Tugas Laporan Bacaan Topik 12 (Dwika Meirawati - A1a017046)
Tugas Laporan Bacaan Topik 12 (Dwika Meirawati - A1a017046)
NPM : A1A017046
Kelas : 7B
Tugas : Laporan Bacaan Topik 12 (Analisis Data Penelitian Bahasa)
Metode padan atau metode identitas (Sudaryanto, 1981:13, Subroto, 1992:55), adalah
metode analisis data yang alat penentunya berada di luar dan tidak menjadi bagian dari
bahasa (langue) yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993-13). Tujuan analisis
data dengan metode padan adalah untuk menentukan kejadian atau identitas objek
penelitian. Kejadian atau identitas aturan kebahasaan yang dijadikan objek penelitian itu
ditentukan berdasarkan tingginya kadar kesepadanan keselarasan, kesesuaian,
kecocokan, atau kesamaannya dengan alat penentu yang bersangkutan yang sekaligus
menjadi standard atau pembakunya (Sudaryanto, 1993:13).
2. Teknik Lesap
Teknik lesap adalah teknik analisis data dengan cara melesapkan satuan kebahasaan
yang dianalisis. Alat penentunya adalah satuan kebahasaan yang dilesapkan (bdk.
Sudaryanto, 1993:40). Kegunaan teknik lesap adalah untuk membuktikan kadar keintian
satuan kebahasaan dalam suatu konstruksi. Penerapan teknik lesap menghasilkan dua
kemungkinan, yaitu satuan kebahasaan inti dan bukan inti. Hasilnya berupa satuan
kebahasaan inti apabila pelesapannya mengakibatkan konstruksi bagian sisanya tidak
berterima dan berupa satuan kebahasaan bukan inti apabila konstruksi bagian sisanya
tetap gramatikal.
3. Teknik Ganti
Teknik ganti, yang biasa pula disebut dengan istilah (teknik) distribusi (Verhaar,
1981:108), adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu
di dalam suatu konstruksi dengan satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang
bersangkutan. Teknik ganti itu berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau
kategori satuan kebahasaan terganti dengan satuan kebahasaan penggantinya.
4. Teknik Per-luas
Teknik perluas adalah teknik analisis data dengan cara memperluas satuan kebahasaan
yang dianalisis dengan menggunakan satuan kebahasaan tertentu. Perluasan itu dapat
dilakukan ke kiri dan ke kanan sehingga lahirlah dua subjenis teknik perluas, yaitu teknik
perluas ke kiri dan teknik perluas ke kanan. Teknik perluas digunakan untuk menentukan
segi-segi kemaknaan satuan kebahasaan tertentu (Sudaryanto, 1993:55).
5. Teknik Sisip
Teknik sisip adalah teknik analisis data dengan cara menyisipkan satuan kebahasaan
lain di antara konstruksi yang dianalisis. Kegunaan teknik sisip ini adalah untuk
mengetahui kadar keeratan satuan-satuan kebahasaan yang dipisahkan oleh penyisip.
Bila adanya penyisip itu dimungkinkan berarti kadar keeratan satuan-satuan yang
dipisahkan rendah dan bila tidak dimungkinkan, berarti tinggi (lih. Sudaryanto, 1993:66).
6. Teknik Balik
Teknik balik adalah teknik analisis data dengan cara mengubah atau membalik
struktur satuan kebahasaan yang dianalisis. Kegunaan teknik balik itu adalah untuk
mengetahui (a) kadar ketegaran letak suatu satuan kebahasaan di dalam kalimat dan (b)
kadar tifon antara dua satuan kebahasaan yang sama informasinya (Sudaryanto, 1993:74,
79). Teknik balik dilaksanakan dengan mengubah struktur kalimat yang dianalisis.
Caranya adalah dengan memindahkan letak suatu konstituen ke tempat lain dalam
kalimat yang sama. Bila konstituen dapat dipindahkan letaknya berarti letaknya tidak
tegar tetapi bila letaknya tidak dapat dipindahkan berarti letaknya tegar.
Aposisi adalah satuan kebahasaan yang menjelaskan satuan kebahasaan lain yang
mendahului dalam suatu konstruksi. Ada kadar keapositifan antara yang diaposisi dan
yang mengaposisi. Kadar keaposistian itu tinggi bila letak satuan kebahasaan yang
diaposisi dan yang mengapsisisi dapat dibalik tanpa mengubah informasi yang
terkandung dan rendah bila pembalikan itu mengubah informasi yang terkandung.
7. Teknik Ubah Ujud
Teknik ubah ujud adalah teknik analisis data dengan cara mengubah wujud atau
bentuk satuan kebahasaan yang dianalisis. Penerapan teknik ini selalu mengakibatkan
berubahnya wujud atau bentuk salah satu atau beberapa unsur satuan kebahasaan yang
dianalisis (Sudarwanto, 1993:38). Menurut Sudaryanto (1993-95) kegunaan teknik ubah
ujud terdapat pada tataran sintaksi kegunaan itu antara lain adalah untuk menentukan
satuan makna atau peran konstituen sintaktis. Yang perlu diperhatikan adalah
pengubahan wujud suatu struktur atau konstruksi menghasilkan struktur atau konstruksi
parafrasa yang berterima, baik secara bentak maupun makna.
8. Teknik Ulang
Teknik ulang adalah teknik analisis dengan cara mengulang satuan kebahasaan yang
dianalisis. Kegunaan teknik ulang adalah untuk menentukan kejatian atau identitas
satuan kebahasaan yang diulang. Pengulangan terdiri atas dua jenis, yaitu pengulangan
berdasarkan rupa satuan kebahasaan yang diulang (Kridalaksana, 2001:28) dan
berdasarkan makna penggabungan dua bentuk yang mengandung makna yang sinonim
(lih Simatupang, 1983:45) Oleh karena itu, teknik ulang dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu teknik ulang bentuk dan teknik ulang makna (Sudaryanto, 1993:94).
Teknik ulang bentuk dapat digunakan untuk menentukan perbedaan makna satuan
kebahasaan yang tidak diulang dan yang diulang. Teknik ulang bentuk dapat digunakan
untuk menentukan perbedaan penggunaan satuan-satuan kebahasaan yang sinonim.
Teknik ulang makna dapat digunakan pula untuk menentukan makna satuan kebahasaan
hasil pengulangan.