Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN

STRATEGI COPINGPADA CAREGIVER PANTI SOSIAL


DI JAKARTA

Yayi Ratri Kinasih


Rilla Sovitriana

Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepribadian hardiness dan


dukungan sosial dengan strategi coping pada caregiver di Panti Sosial Bina Laras Harapan
Sentosa 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian
berjumlah 38 orang yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel jenuh. Penelitian ini
menggunakan skala strategi coping terdiri 21 item valid, skala kepribadian hardiness terdiri
dari 22 item valid, dan skala dukungan sosial terdiri dari 27 item valid. Hasil penelitian
menggunakan teknik Korelasi Analisis Eta dan Korelasi Multivariat Kanonik menunjukkan:
1) ada hubungan antara kepribadian hardiness dan strategi coping dengan nominal by interval
Eta sebesar 0,418 >r product table 0,312. 2) ada hubungan antara dukungan sosial dan
strategi coping dengan nominal by interval Eta sebesar 0,324 >r product table 0,312. 3) ada
hubungan kepribadian hardiness dan dukungan sosial dengan strategi coping dimana nilai
canon correlation 1 sebesar 0,477 dan nilai canon correlation 2 sebesar 0,315 yang lebih
besar dari r product table 0,312.

Katakunci : Strategi Coping, Kepribadian Hardiness, Dukungan Sosial

1
PENDAHULUAN perilaku yang dinilai tidak wajar dan

Secara umum gangguan jiwa dapat dianggap berbahaya. Oleh karena itu,

dibagi menjadi dua golongan yaitu seringkali ditemukan penderita skizofrenia

psikosis dan non-psikosis. Salah satu yang tidak dirawat oleh keluarga, diusir,

penyakit yang termasuk dalam jenis dan dibiarkan menggelandang.

psikosis adalah skizofrenia.


Oleh karena itu, Undang-Undang
Menurut data dari World Health Republik Indonesia Nomor 8 Pasal 1
Organization pada tahun 2016 terdapat 21 Tahun 2016 tentang Penyandang
juta orang menderita skizofrenia. Disabilitas menyebutkan bahwa
Kemudian data Riset Kesehatan Dasar pemerintah berupaya secara sadar
pada tahun 2013 (dalam
untuk melindungi, mengayomi, dan
http://www.depkes.go.id/)menunjukkan
memperkuat hak penyandang
prevalensi gangguan jiwa berat seperti
disabilitas.
skizofrenia mencapai sekitar 400 ribu
orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 Hal tersebut dilakukan dengan
penduduk di Indonesia. menyediakan Unit Layanan Disabilitas
berupa satu institusi atau lembaga
Penderita skizofrenia memiliki gejala
positif dan negatif. Gejala positif antara
yang berfungsi sebagai penyedia

lain, delusi, halusinasi, kekacauan alam layanan dan fasilitas untuk


pikir, gaduh gelisah, dan menyimpan rasa Penyandang Disabilitas dengan
permusuhan. Sedangkan gejala negatif membentuk suatu Panti Sosial.
antara lain, afek yang tumpul dan datar,
Panti Sosial Bina Laras Harapan
menarik diri atau mengasingkan diri, tidak
Sentosa 1 (PSBL Harapan Sentosa 1)
mau bergaul dengan orang lain, kontak
ditujukan untuk penderita skizofrenia
emosional amat miskin, pasif dan apatis,
terlantar di Provinisi DKI Jakarta.
pola pikir stereotip, serta kehilangan
Menurut data dari PSBL Harapan Sentosa
kehendak (Hawari, 2015 : 275).
1 pada tahun 2017 jumlah penghuni di
Gejala penyakit skizofrenia panti tersebut berjumlah 851 orang.
menyebabkan penderitanya memiliki

2
Berdasarkan hasil wawancara Hardiness adalah sikap-sikap yang
diketahui bahwa beban kerja caregiver di membuat orang tahan stress. (Kobasa,
PSBL Harapan Sentosa 1 tergolong tinggi. dalam Taylor, Peplau, & Sears, 2009 :
Beban yang dirasakan caregiver dapat 554).
mengancam kesehatan fisik, psikologis,
Kepribadian hardiness merupakan
dan emosional (Zarit et al., Parks &
faktor internal jadi diperlukan pula faktor
Novielli, Etters et al., Carretero et al.,
eksternal untuk optimalisasi peran strategi
dalam Kim et al., 2012). Lebih lanjut,
coping, yaitu dukungan sosial. Dukungan
beban kerja secara tidak langsung dapat
sosial ialah perasaan memiliki, adanya
menimbulkan stres kerja yang
penerimaan, merasa dicintai atau
menghambat kinerja individu (Robbins
dibutuhkan (Greenberg, 2011 : 117).
dalam Ummu, 2011 : 65).
Adapun penelitian oleh Nur Saadah
Untuk menghadapi suatu situasi yang
dan Abdullah (2015 : 177) menemukan
menimbulkan tekanan atau stres
bahwa semua subjek caregiver dalam
diperlukan sebuah cara yang disebut
penelitiannya membutuhkan dukungan
dengan strategi coping. Coping adalah
sosial yang dapat membantu caregiver
sebuah usaha, baik berupa tindakan dan
mengurangi situasi menekan dengan cara
intrapsikis, untuk mengatur (yaitu,
yang baik.
menguasai, mentolerir, mengurangi,
memperkecil) tuntutan lingkungan dan Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
diri sendiri, serta konflik diantara mereka, tertarik untuk membuat sebuah penelitian
yang membebani atau melebihi sumber berjudul “Hubungan Antara Kepribadian
daya seseorang (Cohen & Lazarus, dalam Hardiness dan Dukungan Sosial dengan
Cohen, 1995 : 283). Strategi Coping pada Caregiver Panti
Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 di
Kemudian dalam penelitian yang
Jakarta Barat”.
dilakukan oleh Judkins (2002 : 81)
menunjukkan bahwa perawat dengan
tingkat hardiness tinggi menggunakan
stategi coping berbeda dengan perawat
yang tingkat hardiness-nya rendah.

3
TINJAUAN PUSTAKA 3. Negotiation
Negosiasi merupakan beberapa usaha
Strategi Coping
yang ditujukan kepada orang untuk
Menurut Sarafino dan Smith (2011 : ikut menyelesaikan masalah.
111) coping adalah proses yang dilakukan
Sementara itu, aspek-aspek emotional
seseorang untuk mengatur perbedaan
focused coping menurut Aldwin dan
antara tuntutan dan sumber daya yang
Revenson (dalam Indirawati, 2006 : 73)
mereka nilai dalam sebuah situasi stres.
terbagi menjadi:
Menurut Lazarus (1993 : 238) coping 1. Escapism
terdiri dari dua fungsi utama, yaitu Perilaku menghindari masalah dengan
problem-focused coping dan emotion- membayangkan seandainya berada
focused coping. Problem focused coping dalam situasi lain yang lebih
berfungsi untuk merubah masalah dalam menyenangkan.
hubungan individu dan lingkungan. 2. Minimization
emotion focused coping berfungsi untuk Tindakan menganggap masalah yang
merubah cara individu menghadapi dihadapi jauh lebih ringan daripada
kondisi penuh stres. yang sebenarnya.
3. Self Blame
Lebih lanjut, aspek-aspek problem
Cara menghadapi masalah dengan
focused coping oleh Aldwin & Revenson
menghukum diri secara berlebihan
(dalam Emma, 2006 : 72) antara lain:
dan menyesali tentang apa yang telah
1. Cautiousness
terjadi.
Sikap dimana individu berpikir dan
4. Seeking Meaning
mempertimbangkan beberapa
Individu mencari hikmah atau
alternatif pemecahan masalah yang
pelajaran yang dapat dipetik dari
tersedia
masalah yang telah atau sedang
2. Instrumental Action
dihadapi.
Tindakan individu yang diarahkan
pada penyelesaian masalah secara Beberapa faktor yang memengaruhi
langsung, serta menyusun langkah strategi coping menurut Smet (1994 : 130)
yang akan dilakukannya. yaitu sebagai berikut:

4
1. Variabel kondisi individu: umur, masalah, dan orang lain dalam
tahap kehidupan, jenis kelamin, lingkungannya.
temperamen, faktor genetik, b. Control (Kontrol)
inteligensi, pendidikan, suku, Meningkatkan kemungkinan bahwa
kebudayaan, status ekonomi, dan perisitwa akan dialami sebagai hasil
kondisi fisik. alami dari tindakan seseorang dan
2. Karakteristik kepribadian: introvert - bukan sebagai pengalaman yang
ekstrovert, stabilitas emosi, asing, tidak terduga, dan luar biasa.
kepribadian tipe A, kepribadian c. Challenge (Tantangan)
hardiness, locus of control. Tantangan meringankan persepsi akan
3. Variabel sosial-kognitif: dukungan peristiwa stres dengan menganggap
sosial yang dirasakan, jaringan sosial, peristiwa stres membangkitkan
dan kontrol pribadi yang dirasakan. semangat dengan menyesuaikan diri
4. Hubungan dengan lingkungan sosial, sesuai perubahan.
dukungan sosial yang diterima, dan
Dukungan Sosial
integrasi dalam jaringan sosial.
Taylor (2015: 148) mendefinisikan
Kepribadian Hardiness
dukungan sosial sebagai informasi dari
Kobasa, Maddi, dan Kahn (1982 : orang lain bahwa mereka dicintai dan
169) mengemukakan hardiness sebagai dipedulikan, dihormati dan dihargai, serta
sebuah kumpulan dari karakteristik menjadi bagian dari jaringan komunikasi
kepribadian yang berfungsi sebagai dan kewajiban bersama.
sumber perlawanan dalam menghadapi
Menurut Sarafino dan Smith (2011 :
peristiwa hidup yang penuh stres.
81) dukungan sosial terdiri dari empat
Menurut Kobasa, Maddi, dan Kahn jenis, yaitu:
(1982 : 169) kepribadidan hardiness a. Dukungan emosional atau
dibagi menjadi tiga, yaitu : penghargaan
a. Commitment (Komitmen) Dukungan ini mencakup ungkapan
Individu mampu mengenali dan rasa empati, kepedulian, perhatian,
mencari makna dari peristiwa, rasa hormat, dan semangat terhadap
individu yang bersangkutan.

5
b. Dukungan instrumental sosial pada caregiver di PSBL Harapan
Bentuk dukungan ini mencakup Sentosa 1”
bantuan langsung misalnya yang
METODOLOGI
berupa bantuan keuangan atau
bantuan dalam mengerjakan tugas- Populasi yang akan digunakan dalam
tugas tertentu. penelitian ini adalahcaregiver PSBL
c. Dukungan informasi Harapan Sentosa 1 dengan menggunakan
Dukungan yang bersifat informasi ini teknik pengambilan sampel jenuh.Total
dapat berupa nasehat, pengarahan, sampel merupakanjumlah seluruh
saran-saran, atau umpan balik tentang populasi, yakni 38 caregiverPSBL
apa yang harus dilakukan.
Harapan Sentosa 1.
d. Dukungan pertemanan
Dukungan ini berkenaan dengan Dalam penelitian ini metode
memberikan perasaan keanggotaan pengumpulan data yang digunakan adalah
dalam kelompok skala psikologi yang disusun berdasarkan
model skala Likert. Pernyataan-pernyataan
HIPOTESIS
dalam skala ini terdiri dari pernyataan
Dalam penelitian ini, terdapat tiga favourable dan unfavourable dengan
hipotesis yang akan diuji.Hipotesis menggunakan lima alternatif jawaban.
pertama (Ha1) ialah“ada hubungan antara
Dalam penelitian ini metode yang
strategi coping dengan kepribadian
digunakan dalam menguji hipotesis dan
hardiness pada caregiver di PSBL
menganalisa data menggunakan
Harapan Sentosa 1”
metodeKorelasi Analisis Eta dan
Hipotesis kedua (Ha2)adalah “ada Multivariate Corellations dengan Korelasi
hubungan antara strategi coping dengan Kanonik.
dukungan sosial pada caregiver di PSBL
ANALISIS DATA DAN
Harapan Sentosa 1”
PEMBAHASAN
Hipotesis ketiga (Ha3) yaitu “ada
Hasil analisis data penelitian pada
hubungan antara strategi coping dengan
hipotesis pertama dengan menggunakan
kepribadian hardiness dan dukungan
Korelasi Analisis Eta antara variabel

6
kepribadian hardiness dengan strategi individu dengan kemampuan coping yang
coping didapatkan nominal by interval Eta baik dalam menghadapi situasi stres ialah
= 0,418 > r product table 0,312. Hal ini individu yang mendapat dukungan dari
berarti Ho1 di tolak dan Ha1 yang berbunyi orang lain dibandingkan dengan individu
“ada hubungan kepribadian hardiness yang memiliki strategi coping kurang
dengan strategi coping pada caregiver baik.Kemudian hasil penelitian Nur Hasan
PSBL Harapan Sentosa 1” diterima. & Elina (2013 : 54) menunjukkan ada
hubungan signifikan antara dukungan
Hal ini sejalan dengan pendapat
sosial dengan strategi coping.
Kobasa (1979) yang mengatakan bahwa
kepribadian hardiness memengaruhi Pada hipotesis ketiga diperoleh nilai
kemampuan penilaian individu terhadap canon correlation pertama = 0,477 dan
situasi stres dan kemampuan strategi nilai canon correlation kedua = 0,315
coping yang dimiliki. Adapun hasil yang lebih besar dari r product table
penelitian oleh Judkins (2002 : 52) 0,312. Hal ini berarti bahwa Ho3 di tolak
menyebutkan bahwa terdapat hubungan dan Ha3 yang berbunyi “ada hubungan
yang signifikan antara kepribadian antara kepribadian hardiness dan
hardiness dan strategi coping. dukungan sosial dengan strategi coping
pada caregiver PSBL Harapan Sentosa 1”
Pada hipotesis kedua dengan
diterima.
menggunakan Korelasi Analisis Eta
didapatkan hasil analisis data antara KESIMPULAN
dukungan sosial dengan strategi coping
Dari hasil analisis data pada penelitian
darinominal by interval Eta = 0,324 > r
ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada
product table 0,312. Hal ini berarti bahwa
hubungan yang signifikan antara
Ho2 di tolak dan Ha2 yang berbunyi “ada
kepribadian hardiness dengan strategi
hubungan dukungan sosial dengan strategi
coping pada caregiver PSBL Harapan
coping pada caregiver PSBL Harapan
Sentosa 1. Hal ini berarti karakteristik
Sentosa 1” diterima.
kepribadian hardiness pada caregiver
Hal ini sejalan dengan pendapat dapat memengaruhi pemilihan strategi
Wortman dan Dunkel-Schetter (dalam coping individu tersebut.
Sarafino & Smith, 2011 : 118) bahwa

7
Kemudian dapat diketahui bahwa ada Dimatteo, Robin. M. (1991). The
hubungan antara dukungan sosial dengan Psychology of Health, Illness, and
Medical Care: An Individual
strategi coping pada caregiver PSBL
Perspective. California : Brooks/Cole
Harapan Sentosa 1. Hal ini berarti Publishing Company.
dukungan sosial yang diterima atau
Emma Indirawati. (2006). Hubungan
dirasakan caregiver dapat memengaruhi Antara Kematangan Beragama dengan
pemilihan strategi coping individu Kecenderungan Strategi Coping.
Jurnal Psikologi Universitas
tersebut.
Diponegoro, Vol. 3, No. 2
Kemudian hasil penelitian juga Fitri Fausiah. (2007). Psikologi Abnormal
mengemukakan bahwa terdapat hubungan Klinis Dewasa. Jakarta : UI-Press.
yang signifikan antara kepribadian Greenberg, Jerrold S. (2011).
hardiness dan dukungan sosial dengan Comprhensive Stress Management
strategi coping pada caregiver PSBL 12th Edition. New York : Mc-Graw
Hill.
Harapan Sentosa 1. Hal ini berarti
karakteristik kepribadian hardiness dan Judkins, Sharon, K. (2002). Hardiness,
Stress, and Coping Strategies Among
dukungan sosial yang dirasakan caregiver
Mid-Level Nurse Managers. USA :
dapat memengaruhi pemilihan strategi ProQuest, UMI Number: 3056800.
coping individu tersebut.
Kim, H., Chang, M., Rose, K., & Kim, S.
(2012). Predictors of Caregiver
DAFTAR PUSTAKA
Burden in Caregivers of Individuals
With Dementia. Journal of Advanced
Cohen, Frances. (1995). Measurement of
Nursing. USA : Blackwell Publishing
Coping. Dalam Kasl, S.V., & Cooper,
Ltd ( 68(4), 846-855).
C.L (Eds.), Research Methods in
Stress and Health Psychology (Pp. Kobasa, S.C. (1979). Stressful Life
283 – 301). England : John Wiley & Events, Personality, and Health: An
Sons Ltd. Inquiry Into Hardiness. Journal of
Personality and Social Psychology,
Dadang Hawari. (2015). Ilmu Kedokteran
Vol. 37, No. 1.
Jiwa dan Kesehatan Jiwa dalam
Perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah Kobasa, S.C., Maddi, S.R., Kahn, S.
(Edisi 2). Jakarta : Badan Penerbit (1982). Hardiness and Health: A
FKUI. Pospective Study. Journal of

8
Personality and Social Psychology, Perawat. Jurnal Psikologi Islam, Vol.
Vol. 42, No. 1, 168 – 177. 8 No. 1, 63 – 82.

Lazarus, Richard. S. (1993). Coping


Theory and Research: Past, Present,
and Future. Psychosomatic Medicine,
55 : 234 – 247.

Nur Hasan & Elina Raharisti Rufaidah.


(2013). Hubungan Antara Dukungan
Sosial dengan Strategi Coping pada
Penderita Stroke RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Talenta Psikologi, Vol. II,
No. 1.

Nur Saadah, M.A., Abdullah, H. (2015).


Strategi Daya Tindak dan Program
Sokongan Sosial Untuk Penjaga Tidak
Formal. Journal of Social Sciences
and Humanities, Vol. 10, No. 1, 170 –
183.

Sarafino, E.P., Smith, T.W (2011). Health


Psychology: Biopsychosocial
th
Interactions 7 Edition. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan.


Jakarta : PT Grasindo.

Taylor, S. E. (2015). Health Psychology


Ninth Edition. New York : McGraw-
Hill.

Taylor, Shelley E., Peplau, Letitia A., &


Sears, David O. (1997). Social
Psychology (Ninth Edition). New
Jersey : Prentice-Hall. Inc.

Ummu Hany Almasitoh. (2011). Stres


Kerja Ditinjau dari Konflik Peran
Ganda dan Dukungan Sosial pada

Anda mungkin juga menyukai