Makalah
APLIKASI PLC OMRON CPM1A UNTUK TRAFFIC LIGHT
Disusun Oleh (
)A) I
P2NDAHULUAN
)A) II
P2M)AHASAN
semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
3. %onitoring Plant
P"# secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi P"# secara khusus adalah dapat memberikan input ke #5#
(Comuteri1ed Numerical Control ). +eberapa P"# dapat memberikan input ke #5#
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. #5# bila dibandingkan dengan P"#
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. #5# biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah P"# adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan
sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
( function bloc ), seperti timer, counter, trigger, kondisional, serta blok fungsi yang
didefinisikan sendiri oleh programmer. Selain itu, karena "adder iagram
menggunakan pendekatan grafis, maka programmer menjadi lebih mudah untuk
melakukan troublesooting pada program yang akan dijalankan pada P"#.
%odul #P4 yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua
bagian
&. Prosesor berfungsi
o mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul P"# melalui bus-
bus serial atau paralel yang ada.
o %engeksekusi program kontrol.
o %asukan termokopel.
o ll.
0, M#-ul kelua"an
%odul keluaran mengakti!asi berbagai macam piranti seperti aktuator
hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal
yang terhubung dalam sistem. 0ungsi modul keluaran lainnya mencakup
conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses akti!asi
itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang
rele!an, berdasarkan watak P"# sendiri yang merupakan piranti digital. +eberapa
modul keluaran yang laCim saat ini di antaranya
o *egangan # (3<, <2, &&8>) atau arus # (<-38m')
o Keluaran cerdas.
o Keluaran 'S#99.
P"# $mron #P%&' merupakan salah satu tipe P"# yang memiliki kecepatan
yang tinggi yang dirancang untuk operasi kontrol yang memerlukan jumlah 9:$ dari
&8 sampai &88 buah 9:$. Selain itu, P"# ini memiliki kemudahan dalam
penginstalan, pengembangan, dan pemasangan sistem.
SPS909K'S9 4%4%
&=8 ? 18 ? 2= mm
imension
(Fidth ? eight? epth)
4ntuk bisa mengubah memori status masukan tersebut, diperlukan sumber tegangan
sebagai pemicu masukan (pada P"# $mron #P%&' telah tersedia sumber tegangan
(3< >#).
%emori ini berfungsi sebagai tempat menyimpan status keluaran dan masukan
P"#. +eberapa bit berhubungan langsung dengan terminal masukan dan keluaran
P"#. +it 96 888 berhubungan dengan terminal masukan ke-9, sedangkan terminal ke-
9> berhubungan dengan 96888.=. daerah 96 ini terdiri dari ; macam area diantaranya,
'rea masukan, keluaran, dan 'rea kerja.
*abel 3. *abel Pembagian 'rea 96
• Dae"ah SR
aerah ini merupakan bagian khusus digunakan sebagai bit kontrol dan status,
biasanya digunakan sebagai fungsi pencacah. %isal, S63=8 memiliki bit nomor 88
hingga &= yang digunakan sebagai pengatur kontrol analog 8. sedangkan S63=&
digunakan sebagai pengatur analog &, S6 3=&,&; adalah 'lways $5 0lag berarti
kondisinya selalu aktif selama P"# menyala. S63=&.&< adalah 'lways $00
0lag berarti kondisinya tidak akan pernah aktif selama P"# menyala.
• Dae"ah TR
+it pada daerah ini digunakan untuk menyimpan data dan tidak akan hilang
meski P"# telah dilepas dari catu daya atau P"# telah dimatikan, karena
menggunakan baterai.
• Dae"ah AR
aerah ini digunakan umtuk menyimpan bit-bit kontrol dan status (flag)
seperti status P"#, kesalahan, waktu sistem dll. aerah ini dilengkapi baterai pula,
sehingga dat-data kontrol tetap tersimpan walaupun P"# tetap dimatikan.
• Dae"ah LR
aerah ini digunakan senagai pertukaran data saat dilkakukan konelsi atau
hubungan dengan P"# yang lain. aerah ini terdiri dari &@ word, "6888 hingga
"6&= atau 3=@ bit, "688.88 hingga "6&=.&=.
• Dae"ah Pen%a%ah -an Pe8aktu
<, K#n=igu"asi Inte"nal Inut -an Outut PLC OMRON CPM1A /. CDR
+erikut adalah rangkaian internal pada P"# $%6$5 #P% &' <8 #6
&. 9nternal 9nput
P"# $mron CPMA merupakan jenis P"# yang kontaktor kontaktor input internalny
a digerakkan oleh transistor.
3. 9nternal $utput
P"# $mron CPMA-%$C2 merupakan jenis P"# CPMA yang kontaktor-
kontaktor output internalnya digerakkan oleh transistor.
• S8 Kondisi mati
• S& Kondisi dimana arah utara-selatan stop, pejalan kaki arah utara-
selatan stop, dan arah barat-timur go.
• S3 Kondisi dimana arah utara-selatan stop, pejalan kak arah utara-
selatan stop, dan arah barat-timur standby
• S; Kondisi dimana arah barat-timur stop, pejalan kaki arah utara-selatan go,
dan arah utara-selatan go.
• S< Kondisi dimana arah barat-timur stop, pejalan kaki arah utara-selatan go,
dan arah utara-selatan standby
;. State iagram
Setelah didapatkan kemungkinan kondisi (state), yang diperlukan untuk
memudahkan dalam pembuatan program adalah perancangan state diagram. engan
demikian dapat dibuat state diagram sebagai berikut
• State S.
State S8 merepresentasikan kondisi ketika sistem mati, dimana lampu traffic light seb
agai indicator belum $5. State ini jg merupakan kondisi dimana ketika sistem
sedang $5, dan kemudian tiba-tibaterjadi kondisi emergency
pada traffic light, maka dapat digunakan P+ Stop
untuk membuat sistem menjadi $00.
• State S1
• State S2
ari state S& akan berpindah ke state S3 ketika *9%888& (timer arah barat-
timur go) selesai menghitung selama
388 ms yang kemudian beralih ke *9%8883 (timer arah barat-timur standby) selama
&88 ms. Sedangkan *9%8888 (timer arah utara-selatan stop dan timer
pejalan kaki utara-selatan stop) tetap menghitung selama ;88 ms. 'dapun
untuk lampu indikator yang $5 yaitu $;, $=, $G, $&8, $&=.
State S3 ini merupakan kondisi dimana arah utara-selatan stop dan
pejalan kaki arah utara-selatan stop selama ;88 ms. Sedangkan arah barat-timur
standby selama &88 ms.
• State S3
State S; ini merupakan kondisi dimana arah barat-timur stop dan arah
pejalan kaki utara-selatan go selama ;88 ms. Sedangkan arah utara-selatan go selama
388 ms.
• State S4
ari state S; akan berpindah ke state S< ketika *9%888< (timer arah utara-
selatan go) selesai menghitung selama 388 ms yang kemudian beralih ke *9%888=
(timer arah utara-selatan
standby) selama&88 ms. Sedangkan *9%888; (timer arah barat-timur stop) tetap men
ghitung selama ;88 ms. 'dapun
untuk lampu indikator yang $5 yaitu $3, $<, $2, $1, $&3, $&<.
State S< ini merupakan kondisi dimana arah barat-timur stop dan pejalan kaki
arah utara-selatan stop selama ;88 ms. Sedangkan arah utara-selatan standby selama
&88 ms.
)A) III
P2NUTUP
7,1 Kesimulan
Pada perancangan aplikasi P"# $%6$5 SAS%'# #P%&' pada
sistem traffic light bertujuan untuk memudahkan proses dan untuk mengurangi kesala
han akibat human error. 'pabila dibandingkan dengan %ikrokontroller, maka
P"# memiliki tingkat kesulitan pemrograman yang lebih kecil karena pada P"#
cukup dengan membuat "adder iagram yang cenderung mudah dipahami dan
dianalisa tanpa harusmembuat coding yang kompleks.
7,0 Sa"an
iagram ladder program dalam makalah ini hanya
sedikit mencerminkan keseluruhan proses traffic light karena
beragamnya algoritma dalam mengontrol sistem traffic light sesuai kebutuhan, maka
perlu perhatian dalam menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 0
'lamat masukan dan keluaran pada ladder diagram yang digunakan dapat
dilihat pada tabel berikut
*abel =. 'lamat masukan dan keluaran sistem traffic light
%asukan 'lamat
P+ Start 88.8@
P+ Stop 88.8G
Keluaran 'lamat
"ampu $& 8&8.88
"ampu $3 8&8.8&
"ampu $; 8&8.83
"ampu $< 8&8.8;
"ampu $= 8&8.8<
"ampu $@ 8&8.8=
"ampu $G 8&8.8@
"ampu $2 8&8.8G
"ampu $1 8&&.88
"ampu $&8 8&&.8&
"ampu $&& 8&&.83
"ampu $&3 8&&.8;
"ampu $&; 8&&.8<
"ampu $&< 8&&.8=
"ampu &= 8&&.8@
"ampu &@ 8&&.8G