Abstrak
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mengganggu reaksi berantai radikal bebas di
dalam tubuh. Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu fisetin (3,3’,4’,7-
tetrahidroxyflavone). Telah dilakukan analisa HKSA secara teoritik dengan memprediksikan
turunan senyawa fisetin yang menggantikan subtituent pada C5, C2’, dan C5’ dengan gugus
metoksi atau etoksi sehingga didapatkan 12 senyawa turunan fisetin. Metode yang digunakan
adalah semiempiris AM1 menggunakan aplikasi Hyperchem 8.08 untuk pemodelan struktur dan
metode backward untuk analisa regresi multilinier menggunakan aplikasi SPSS v22.0. Hasil
analisa regresi multilinier menunjukan bahwa persamaan HKSA terbaik untuk menghitung nilai
aktivitas antioksidan senyawa turunan fisetin, yaitu:
IC50 = -12.791 + (-0.223)ΔHf + (3.796) ELumo + (6.42)Log P
(n=11; R=0,953; R2=0.909; Adj R2=0,874; SE=1,279; Fhitung/Ftabel=6,6560)
Hasil analisa menunjukan bahwa 5-metoksi fisetin diduga lebih berpotensi sebagai antioksidan
karena memiliki nilai aktivitas antioksidan (IC 50) lebih kecil dibandingkan dengan senyawa
turunan lainnya yakni 2,73 μM.
Kata kunci : HKSA, Antioksidan, Fisetin, Metoksi, Etoksi.
I. PENDAHULUAN
Pada kemajuan zaman saat ini telah membuat sebagian masyarakat mengalami
perubahan pola hidup termasuk diantaranya pola makan. Masyarakat cenderung
memilih makanan yang bersifat cepat saji dan instan tanpa memperhatikan efek
sampingnya. Pola makan yang tidak tepat dapat menyebabkan munculnya berbagai
penyakit, diantaranya penyakit kanker, diabetes melitus, aterosklerosis, katarak dan
penyakit jantung koroner. Dalam dunia kedokteran sebagian besar penyakit disebabkan
oleh adanya reaksi radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh (Rohmatussolihat,
2009).
Radikal bebas dalam ilmu kimia merupakan atom atau molekul yang memiliki
elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas yang ada di dalam tubuh manusia
sangat berbahaya karena memiliki sifat yang cenderung menarik elektron dan dapat
mengubah suatu molekul menjadi radikal. Komponen yang sering diserang oleh radikal
bebas seperti lipid, lipoprotein, protein, karbohidrat, RNA dan DNA. Tubuh manusia
memerlukan substansi penting yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi
tubuh dari serangan radikal bebas maupun senyawa radikal (Suryohudoyo, 2012).
Antioksidan dapat dihasilkan oleh tubuh manusia itu sendiri yang biasanya disebut
antioksidan endogen. Namun antioksidan yang dihasilkan di dalam tubuh tidaklah
banyak, sehingga jika radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh lebih banyak maka
diperlukan antioksidan dari luar tubuh (antioksidan eksogen). Antioksidan eksogen bisa
didapatkan secara alami (sayuran dan buah-buahan) dan bisa juga didapatkan secara
sintetik (obat-obatan) (Sayuti dan Yenrina, 2015).
IV. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1) Persamaan HKSA terbaik yang digunakan untuk menghitung nilai aktivitas
antioksidan senyawa turunan fisetin yaitu :
IC50 = -12.791 + (-0.223)ΔHf + (3.796) ELumo + (6.42)Log P
(n=11; R=0,953; R2=0.909; Adj R2=0,874; SE=1,279; Fhitung/Ftabel=6,6560)
2) Senyawa turunan fisetin yang lebih berpotensi sebagai antioksidan yaitu 5-metoksi
fisetin dengan nilai IC50 = 2,73 μM, karena memiliki nilai IC50 paling kecil
dibandingkan dengan senyawa turunan lainnya.
4.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diberikan saran sebagai berikut:
1) Perlu dilakukan pengujian secara eksperimen di laboratorium untuk membuktikan
potensi aktivitas antioksidan dari senyawa 5-metoksi fisetin dengan menggunakan
metode DPPH radical scavenging activity.
2) Perlu dilakukan penelitian HKSA senyawa turunan fisetin dengan metode semi
empiris lainnya untuk melihat nilai akivitas antioksidan dari senyawa turunan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Chuang J.Y., Chang P.C., Shen Y.C., Lin C., Tsai C.F., Chen J.H., Yeh W.L. 2014.
Regulatory Effects of Fisetin on Microglial Activation. Molecules, 19(7), 8820-
8839.
Dhianawarty D., Ruslin. 2015. Kandungan Total Polifenol Dan Aktivitas Antioksidan
Dari Ekstrak Metanol Akar Imperata Cylindrica (L) Beauv. (Alang-Alang).
Journal of MKB, 47(1), 60-64.
Farkas O., Jakus J., Heberger K. 2004. Quantitative Struktur – Antioxidant activity
Relationship Of flavonoid compounds. Molecules, 9, 1079-1088.
Hansen C. 2004. Quantitative Structure-Acivity Relationship (QSAR) and Pesticides.
Denmark : Denmark Teknologisk Insitut.
Jash S.K., Mondal S. 2014. Bioactive Flavonoid Fisetin-A Molecule of Pharmacological
Interest. Journal of Organic & Biomolecular, 2(2), 89-128.
Male Y.T., Sutapa I.W., Ranglalin O.M. 2015. Studi Komputasi Zat Warna (Dyes)
Alami sebagai Material Aktif pada Sel Surya Organik Menggunakan Teori
Fungsional Kerapatan (Density Functional Theory, Dft). Ind. J. Chem. Res, 2,
205-212.