Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ade Suryaman, S.Sit, M.Biomed

Disusun Oleh

Fesya Husna Salsabila

(PO71201200003)

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI

TAHUN AJARAN 2022/2023


PENDAHULUAN

Kegawat daruratan psikiatri adalah sesuatu yang mengganggu gangguan pikiran,perasaan,


dan tindakan yang memerlukan intervensi segera. Tingkat kedaruratan psikiatri meningkat
dikarenakan kekerasan, penggunaan narkoba, dan gangguan mental. Ada beberapa Jenis
kedaruratan psikiatri yang dapat ditemukan adalah agitasi atau kekerasan, percobaan bunuh
diri, pengabaian diri, sindrom penarikan diri,pemerkosaan dan bencana lainnya, dan sindrom
neuroleptik maligna.

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan jiwa adalah suatu keadaan dimana
seseorang bebas dari gangguan jiwa dan memiliki sikap yang positif untuk menggambarkan
kedewasaan dankepribadiannya pada diri sendiri sedangkan. Menurut data WHO tahun 2012,
jumlah penderita gangguan jiwa di dunia itu sendiri berada pada angka yang sangat
mengkhawatirkan, dimana sekitar 450 juta orang menderita gangguan jiwa. Dan Sepertiga
orang mengalami angguan mental yang dimana tinggal di negara berkembang,dan dengan
delapan dari 10 orang dengan gangguan mental yang tidak dapat diobati. (Kementerian
Kesehatan RI,2012). Meski penderita gangguan jiwa tidak dapat disembuhkan 100%, namun
seseorang yang menderita gangguan jiwa berhak untuk disembuhkan dan diperlakukan
secara baik dan manusiawi. Undang-Undang RI Nomor 18 Bab I Tahun2014, Pasal 3 terkait
kesehatan jiwa, dimana menjelaskan bahwa upaya kesehatan jiwa bertujuan agar masyarakat
dapat mencapai kualitas hidup yang baik,sehingga menikmati kehidupan jiwa yang sehat,
bebas dari rasatakut, stres. dan gangguan lain yang dapatmempengaruhi kesehatan jiwa
(Kemenkes, 2014).

Dimana kita kehaui bahwasanya kegawat daruratan psikiatri yang sering muncul yaitu
penderita merasa ingin melakukan tindakan mengakhiri hidupnya .Risiko bunuh diri itu
sendiri adalah risiko yang dapat melukai diri sendiri yang dapat mengancam jiwa dan
sesuatu tindakan yang dapat mengakiri hidup seseorang yang mana disebabkan oleh stress
dan tekanan yang didapatkan oleh penderita gangguan jiwa itu sendiri. seseorang yang
mengalami gangguan jiwa sangat rentan melakukan tindakan kekerasan baik itu pada diri
sendiri mau pun pada orang lain sehingga seseorang yang mengalami gangguan jiwa sangat
mudah melakukan tindakan bunuh diri dimana penderita tidak dapat lagi menehan stress yang
dideritanya dan beberapa sebab lainnya sehingga dia merasa putus asa pada kehidupannya
sehingga penderita merasa mengakhiri kehidupan nya adalah salah satu pilihan terbaik yang
dilakukannya.dan penderita penderita merasa gagal dalam menyelesaikan masalah yang
dideritanya .biasanya penderita yang melakukan percobaan bunuh diri karena penderita
merasa tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga menyebabkan stres ,dan
dapat juga dikarenakan penderita merasa dirinya terisolasi yang dapat terjadi tidak dapat
membina hubungan dengan orang sekitar dan penderita merasakan bahwa dirinya itu sendiri
dan merasa dirinya tidak bermakna.dan dengan cara bunuh diri penderita merasa bahwa itu
adalah cara mengakhiri keputusannya.Bunuh diri adalah keadaan darurat psikiatri karena
merupakan perilaku akhir kehidupan. Perilaku bunuh diri disebabkan oleh stres tinggi yang
berkepanjangan di mana individu gagalmenerapkan mekanisme koping yang digunakan
untukmemperbaiki masalah. (Stuart, 2006).
Menyakiti diri sendiri adalah tindakan penghancuran diri ,melukai diri secara sadar maupun
tidak yang agresif dan dapat menyebabkan akhir dari kehidupan.Bunuh diri dapat menjadi
keputusan akhir individu untuk menghadapi masalah yang bersangkutan(Kapten, 2008).
Dikarena risiko bunuh diri sering sekali kita jumlai sehingga kita tahu bahwa Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi tanda dan gejala risiko bunuh diri dan
mengurangi kemungkinan bunuh diri pada seseorang yang mengalami masalah adalah
melalui sejumlah tindakan keperawatan yang inovatif,salah satunya adalah teknik pencitraan
dengan petunjuk.

PEMBAHASAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita gangguan jiwa dengan tinggkat
tertinggi di dunia. Di Indonesia sendiri jumlah penderita gangguan jiwa meningkat sangat
pesat sehingga sekarang penderita gangguan jiwa menjadi masalah yang serius di Indonesia
dimana yang sering sekli kita jumpai bahwa penderita gangguan jiwa diindonesia belum
sepenuhnya dapat diterima di kalangan masyarakat dan gangguan jiwa yang diderita adalah
skizofrenia. Diperkirakan proporsi penderita psikosis berat dengan psikosis/skizofrenia di
Indonesia pada tahun 2013adalah 1.728. Sementara itu, proporsi rumah tanggayang mendapat
pengobatan ARV dengan gangguanjiwa berat adalah 1.655 rumah tangga, dimana
14,3%terutama di perdesaan dan 10,7% di perkotaan. Selainitu, prevalensi nasional gangguan
afektif psikotik padapenduduk di atas 15 tahun di Indonesia adalah 6,0%(37. 728 subjek
dianalisis). Provinsi dengan tingkatgangguan psiko-emosional tertinggi adalah
SulawesiTengah (11,6%), terendah adalah Lampung (1,2%).(Riset Kesehatan Dasar, 2013).

Risiko bunuh diri adalah risiko melukai diri , mencederai diri sendiri yang dapat mengancam
jiwa. Bunuh diri adalah keadaandarurat psikiatri karena merupakan perilaku yang dapat
mengakhiri kehidupan dengan cara melukai diri sendiri. Perilaku bunuh diri disebabkan oleh
stres yang terus-menerus tinggi di mana individu gagal menerapkan mekanisme koping yang
digunakan untukmemperbaiki masalah (Stuart, 2006).

Salah satu cara perawatan utama untuk mengurangi ide bunuh diri pada pasien gangguan jiwa
yang berisiko bunuh diri selainfarmakologi adalah pendekatan pencitraan terpandu.Hal ini
sesuai dengan analisis kasus Jou Luis Alves danKatharine Kolcaba (2009). Citra terpandu
telah terbukti efektif dalam meningkatkan kenyamanan pasien dan mengurangi gejala
gangguan depresi, kata Yang.Guided imagery sangat efektif dalam membangun rasa
penerimaan diri sehingga klien tidak lagi merasa tertekan dan menyesali nasibnya. Pada
gilirannya, klienakan dapat mengungkapkan perasaannya tentang kehidupan dan kesehatan
mental yang lebih baik.Tingkat ide bunuh diri menurun setelah menerapkan pendekatan
pencitraan terpandu.seseorang menderita gangguan jiwa sangat rentan melakukan bunuh diri
dimana penderita gangguan jiwa yang mengalami stress berat dan tekanan yang sangat besar
merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi sehingga dia merasa bahwasanya bunuh diri
dengan cara mengakhiri hidupnya adalah salah satu hal yang sangat tepat dalam
menyelesaikan masalahnya,penderita gangguan jiwa yang beresiko melakukan tindakan
bunuh diri biasaan perawat melakukan cara pendekatan dan saling percaya sehingga perawat
mengingginkan penderita terbuka tentang masalah yang diderita , sehingga penderita
merasaakan bahwa dirinya itu tidak sendiri . Tujuan dari pendekatan ini sendiri agar penderita
dapat merasakan bahwa hidupnya itu bermakna dan tidak mudah putus asa. Bunuh diri
sendiri sering kali kita dengar sebagai tindakan yang sering terjadi bukan hanya bunuh diri
tapi perilaku kekerasan di kalngan masyarat sering juga kita lihat sebagai tindakan yang
sangat tidak terpuji. Biasanya penderita yang berisiko melakukan bunuh diri itu dikarenakan
trauma yang pernah dideritanya penderita gangguan jiwa sendiri biasanya adalah korban dari
kekerasan maupun tindakan yang membuat penderita menjadi trauma yang
berkepanjangan.dan tujuan utama adalah agar penderita dapat menerima keadaan yang
didetanya dan meningkatkan rasa percaya diri yang ada pada diri penderita gangguan jiwa
dengan cara melakukan pendekatan.

Gangguan jiwa jiwa yang sering berkaitan dengan bunuh diri adalah gangguan
mood,ketergantungan alkohol,skizofrenia.pencegahan yang dapat dilakukan dari hal tersebut
adalah dengan cara mendeteksi dini hal hal yang dapat beresiko bunuh diri tersebuh.biasanya
pasien yang mengalami potensi untuk bunuh diru dapat kita ketahui dari yaitu adalah pasien
yang pernah mencoba untuk bunuh diri adalah penderita yang berpotensi tinggisangat
beresiko akan melakukan tindakan percobaan bunuh diri pada dirinya,dan penderita yang
mengatan secara terang terangan ingin melakukan percobaan bunuh diri , penderita yang
memiliki mood yang tidak baik dan cemas yang parah itu juga beresiko melakukan bunuh
diri, selanjutnya adalah penderita yang mengalami kehilangan yang sangat bermakna sehinga
penderita mengalami keterpurukan yang mendalam juga dapat melakukan bunuh diri.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kgd+psikiatri+resiko+bunuh+diri+&btnG=#d=gs_qabs&t=1
667117089204&u=%23p%3D_MbL1v6DqBEJ

https://dokterpost.com/kegawatdaruratan-psikiatri/

Anda mungkin juga menyukai