Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fauzi Nur Rahman

Kelas : TRO A
Notar : 21021012
Tugas 3 “Keys, Coupling and Seals”
1. Soal NO.1
Tentukan kunci untuk roda gigi yang akan dipasang pada poros berdiameter 2,00.
Roda gigi mentransmisikan 21.000 lb in torsi dan memiliki panjang hub 4,00 in. Lihat
Gambar P11–1.
Diketahui :
Diameter : 2,00 inci
Torsi : 21.000 lb in
Jarak : 4,00 inci
Torsi = Gaya x Jarak= 21.000 lb in = Gaya x 4,00 inci
Menghitung gaya yang diperlukan untuk mentransmisikan torsi tersebut:
torsi ¿
gaya= =21.000 lb ∈ =5.250 lb ¿
jarak 4,00 inci

Misalkan kita menggunakan kunci square-head, kita perlu memilih ukuran yang
sesuai dengan diameter poros. Biasanya, ukuran kunci ditentukan sebagai persentase
dari diameter poros. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan kunci dengan ukuran
10% dari diameter poros.
Diameter poros adalah 2,00 inci, jadi ukuran kunci square-head yang cocok adalah:
Ukuran kunci = 10% x 2,00 inci
= 0,10 x 2,00 inci
= 0,20 inci
Jadi, untuk gigi dengan poros diameter 2,00 inci yang mentransmisikan torsi sebesar
21.000 lb # in, ukuran kunci square-head yang cocok adalah 0,20 inci.
2. Soal NO 20
Jelaskan cara di mana sekrup set mentransmisikan torsi jika digunakan sebagai
pengganti kunci. Diskusikan kelemahan dari pengaturan seperti itu.

Ketika set screw digunakan sebagai pengganti kunci untuk mentransmisikan torsi, ia
berfungsi dengan menciptakan gaya gesek antara sekrup dan poros. Set screw tersebut
dikencangkan melawan permukaan rata poros, menekannya dengan kuat ke
permukaan yang sejajar pada hub gigi. Gaya gesek ini memungkinkan set screw untuk
mencegah pergerakan relatif antara gigi dan poros, sehingga mentransmisikan torsi.
           Namun, menggunakan set screw sebagai satu-satunya metode transmisi torsi
memiliki beberapa kelemahan:
 Kapasitas Torsi Terbatas: Set screw memiliki kapasitas torsi yang relatif
rendah dibandingkan dengan metode transmisi torsi lain seperti kunci atau
splin. Mereka lebih rentan tergelincir di bawah beban torsi tinggi, yang dapat
menyebabkan hilangnya daya atau kerusakan pada komponen.
 Konsentrasi Tegangan: Transmisi torsi dalam pengaturan set screw terpusat
pada area kontak kecil antara sekrup dan poros. Konsentrasi tegangan yang
tinggi ini dapat menyebabkan deformasi lokal, keausan, dan kerusakan pada
permukaan poros, mengurangi kekuatan dan umur pakainya.
 Masalah Penyelarasan: Set screw kurang toleran terhadap ketidakselarasan
poros. Jika terdapat ketidakselarasan antara gigi dan poros, set screw mungkin
tidak memberikan gaya pemegangan yang cukup, yang mengakibatkan
peningkatan gesekan dan efisiensi transmisi torsi yang berkurang.
 Kendur Akibat Getaran: Getaran dan beban dinamis dapat menyebabkan set
screw secara perlahan kendur seiring waktu. Hal ini dapat mengakibatkan
hilangnya gaya pemegangan, peningkatan gesekan, dan kerusakan pada gigi
atau poros.
 Kesulitan dalam Pemasangan dan Pelepasan: Memasang dan mengencangkan
set screw dengan benar membutuhkan penyelarasan yang tepat dan kontrol
torsi yang baik. Pada beberapa kasus, set screw mungkin sulit diakses karena
desain atau lokasi gigi. Selain itu, melepaskan set screw dapat memakan waktu
dan mungkin memerlukan alat khusus.
Secara keseluruhan, meskipun set screw dapat menjadi metode yang nyaman dan
ekonomis untuk beberapa aplikasi torsi rendah, umumnya tidak cocok sebagai metode
utama transmisi torsi pada aplikasi torsi tinggi atau kritis karena kapasitas terbatas,
konsentrasi tegangan, sensitivitas penyelarasan, rentan terhadap kendur akibat
getaran, serta kesulitan dalam pemasangan dan pelepasan.
3. Soal NO 21
Jelaskan press fit seperti yang akan digunakan untuk mengamankan kekuasaan
elemen transmisi ke poros.

Press fit atau sambungan pasang tekan digunakan untuk mengamankan elemen
transmisi daya pada poros. Dalam sambungan pasang tekan, elemen transmisi daya
yang memiliki lubang yang sesuai dengan diameter poros dimasukkan ke dalam poros
dengan cara ditekan atau dipasang dengan tekanan yang kuat.
              Proses sambungan pasang tekan biasanya melibatkan beberapa langkah
berikut:
 Persiapan: Lubang pada elemen transmisi daya dan poros harus dibersihkan
secara menyeluruh untuk memastikan adanya kontak yang baik antara kedua
permukaan. Debu, minyak, atau kotoran lainnya harus dihilangkan agar tidak
mengganggu kualitas sambungan.
 Perhitungan Interferensi: Interferensi adalah perbedaan ukuran antara lubang
elemen transmisi daya dan diameter poros. Biasanya, nilai interferensi
ditentukan berdasarkan ukuran elemen transmisi daya, material poros, dan
sifat mekanis yang diinginkan. Interferensi yang tepat akan memastikan
sambungan yang kuat dan tahan lama.
 Pemanasan atau Pemangkasan: Untuk mempermudah pemasangan elemen
transmisi daya ke poros, beberapa kasus mengharuskan elemen tersebut
dipanaskan dengan hati-hati atau poros dipangkas untuk memperluas diameter
poros. Hal ini bergantung pada material dan desain yang digunakan.
 Pemasangan: Setelah persiapan selesai, elemen transmisi daya dimasukkan ke
dalam poros dengan tekanan yang kuat. Tekanan ini dapat diberikan
menggunakan alat seperti press hydraulik atau palu khusus. Proses ini
membutuhkan perhatian agar elemen transmisi daya terpasang dengan presisi
dan sesuai dengan interferensi yang diinginkan.
Keuntungan sambungan pasang tekan adalah menghasilkan sambungan yang kuat dan
bebas dari pergerakan relatif antara elemen transmisi daya dan poros. Ini
memungkinkan transmisi torsi yang efisien dan menghindari slip yang tidak
diinginkan. Selain itu, sambungan pasang tekan tidak memerlukan komponen
tambahan seperti kunci atau sekrup, sehingga dapat mengurangi kompleksitas dan
biaya perakitan.
Namun, penting untuk mempertimbangkan beberapa kelemahan sambungan pasang
tekan, antara lain:
 Irreversibilitas: Setelah elemen transmisi daya terpasang dengan presisi pada
poros, pemisahan keduanya dapat sulit dilakukan. Sambungan ini sering kali
permanen dan mungkin memerlukan pemotongan atau pemanasan yang intens
untuk membongkar.
 Ketelitian dan Perhatian yang Tinggi: Proses pemasangan sambungan pasang
tekan membutuhkan ketelitian dan perhatian yang tinggi untuk memastikan
kesesuaian interferensi dan mencegah kerusakan pada komponen.
Dalam kesimpulannya, sambungan pasang tekan adalah metode yang umum
digunakan untuk mengamankan elemen transmisi daya pada poros. Dengan persiapan
yang tepat dan perhatian yang cermat, sambungan pasang tekan dapat memberikan
sambungan yang kuat dan efisien antara elemen transmisi daya dan poros.
4. Soal NO 22
Jelaskan perbedaan utama antara kaku dan fleksibel kopling karena mereka
mempengaruhi tekanan pada poros yang terhubung

Perbedaan utama antara kopling kaku (rigid coupling) dan kopling fleksibel (flexible
coupling) adalah pengaruhnya terhadap tegangan pada poros yang mereka hubungkan.
Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan-perbedaan tersebut:
Kopling Kaku (Rigid Coupling): 
 Kopling kaku menghubungkan dua poros secara langsung dan memberikan
transmisi torsi yang kaku antara keduanya.
 Tegangan pada poros yang terhubung cenderung seragam karena kopling kaku
membatasi pergerakan relatif antara poros.
 Dalam kopling kaku, tegangan cenderung lebih tinggi karena tidak ada
kemampuan kopling untuk menyerap getaran, pergeseran, atau
ketidakselarasan poros.
 Beban torsi diarahkan secara langsung melalui poros tanpa adanya fleksibilitas
atau kompensasi terhadap ketidakselarasan poros atau pergerakan yang tidak
diinginkan.
Kopling Fleksibel (Flexible Coupling):
 Kopling fleksibel dirancang untuk menyerap getaran, pergeseran, atau
ketidakselarasan poros yang dapat terjadi antara dua poros yang dihubungkan.
 Tegangan pada poros yang terhubung cenderung lebih rendah karena kopling
fleksibel dapat mengurangi dampak getaran atau ketidakselarasan.
 Kopling fleksibel mampu memperbaiki ketidakselarasan poros dan
mengurangi tekanan pada poros yang terkait.
 Dalam kopling fleksibel, getaran dan pergeseran pada satu poros tidak secara
langsung ditransmisikan ke poros yang lain, sehingga mengurangi risiko
kerusakan dan memperpanjang umur pakai poros.
Secara umum, kopling kaku lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan transmisi
torsi yang langsung dan presisi tinggi, sedangkan kopling fleksibel lebih sesuai untuk
aplikasi yang memerlukan fleksibilitas, penyerapan getaran, atau kompensasi terhadap
ketidakselarasan poros. Pilihan antara kopling kaku dan fleksibel harus
dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan kondisi aplikasi, termasuk faktor-faktor
seperti torsi yang ditransmisikan, kecepatan poros, ketidakselarasan poros yang
diharapkan, dan tingkat getaran yang mungkin terjadi.
5. Soal NO 26
Buatlah daftar delapan parameter yang harus dipertimbangkan ketika memilih jenis
segel dan menentukan desain tertentu. 
Berikut adalah delapan parameter yang perlu dipertimbangkan saat memilih jenis
segel (seal) dan menentukan desain yang tepat:
 Lingkungan Operasional: Pertimbangkan kondisi lingkungan di mana segel akan
beroperasi, seperti suhu, tekanan, kelembaban, keasaman, dan kekerasan partikel.
Lingkungan yang agresif atau khusus mungkin memerlukan segel dengan bahan
tahan korosi, tahan panas, atau sifat khusus lainnya.
 Kecepatan dan Torsi: Evaluasi kecepatan rotasi poros serta torsi yang akan
ditransmisikan. Kecepatan tinggi atau torsi besar mungkin memerlukan segel
dengan bahan dan desain yang sesuai untuk menghindari gesekan berlebih dan
keausan.
 Ukuran dan Bentuk Geometri: Pertimbangkan dimensi dan bentuk geometri segel
yang dibutuhkan untuk cocok dengan perangkat atau komponen yang terhubung.
Pilih segel dengan ukuran yang sesuai dan desain yang cocok dengan aplikasi
tertentu.
 Media yang Ditetapkan: Tentukan jenis media yang akan dihindari atau
dikendalikan oleh segel. Misalnya, segel yang digunakan untuk mencegah
kebocoran cairan harus kompatibel dengan jenis cairan yang dihadapi, seperti
minyak, air, atau bahan kimia tertentu.
 Keausan dan Umur Pakai: Perhatikan tingkat keausan yang diharapkan dan umur
pakai segel. Segel dengan bahan yang tahan lama atau dilengkapi dengan pelumas
tambahan mungkin dibutuhkan untuk memperpanjang umur pakai dan
mengurangi keausan.
 Keandalan dan Performa: Evaluasi keandalan dan performa segel dalam aplikasi
yang diinginkan. Pastikan segel dipilih memiliki rekam jejak yang baik dalam hal
kinerja, kebocoran, dan keandalan di lingkungan serupa.
 Instalasi dan Perawatan: Pertimbangkan kemudahan instalasi dan perawatan segel.
Segel yang mudah dipasang, disegel, atau dijaga mungkin lebih disukai untuk
meminimalkan waktu dan biaya perawatan yang dibutuhkan.
 Biaya dan Ketersediaan: Tinjau biaya pembelian, operasional, dan perawatan
segel. Selain itu, pastikan segel yang dipilih tersedia secara luas dan dapat dengan
mudah diperoleh.
              Dengan mempertimbangkan delapan parameter ini, kita dapat memilih
segel yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda, memastikan kinerja yang
optimal dan keandalan dalam jangka waktu yang lama.
6. Soal NO 26
Sebutkan empat jenis segel yang digunakan pada batang bolak-balik atau piston

Berikut adalah empat jenis segel yang digunakan pada batang atau piston yang
bergerak bolak-balik:
 Segel O-ring: Segel O-ring adalah salah satu segel paling umum yang digunakan
pada batang atau piston yang bergerak bolak-balik. Segel ini terbuat dari bahan
karet elastomer yang memiliki penampang melingkar. Mereka digunakan untuk
mencegah kebocoran cairan atau gas di antara permukaan yang bergerak.
 Segel V-ring: Segel V-ring, juga dikenal sebagai segel lip, adalah segel berbentuk
V yang terbuat dari bahan elastomer. Segel ini memiliki bibir bibir yang menekan
permukaan silinder saat bergerak bolak-balik, memberikan segel yang baik pada
batang atau piston.
 Segel U-cup: Segel U-cup, juga dikenal sebagai segel karet bahu, memiliki bentuk
mirip huruf U dengan bibir bibir yang menekan permukaan silinder. Mereka
digunakan untuk mencegah kebocoran dan mempertahankan cairan atau tekanan
gas pada batang atau piston yang bergerak bolak-balik.
 Segel Segmented (Segmented Seal): Segel segmen terdiri dari beberapa segmen
yang dipasang di sekitar batang atau piston. Segmen ini biasanya terbuat dari
bahan elastomer dan dirancang untuk memberikan segel yang efektif saat batang
atau piston bergerak bolak-balik. Segel segmen cocok untuk aplikasi yang
mengalami tekanan tinggi atau suhu ekstrem.
            Dengan menggunakan salah satu dari empat jenis segel ini, dapat memastikan
keberhasilan segel dan mencegah kebocoran pada batang atau piston yang bergerak
bolak-balik.
7. Soal NO 30
Sebutkan tiga jenis segel yang diterapkan pada poros berputar.
Berikut adalah tiga jenis segel yang diterapkan pada poros yang berputar:
 Segel Kelenjar (Gland Packing): Segel kelenjar, juga dikenal sebagai segel tali
kawat atau segel anyaman, adalah jenis segel tradisional yang terbuat dari bahan
seperti serat, kawat, atau bahan fleksibel lainnya. Segel ini dipasang di sekitar
poros dan ditekan oleh perangkat kelenjar untuk membentuk segel yang
menghalangi kebocoran cairan atau gas.
 Segel Mekanik (Mechanical Seal): Segel mekanik adalah jenis segel modern yang
digunakan secara luas pada poros yang berputar. Segel ini terdiri dari dua bagian
utama, yaitu bagian stasioner dan bagian bergerak. Bagian stasioner dipasang pada
perumahan mesin sementara bagian bergerak terhubung dengan poros yang
berputar. Segel mekanik memastikan kebocoran minimal dengan menggunakan
kombinasi cincin gesekan dan pelumasan.
 Segel Labyrinth (Labyrinth Seal): Segel labirin adalah jenis segel nonkontak yang
terdiri dari serangkaian alur atau langkah yang terbentuk pada permukaan poros
atau perumahan. Alur-alur ini membentuk jalur yang berliku dan mencegah
masuknya debu, kotoran, atau cairan ke dalam perumahan. Segel labirin umumnya
digunakan dalam aplikasi yang memerlukan perlindungan dari partikel asing atau
kebocoran debu.
            Dengan menggunakan salah satu dari tiga jenis segel ini, poros yang berputar
dapat dijamin terlindungi dari kebocoran cairan, debu, dan partikel asing, serta
mempertahankan kinerja yang optimal.
8. Soal NO 31
Jelaskan metode penyegelan bantalan bola dari kontaminan. 
Metode penyegelan (sealing) bantalan bola (ball bearing) dari kontaminan dapat
dilakukan dengan menggunakan segel atau tutup yang dirancang khusus untuk
melindungi bola bantalan dari debu, kotoran, dan cairan yang dapat mengganggu
kinerja dan umur pakai bantalan. Berikut adalah beberapa metode penyegelan yang
umum digunakan:
 Segel Karet (Rubber Seal): Bantalan bola sering dilengkapi dengan segel karet di
kedua sisi cincin bantalan. Segel karet ini biasanya terbuat dari bahan elastomer
yang tahan terhadap debu, kotoran, dan kelembaban. Segel karet yang dipasang
secara presisi di sekitar bola bantalan membentuk penyekat fisik yang mencegah
partikel kontaminan masuk ke dalam bantalan.
 Segel Logam (Metal Shield): Bantalan bola juga dapat dilengkapi dengan segel
logam di kedua sisi cincin bantalan. Segel logam ini terdiri dari lempengan logam
tipis yang dipasang dengan presisi di sekitar bola bantalan. Segel logam berfungsi
sebagai penghalang fisik yang efektif untuk mencegah kontaminan masuk ke
dalam bantalan.
 Segel Getar (Felt Seal): Segel getar, juga dikenal sebagai segel filz, terbuat dari
bahan serat yang padat dan menyerap minyak pelumas. Segel ini dipasang di
sekitar poros bantalan untuk mencegah debu, kotoran, dan kelembaban memasuki
bantalan. Segel getar bekerja dengan menyerap dan menahan partikel kontaminan
sebelum mereka mencapai bantalan.
 Segel Labyrinth (Labyrinth Seal): Segel labirin terdiri dari serangkaian alur atau
langkah yang  terbentuk pada perumahan bantalan. Alur-alur ini membentuk jalur
berliku yang mencegah partikel kontaminan masuk ke dalam bantalan. Segel
labirin bekerja dengan cara mengalihkan dan memperlambat aliran kontaminan
sehingga mereka tidak dapat melewati segel.
Pemilihan metode penyegelan tergantung pada lingkungan operasional,
kebutuhan kebersihan, dan persyaratan spesifik aplikasi. Menggunakan segel yang
tepat pada bantalan bola dapat melindungi bola bantalan dari kontaminan,
memperpanjang umur pakai bantalan, dan menjaga kinerja yang optimal.
9. Soal NO 32
Jelaskan segel O-ring, dan buat sketsa pemasangannya
  Sebuah segel O-ring adalah segel elastomerik berbentuk cincin dengan
penampang melingkar. Segel ini dirancang untuk membentuk segel kedap udara atau
kedap cairan antara dua permukaan yang saling berhubungan, seperti antara dua
bagian mesin atau perangkat. Segel O-ring umumnya terbuat dari bahan karet atau
bahan elastomer lainnya yang tahan terhadap kondisi operasional yang spesifik.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal segel O-ring:
 Pastikan permukaan yang akan di-segel bersih dan bebas dari kotoran atau sisa-
sisa sebelum pemasangan segel.
 Periksa segel O-ring untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang
signifikan sebelum digunakan. Jika segel rusak, sebaiknya diganti dengan segel
yang baru.
 Posisikan segel O-ring di sekitar permukaan yang ingin di-segel. Pastikan segel
berada di posisi yang tepat dan pas di sekitar permukaan dengan tidak ada kerutan
atau torsi yang signifikan pada segel.
 Pastikan segel O-ring benar-benar terpasang dengan baik dan menempel erat pada
permukaan yang di-segel. Perhatikan bahwa segel harus memadat dengan baik
tanpa kebocoran yang signifikan.
10. Soal NO 34
Jelaskan beberapa keunggulan seal T-ring dibandingkan O-ring.
Berikut adalah beberapa keunggulan segel T-ring dibandingkan dengan segel O-ring:
 Penanganan Tekanan yang Lebih Baik: Segel T-ring memiliki desain yang
memungkinkan mereka menahan tekanan yang lebih tinggi daripada segel O-ring.
Bentuk segel T-ring dengan penampang T-memberikan kontak yang lebih luas
dengan permukaan yang di-segel, sehingga mampu menahan tekanan yang lebih
tinggi dengan lebih efektif.
 Ketahanan Terhadap Deformasi: Segel T-ring memiliki kecenderungan yang lebih
rendah untuk mengalami deformasi atau penghancuran saat diterapkan pada
aplikasi yang memerlukan kompresi yang tinggi atau torsi yang kuat. Bentuk segel
T-ring yang kaku dan solid membantu mempertahankan bentuknya dengan baik
dalam kondisi operasional yang berat.
 Kinerja yang Lebih Baik pada Suhu Ekstrem: Segel T-ring umumnya memiliki
toleransi suhu yang lebih tinggi daripada segel O-ring. Mereka mampu beroperasi
pada suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengalami deformasi atau
kerusakan. Ini membuat segel T-ring lebih cocok untuk aplikasi dengan kondisi
suhu ekstrem.
 Keandalan yang Lebih Tinggi: Dengan desain yang kokoh dan kemampuan
menahan tekanan yang tinggi, segel T-ring menawarkan keandalan yang lebih
tinggi dalam mencegah kebocoran pada aplikasi yang berat. Mereka cocok untuk
aplikasi yang memerlukan segel yang lebih tahan lama dan lebih andal dalam
menghadapi tekanan tinggi atau beban mekanis yang signifikan.
            Meskipun segel T-ring memiliki keunggulan-keunggulan ini, penting untuk
mencatat bahwa penggunaan segel T-ring tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi
dan kondisi operasional. Faktor seperti ukuran, bentuk, bahan, dan lingkungan
aplikasi juga harus dipertimbangkan saat memilih antara segel T-ring dan segel O-
ring.

Anda mungkin juga menyukai