Laprak p9 Lignum Farmakog
Laprak p9 Lignum Farmakog
KELOMPOK 4 GELOMBANG A
Penanggung Jawab Mata Kuliah Farmakognosi :
Nama : Apt. Putu Indra Cintya Dewi, M.Sc.
Penanggung Jawab Laporan Praktikum Kelompok 4 Gelombang A :
Nama : Carmelia Vanesha Mutiara Jansen (221020)
No Telp : 082144243729
Nama kelompok :
1. R.A. Dewi Ayu Larasati (221019)
2. Carmelia Vanesha Mutiara Jansen (221020)
3. Putu Yulia Aprilliani (221021)
4. Ni Putu Chellsy Saharani (221022)
5. Ni Luh Kade Mas Stefany (221023)
6. Andrianni Alfa Sartika (221024)
7. A.A Istri Mayun Junia P. (221025)
D. Prosedur Kerja
a. Uji Organoleptis
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Amati bau,warna,rasa,dan bentuk pada
bahan yang ada.
b. Uji Mikroskopiks
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
↓
Ambil sedikit serbuk pada bahan, tambahkan 1-2 tetes aquadest, kemudian
segera tutup dengan cover glass.
↓
● Tanin
E. Hasil Pengamatan
a. Uji organoleptis
Nama simplisia Bau Warna Rasa Bentuk
Kayu cendana Bau khas Coklat muda Tidak berasa Serbuk halus
(santali lignum) aromatik
(Santali
lignum)
Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
Serabut
xylem
denganjari-
jari
empelur
Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
Hablur
kalsium
oksalat
berbentuk
prisma
Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
2. Kayu Unsur-
secang unsur
( sappan xylem
lignum) dengan
sumber:
nooktah
Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta
Sklerenkim
sumber:
Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta
Sklerenkim
dengan
kristal
kalsium
oksalat
bentuk sumber:
prisma Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta
Berkas
pengangkut
bernoktah
sumber:
Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta
c. Skrining fitokimia
1. Alkaloid
Reaksi Hasil
Nama simplisia Pereaksi Kesimpulan Gambar
Positif pengamatan
Simplisia + Terbentuk Terbentuk (+) positif
pereaksi endapan endapan putih alkaloid
Mayer kuning/
putih
Kayu Cendana
( Santali Lignum)
Kayu Secang
( Sappan
Lignum)
3. Triterpenoid/ Steroid
Nama
Reaksi Hasil
simplisia Pereaksi Kesimpulan Gambar
Positif Pengamatan
Masukkan Terbentuk Terbentuk (+) positif
serbuk cincin triterpenoid
cincin
simplisia pada kecoklatan
Kayu cawan porselin kecoklatan atau (-) negatif steroid
Cendana tambahkan air
violet positif
( Santali panas 3 mL
Lignum) uapkan sampai triterpenoid
di diapat residu
(sisa
penguapan), Bila muncul
residu
cincin biru
dilarutkan
dengan 0,5 mL kehijauan
kloroform + 0,5
menunjukkan
mL asam asetat
anhidrat + adanya steroid
H2SO4 P
5. Tanin
Reaksi Hasil
Nama simplisia Pereaksi Kesimpulan Gambar
Positif Reaksi
Simplisia + 3 Biru tua Terdapat (-) negative
mL aquadest + atau hitam warna tanin
1 mL larutan kehijauan coklat
FeCl 10%
Kayu Cendana
(Santali
Lignum)
Simplisia + 3 Biru tua terjadi (+) positif
mL aquadest + atau hitam perubahan tanin
1 mL larutan kehijauan warna
Kayu Secang FeCl 10% hitam
(Sappan kehijauan
Lignum)
F. Pembahasan
Kayu Cendana (Santali Lignum) adalah kayu Pterocarpus santalinus, suku
Papillionaceae. Fragmen pengenal pada mikroskop adalah berkas serabut dengan seludang
hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, fragmen pembuluh kayu berpenebalan jala,
serabut umumnya panjang dan lumen jelas, serabut xylem dengan jari-jari empulur, butir
pati tunggal. Pada pengujian makroskopis simplisia kayu cendana (Santali Lignum) yang
telah diamati yaitu bau khas harum, berwarna coklat, tidak berasa, berbentuk serbuk kasar.
Pada pengujian mikroskopis simplisia kayu cendana bertujuan untuk melihat dan
mengetahui fragmen pengenal pada simplisia tersebut yaitu butir pati, serabut, seludang
hablur kalsium oksalat, serabut xylem dengan jari-jari empulur, dan hablur kalsium oksalat
berbentuk prisma. Hasil uji mikroskop yang didapat saat praktikum terlihat sama persis
dengan literatur oleh Agustina tahun 2021, karena pengujian dilakukan dalam proses
penyiapan sampel yang baik dan benar, kualitas sampel yang baik, dan keterampilan dalam
menggunakan mikroskop sehingga didapatkan fragmen pengenal dari simplisia kayu
cendana tersebut.
Skrining fitokimia adalah metode atau prosedur yang digunakan untuk
mengindentifikasi atau menguji keberadaan senyawa kimia tertentu, khususnya dalam
praktikum ini menguji keberadaan senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid/steroid,
saponin, dan tannin suatu bagian tumbuhan berupa simplisia atau ekstrak. Berdasarkan
jurnal mengenai studi fitokimia pada kayu cendana oleh Iskandar pada tahun 2012,
didapatkan positif alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid pada simplisia kayu
cendana (Iskandar, 2012). Pada praktikum kami, menunjukkan positif alkaloid, flavonoid,
triterpenoid dan negatif pada saponin, tannin dalam simplisia kayu cendana.
Hasil positif (+) alkaloid didapat karena kayu cendana memiliki ciri-ciri basa dan
struktur siklik nitrogen yang terkandung dalam alkaloid. Hasil positif (+) flavonoid karena
kayu cendana mengandung sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat. Dan hasil positif
(+) triterpenoid didapat karena kayu cendana mengandung senyawa nonpolar yang dapat
terdeteksi oleh pelarut kloroform (Julianto, 2019). Faktor yang mempengaruhi hasil
skrining fitokimia negatif yaitu kualitas sampel, kandungan sampel yang belum terpisah
dari senyawa yang tidak diperlukan, dan penggunaan pelarut yang tidak tepat. Kualitas
sampel simplisia yang digunakan saat praktikum dalam kondisi yang kurang baik, wadah
tidak tertutup rapat menyebabkan banyak kontaminan yang masuk, tetapi terdapat sedikit
serbuk kasar sisa pengeringan yang kemungkinan memiliki kandungan senyawa yang
rendah. Hal tersebut pastinya menyebabkan simplisia masih bercampur dengan seluruh
senyawa yang ada, membuat pelarut tidak melarutkan senyawa aktif yang diuji. Terdapat
endapan pada sampel, tapi endapan tersebut bukanlah endapan hasil reaksi dengan pelarut
melainkan simplisia yang tidak terlarut. Dan penggunaan pelarut yang tidak tepat, seperti
kekurangan atau kelebihan pelarut juga mempengaruhi hasil praktikum (Harborne, 1998).
G. Kesimpulan
Simplisia kayu cendana (santali lignum) memiliki bau harum yang khas, berwarna
coklat, tidak berasa, dan berbentuk serbuk kasar. Pada praktikum kami kali ini, kami
menemukan 4 fragmen pengenal pada kayu cendana yaitu butir pati, seludang hablur
kalsium oksalat, serat xylem dengan jari jari empelur, dan hablur kalsium oksalat bentuk
prisma yang sesuai dengan literatur. Pada percobaan skrining fitokimia yang menujukan
hasil positif adalah alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Serta hasil negatif saponin,dan
tanin.
Daftar Pustaka
Agustina, S., dkk.Skrining Fitokimia Tanaman Obat Di Kabupaten Bima. Indonesia E-Journal of
Applied Chemistry. Vol 4 No 1 Th 2016.2016.
Harborne, A.J., 1998. Phytochemical methods a guide to modern techniques of plant analysis.
springer science & business media.
Julianto,Tatang Shabur. 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokima.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Iskandar, Y., dan Susilawati, Y. 2012. Panduan Praktikum Fitokimia. Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran. Jatinangor.