Essay 3 Agenda III
Essay 3 Agenda III
Judul :
PEMANFAATAN APLIKASI 3AS MANAGEMENT SURVEI (SURVEI BALITBANGHAM)
SEBAGAI SARANA EVALUASI PELAYANAN TERPADU
DI LAPAS KELAS IIB SUKABUMI
I. PENDAHULUAN
Lembaga pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah lembaga
atau tempat yang menjalankan fungsi pembinaan terhadap narapidana (Pasal 1 UU
Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan). Lapas selain melaksanakan fungsi
pembinaan tentunya juga melaksanakan fungsi lainnya sebagai lembaga pemerintah
yang berkaitan dengan pelayanan publik. Pelayanan tersebut tentunya terdiri dari
pelayanan internal dalam hal ini pelayanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP) dan pelayanan yang sifatnya eksternal yaitu pelayanan kepada stakeholders dan
pengguna layanan lainnya seperti layanan kunjungan, layanan informasi, dan layanan
program integrasi (PB/CB/CMB/Asimilasi Rumah) bagi keluarga Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) dan masyarakat umum.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (Pasal 1 UU No.25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik). Fungsi pelayanan dan proses pelayanan dikatakan sudah
berjalan dengan baik apabila penerima layanan merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan. Guna mewujudkan pelayanan optimal tentunya diperlukan pengelolaan
sumberdaya pelayanan publik yang berkelanjutan.
Terlaksananya pelayanan publik yang prima ditandai dengan tidak adanya
pengaduan terkait dengan pelayanan publik dari pengguna layanan dalam hal ini
masyarakat dan stakeholders. kita seringkali melihat beberapa berita negatif terkait
pengaduan dari masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan pemasyarakatan di
Indonesia yang tentunya memberikan citra buruk terhadap pemasyarakatan, hal ini
tentunya merupakan dampak akibat pelayanan publik yang belum berjalan dengan
optimal baik itu dari sisi sumberdaya manusia, sarana prasarana ataupun sistem yang
berlaku.
Menghindari adanya aduan akibat pelaksanaan pelayanan publik tersebut maka
diperlukan sebuah sistem pengawasan pelaksanaan pelayanan publik yang dapat
memberikan gambaran proses pelayanan dan hasil dari proses pelayanan yang telah
diberikan, sehingga dapat dijadikan acuan/pedoman oleh pimpinan dalam menentukan
kebijakan. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan aplikasi survey balitbangham
bagi pengguna layanan di Lapas Kelas IIB Sukabumi yaitu (survey IKM dan IPK).
2. Mitigasi Risiko
Adapun tahapan dalam manajemen risiko guna meminimalisir adanya error
dalam proses pelayanan publik yang diberikan adalah dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul, penilaian risiko, dan proses penanganan
yang dimungkinkan untuk menanggulangi risiko tersebut.
No Sumberdaya/Proses Peluang Risiko Penanganan
1 Pegawai/SDM 1. Komitmen/integritas 1. Pembuatan surat
pegawai dalam pernyataan/pakta
pelayanan integritas
2. Kemampuan 2. Usulan
pegawai/skill diklat/pelatihan
3. Benturan kepentingan 3. Komunikasi
personal/kordinasi
2 Anggaran Minimnya anggaran Memanfaatkan jejaring
terkait dengan kerja dengan upaya
kebutuhan pelayanan CSR
3 Peralatan (komputer Rusak/lambat Mengganti dengan
dll) yang baru/service jika
memungkinkan
4. Jaringan/Internet Jaringan Penggunaan jaringan
terputus/koneksi buruk khusus/instalasi
jaringan baru
5. Sistem SOP yang sudah tidak Penyesuaian SOP
pelayanan/prosedur sesuai/SOP kurang /membuat SOP yang
pelayanan relevan baru