Anda di halaman 1dari 5

ANALISA JURNAL

KEPERAWATAN JIWA

RESIKO BUNUH DIRI

Di Susun Oleh :

1. Kezia Irene Joseph (20200305040)


2. Aisyah (20200305042)
3. Parmasih (20200305046)
4. Ivah Ruskia Ningsih (20200305036)
5. Kania sephia putri (20200305041)
6. Meliana Oloan Makdalena (20200305043)

JURUSAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA BARAT
2021
ANALISA JURNAL

NO JUDUL ISI HASIL


1 Penurunan Resiko Depresi adalah penyakit mental yang Terapi dalam studi kasus ini
Bunuh Diri Dengan ditumpu sebagian besar orang, menjadi mampu mengembangkan
Terapi Relaksasi faktor individu putus asa, harga diri rendah,
koping individu menjadi
Guided Imagery Pada tidak berguna hidup, yang membuat adaptif, dan terjadilah
Pasien Depresi Berat individu menyakiti diri hingga efek penurunan tingkat risiko
terburuk mengakhiri hidup atau bunuh diri bunuh diri Pasien. Hal ini
Penulis : Rosdiana (Santoso, 2017). Ketidakberdayaandibuktikan setelah intervensi
Saputri, Desi Ariana merupakan salah satu pemicu individu Terapi Relaksasi Guided
Rahayu (2020) melakukan perilaku bunuh diri (Valentina imagery diberikan, tingkat
& Helmi, 2016). risiko bunuh diri Pasien
berkurang dari risiko bunuh
Bunuh diri dapat dicegah dengan kerjasama diri tinggi menjadi risiko
antara individu, keluarga, masyarakat dan bunuh diri rendah.
profesi dengan memberikan perhatian,
kepekaan terhadap kondisi yang dialami
oleh seseorang yang memiliki risiko bunuh
diri seperti memberikan motivasi dan
keyakinan bahwa hidup adalah suatu
anugrah yang berarti dan berharga harus
disyukuri. Tindakan pendukung yang dapat
dilakukan yaitu tindakan keperawatan yang
dapat mencegahan risiko bunuh diri dengan
Terapi Relaksasi Guided imagery.

Tindakan terapi relaksasi guided imagery


dilakukan dengan konsentrasi terfokus di
mana gambar visual pemandangan, suara,
musik, dan kata-kata yang digunakan untuk
membuat penguatan perasaan dan relaksasi.
Guided imagery adalah metode dengan
imajinasi individu mencapai efek positif
(Smeltzer & Bare, 2013). Penelitian (Beck,
2012) memaparkan, terapi Relaksasi
Guided imagery mampu mengurangi
konsumsi oksigen dalam tubuh,
metabolisme, pernapasan, tekanan darah
sistolik, kontraksi ventrikular prematur dan
ketegangan otot, menurunkan hormon
kortisol. Gelombang alpha otak
meningkatkan hormon endorphin yang
membuat nyaman, tenang, bahagia dan
meningkatkan imunitas seluler. Terapi
Relaksasi Guided imagery efektif terhadap
penurunan depresi pada pasien kanker yang
menjalani kemoterapi (Nicolussi, Sawada,
Mara, Cardozo, & Paula, 2016).
2 Efek Dialectical Bunuh diri merupakan tindakan melukai DBT (Dialectical
Behavior Therapy diri sendiri dengan sengaja untuk Behavioral Therapy) dinilai
bagi Pasien Dengan mengakhiri hidupnya (CDC, 2020) sebagai terapi paling efektif
Perilaku Kekerasan untuk individu dengan
Dan Resiko Bunuh Orang dengan gangguan jiwa memiliki perilaku bunuh diri dan
Diri: Studi Literatur resiko lebih tinggi dalam percobaan mencederai diri sendiri.
Penulis : Nur Oktavia melakukan bunuh diri karena klien lebih Studi literatur ini
Hidayati*, Aviorizki sering berperilaku impulsif dan agresif memberikan gambaran
Badori, Alifia pada orang lain dan dirinya sendiri. bahwa DBT (Dialectical
Zalfa,Contantius Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu Behavioral Therapy)
Augusto, Gina intervensi yang dapat menurunkan risiko terbukti efektif kaitannya
Saufika, Khaira bunuh diri dan perilaku agresifpada klien, dalam mengatasi risiko
Ashfiya Salafi, Mitsni sehingga orang lain dan klien sendiri aman dan/atau perilaku bunuh
Mardhiyatul, Siti dari perilaku kekerasan dalam bentuk diri serta mencederai diri
Noor Sya’fa, Sherllina fisik maupun dalam bentuk kata -kata, pada pasien dewasa dengan
Rizqi Fauziah seperti salah satunya adalah Dialectical risiko bunuh diri tinggi.
(2021) Behavior Therapy.

Dialectical Behavior Therapy atau DBT


merupakan intervensi psikoteraupetik
yang membantu klien dalam mengatur
emosi negatifnya, menerima dirinya
sekarang, dan mengubah perilaku atau
kebiasaan negatif yang dilakukan klien
sekarang ke perilaku yang lebih positif.

3 Intervensi Bunuh diri adalah suatu tindakan yang ingin Berdasarkan literature
Keperawatan Untuk disengaja oleh seseorang untuk mengakhiri review intervensi yang
Pencegahan Klien hidupnya, bunuh diri juga merupakan efektif untuk menurunkan
Risiko Bunuh Diri: masalah social dimana terjadi keinginan bunuh diri
Telaahan Literature ketidakselarasan dengan norma masyarakat diantaranya adalah pertama
dan agama (Mulyani & Fridiana, 2019). dengan cara pendekatan
Penulis : Indra spiritual, yaitu Private
Maulana, Theresia Bunuh diri telah dipandang menjadi satu Religious Practice (PRP)
Eriyani, Iwan satunya menyelesaikan masalah untuk dan Religious Support (RS).
Shalahuddin (2021) sebagian orang, bunuh diri menjadi satu- Kedua dengan cara terapi
satunya jalan untuk menuju solusi dari Guided Imagery atau
masalah yang telah menekan hidupnya. relaksasi yang membuat
Namun yang lebih membahayan adalah perasaan serta pikiran rileks,
munculnya pikiran dan inisiatif untuk tenang dan senang dengan
melakuian tindakan bunuh diri, walaupun membayangkan sesuatu hal
depresi yang didapat tidak terlalu parah seperti lokasi, seseorang atau
akan menyebabkan risiko bunuh diri masih suatu kejadian yang
ada. membahagiakan. Ketiga
dengan cara terapi suportif
dengan teknik bimbingan.
Keempat dengan cara
Maka penting bagi perawat untuk review Teknik problem solving dan
untuk mengetahui Intervensi apa saja yang terakhir dengan cara
dapat mencegah terjadinya bunuh diri. Cognitif Behavioral
Theraphy (CBT).
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, N. O., Badori, A., Zalfa, A., Augusto, C., Saufika, G., Salafi, K. A., Mardhiyatul,
M., Sya’fa, S. N., & Fauziah, S. R. (2021). Efek Dialectical Behavior Therapy bagi
Pasien dengan Perilaku Kekerasan dan Resiko Bunuh Diri: Studi Literatur. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa, 4(1), 99–106.

Maulana, I., Eriyani, T., & Shalahuddin, I. (2021). Intervensi Keperawatan untuk Pencegahan
Klien Risiko Bunuh Diri: Telaahan Literature. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ):
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(3), 569–578.

Saputri, R., & Rahayu, D. A. (2020). Penurunan Resiko Bunuh Diri Dengan Terapi Relaksasi
Guided Imagery Pada Pasien Depresi Berat. Ners Muda, 1(3), 165–171.

Anda mungkin juga menyukai