Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM XI

SIMPLISIA KAYU CENDANA (Santali Lignum)


FARMAKOGNOSI

KELOMPOK 4 GELOMBANG A
Penanggung Jawab Mata Kuliah Farmakognosi :
Nama : Apt. Putu Indra Cintya Dewi, M.Sc.
Penanggung Jawab Laporan Praktikum Kelompok 4 Gelombang A :
Nama : Carmelia Vanesha Mutiara Jansen (221020)
No Telp : 082144243729
Nama kelompok :
1. R.A. Dewi Ayu Larasati (221019)
2. Carmelia Vanesha Mutiara Jansen (221020)
3. Putu Yulia Aprilliani (221021)
4. Ni Putu Chellsy Saharani (221022)
5. Ni Luh Kade Mas Stefany (221023)
6. Andrianni Alfa Sartika (221024)
7. A.A Istri Mayun Junia P. (221025)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat melakukan pengujian organoleptis dan kimiawi dari simplisia kayu
2. Mahasiawa dapat melakukan skrining fitokimia pada simplisia kayu
B. Dasar Teori
A. Kayu Secang (Sappan Lignum)
Kayu secang (Sappan Lignum) adalah kayu Caesalpinia sappan, suku
Caesalpiniaceae. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk kayu adalah : jari – jari
empulur terdapat zat warna jingga oranye. Kayu secang adalah pohon anggota suku
polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan kayunya
sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah. Secang (Caesalpinia sappan L)
merupakan perdu yang umumnya tumbuh di tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di
atas permukaan laut seperti di darah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin.
Tingginya 5 – 10 m. Batangnya berkayu, bulat dan berwarna hijau kecoklatan. Pada batang
dan percabangannya terdapat duri-duri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya
terebar. Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara maritim (Nusantara) dan mudah
ditemukan di Indonesia. Kulit kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan,
pewarna, dan minuman penyegar. (Sugianto, dkk., 2011).
B. Kayu Cendana (Santali Lignum)
Kayu cendana (Santali Lignum) adalah kayu Pterocarpus santalinus, suku
Papillionaceae. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk kayu adalah : berkas serabut
dengan seludang hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, fragmen pembuluh kayu
berpenebalan jala, fragmen serabut umumnya panjang dan lumen jelas, serabut xylem
dengan jari – jari empulur, butir pati tunggal. Cendana mempunyai keunggulan diantaranya
memiliki kadar minyak dan produksi kayu teras yang tinggi. Kayu cendana menghasilkan
minyak atsiri dengan aroma yang harum dan banyak digemari, sehingga mempunyai nilai
pasar yang cukup baik
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan
minyak cendana. Tanaman ini berupa pohon kecil yang selalu hijau dengan batang yang
lurus dan bulat tanpa alur. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa,
aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa
menyimpan aromanya selama berabad-abad (Santoso, 2010).
C. Alat dan Bahan
a) Alat:
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Cover glass
4. Tabung reaksi
5. Gelas ukur
6. Pipit volume
7. Kertas saring
b) Bahan:
1. Serbuk simplisia
2. Aquades
3. Reagen mayer
4. Reagen dragendorff
5. Serbuk magnesium
6. HCI
7. Amil alkohol
8. Kloroform
9. Asam asetat anhidrat
10. H2SO4.FeCI3

D. Prosedur Kerja
a. Uji Organoleptis
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Amati bau,warna,rasa,dan bentuk pada
bahan yang ada.

b. Uji Mikroskopiks
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ambil sedikit serbuk pada bahan, tambahkan 1-2 tetes aquadest, kemudian
segera tutup dengan cover glass.

Amati fragmen pengenal dari setiap serbuk.


Catat dan gambar hasil pengamatan


c. Skrining Fitokimia
● Alkaloid

ambil sedikit serbuk simplisi,di masukkan serbuk simplisi masing masing ke


dalam 2 tabung reaksi

Tabung pertama di tambah pereaksi Meyer,amati reaksi yang terjadi jika reaksinya
posistif maka reaksi yang muncul adalah endapan putih/kuning

Tabung kedua di tambah pereaksi Dragendorff,amati reaksi yang terjadi. jika


reaksinya positif maka reaksi yang muncul adalah endapan coklat/jingga
kecoklatan
● Flavonoid

Larutkan simplisia dalam 3 mL air hangat,tunggu hingga dingin



Larutan simplisia yang telah dingin di tambahkan serbuk magnesium 0,5 mg,
1 mL asam HCI P, dan 1 mL amil alkohol kemudian di kocok

Amati reaksi yang terjadi,jika reaksinya positif maka reaksi yang muncul
adalah terjadinya perubahan warna merah,kuning atau jingga pada lapisan
amil alkohol
● Triperpenoid/steroid

Masukkan serbuk simplisia pada cawan porselin



Tambahkan air panas 3 mL,uapkan sampai mendapat residu ( sisa penguapan)
residu di larutkan dengan 0,5 mL kloroform di tambah 0,5 ml asam asetat anhidrat
dan di tambahkan H2SO4 pekat

Amati reaksi yang terjadi,jika reaksinya positif maka reaksi yang muncul
adalah terbentuk cincin kecoklatan atau violet positif teriterpenoid.bila
muncul cincin biru kehijaun menunjukan adanya steroid
● Saponin
Masukkan serbuk simplisia ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 3 mL aquadest panas,dan kocok selama 10 detik

Amati reaksi yang terjadi,jika reaksinya positif maka reaksi yang muncul
adalah terbentuk buih stabil +- 10 menit,tinggi buih 1-10 cm +HCI 2 N buih
tidak hilang

● Tanin

Masukkan serbuk simplisia ke dalam tabung reaksi



Tambahkan 3 mL aquadest dan 1 mL larutan FeCI3 10%

Amati reaksi yang terjadi,jika reaksinya positif maka reaksi yang muncul
adalah warna biru tua atau hitam kehijauan

E. Hasil Pengamatan
a. Uji organoleptis
Nama simplisia Bau Warna Rasa Bentuk
Kayu cendana Bau khas Coklat muda Tidak berasa Serbuk halus
(santali lignum) aromatik

Kayu Secang Tidak Merah jingga/ Tidak berasa Serutan/


berbau kuning nampak berserat
(Sappan Lignum)
b. Uji Mikroskopik
Nama Fragmen
No Hasil pengamatan Literatur
simplisia pengenal
1. Kayu Butir pati
cendana

(Santali
lignum)

Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta

seludang seludang hablur serbuk


hablur oksalat
serbuk
oksalat

Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
Serabut
xylem
denganjari-
jari
empelur

Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
Hablur
kalsium
oksalat
berbentuk
prisma
Sumber: Agustina,
E.2021.Laporan Praktikum
Farmakognosi ll
Lignum.Fakultas
Farmasi.Universitas 17
Agustus 1945.Jakarta
2. Kayu Unsur-
secang unsur
( sappan xylem
lignum) dengan
sumber:
nooktah
Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta
Sklerenkim

sumber:
Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta

Sklerenkim
dengan
kristal
kalsium
oksalat
bentuk sumber:
prisma Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta

Berkas
pengangkut
bernoktah

sumber:
Kemenkes.2017.Farmakope
Hebal Indonesia.Edisi II.
Jakarta
c. Skrining fitokimia
1. Alkaloid
Reaksi Hasil
Nama simplisia Pereaksi Kesimpulan Gambar
Positif pengamatan
Simplisia + Terbentuk Terbentuk (+) positif
pereaksi endapan endapan putih alkaloid
Mayer kuning/
putih

Kayu Cendana
( Santali Lignum)

Simplisia + Terbentuk Terbentuk (+) positif


pereaksi endapan endapan alkaloid
Dragendroff coklat/ jingga
jingga kecoklatan
kecoklatan

Simplisia + Terbentuk Tidak adanya (-) negatif


pereaksi endapan endapan alkaloid
Mayer kuning/ putih/kuning
putih

Kayu Secang
( Sappan
Lignum)

Simplisia + Terbentuk Terdapat (+) positif


pereaksi endapan endapan alkaloid
Dragendroff coklat/ jingga
jingga kecoklatan
kecoklatan
2. Flavonoid
Nama Reaksi Hasil
Pereaksi Kesimpulan Gambar
simplisia Positif Pengamatan
Larutkan simplisia Terjadi Terjadi (+) positif
dalam 3 mL air perubahan perubahan flavonoid
hangat, tunggu warna warna jingga
Kayu hingga dingin + merah, pada lapisan
Cendana Serbuk magnesium kuning atau amil alkohol
( Santali 0,05 mg + 1 mL jingga pada
Lignum) asam HCl p + 1 mL lapisan
amil alkohol, kocok amil
alkohol

Larutkan simplisia Terjadi Terjadi (+) positif


dalam 3 mL air perubahan perubahan flavonoid
hangat, tunggu warna warna jingga
hingga dingin + merah, pada lapisan
Kayu Serbuk magnesium kuning atau amil alkohol
Secang 0,05 mg + 1 mL jingga pada
(Sappan asam HCl p + 1 mL lapisan
Lignum) amil alkohol, kocok amil
alkohol

3. Triterpenoid/ Steroid
Nama
Reaksi Hasil
simplisia Pereaksi Kesimpulan Gambar
Positif Pengamatan
Masukkan Terbentuk Terbentuk (+) positif
serbuk cincin triterpenoid
cincin
simplisia pada kecoklatan
Kayu cawan porselin kecoklatan atau (-) negatif steroid
Cendana tambahkan air
violet positif
( Santali panas 3 mL
Lignum) uapkan sampai triterpenoid
di diapat residu
(sisa
penguapan), Bila muncul
residu
cincin biru
dilarutkan
dengan 0,5 mL kehijauan
kloroform + 0,5
menunjukkan
mL asam asetat
anhidrat + adanya steroid
H2SO4 P

Masukkan Terbentuk Tidak terdapat (-) negatif


serbuk cincin triterpenoid/steroid
cincin
simplisia pada kecoklatan/
cawan porselin kecoklatan atau violet maupun
Kayu tambahkan air cincin biru
violet positif
Secang panas 3 mL kehijauan
(Sappan uapkan sampai triterpenoid
Lignum) di diapat residu
Bila muncul
(sisa
penguapan), cincin biru
residu
kehijauan
dilarutkan
dengan 0,5 mL menunjukkan
kloroform + 0,5
adanya steroid
mL asam asetat
anhidrat +
H2SO4 P
4. Saponin
Nama Reaksi Hasil
Pereaksi Kesimpulan Gambar
simplisia Positif Pereaksi
Masukkan serbuk Buih stabil Buih tidak (-) negatif
simplisia kedalam ± 10 menit, stabil/ saponin
tabung reaksi tinggu buih hanya
Kayu tambahkan 3 mL 1-10 cm + berlangsung
Cendana aquadest panas HCl 2 N sebentar
(Santali dan kocok selama buih tidak
Lignum) 10 detik. hilang.

Masukkan serbuk Buih stabil Terdapat (+) positif


simplisia kedalam ± 10 menit, buih yang saponin
Kayu tabung reaksi tinggu buih stabil
Secang tambahkan 3 mL 1-10 cm +
(Sappan aquadest panas HCl 2 N
Lignum) dan kocok selama buih tidak
10 detik. hilang.

5. Tanin
Reaksi Hasil
Nama simplisia Pereaksi Kesimpulan Gambar
Positif Reaksi
Simplisia + 3 Biru tua Terdapat (-) negative
mL aquadest + atau hitam warna tanin
1 mL larutan kehijauan coklat
FeCl 10%
Kayu Cendana
(Santali
Lignum)
Simplisia + 3 Biru tua terjadi (+) positif
mL aquadest + atau hitam perubahan tanin
1 mL larutan kehijauan warna
Kayu Secang FeCl 10% hitam
(Sappan kehijauan
Lignum)

F. Pembahasan
Kayu Cendana (Santali Lignum) adalah kayu Pterocarpus santalinus, suku
Papillionaceae. Fragmen pengenal pada mikroskop adalah berkas serabut dengan seludang
hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, fragmen pembuluh kayu berpenebalan jala,
serabut umumnya panjang dan lumen jelas, serabut xylem dengan jari-jari empulur, butir
pati tunggal. Pada pengujian makroskopis simplisia kayu cendana (Santali Lignum) yang
telah diamati yaitu bau khas harum, berwarna coklat, tidak berasa, berbentuk serbuk kasar.
Pada pengujian mikroskopis simplisia kayu cendana bertujuan untuk melihat dan
mengetahui fragmen pengenal pada simplisia tersebut yaitu butir pati, serabut, seludang
hablur kalsium oksalat, serabut xylem dengan jari-jari empulur, dan hablur kalsium oksalat
berbentuk prisma. Hasil uji mikroskop yang didapat saat praktikum terlihat sama persis
dengan literatur oleh Agustina tahun 2021, karena pengujian dilakukan dalam proses
penyiapan sampel yang baik dan benar, kualitas sampel yang baik, dan keterampilan dalam
menggunakan mikroskop sehingga didapatkan fragmen pengenal dari simplisia kayu
cendana tersebut.
Skrining fitokimia adalah metode atau prosedur yang digunakan untuk
mengindentifikasi atau menguji keberadaan senyawa kimia tertentu, khususnya dalam
praktikum ini menguji keberadaan senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid/steroid,
saponin, dan tannin suatu bagian tumbuhan berupa simplisia atau ekstrak. Berdasarkan
jurnal mengenai studi fitokimia pada kayu cendana oleh Iskandar pada tahun 2012,
didapatkan positif alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid pada simplisia kayu
cendana (Iskandar, 2012). Pada praktikum kami, menunjukkan positif alkaloid, flavonoid,
triterpenoid dan negatif pada saponin, tannin dalam simplisia kayu cendana.
Hasil positif (+) alkaloid didapat karena kayu cendana memiliki ciri-ciri basa dan
struktur siklik nitrogen yang terkandung dalam alkaloid. Hasil positif (+) flavonoid karena
kayu cendana mengandung sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat. Dan hasil positif
(+) triterpenoid didapat karena kayu cendana mengandung senyawa nonpolar yang dapat
terdeteksi oleh pelarut kloroform (Julianto, 2019). Faktor yang mempengaruhi hasil
skrining fitokimia negatif yaitu kualitas sampel, kandungan sampel yang belum terpisah
dari senyawa yang tidak diperlukan, dan penggunaan pelarut yang tidak tepat. Kualitas
sampel simplisia yang digunakan saat praktikum dalam kondisi yang kurang baik, wadah
tidak tertutup rapat menyebabkan banyak kontaminan yang masuk, tetapi terdapat sedikit
serbuk kasar sisa pengeringan yang kemungkinan memiliki kandungan senyawa yang
rendah. Hal tersebut pastinya menyebabkan simplisia masih bercampur dengan seluruh
senyawa yang ada, membuat pelarut tidak melarutkan senyawa aktif yang diuji. Terdapat
endapan pada sampel, tapi endapan tersebut bukanlah endapan hasil reaksi dengan pelarut
melainkan simplisia yang tidak terlarut. Dan penggunaan pelarut yang tidak tepat, seperti
kekurangan atau kelebihan pelarut juga mempengaruhi hasil praktikum (Harborne, 1998).

G. Kesimpulan
Simplisia kayu cendana (santali lignum) memiliki bau harum yang khas, berwarna
coklat, tidak berasa, dan berbentuk serbuk kasar. Pada praktikum kami kali ini, kami
menemukan 4 fragmen pengenal pada kayu cendana yaitu butir pati, seludang hablur
kalsium oksalat, serat xylem dengan jari jari empelur, dan hablur kalsium oksalat bentuk
prisma yang sesuai dengan literatur. Pada percobaan skrining fitokimia yang menujukan
hasil positif adalah alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Serta hasil negatif saponin,dan
tanin.
Daftar Pustaka
Agustina, S., dkk.Skrining Fitokimia Tanaman Obat Di Kabupaten Bima. Indonesia E-Journal of
Applied Chemistry. Vol 4 No 1 Th 2016.2016.

Agustina, E.2021.Laporan Praktikum Farmakognosi ll Lignum.Fakultas Farmasi.Universitas 17


Agustus 1945.Jakarta

Kemenkes .2017. Farmakope Hebal Indonesia.Edisi II. Jakarta

Harborne, A.J., 1998. Phytochemical methods a guide to modern techniques of plant analysis.
springer science & business media.

Julianto,Tatang Shabur. 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokima.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Iskandar, Y., dan Susilawati, Y. 2012. Panduan Praktikum Fitokimia. Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran. Jatinangor.

Anda mungkin juga menyukai