Anda di halaman 1dari 23

Modul - Media Pembelajaran

PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Proses keperawatan keluarga mengikuti pola keperawatan secara umum yang


terdiri dari pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi serta evaluasi.

A. Identitas Umum
1. Identitas Keluarga
Nama : cukup jelas.
Umur : cukup jelas.
Agama : cukup jelas.
Suku : cukup jelas.
Pendidikan : cukup jelas.
Pekerjaan : cukup jelas.
Alamat : cukup jelas.
No Telepon : cukup jelas.

2. Komposisi Keluarga
Komposisi ini biasanya terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan
KK (kepala keluarga), umur, pendidikan dan status imunisasi dari masing –
masing anggota keluarga yang dibuat dalam bentuk tabel untuk
mempermudah pengamatan.
Tabel 1.1. Contoh cara pengisian komposisi keluarga
No Nama Jenis Hub Umur Pendd Status KB
kelamin keluarga (th) Imunisasi
1 Hening P Istri 42 SMP - Pil
2 Eha P Anak 19 SMEA Lengkap -
3 Eko L Anak 17 STM Lengkap -
4 Dely P Anak 11 SD Lengkap -
5

Kegiatan Belajar 1
3
Modul - Media Pembelajaran

3. Genogram
Adalah simbol – simbol yang dipakai dalam pembuatan genogram untuk
menggambarkan susunan keluarga. Aturan pembuatan genogram adalah
sebagai berikut :
a. Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri.
b. Umur anggota keluarga ditulis pada simbol laki – laki atau perempuan.
c. Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki – laki atau
perempuan.
d. Paling sedikit disusun tiga generasi.
e. Aturan simbol seperti contoh di bawah ini :

40 3
5
Laki – laki perempuan menikah pisah

Cerai anak kandung anak angkat

th 1991 th 1982
TBC TBC
Identifikasi klien meninggal

anak kembar tinggal dalam satu rumah anak aborsi

Kegiatan Belajar 1
4
Modul - Media Pembelajaran

contoh genogram :

th 2000
stroke

Keterangan :
Laki – laki Perempuan
Penderita TBC Tinggal serumah

4. Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Contoh :
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family, karena dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak, sehingga akan dapat mempercepat penularan
penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit menular.

Kegiatan Belajar 1
5
Modul - Media Pembelajaran

5. Suku Bangsa (etnis)


a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Dikaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
Contoh :
Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan
tidak makan kumpul..
b. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen).
Contoh :
Sebagian besar masyarakat adalah etnis jawa, ada beberapa etnis
Madura, masyarakat di area tempat tingggal keluarga Tn.A bersifat
homogen.
c. Kegiatan – kegiatan keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan
(apakah kegiatan – kegiatan ini berada dalam kelompok kultur / budaya
keluara).
Contoh :
Ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat
dengan nilai etnis diantaranya; selamatan, tingkeban, mitoni dan lain –
lain.
d. Kebiasaan – kebiasaan diet dan berbusana (tradisional atau modern).
Contoh :
Tn.A dan Ny.A masih menggunakan pola busana tradisional yaitu
menggunakan kain, kebaya dan sarung sedangkan anak dan cucu yang
tinggal satu rumah sudah berbusana modern. Pola diit keluarga masih
menganut nilai tradisional.

Kegiatan Belajar 1
6
Modul - Media Pembelajaran

e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”.


Contoh :
Pengambil keputusan adalah kepala keluarga, tetapi sebelumnya
melalui proses musyawarah bersama anggota keluarga yang tinggal
satu rumah.
f. Penggunaan jasa – jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Dikaji apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam
praktik – praktik pelayanan kesehatan tradisional, atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan.
Contoh :
Menurut keterangan Ny. W, jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa
berobat ke rumah sakit dan Tn.X rutin mengunjungi posyandu lansia.
Menurut keluarga tidak ada masalah dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan.
g. Penggunaan bahasa sehari – hari di rumah
Contoh :
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa, kadang – kadang
menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dengan cucu atau orang
asing. Tidak ada hambatan komunikasi dalam keluarga khususnya
penggunaan bahasa .

6. Agama dan kepercayaan.


a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan agama
mereka.
Contoh :
Tidak seluruh anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki
pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama.

Kegiatan Belajar 1
7
Modul - Media Pembelajaran

b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau


organisasi keagamaan lainnya.
Contoh :
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan seperti
tahlilan satu minggu sekali.
c. Anggota Keluarga menganut agama apa saja
Contoh :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam.
d. Kepercayaan – kepercayaan dan nilai – nilai keagamaan yang dianut
dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan.
Contoh :
Menurut Ny.S bahwa penyakit adalah takdir yang digariskan oleh Allah
SWT dan akan selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai –
nilai keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.
7. Status sosial ekonomi keluarga.
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang – barang yang dimiliki keluarga.
Contoh :
Menurut Ny.N pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan
sehari – hari. Selain suaminya yang bekerja, anaknya yang pertama juga
sudah bekerja, pendapatan lebih kurang Rp.300.000,/bulan, di rumah Ny.N
membuka took yang menjual kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan yang
dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk kebutuhn hidup sehari – hari, biaya
sekolah anak, listrik, air.

Kegiatan Belajar 1
8
Modul - Media Pembelajaran

8. Aktifitas rekreasi keluarga.


Rekreasi keluarga tidak hanya untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu
namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio, juga merupakan
aktifitas rekreasi.
Contoh :
Biasanya keluarga menonton TV bersama, mendengarkan radio, kadang –
kadang rekreasi bersama yang bersifat gratis. Mengikuti senam,
bulutangkis. Anaknya yang laki – laki mengikuti olahraga sepakbola RT.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan saat ini


Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga berdasarkan
tahap kehidupan keluarga berdasarkan Duvall, ditentukan dengan anak
tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana keluarga melaksanakan
tugas sesuai tahapan perkembangan.
Contoh :
Anak tertua berusia 19 tahun sat ini sudah bekerja ,berarti keluarga ini pada
tahap keluarga dengan anak usia remaja.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan
tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya.
Contoh :
Tahap yang belum adalah tahap dengan anak dewasa dan sebentar lagi
mungkin terjadi sehingga keluarga sudah memikirkan kearah sana.

Kegiatan Belajar 1
9
Modul - Media Pembelajaran

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Disini diuraikan tentang riwayat keluarga kepala keluarga sebelum
membentuk keluarga sampai saat ini.
Contoh :
- Riwayat keluarga dari pihak suami : ibu Nani tidak begitu paham dengan
kesehatan keluarga suaminya karena mereka berjauhan , sebagian
besar keluarga suami tinggal di luar pulau Jawa, ayah dari bapak S
meninggal karena hipertensi, ibunya sehat.
- Riwayat dari pihak istri : bapak dari ibu N pernah sakit prostat dan hernia
sudah di operasi, ibu dan saudara-saudara yang lain sehat, tidak ada
yang menderita asma.

2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini.


Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan ,riwayat kesehatan masing - masing anggota
dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga
Contoh : ( dalam bentuk narasi)
Menurut ibu Nani riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
adalah sebagai berikut:
- Bapak Surono keadaan sehat, tidak pernah sakit serius
- Ibu Nani : tiga tahun yang lalu pernah mengalami perdarahan diluar
siklus haid, selama satu bulan, diperiksakan kedokter dan dilakukan
kuretase di rumah sakit Gotong Royong. Satu tahun terakhir ini
mengeluh bila haid terasa nyeri diperut bagian bawah, enam bulan yang
lalu melakukan pemerikasaan papsmear hasil tidak ada kelainan
- Dian Fatmawati : keadaan sehat, tidak pernah sakit serus
- Wawan : menderita asma sejak SD, serangan asma sering pada malam
hari, kambuh bila batuk atau udara dingin, frekuensi kambuh kadang-
kadang 2 bulan sekali, pernah 1 bulan 2 kali, saat terakhir kambuh satu

Kegiatan Belajar 1
10
Modul - Media Pembelajaran

bulan yang lalu. Menurut ibu Partini bila asma anaknya kambuh
dibelikan obat sesak di apotik oleh ayahnya, bila dengan obat tersebut
tidak menolong, dibawa ke rumah sakit Gotong Royong, tetapi tidak
pernah dirawat inap dirumah sakit
- Doni P : pernah dirawat dirumah sakit karena diare, saat ini keadaan
sehat.

Contoh: pengisian dalam bentuk tabel

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


kesehatan (BCG/polio Kesehatan yang
/DPT/HB/ telah
Campak dilakukan

1 Bapak 45 th 50kg Sakit TBC Tidak Minum


Dulah mampu ramuan
2 berobat obat
Dst sendiri

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Dikaji kalau ada masalah kesehatan, dan keluarga berobat pelayanan
kesehatan mana.
Contoh: Jika keluarga bapak Jamaludin sakit pergi ke Puskesmas.

D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah

a. Gambar tipe tempat tinggal(rumah,apartemen,sewa kamar,dll).Apakah


keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah ini. Contoh: status
rumah yang ditinggali adalah sudah milik sendiri

b. Denah Rumah ( cukup jelas )

Kegiatan Belajar 1
11
Modul - Media Pembelajaran

a) Gambarkan kondisi rumah(baik interior ataupun eksterior


rumah). Interior rumah meliputi jumlah kamar dan tipe
kamar(kamar tamu,kamar tidur,dll), penggunaan kamar
tersebut dan bagaimana kamar tersebut diatur.

Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot. Apakah


penerangan ventilasi,pemanas.Apakah lantai,tangga,susunan
dan bagunan yang lain dalam kondisi yang adekuat.
Contoh:
Rumah terdiri dari dari ruang tamu, 4 kamar tidur,dapur,kamar
mandi,took dan sebuah gudang. Di bagian depan rumah
terdapat teras yang dilengkapi dengan satu set meja kursi yang
terbuat dari rotan. Penataan perabotan dalam rumah terkesan
tidak rapid dan sempit,ventilasi dirasa kurang dan penerangan
cukup.Lantai dari keramik,tembok permanen, kuat dan dapat
melindungi suhu dingin maupun gangguan keamanan yang
lain.Untuk kamar tidur paling depan ventilasi dan penerangan
sudah adekuat sedangkan untuk kamar-kamar lain penerangan
terkesan kurang
b) Di dapur :amati suplai air minum,penggunaan alat-alat
masak,penggunaan untuk kebakaran.Jelaskan

Contoh :
Dapur terkesan bersih namun cukup sempit,hanya bisa dilalui
satu orang.Sumber air bersih dari PAM,alat masak lengkap dan
bersih karena setiap selesai dipakai selalu dicuci, tidak
terdapat alat pengamanan untuk kebakaran.Penempatan alat-
alat dapur tidak terjangkau oleh anak kecil sehingga tidak
membahayakan.
c) Di kamar mandi : amati sanitasi air, fasilitas toilet, ada tidaknya
sabun dan handuk

Kegiatan Belajar 1
12
Modul - Media Pembelajaran

Contoh :
Peralatan mandi lengkap dan setiap anggota keluarga memiliki
peralatan mandi tersendiri.Bak mandi dikuras 2x dalam
seminggu dan tidak terdapat jentik-jentik nyamuk.

d) Kaji pengaturan tidur di dalam rumah

Apakah pengaturan tersebut memadai bagi para anggota


keluarga, dengan pertimbangan usia mereka, hubungan dan
kebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya. Jelaskan
Contoh ;
Hunian tempat tidur untuk satu kamar dihuni maksimal 2
orang,privasi orang yang ada di kamar terjamin karena memiliki
pintu dan kunci.
e) Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah.Apakah
ada serbuan serangga-serangga kecil(khususnya di dalam)
atau masalah sanitasi yang disebabkan oleh kehadiran
binatang peliharaan.

Contoh :
Tidak ada binatang peliharaan,saat pengkajian tidak ada
serangga yang tampak berkeliaran
f) Kaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah.
Apakah keluarga menganggap rumahnya memadai bagi
mereka.

Contoh :

Kegiatan Belajar 1
13
Modul - Media Pembelajaran

Keluarga mengatakan bahwa mereka merasa aman tinggal


dalam rumah dan dapat melakukan aktivitas dengan leluasa.
Keluarga merasa aman karena sudah ada pagar dan pintu
yang kuat.

g) Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga


merasakan privasi mereka memadai.

Contoh :
Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat
melakukan aktivitas dengan leluasa dan tidak merasa
terganggu orang dari luar.
h) Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya terhadap
keamanan rumah/lingkungan.

Contoh :
Rumah relative aman dari resiko kecelakaan ataupun ancaman
kriminal.Rumah dikelilingi pagar permanen,pintu kuat dan jalan
di depan rumah relative sepi jarang dilalui kendaraan besar
sehingga resiko kecelakaan kecil.
i) Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah.

Contoh :
Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumah
karena menyadari rumahnya sempit.

2. Karakteristik Tetangga

Kegiatan Belajar 1
14
Modul - Media Pembelajaran

Menjelaskan mengenai karakteritik tetangga dan komunitas setempat yang


meliputi : kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
Contoh : Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah selalu memperhatikan
kesehatan bapak J dengan selalu menjenguk dan kadang-kadang
memberikan biaya berobat.

3. Mobilitas geografi keluarga

Mobilitas geografi keluarga yang ditentukan dengan kebiasaan keluarga


berpindah tempat.udah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini dan
apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal?
Contoh :
Keluarga adalah penduduk pendatang tetapi saat ini sudah menetap
di gunung anyar sejak tahun 1986

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul


serta perkumpulan keluarga yang ada.
Contoh :
Ibu mengikuti arisan yang diadakan setiap minggu sore

5. Sistem pendukung keluarga

Kegiatan Belajar 1
15
Modul - Media Pembelajaran

Yang termasuk system pendukung adalah jumlah anggota keluarga yang


sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang
meliputi : fasilitas fisik, psikologis atau dukungan dari keluarga dan fasilitas
social atau dukungan masyarakat setempat dengan mengkaji siapa
menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan
konseling aktivitas-aktivitas keluarga.(Sebutkan Lembaga formal atau
informal; Informal : ikatan keluarga, teman-teman dekat, tertangga.Formal :
Lembaga resmi pemerintah ataupun swasta, Informal:tetangga)
Contoh :
Saat sekarang anggota keluarga dalam keadaan sehat. Jika sakit dan
perlu biaya yang dirasakan berat maka biasanya keluarga meminta
bantuan kepada perkumpulan kampung dengan iuran untuk
membantu penderita dan dari tetangga dekat sering membantu.

E. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga

Menjelaskan bagaimana cara berkomunikasi antar anggota keluarga,


bahasa apa yang digunakan dalam keluarga, bagaimana frekuensi dan
kualitas komunikasi yang berlangsung dalam keluarga, dan adakah hal-hal
atau masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan?
Contoh :
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang
dipakai setiap hari adalah jawa dan kadang-kadang bahasa
Indonesia, keluarga tidak memilki kesulitan bahasa dalam
penerimaan pesan, frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap
hari dilakukan dan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga
mengenai komunikasi.
2. Struktur kekuatan keluarga

Kegiatan Belajar 1
16
Modul - Media Pembelajaran

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang


lain untuk mengubah perilaku diantaranya yang perlu dikaji adalah :
a. Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga

b. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil


keputusan(otoriter,musyawarah/kesepakatan,diserahkan pada masing-
masing individu)

c. Apakah keluarga merasa puas dengan pola

d. Siapa pengambilan keputusan tersebut?

Contoh:
Kendali keluarga adalah bpk Sujudi sebagai kepala dengan
seluruh anggota keluarga dan stelah pengambilan keputusan tidak
ada permasalahan dalam anggota keluarga dan secara umum
tidak ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi
dipegang oleh kepala keluarga.

3. Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara


formal maupun informal dan siapa yang menjadi model peran dalam
keluarga dan apakah ada konflik dalam pengaturan peran yang selama ini
dijalani.
Contoh :
Peran kepala keluarga mencari nafkah, tugas istri merawat anak
disamping itu membantu penghasilan suami dengan berjualan di
rumah dan menerima jahitan.Pendidikan anak dilakukan bersama.
Model peran yang dianut lebih dominan di ibu dan selama ini tidak
pernah terjadi konflik peran di keluarga.

Kegiatan Belajar 1
17
Modul - Media Pembelajaran

4. Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga yang berhubungan


dengan kesehatan.
Contoh :
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada
keluarga yang sakit periksa ke sarana kesehatan. Dalam
kehidupan setiap hari keluarga menjalani hidup berdasarkan
tuntunan agama Islam.

F. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif

Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki


keluarga,dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,kehangatan
kepada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Contoh:
Sikap dan hubungan antar anggota keluarga baik, dan menurut
ibu keluarga mengembangkan sikap saling menghargai
2. Fungsi sosialisasi

Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana


anggota keluarga belajar disiplin,norma, tahu budaya dan perilaku.
Contoh :
Interaksi dalam keluarga baik dan keluarga mendidik anak-
anaknya dengan disiplin tinggi dengan cara berpakaian yang rapi

3. Fungsi perawatan kesehatan

Kegiatan Belajar 1
18
Modul - Media Pembelajaran

Sejauh mana keluarga menyiapkan makanan, pakaian dan perlindungan


terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit,kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan,yaitu sejauh mana keluarga mengenal
fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi : pengertian, tanda
dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi
keluarga terhadap masalah.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat,


sejauhmana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah,
apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang
dihadapi, takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap
negative terjhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas
yang ada, kurang percaya dterhadap tenaga kesehatan dan mendapat
informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah

c. Merawat anggota yang sakit, sejauh mana anggota keluarga


mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber-sumber yang ada
dalam keluarga(anggota keluarga yang bertanggungjawab, keuangan,
fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit

d. Memelihara lingkungan rumah yang sehat, sejauh mana mengetahui


sumber-sumber keluarga yang dimilki, keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan
kekompakan anta anggota keluarga

e. Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat,

Kegiatan Belajar 1
19
Modul - Media Pembelajaran

apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,


memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat
kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas
kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga

Contoh :
- Kemampuan mengenal masalah keluarga sudah mengenali sakit
anaknya

- Kemampuan keluarga mengambil keputusan, apabila ada


permasalahan kesehatan keluarga merundingkan secara bersama-
sama

- Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yag sakit, sesuai


dengan ajuran dokter atau petugas kesehatan

- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah; keluarga


mengetahui pentiungnya kebersihan lingkungannya.Pada saat
kunjungan, rumah dalam keadaan bersih.

- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan, bila sakit


periksa ke dokter swasta atau ke RS gotong-royong.

4. Fungsi reproduksi

Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga,


metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah
anggota keluarga.
Contoh :
Jumlah anak 3 orang, 1 wanita dan 2 laki-laki. Jarak anak 1 ke 2 3
tahun, dari anak ke 2 ke 3 5 tahun.Ibu mengikuti KB suntik.

Kegiatan Belajar 1
20
Modul - Media Pembelajaran

5. Fungsi ekonomi

Mengakaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan


dan papan dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam
upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.
Contoh : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

G. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek

Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan


penyelesaian dalam waktu 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
Contoh :
Ibu menyatakan tidak ada masalah yang berat selama ini
2. Kemampuan keluarga bersepon terhadap masalah

Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor


Contoh : Bila ada masalah kesehatan secepatnya dibawa ke dokter
3. Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi


permasalahan.
Contoh:
Jika ada masalah selalu dibicarakan bersama keluarga untuk
dimusyawarahkan
4. Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila


menghadapi permasalahan.

Kegiatan Belajar 1
21
Modul - Media Pembelajaran

Contoh :
Ibu kartini kalau ada masalah berat sering sakit kepala dan kadang-kadang
menangis tetapi kalau ada masalah sudah dibicarakan bersama biasanya
ibu kartini tenang kembali.

H. Pemeriksaan Fisik
Diperiksa persistem sesuai keadaan klien.

I. Analisa data
Contoh analisa data dan cara menentukan prioritas :
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Data Subjektif:

- Bapak Jumain Ketidakmampuan Kurangnya


dan Ibu Romlah keluarga Bapak pemahaman
mengatakan, “ Jumain mengenal keluarga Bapak
kami tidak tidak masalah kb Jumain terhadap
ber KB, dan istri
pentingnya KB
saya romlah
pernah abortus bagi keselamatan
sebanyak 6 kali. Ibu Romlah

Data objektif:

- Diagnosa dokter
menunjukkan ibu
romlah mengidap
mitral stenosis
dan radang paru-
paru kiri.
- Nafas Ibu romlah
tersengal-sengal,
pergerakan dada
(+), respirasi
32x/menit.
- Proporsi tubuh
Ibu romlah

Kegiatan Belajar 1
22
Modul - Media Pembelajaran

terlihat kurus.
2. Data Subyektif:

- Ibu Romlahi Kurangnya Bersihan jalan


menyatakan, “ kemampuan keluarga nafas tidak efektif
Saya batuk sejak Bapak M.Zaini pada Ibu Romlah
2 minggu yang merawat anggota
lalu dan saya
keluarga yang sehat.
tidak berani
minum obat
batuk
sembarangan
tetapi saya
sampai saat
belum pernah
berobat tentang
batuk saya,”

Data obyektif:

- Respirasi: 32
x/menit
- Batuk (+), dahak
(+)
- Napas nampak
tersengal-sengal.
- Suhu badan agak
panas (38
derajad celcius)

J. Rumusan Masalah
1) Kurangnya pemahaman keluarga bapak Jumain terhadap pentingnya KB
bagi keselamatan Ibu Romlah b/d ketidakmampuan keluarga bapak Jumain
mengenal masalah KB.
2) Bersihan jalan nifas tidak efektif pada Ibu Romlah b/d kurangnya
kemampuan keluarga Bapak Jumain merawat anggota keluarga yang sakit.

Kegiatan Belajar 1
23
Modul - Media Pembelajaran

K. Prioritas Diagnosa Keperawatan

S B
k o
No. Kriteria a b Skoring Pembenaran
l o
a t
1. a. Sifat masalah: 2 2 3/3x1=1 Ibu memiliki penyakit kronis
yang tidak
Tidak/kurang memungkinkannya untuk
sehat hamil dan melahirkan, jiwa
ibu tidak ber- KB maka akan
dapat menimbulkan
kehamilan dan tentunya
meningkatkan resiko
kematian pada ibu.

b. Kemungkinan 2 1 2/2x1=1 Latar belakang, pendidikan


masalah dapat Bapak Jumain adalah SMP
diubah: Mudah dan Ibu Romlah adalah
SMA sehingga
memudahkan untuk
menerima informasi dan
penjelasan yang diberikan
oleh petugas dan lebih
mudah untuk dilakukan
intervensi oleh mahasiswa.

c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 KB merupakan cara


masalah untuk teraman bagi ibu utk tdk
dicegah: hamil & mengurangi resiko
Cukup kematian ibu.

d. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Ibu sudah riwayat 6 kali


masalah:Masalah keguguran, sehingga KB
berat, harus menjadi suatu hal yang
segera ditangani mutlak bagi ibu dan suami.

Total: 3 2/3

Kegiatan Belajar 1
24
Modul - Media Pembelajaran

2. a. Sifat masalah: 3 1 3/3x1=1 Penyakit batuk yang diderita


Tidak/kurang ibu dapat menular kepada
sehat anggota keluarga yang lain,
sehingga merupakan
keadaan yang tidak sehat
bagi keluarga.

b. Kemungkinan 2 2 2/2x1=1 Gejala batuk dapat secara


masalah dapat ditangani dengan
diubah: menggunakan ramuan
tradisional yang sederhana
Mudah dan keluarga Bapak Jumain
cukup mampu untuk
melaksanakan penjelasan
yang diberikan oleh
mahasiswa.

c. Potensial 3 1 3/3x1=1 Keadaan ekonomi keluarga


masalah untuk cukup memadai, sehingga
dicegah: ibu tidak kesulitan untuk
Tinggi pergi ke pusat kesehatan
terdekat.

d. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Ibu menyadari batuk dapat


masalah: menulari anaknya, sehingga
Masalah berat, ia berusaha mencari
segera ditangani pengobatan.

Total 4

Dari prioritas masalah di atas dapat disusun urutan diagnosa


keperawatan sebagai berikut :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Ibu Romlah b/d kurangnya
kemampuan keluarga Bapak Jumain merawat anggota keluarga yang
sakit (skor 4)
2. Kurangnya pemahaman keluarga bapak Jumain terhadap pentingnya KB
bagi keselamatan Ibu Romlah b/d ketidakmampuan keluarga bapak
Jumain mengenal ,asalah KB (skor 3 2/3)

Kegiatan Belajar 1
25

Anda mungkin juga menyukai