Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dwika Meirawati

NPM : A1A017046
Kelas : 6B
Mata Kuliah : Analisis Wacana
Hari/Tanggal : Selasa, 7 April 2020

Ringkasan Materi
Struktur Wacana
Istilah struktur memiliki makna yaitu cara sesuatu disusun atau dibangun, susunan, atau
bangunan. Selain itu struktur juga dapat bermakna yang disusun dengan pola tertentu atau
pengaturan unsur atau bagian suatu hal/benda/wujud. Seperti yang sudah kita pelajari, wacana
sebagai wujud penggunaan bahasa (atau bahasa dan simbol lainnya dalam penggunaannya)
wacana mengandung unsur. Unsur-unsur adalah simbol-simbol bahasa dan non-bahasa yang
berkaitan secara fungsional membangun kesatuan dan kepaduan wacana. Artinya, ada relasi
antar unsur dalam suatu wacana. Relasi itu tentu bermakna dan berfungsi pada tataran wacana itu
dan juga pada tataran penggunaannya.
Kita mengenal jenis wacana lisan dan tulis. Masing-masing jenis wacana memiliki
karakteristiknya masing-masing, sedemikian kemungkinan besar struktur yang membangun
berbagai jenis wacana itu tidak sama persis antara satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh
wacana lisan adalah percakapan. Percakapan guru dan siswa selama proses pembelajaran adalah
salah satu contoh wacana percakapan di kelas. Selama proses pembelajaran, tentu ada proses
‘pertukaran’ atau ‘pergantian’ berbicara. Tidak selama waktu di kelas hanya guru yang berbicara,
namun adakalanya siswa juga bergantian bertanya, menjawab pertanyaan, atau menjelaskan
sesuatu.
Pada wacana kelas, tuturan guru dan siswa akan membentuk rangkaian pasangan
berdekatan yang terfokus pada topik tertentu. Di dalam pasangan berdekatan terdapat stimulus-
respon dan feedback. Respon dibedakan menjadi respon langsung dan tidak langsung. Respon
langsung adalah tuturan yang digunakan secara langsung untuk menjawab pertanyaan, bentuk
respon ini adalah jawaban ya dan tidak. Sedangkan respon tidak langsung adalah tuturan yang
digunakan tidak secara langsung dalam menjawab pertanyaan. Biasanya bentuk respon ini
digunakan untuk mengomentari pertanyaan, mengabaikan relevansi (sangkalan), atau respon
yang memberi informasi pendukung. Bagian ketiga dari pasangan berdekatan adalah feedback.
Feedback dapat difungsikan sebagai penutup tuturan.
Pola atau struktur percakapan dapat juga dirumuskan dengan konsep berdasarkan kategori
unsur-unsurnya. Misalnya seperti yang dipolakan sebagai ‘penstruktursn’ (structuring),
‘permintaan’ (soliciting), ‘penanggapan’ (responding), ‘pereaksian’ (reacting). Penstrukturan
merupakan perilaku untuk mengarahkan kelangsungan peristiwa pedagogis dan mnengajak siswa
untuk memperhatikan sesuatu. Adapun permintaan merupakan suatu kategori unsur struktur yang
dimaksudkan untuk memancing munculnya tanggapan, baik tanggapan verbal maupun nonverbal
dari siswa. Penanggapan merupakan tindakan jawaban atas permintaan yang menyatakan
hubungan timbal-balik, sedangkan pereaksian merupakan kategori tindak yang berupa tindak
lanjut dari kategori sebelumnya yang mungkin berupa penjelasan, ringkasan, dan perluasan dari
apa yang telah dikatakan lebih dahulu.
Dalam semua wacana percakapan terdapat prinsip pertukaran. Struktur pertukaran
diartikan sebagai suatu perangkat yang digunakan oleh peserta percakapan dalam melakukan
tukar-menukar informasi. Aturan ini ditekankan pada seperangkat pola atau urutan langkah
tingkah laku yang teratur dalam melakukan hubungan timbal-balik.
Dalam jenis wacana tulis, kita dapat menemukan banyak contoh untuk mengetahui
strukturnya. Salah satu contoh jenis wacana tulis adalah wacana iklan. Wacana iklan mempunyai
3 unsur pembentuk struktur wacana, yaitu (1) butir utama (headline), (2) badan (body), (3)
penutup (close). Berikut penjelasan mengenai struktur wacana iklan :
1. Butir Utama, pada butir utama menunjukkan tujuan utama yaitu menarik perhatian calon
konsumen dan menyajikan proposisi yang menekankan keuntungan calon konsumen.
Sehingga pesan-pesan iklan harus menarik.
2. Badan Iklan, tujuan lain dar iklan adalah menarik minat dan kesadaran calon konsumen.
Pada badan iklan hendaknya mengandung alasan objektif (rasional) dan subjektif
(emosional). Alasan objektif berupa informasi yang dapat diterima oleh nalar, sedangkan
alasan subjektif berupa hal-hal yang membawa emosi calon konsumen.
3. Penutup, bagian penutup pada wacana iklan dapat juga berisi informasi-informasi lain yang
berhubungan dengan topik yang diiklankan. Informasi tersebut dapat berupa nomor telepon,
cap dagang, dan tempat pelayanan. Informasi tersebut pada hakikatnya informasi tambahan
yang penting.
Pertanyaan :
1. Sebutkan dan jelaskan struktur wacana lisan percakapan di kelas!
2. Sebutkan dan jelaskan struktur wacana tulis pada teks eksposisi!
3. Perhatikan dialog berikut!
Siswa : “Selamat pagi, Pak!”
Guru : “Selamat pagi, silahkan duduk! Apa kabar hari ini? ”
Siswa : “Alhamdulilah, baik, Pak. Bagaimana dengan Bapak?”
Guru : “Alamdulilah, saya juga baik. Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR yang
saya berikan kemarin?”
Siswa : “Sudah, Pak”
Guru : “Baik. Kumpulkan di meja depan dan mari kita bahas jawabannya.
Tentukan jenis pertukaran pada percakapan di atas dan tentukan pasangan berdekatan pada
topik percakapan tersebut!
Jawaban :
1. Struktur wacana lisan pada percakapan di kelas :
 Penstrukturan (structuring), perilaku untuk mengarahkan kelangsungan peristiwa
pedagogis dan mnengajak siswa untuk memperhatikan sesuatu.
 Permintaan (soliciting), merupakan suatu kategori unsur struktur yang dimaksudkan
untuk memancing munculnya tanggapan, baik tanggapan verbal maupun nonverbal dari
siswa.
 Penanggapan (responding), merupakan tindakan jawaban atas permintaan yang
menyatakan hubungan timbal-balik.
 Pereaksian (reacting), merupakan kategori tindak yang berupa tindak lanjut dari kategori
sebelumnya yang mungkin berupa penjelasan, ringkasan, dan perluasan dari apa yang
telah dikatakan lebih dahulu.
2. Struktur wacana tulis pada teks eksposisi :
 Pernyataan pendapat (tesis), bagian teks yang berisi pernyataan pendapat penulis dan
disebut juga sebagai bagian pembuka.
 Argumentasi, bagian yang memuat alasan yang bisa memperkuat argumen penulis dalam
mendukung atau menolak suatu gagasan.
 Penegasan ulang pendapat, bagian yang berisi penegasan ulang pendapat penulis.
3. Pola Pertukaran Pertanyaan
Siswa : “Selamat pagi, Pak!” [Inisiasi]
Guru : “Selamat pagi, silahkan duduk! Apa kabar hari ini? ” [Respon] dan [Inisiasi]
Siswa : “Alhamdulilah, baik, Pak.” [Respon]
Guru : “Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR yang saya berikan kemarin?”
[Inisiasi]
Siswa : “Sudah, Pak” [Respon]
Guru : “Baik. Kumpulkan di meja depan dan mari kita bahas jawabannya. [tindak
lanjut]

Anda mungkin juga menyukai