DISUSUN OLEH:
AGUNG LABEUL
NIM: 1604004
Mengetahui,
C. Materi
1. Pengertian dari perilaku kekerasan.
2. Penyebab perilaku kekerasan.
3. Factor pemicu perilaku kekerasan.
4. Tanda dan gejala perilaku kekerasan.
5. Peranan keluarga dalam merawat pasien dengan perilaku kekerasan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1 Pembukaan a. Salam pembuka. a. Menjawab salam 5 menit
b.Menyampaikan tujuan b.Mendengarkan
penyuluhan.
c. Apersepsi. c. Menjawab
pertanyaan
2 Isi a. Menjelaskan : a. Mendengarkan 20 menit
1. Pengertian dari
perilaku kekerasan.
2. Penyebab perilaku
kekerasan.
3. Factor pemicu
perilaku kekerasan.
4. Tanda dan gejala
perilaku kekerasan.
5. Peranan keluarga
dalam merawat
pasien dengan
perilaku kekerasan
6. Memberi
kesempatan untuk
bertanya.
b.Menjawab pertanyaan b.Menanyakan hal –
c. Evaluasi hal yang belum
jelas
c. Mendengarkan
d.Menjawab
pertanyaan
3 Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan 5 menit
b.Pemberian Pesan b.Mendengarkan
c. Salam penutup c. Menjawab salam
F. Media
1. Leaflet
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan pernyataan lisan:
1. Menyebutkan pengertian dari perilaku kekerasan.
2. Menyebutkan penyebab perilaku kekerasan.
3. Menyebutkan faktor pemicu perilaku kekerasan.
4. Menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan.
5. Menjelaskan peranan keluarga dalam merawat pasien dengan perilaku
kekerasan
H. Sumber Referensi
Purba, dkk. ( 2008 ). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah.
Psikososial dan Gangguan jiwa. Medan : USU Press.
Yosep, I. (2009). Proses Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Agung Labeul
Mengetahui,
2. Teori Psikologik
a. Psikoanalitik
Teori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan untuk
mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak
berkembangnya ego dan membuat konsep diri rendah. Agresi dan
tindak kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang dapat
meningkatkan citra diri dan memberikan arti dalam kehidupannya.
Perilaku agresif dan perilaku kekerasan merupakan pengungkapan
secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga
diri.
b. Teori Pembelajaran
Anak belajar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka,
biasanya orang tua mereka sendiri. Contoh peran tersebut ditiru karena
dipersepsikan sebagai prestise atau berpengaruh, atau jika perilaku
tersebut diikuti dengan pujian yang positif. Anak memiliki persepsi
ideal tentang orang tua mereka selama tahap perkembangan awal.
Namun, dengan perkembangan yang dialaminya, mereka mulai meniru
pola perilaku guru, teman, dan orang lain. Individu yang dianiaya
ketika masih kanak-kanak atau mempunyai orang tua yang
mendisiplinkan anak mereka dengan hukuman fisik akan cenderung
untuk berperilaku kekerasan setelah dewasa.
3. Teori Sosiokultural
Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur
sosial terhadap perilaku agresif. Ada kelompok sosial yang secara umum
menerima perilaku kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan
masalahnya. Masyarakat juga berpengaruh pada perilaku tindak kekerasan,
apabila individu menyadari bahwa kebutuhan dan keinginan mereka tidak
dapat terpenuhi secara konstruktif. Penduduk yang ramai /padat dan
lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk perilaku kekerasan. Adanya
keterbatasan sosial dapat menimbulkan kekerasan dalam hidup individu.
B. Proses Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Promosi Kesehatan
a. Brainstorming:
Peserta dalam pendidikan kesehatan ini belum pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang peranan keluarga dalam merawat pasien
dengan perilaku kekerasan.
b. Pemberian Materi:
Peserta tampak antusias mengikuti jalannya promosi kesehatan.
2. Hasil diskusi dengan peserta
Peserta Tn. B bertanya apakah yang harus kita lakukan pertama kali apabila
keluarga kita yang mengalami perilaku kekerasan mengalami kekambuhan?
Penyaji menjawab dengan menjelaskan bahwa yang harus dilakukan
pertama kali adalah mengamankan lingkungan dengan menjauhkan benda-
benda tajam ataupun benda-benda yang mempunyai potensi tinggi untuk
menciderai diripasien dan orang lain. Kemudian amankan orang sekitar agar
terhindar dari kekerasan. Lalu amankan pasien untuk di rujuk ke fasilitas
kesehatan terdekat untuk segera diberikan penanganan.
C. Kesimpulan
Dari promosi kesehatan yang dilakukan di Poli Klinik Jiwa RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi Jawa Tengah berjalan dengan lancar. Peserta tampak antusias dan
senang mendapatkan pengetahuan baru mengenai peranan keluarga dalam
merawat pasien dengan perilaku kekerasan. Peserta merasa diperhatikan dan
termotivasi untuk melakukan peranan keluarga dalam merawat pasien dengan
perilaku kekerasan pada anaknya. Penggunaan waktu sesuai estimasi.
D. Harapan Peserta
Peserta mengharapkan lebih banyak promosi kesehatan tentang hal-hal lain
yang masih belum diberikan kepada peserta.