah pengawasan dokter
gangguan kecemasan memiliki (Hoskins et al., 2015)
resiko yang lebih tinggi untuk
mengembangkan PTSD (Afzal et
al., 2020).
2. Psychosocial Faktor psikososial yang Intervensi psikososial
berperan dalam PTSD meliputi meliputi terapi kognitif-
kepribadian dari setiap perilaku (CBT) yang
individu, strategi coping yang membantu individu
digunakan, dan juga dukungan mengidentifikasi dan
social. Seseorang dengan mengubah pola pikir dan juga
strategi coping yang tidak perilaku negative yang
efektif dan dukungan social berhubungan dengan PTSD.
yang kurang memilki potensi Exposure Therapy juga efektif
yang lebih besar untuk untuk mengurangi gejala
mengalami PTSD (Olff et al., PTSD dengan mengajarkan
2021). individu cara menghadapi
kenangan traumatis secara
aman (Cusack et al., 2016).
3. Sociocultural Faktor social dan budaya yang Pendektan social dan juga
dapat mempengaruhi PTSD budaya melibatkan dukungan
meliputi adanya stigma keluarga, teman, dan
terhadap gangguan mental, komunitas untuk membantu
akses terhadap layanan individu yang di diagnose
Kesehatan mental, dan juga PTSD dalam proses
lingkungan social pasca pemulihannya. Ini tentunya
peristiwa traumatis. Individu juga termasuk mengurangi
yang hidup dalam lingkungan stigma seputar gangguan
yang kurang mendukung dan mental, meningkatkan
tidak memiliki akses ke layanan kesadaran terkait PTSD dan
Kesehatan mental yang juga mengadvokasi untuk
memadai lebih rentan terhadap layanan Kesehatan mental
PTSD (Fodor et al., 2020) yang lebih baik dan lebih
mudah diakses dalam
komunitas (Fodor et al.,
2020)
4. Spiritual Faktor spiritual yang Pendekatan spiritual dalam
mempengaruhi PTSD meliputi pengobatan PTSD dapat
keyakinan dan nilai-nilai mencakup terapi yang
individu, serta bagaimana berfokus pada spiritualitas,
mereka memaknai peristiwa seperti terapi berbasis
traumatis. Kepercayaan dan kesadaran (Mindfulness) dan
nilai-nilai yang positif dapat terapi berbasis nilai-nilai.
membantu individu mengatasi Terapi ini membantu individu
trauma dan mengurangi risiko menggali kekuatan dan
PTSD (Harris et al., 2021) sumber daya spiritual untuk
mengatasi terkait trauma dan
mengurangi gejala PTSD
(Harris et al., 2021). Selain
itu, dukungan dari pemimpin
atau kelompok keagamaan
dan praktik spiritual seperti
meditasi, doa, dan
pengembangan rasa syukkur
juga dapat membantu dalam
proses pemulihan.

Dengan mempertimbangkan keempat perspektif (biopsychosocialspiritual) dalam etiologi dan


pengobatan PTSD, individu yang menderita gangguan ini dapat menerima perawatan yang lebih
holistic dan efektif. Pendekatan ini memungkinkan para professional Kesehatan mental untuk
menyesuaikan intervensi sesuai dengan kebutuhan unik setiap individu, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan peluang pemulihan yang berhasil dan kualitas hidup yang jauh lebih baik
lagi.

Anda mungkin juga menyukai