Anda di halaman 1dari 34

 

Makalah
APLIKASI PLC OMRON CPM1A UNTUK TRAFFIC LIGHT

Disusun untuk memenuhi tugas mata ela!a"an P"#g"amma$le L#gi% C#nt"#lle"


&PLC'
Pengamu ( )a""* Nu" Set*ant#+ S,P-

Disusun Oleh (

Agus Su"i*ant# &./0.'


Kelas ( II 2lekt"#nika In-ust"i .0

PROGRAM STUDI 2L2KTRONIKA INDUSTRI


SMK N2G2RI 1 CLU3AK
TAHUN P2LA4ARAN 0.1/50.16
 

)A) I
P2NDAHULUAN

1,1 Lata" )elakang


Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita,
 berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai
dari yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir.
Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik
secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan
dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin
 produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah
 penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri).
alam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk
 pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana
 peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran
 proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa
 pengaturan panel dan saklar-saklar yang rele!an) telah banyak digeser dan digantikan
oleh sistem kontrol otomatis.
Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
 produkti!itas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan
yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas
 pemakaiannya ialah Programmable "ogic #ontroller (P"#). Penerapannya meliputi
 berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan
sampai pada industri tambang, misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit
industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol
sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan
trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang
mendorong populernya P"# ini.
 

Perkembangan teknologi yang begitu pesat sangat berpengaruh


 pada kemajuan di bidang industri otomatisasi. Saat ini banyak industri-industri yang
 beralih pada mesin-mesin otomatis daripada menggunakancara-
cara kon!ensional. engan adanya alat-alat otomatis tersebut pekerjaan industri akan
semakin mudah presisi, efektif dan efisien, dan produksi akan semakin bertambah.
engan adanya sistem pengendalian traffic light secara
otomatis dengan menggunakan
P"# $mron Sysmac #P%&', diharapkan akan menghasilkan
 pengaturan lampu lalu lintas yang baik yangmenggunakan peralatan yang handal,
cepat, efisien, dan dapat bekerja dalam waktu yang lama, serta mudah
dalam melakukan modifikasi jika terjadi
 perubahan deskripsi kerja pada lampu lalu lintas tersebut. Selainitu mengurangi
 pengeluaran biaya untuk pembiayaan S%. Serta mengurangi permasalahan yang
disebabkan kesalahan dari faktor manusia (uman rror).

1,0 Maksu- -an Tu!uan


*ujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memperkenalkan P"#
sebagai salah satu pendukung otomatisasi industri dasar pemrograman P"# dan
aplikasi P"# khususnya seri $mron Sysmac #P%&' untuk otomatisasi
sistem traffic light secara otomatis.
 

)A) II
P2M)AHASAN

0,1 Penge"tian PLC (Programmable Logic Kontroller)


 Programmable Logic Controllers (P"#) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe
dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
+erdasarkan pada standar yang dikeluarkan oleh National
 Electrical  Manufacture Association (NEMA) ICS3-!"# Part ICS3-3$%& P"#
didefinisikan sebagai berikut P"# adalah suatu peralatanelektronik yang
 bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat deprogram menyimpan perintah-
 perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus
seperti logic& se'uening& timing& counting& dan aritmatia untukmengontrol berbagai j
enis mesin atau proses melalui analog atau digital inut*outut modules.

/ambar &. 0ungsi P"#

efinisi Programmable Logic Controller menurut #apiel (&123) adalah


 sistem eletroni yang beroerasi secara di+ital dan didisain untu emaaian di
lingungan industri& dimana sistem ini menggunaan memori yang daat dirogram
untu enyimanan secara internal instrusi-instrusi yang mengimlementasian
 fungsi-fungsi sesifi seerti logia& urutan& er,atuan& encacaan dan oerasi
aritmati untu mengontrol mesin atau roses melalui modul-modul I*. di+ital
mauun analog /
 

+erdasarkan namanya konsep P"# adalah sebagai berikut


1' P"#g"amma$le
%enunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program
yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
0' L#gi%
%enunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
('"4), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, '5, $6, dan lain sebagainya.
7' C#nt"#lle"
%enunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
P"# ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay se7uensial
dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan,
dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang
 pengoperasian komputer secara khusus. P"# ini memiliki bahasa pemrograman yang
mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan
menggunakan software yang sesuai dengan jenis P"# yang digunakan sudah
dimasukkan.
'lat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan
 pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-.N atau meng-
.00 kan outut-outut . & menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi
sedangkan 8 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. P"# juga dapat
diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
0ungsi dan kegunaan P"# sangat luas. alam prakteknya P"# dapat dibagi
secara umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi P"# adalah sebagai berikut
&. Sekuensial #ontrol
P"# memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan  (seuensial ), disini P"# menjaga agar
 

semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
3. %onitoring Plant
P"# secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi P"# secara khusus adalah dapat memberikan input ke #5#
(Comuteri1ed Numerical Control ). +eberapa P"# dapat memberikan input ke #5#
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. #5# bila dibandingkan dengan P"#
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. #5# biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah P"# adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan
sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

0,0 )ahasa Pem"#g"aman PLC


*erdapat lima tipe bahasa pemrograman yang bisa dipakai untuk memprogram
P"#, meski tidak semuanya di-support oleh suatu P"#, yaitu antara lain
&. +ahasa pemrograman "adder iagram (")
3. +ahasa pemrograman 9nstruction "ist (9"):Statement "ist (S")
;. +ahasa pemrograman Se7uential 0unction #hart (S0#):/rafcet
<. +ahasa pemrograman 0unction +lock iagram (0+)
=. +ahasa pemrograman tingkat tinggi (high-le!el), contohnya >isual +asic
ari berbagai contoh bahasa pemrograman diatas, bahasa pemrograman P"#
yang paling populer digunakan dan paling mudah dipahami, yaitu "adder iagram,
dengan menggunakan contoh rangkaian Interloc . "adder iagram mudah dipahami
karena menggunakan pendekatan grafis, yaitu menggunakan simbol-simbol
komponen elektromagnetik-mekanik relay (coil dan contact), blok-blok fungsi
 

( function bloc ), seperti timer, counter, trigger, kondisional, serta blok fungsi yang
didefinisikan sendiri oleh programmer. Selain itu, karena "adder iagram
menggunakan pendekatan grafis, maka programmer menjadi lebih mudah untuk
melakukan troublesooting  pada program yang akan dijalankan pada P"#.

0,7 Pi"anti Pen*usun PLC


P"# yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat
ini biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya,
 baik dari segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya.
%eskipun demikian pada umumnya setiap P"# (sebagaimana komputer pribadi 'nda
yang cenderung mengalami standarisasi dan kompatibel satu sama lain) mengandung
empat bagian (piranti) berikut ini
&.
%odul #atu daya.
3.
%odul #P4.
;.
%odul Perangkat "unak.
<.
%odul 9:$.
1, M#-ul Catu Da*a &P#8e" Sul*( PS'
PS memberikan tegangan # ke berbagai modul P"# lainnya selain modul
tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 38' sampai =8', yang sama dengan
 battery lithium integral (yang digunakan sebagai memory backup). Seandainya PS ini
gagal atau tegangan bolak balik masukannya turun dari nilai spesifiknya, isi memori
akan tetap terjaga. P"# buatan *ricone?, 4S', yakni *risen *S;888 bahkan
mempunyai double power supply yang berarti apabila satu PS-nya gagal, PS kedua
otomatis akan mengambil alih fungsi catu daya sistem.
0, M#-ul CPU
 

%odul #P4 yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua
 bagian
&. Prosesor berfungsi
o mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul P"# melalui bus-
 bus serial atau paralel yang ada.
o %engeksekusi program kontrol.

0, %emori, yang berfungsi


o %enyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel
data, register citra, atau 6"" (6elay "adder "ogic), yang merupakan program
 pengendali proses.
Pada P"# tertentu kadang kita jumpai pula beberapa prosesor sekaligus dalam satu
modul, yang ditujukan untuk mendukung keandalan sistem. +eberapa prosesor
tersebut bekerja sama dengan suatu prosedur tertentu untuk meningkatkan kinerja
 pengendalian. #ontoh P"# jenis ini ialah *risen *S;888 mempunyai tiga buah
 prosesor dengan sistem yang disebut *ripple 6edundancy %odular.
Kapasitas memori pada P"# juga ber!ariasi. *risen *S;888, misalnya,
mempunyai memori ;2< Kbyte (S6'%) untuk program pengguna dan 3=@ Kbyte
(P6$%) untuk sistem operasinya. Simatic S= buatan Siemens mempunyai memori
P6$% &@Kbyte dan 6'% 2 Kbyte. P"# 0'-;S Series mempunyai memori total
sekitar &@ Kbyte. Kapasitas memori ini tergantung penggunaannya dan seberapa jauh
'nda sebagai mengoptimalisasikan ruang memori P"# yang 'nda miliki, yang
 berarti pula tergantung seberapa banyak lokasi yang diperlukan program kontrol
untuk mengendalikan plant tertentu. Program kontrol untuk pengaliran bahan bakar
dalam turbin gas tentu membutuhkan lokasi memori yang lebih banyak dibandingkan
dengan program kontrol untuk menggerakkan putaran mekanik robot pemasang bodi
mobil pada industri otomotif. Suatu modul memori tambahan bisa juga diberikan ke
sistem utama apabila kebutuhan memori memang meningkat.
7, M#-ul P"#g"am Pe"angkat Lunak 
 

%odul Program Perangkat "unak P"# mengenal berbagai macam perangkat


lunak, termasuk State "anguage, S0#, dan bahkan #. Aang paling populer digunakan
ialah 6"" (6elay "adder "ogic). Semua bahasa pemrograman tersebut dibuat
 berdasarkan proses sekuensial yang terjadi dalam plant (sistem yang dikendalikan).
Semua instruksi dalam program akan dieksekusi oleh modul #P4, dan penulisan
 program itu bisa dilakukan pada keadan on line maupun off line. Badi P"# dapat bisa
ditulisi program kontrol pada saat ia mengendalikan proses tanpa mengganggu
 pengendalian yang sedang dilakukan. ksekusi perangkat lunak tidak akan
mempengaruhi operasi 9:$ yang tengah berlangsung.
/, M#-ul I5O
%odul 9:$ merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas
mengatur hubungan P"# dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa berupa
suatu komputer host, saklar-saklar, unit penggerak motor, dan berbagai macam
sumber sinyal yang terdapat dalam plant.
1, M#-ul masukan
%odul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera
 periferal, dan memberikan pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator
keadaan sinyal masukan. Sinyal-sinyal dari piranti periferal akan di-scan dan
keadaannya akan dikomunikasikan melalui modul antarmuka dalam P"#.
+eberapa jenis modul masukan di antaranya
o *egangan masukan # (&&8, 338, &<, 3<, <2, &=-;8>) atau arus #(<-
38m').
o *egangan '# ((&&8, 3<8, 3<, <2>) atau arus '# (<-38m').

o %asukan **" (;-&=>).

o %asukan analog (&3 bit).

o %asukan word (&@-bit:paralel).

o %asukan termokopel.

o etektor suhu resistansi (6*).


 

o 6elay arus tinggi.

o 6elay arus rendah.

o %asukan latching (3<>#:&&8>'#).

o %asukan terisolasi (3<>#:2=-&;3>'#).

o %asukan cerdas (mengandung mikroprosesor).

o %asukan pemosisian (positioning).

o %asukan P9 (proporsional, turunan, dan integral).

o Pulsa kecepatan tinggi.

o ll.

0, M#-ul kelua"an
%odul keluaran mengakti!asi berbagai macam piranti seperti aktuator
hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal
yang terhubung dalam sistem. 0ungsi modul keluaran lainnya mencakup
conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses akti!asi
itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang
rele!an, berdasarkan watak P"# sendiri yang merupakan piranti digital. +eberapa
modul keluaran yang laCim saat ini di antaranya
o *egangan # (3<, <2, &&8>) atau arus # (<-38m')

o *egangan '# (&&8, 3<8>) atau arus '# (<-38m').

o Keluaran analog (&3-bit).

o Keluaran word (&@-bit:paralel)

o Keluaran cerdas.

o Keluaran 'S#99.

o Port komunikasi ganda.

0,/ PLC OMRON CPM1A


 

P"# $mron #P%&' merupakan salah satu tipe P"# yang memiliki kecepatan
yang tinggi yang dirancang untuk operasi kontrol yang memerlukan jumlah 9:$ dari
&8 sampai &88 buah 9:$. Selain itu, P"# ini memiliki kemudahan dalam
 penginstalan, pengembangan, dan pemasangan sistem.
 

/ambar 3. P"# $%6$5 SAS%'# #P%&'


 

Setiap P"# yang digunakan memiliki spesifikasi khusus yang dijadikan


 pedoman dalam pengaplikasiannya. +erikut ini adalah tabel spesifikasi khusus P"#
$mron #P%&' <8#6

*abel &. Spesifikasi 4mum P"# $mron #P%&' <8#6 

SPS909K'S9 4%4%

 5ama *ipe Spesifikasi

Power Supply &88 - 3<8 >'# E =8:@8 C

$perating >oltage 6ange 2= D 3@< >'#

9nrush #urrent ;8 ' ma?.

Power #onsumption @8 >' ma?.

?ternal Power Supply #P%&' D #P4 3< ># E


($utput #apacity) <8 (;88m')

&=8 ? 18 ? 2= mm
imension
(Fidth ? eight? epth)

Feight G88 gram ma?.

#ommunication connector 6S 3;3#

/, 4alu"9!alu" Masukan -an Kelua"an PLC OMRON CPM1A


&. Balur %asukan
+erbagai macam sensor, saklar dan komponen lain yang mengubah status bit
dari memori status masukan P"# dapat langsung dipasang sebagai masukkan P"#.
 

4ntuk bisa mengubah memori status masukan tersebut, diperlukan sumber tegangan
sebagai pemicu masukan (pada P"# $mron #P%&' telah tersedia sumber tegangan
(3< >#).

/ambar ;. 6angkaian pengawatan P"# $%6$5 #P%&' <8 #6 ke beban


3. Balur Keluaran
Balur keluaran P"# jenis ini berupa relay, dengan relay koneksi dengan piranti
eksternal akan semakin mudah dilaksanakan.
 

/ambar <. 6angkaian Keluaran P"# $%6$5 #P%&'

6, St"uktu" Mem#"* PLC OMRON CPM1A


+eberapa bagian dalam memori P"# $mron #P%&' memiliki fungsi khusus.
%asing-masing lokasi memori memiliki ukuran &@ bit atau & word, beberapa word
membentuk daerah atau region. aerah tersebut terdiri atas
• Dae"ah IR 

%emori ini berfungsi sebagai tempat menyimpan status keluaran dan masukan
P"#. +eberapa bit berhubungan langsung dengan terminal masukan dan keluaran
P"#. +it 96 888 berhubungan dengan terminal masukan ke-9, sedangkan terminal ke-
9> berhubungan dengan 96888.=. daerah 96 ini terdiri dari ; macam area diantaranya,
'rea masukan, keluaran, dan 'rea kerja.
*abel 3. *abel Pembagian 'rea 96 

'rea %emori Ford +it 0ungsi


 

'rea masukan 96888- 96888.88- +it ini dapat


96881 96881.&= dialokasikan
(&8 word) (&@ bit) dalam terminal
9:$.
'rea keluaran 968&8- 968&8.88-
'rea 96  968&1 968&1.&=
(&8 word) (&@8 bit)

'rea kerja 96388- 96388.88- +it ini bebas


963;& 963;&.&= dipakai dalam
(;3 word) (=&3 bit)  program.

• Dae"ah SR 

aerah ini merupakan bagian khusus digunakan sebagai bit kontrol dan status,
 biasanya digunakan sebagai fungsi pencacah. %isal, S63=8 memiliki bit nomor 88
hingga &= yang digunakan sebagai pengatur kontrol analog 8. sedangkan S63=&
digunakan sebagai pengatur analog &, S6 3=&,&; adalah 'lways $5 0lag berarti
kondisinya selalu aktif selama P"# menyala. S63=&.&< adalah 'lways $00
0lag berarti kondisinya tidak akan pernah aktif selama P"# menyala.
• Dae"ah TR 

%erupakan daerah memori tang bertugas sebagai penyimpan data hingga


 batasanreturn saat dipindahkan ke sub-program selama proses eksekusi program.
• Dae"ah HR 

+it pada daerah ini digunakan untuk menyimpan data dan tidak akan hilang
meski P"# telah dilepas dari catu daya atau P"# telah dimatikan, karena
menggunakan baterai.
• Dae"ah AR 
 

aerah ini digunakan umtuk menyimpan bit-bit kontrol dan status (flag)
seperti status P"#, kesalahan, waktu sistem dll. aerah ini dilengkapi baterai pula,
sehingga dat-data kontrol tetap tersimpan walaupun P"# tetap dimatikan.
• Dae"ah LR 

aerah ini digunakan senagai pertukaran data saat dilkakukan konelsi atau
hubungan dengan P"# yang lain. aerah ini terdiri dari &@ word, "6888 hingga
"6&= atau 3=@ bit, "688.88 hingga "6&=.&=.
• Dae"ah Pen%a%ah -an Pe8aktu

aerah ini digunakan untuk menyimpan nilai pewaktu atau pencacah.


"okasinya terdapat sebanyak &32 lokasi (mulai *#888 sampai dengan *#&3G).
• Dae"ah DM

aerah ini berisikan tentang data-data yang terkait pada pengaturan


komunikasi dengan komputer dan data saat terdapat kesalahan. Pembagian area
dalam % ditunjukkan dalam tabel di bawah ini

*ebel ;. Pembagian 'rea %

'rea %emori Ford 0ungsi

're 6ead:Frite %888- 'rea % dapat diakses dalam satuan Ford.


a %881  5ilai yang ada tersimpan walau P"# mati
% %&833-
%&83;
(&883 Ford)

rror "og %&888- 4ntuk menyimpan kode kesalahan yang


%&83& muncul. Ford ini digunakan % untuk
 

 (33 Ford) baca:tulis jika fungsi pencatat kesalahan tidak


dipakai.

6ead D $nly %@&<<- *idak dapat ditumpangi data lain untuk


%@=11  program.
 (<=@ Ford)

P# Setup %@@88- igunakan untuk menyimpan berbagai


%@@==  parameter yang mengontrol operasi P"#.
 (=@ Ford)

:, Int"uksi9int"uksi Dasa" PLC


9ntruksi dibawah ini merupakan intruksi dasar yang digunakan oleh P"#
$%6$5 System #-Series dimana setiap akhir program harus diberi intruksi
dasar 5 yang menandakan data akhir program.
&. 9ntruksi "$' (")
9ntruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya
membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu
output. "ogikanya seperti kontak 5$ relay.
3. 9ntruksi "$' 5$* ("5$*)
9ntruksi ini dibutuhkan apabila urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya
membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut mengeluarkan output.
"ogikanya seperti kontak 5# relay.

;, Ka"akte"istik PLC OMRON CPM1A /. CDR 


P"# $mron CPMA %$ C2 merupakan salah satu seri dari P"#
$mron #P%&'. P"# ini memiliki <8 terminal yang terdiri dari 3< terminal
input dan &@ terminal output. Power supply yang dipakaiberupa tegangan #
sehingga diperlukan sebuah trafo dalam penggunaannya.
 

/ambar =. *erminal 9:$ P"# $%6$5 #P%&' <8 #6 

<, K#n=igu"asi Inte"nal Inut -an Outut PLC OMRON CPM1A /. CDR 
+erikut adalah rangkaian internal pada P"# $%6$5 #P% &' <8 #6 
&. 9nternal 9nput

P"# $mron CPMA merupakan jenis P"# yang kontaktor kontaktor input internalny
a digerakkan oleh transistor.
3. 9nternal $utput
P"# $mron CPMA-%$C2 merupakan jenis P"# CPMA yang kontaktor-
kontaktor output internalnya digerakkan oleh transistor.

/ambar G. 6angkaian 9nternal $utput


 

/ambar 2. 6angkaian Sourcing 9nternal $utput

>, Pe"an%angan Sistem


1, Pe"an%angan Pe"angkat Ke"as
&. Sketsa Sistem $tomatisasi *raffic "ight
Sketsa sistem traffic light dapat dilihat secara lengkap pada lamiran .
3. iagram +lok 6angkaian 9nput:$utput P"#

/ambar 1. iagram +lok 6angkaian 9nput $utput P"#

;. Penjelasan *iap +lok 


+erikut penjelasan tiap blok berdasarkan gambar 1
• Push +utton Start berfungsi sebagai tombol utama untuk menghidupkan
sistem.
• Push +utton Stop berfungsi untuk menghentikan seluruh operasi jika terdapat
masalah.
• "ampu $& berfungsi sebagai indikator kondisi utara go, dengan warna indikat
or hijau pada plant
 

• "ampu $3 berfungsi sebagai indikator kondisi utara standby,


dengan warna indikator kuning pada plant.
• "ampu $; berfungsi sebagai indikator kondisi utara stop,
dengan warna indikator merah pada plant.
• "ampu $< berfungsi sebagai indikator kondisi Pejalan Kaki utara go, dengan
warna indikator hijau pada plant.
• "ampu $= berfungsi sebagai indikator kondisi Pejalan Kaki utara stop,
dengan warna indikator merah pada plant.
• "ampu $@ berfungsi sebagai indikator kondisi barat go,
dengan warna indikator hijau pada plant.
• "ampu $G berfungsi sebagai indikator kondisi barat standby,
dengan warna indikator kuning pada plant.
• "ampu $2 berfungsi sebagai indikator kondisi barat stop,
dengan warna indikator merah pada plant.
• "ampu $1 berfungsi sebagai indikator kondisi Pejalan Kaki selatan go,
dengan warna indikator hijau pada plant.
• "ampu $&8 berfungsi sebagai indikator kondisi Pejalan Kaki selatan stop,
dengan warna indikator merah pada plant.
• "ampu $&& berfungsi
sebagai indikator kondisi selatan stop, dengan warna indikator merah pada plant.
• "ampu $&3 berfungsi sebagai indikator kondisi selatan standby,
dengan warna indikator kuning pada plant.
• "ampu $&; berfungsi
sebagai indikator kondisi selatan go, dengan warna indikator hijau pada plant.
• "ampu $&< berfungsi sebagai indikator kondisi timur stop,
dengan warna indikator merah pada plant.
 

• "ampu $&= berfungsi sebagai indicator kondisi timur standby,


dengan warna indicator kuning pada plant.
• "ampu $&@ berfungsi sebagai indikator kondisi timur go,
dengan warna indikator hijau pada plant.

0, Pe"an%angan Pe"angkat Lunak 


&. esain Pemrograman engan P"#
4ntuk desain Ladder diagram traffic ligt menggunakan pemrograman
software #H-Programmer 1.8. apat dilihat pada lamiran 4/
3. Kemungkinan Kondisi (State)
4ntuk cara kerja dari traffic light
dapat menggunakan pendekatan kondisi (state) atau juga sering disebut metode
0initie State %achine (0S%). al ini dimaksudkan agar lebih mudah
dalam mendesain ladderdiagram pada P"# Kemungkinan kondisi (state) yang ada
untuk aplikasi traffic light adalah sebagai berikut.
*abel <. Kemungkinan State

Catatan( hi-u $e"nilai 1 &satu'+ mati $e"nilai . &n#l'


Kete"angan(

• S8  Kondisi mati

• S&  Kondisi dimana arah utara-selatan stop, pejalan kaki arah utara-
selatan stop, dan arah barat-timur go.
• S3  Kondisi dimana arah utara-selatan stop, pejalan kak arah utara-
selatan stop, dan arah barat-timur standby
 

• S;  Kondisi dimana arah barat-timur stop, pejalan kaki arah utara-selatan go,
dan arah utara-selatan go.
• S<  Kondisi dimana arah barat-timur stop, pejalan kaki arah utara-selatan go,
dan arah utara-selatan standby
;. State iagram
Setelah didapatkan kemungkinan kondisi (state), yang diperlukan untuk
memudahkan dalam pembuatan program adalah perancangan state diagram. engan
demikian dapat dibuat state diagram sebagai berikut 

/ambar &8. State iagram Program

•  State S.

State S8 merepresentasikan kondisi ketika sistem mati, dimana lampu traffic light seb
agai indicator belum $5. State ini jg merupakan kondisi dimana ketika sistem
sedang $5, dan kemudian tiba-tibaterjadi kondisi emergency
 pada traffic light, maka dapat digunakan P+ Stop
untuk membuat sistem menjadi $00.
 

•  State S1

ari state S8 akan berpindah ke state S& bila ditekan P+


Start. State S& merupakan kondisi dimana arah utara-
selatan stop dan pejalan kaki arah utara-selatan stop $5 selama ;88 ms sedangkan
arah barat-
timurgo $5 selama 388 ms. 'dapun untuk lampu indikator yang $5 yaitu $;, $=, $
@, $&8, $&&, dan $&@.

•  State S2

ari state S& akan berpindah ke state S3 ketika *9%888& (timer arah barat-
timur go) selesai menghitung selama
388 ms yang kemudian beralih ke *9%8883 (timer arah barat-timur standby) selama
&88 ms. Sedangkan *9%8888 (timer arah utara-selatan stop dan timer
 pejalan kaki utara-selatan stop) tetap menghitung selama ;88 ms. 'dapun
untuk lampu indikator yang $5 yaitu $;, $=, $G, $&8, $&=.
State S3 ini merupakan kondisi dimana arah utara-selatan stop dan
 pejalan kaki arah utara-selatan stop selama ;88 ms. Sedangkan arah barat-timur
standby selama &88 ms.
•  State S3

ari state S3 akan berpindah ke state S; ketika *9%8888 (timer arah


utara selatan stop dan timer pejalan kaki utara-selatan stop) selesai menghitung
selama ;88 ms yang kemudian beralih ke *9%888;(timer arah barat-
timur stop) yang menghitung selama ;88 ms. Sedangkan *9%8883 (timer arah barat-
timur standby) juga selesai menghitung
selama 388 ms yang kemudian beralih ke *9%888< (timer arahutara-selatan go) yang
menghitung selama 388 ms. 'dapun
untuk lampu indikator yang $5 yaitu $&, $<, $2, $1, $&;, $&<.
 

State S; ini merupakan kondisi dimana arah barat-timur stop dan arah
 pejalan kaki utara-selatan go selama ;88 ms. Sedangkan arah utara-selatan go selama
388 ms.

•  State S4

ari state S; akan berpindah ke state S< ketika *9%888< (timer arah utara-
selatan go) selesai menghitung selama 388 ms yang kemudian beralih ke *9%888=
(timer arah utara-selatan
standby) selama&88 ms. Sedangkan *9%888; (timer arah barat-timur stop) tetap men
ghitung selama ;88 ms. 'dapun
untuk lampu indikator yang $5 yaitu $3, $<, $2, $1, $&3, $&<.
State S< ini merupakan kondisi dimana arah barat-timur stop dan pejalan kaki
arah utara-selatan stop selama ;88 ms. Sedangkan arah utara-selatan standby selama
&88 ms.
 

)A) III
P2NUTUP

7,1 Kesimulan
Pada perancangan aplikasi P"# $%6$5 SAS%'# #P%&' pada
sistem traffic light bertujuan untuk memudahkan proses dan untuk mengurangi kesala
han akibat human error. 'pabila dibandingkan dengan %ikrokontroller, maka
P"# memiliki tingkat kesulitan pemrograman yang lebih kecil karena pada P"#
cukup dengan membuat "adder iagram yang cenderung mudah dipahami dan
dianalisa tanpa harusmembuat coding yang kompleks.

7,0 Sa"an
iagram ladder program dalam makalah ini hanya
sedikit mencerminkan keseluruhan proses traffic light karena
 beragamnya algoritma dalam mengontrol sistem traffic light sesuai kebutuhan, maka
 perlu perhatian dalam menggunakannya.
 

DAFTAR PUSTAKA

C5-Programmer 6ser Manual 7ersion 3/


C5-Programmer Introduction 8uide 34-E-$%/df 
C5-.ne Introduction 8uide %9-E-$3/df 
%utta7in, 9lham. 38&3. :Perancangan Aliasi PLC .mron Sysmac CPL ada Siste
m .tomasi Ice Comactor untu Pemadatan Ice 0lag;, Semarang Burusan
*eknik lektro 4ni!ersitas iponegoro.
$%6$5. 388=. CPMA .eration  Manual/df 
$%6$5. &11G. CPMA Series  <rocure/df 
+;G31-P"# *6'956 SAS*% 95S*64#*9$5S %'54'".pdf 
Setiawan, 9wan. 388@. :Programmable Logic Control (PLC) dan =eni Perancanga
n Sistem >ontrol;& Aogyakarta '59.
Swamardika, 'lit. 388=. :Simulasi >ontrol Lamu Lalu Lintas Sistem
 2etetor 2engan Menggunaan
Sistem PLC 6ntu Persimangan ?alan @aribang-@/ Suratman
 2enasar;& *eknologi lektro >ol.< 5o.3 Buli-esember 388=.
-------, :<uu Pedoman =eni Eletro 4$$!;, Semarang Burusan *eknik
lektro 4ni!ersitas iponegoro, 3881.
 

LAMPIRAN 1

Sketsa Sistem Ot#matisasi T"a==i% Light


 

/ambar &&. Sketsa Sistem $tomatisasi *raffic "ight

%odul ini mensimulasikan sistem traffic light secara lengkap dimana


terdapat empat persimpangan yang masing-masing
 persimpangan memiliki traffic light serta 3 pasang traffic light untuk pejalan kaki.
+erikut keterangan gambar dari sketsa sistem traffic light diatas
$&  "ampu arah utara go
$3  "ampu arah utara standby
$;  "ampu arah utara stop
$<  "ampu pejalan kaki arah utara go
 

$=  "ampu pejalan kaki arah utara stop


$@  "ampu arah barat go
$G  "ampu arah barat standby
$2  "ampu arah barat stop
$1  "ampu pejalan kaki arah selatan go
$&8  "ampu pejalan kaki arah selatan stop
$&&  "ampu arah selatan stop
$&3  "ampu arah selatan standby
$&;  "ampu arah selatan go
$&<  "ampu arah timur stop
$&=  "ampu arah timur standby
$&@  "ampu arah timur go
 

LAMPIRAN 0

La--e" Diag"am Keselu"uhan Sistem T"a==i%t Light


 

/ambar &3. "adder iagram 'plikasi *raffic "ight secara keseluruhan

'lamat masukan dan keluaran pada ladder diagram yang digunakan dapat
dilihat pada tabel berikut
*abel =. 'lamat masukan dan keluaran sistem traffic light

%asukan 'lamat
P+ Start 88.8@
P+ Stop 88.8G
 

Keluaran 'lamat
"ampu $& 8&8.88
"ampu $3 8&8.8&
"ampu $; 8&8.83
"ampu $< 8&8.8;
"ampu $= 8&8.8<
"ampu $@ 8&8.8=
"ampu $G 8&8.8@
"ampu $2 8&8.8G
"ampu $1 8&&.88
"ampu $&8 8&&.8&
"ampu $&& 8&&.83
"ampu $&3 8&&.8;
"ampu $&; 8&&.8<
"ampu $&< 8&&.8=
"ampu &= 8&&.8@
"ampu &@ 8&&.8G

Anda mungkin juga menyukai