Narasi Kasus :
Tn E (47 tahun, Wirasuasta) di kota J dan Ny F (45 tahun, PNS yang
sedang melanjutkan studi S2 di kota yang sama). Mempunyai 2 orang anak an G
(Pr, 17 tahun, pelajar kelas XII) dan an H (laki-laki, 10 tahun, pelajar SD).
Mereka tinggal di rumah pribadi. Antara Ny F dan Tn E sering terjadi cekcok di
hadapan an G karena kehadiran wanita lain yang merupakan selingkuhan dari Tn
E. Menyaksikan pengalaman yang unharmonis ini an G menjadi pendiam, tidak
mau berteman dengan sebaya baik dirumah maupun di sekolah. Hal ini tampak
dari nilai perestasi belajarnya yang menunjukkan anak G tidak lulus ujian SMA,
dirumah an G jadi murung, mengurung diri di kamar dan keluar kamar untuk
mandi dan makan. Sebelumnya an G adalah anak yang berprestasi di sekolahnya,
terbukti dengan nilai akademisnya mendapatrengking 10 besar dan sering juara
pada perlombaan-perlombaan yang diadakan sekolah maupun antar sekolah.
Disekolah an G ikut menjadi salah satu pengurus Osis. Dalam pergaulanya di
sekolah an G tidak punya teman akrab karena kecewa dengan kegagalanya,
akhirnya an G meminum insektisida sebagai pelarian dari kegagalannya, namun
jiwanya masih dapat diselamatkan. Sementara anak H adalah anak yang cerdas,
senang bergaul.
WOC
Hubungan interpersonal yang tidak bermakna
Isolasi sosial
Dx I tupen III
3.1.1 Mengkaji kemampuan keluarga S : lakukan pendekatan pada anak
terhadap modifikasi lingkungan - Arahkan anak untuk terlibat
dalam aktivitas spirtual
3.1.2 Mendiskusikan dengan - Jangan pelit memuji anak
keluarga tentang modifikasi O : Sambil mengingat-ingat kembali
lingkungan