TUGAS AKHIR
Oleh :
Wayne Anggi Ivada
NPM. 186040046
Diajukan Oleh :
Disetujui oleh pembimbing untuk mengikuti Ujian Sidang Tugas Akhir/Skripsi pada
program Studi Seni Musik Universitas Pasundan Bandung
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Pasundan berhak menyimpan, mengalih
media/format, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencamtumkan nama saya
sebagaipenulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Bandung
Pada Juni 2023
Yang Menyatakan
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
“Allah yang Setia”. Penulis menyadari bahwa penulis memiliki banyak
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sempurna. Begitu pula dengan karya tulisan maupun karya
musik ini yang telah penulis selesaikan. Tidak semua hal dapat penulis
diskripsikan dengan sempurna dalam karya ini. Penulis melakukannya dengan
kemampuan yang dimiliki dimana penulis memiliki keterbatasan dan bersedia
menerima kritik, saran dan masukan dari setiap pembaca. Dengan menyelesaikan
karya tulis dan musik ini, penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat
diambil dari karya ini. Semoga denganadanya karya ini dapat menambah
wawasan bagi siapa saja yangmembacanya. Dalam penyusunan dan penulisan
skripsi ini, banyak bantuan berupa dukungan, motivasi dan doa. Sungguh hal ini
adalah hal yang tidak dapatdilupakan dalam kehidupan penulis kedepannya. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis inginmengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Ahmad Hidayat., A.Md.Sn. Selaku Ketua Prodi Seni Musik
Fiss Universitas Pasundan Bandung,
2. Made Bagus Permadi S.Sn, M.Sn. Dosen pembimbing 1
3. Ferry Mathias., S. Sn, M.sn. Selaku Dosen wali dan pembingbing 2
Penyusun
ABSTRAK
Musik Kristen, disebut juga musik rohani, adalah musik yang diciptakan
untuk mengekspresikan keyakinan diri pribadi dan komunitas Kristen. Nyanyian
Kristen dapat berupa doa, puji-pujian, atau kidung yang bentuknya bervariasi di
seluruh dunia. Musik Kristen dikomposisi dan ditampilkan untuk berbagai
tujuan, baik untuk kenikmatan estetis, religius, atau untuk keperluan upacara
keagamaan, dan bahkan memberikan nilai komersial.
Musik rohani memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menghubungkan
manusia dengan dimensi spiritual mereka. Seiring dengan kemajuan zaman,
musik rohani telah menjadi bagian integral dari berbagai tradisi keagamaan di
seluruh dunia. Abstrak ini bertujuan untuk menjelaskan esensi musik rohani,
pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana musik rohani dapat
menginspirasi hati dan jiwa manusia.
Mengacu pada karya-karya yang penulis jadikan acuan karya seperti para
musisi rohani lainnya untuk mendapat nuansa Rohani yang sama dengan
memperluas musik tersebut menjadi lebih lebar dari segi teori maupun rohani,
dalam beberapa part yang dijadikan acuan kemudian dimodifikasi sesuai apa
yang penulis garap dan sesuai dengan apa yang dikonsepkan. Maka dari itu,
Bahan kajian dalam penulisan skripsi ini dikerjakan atas berdasarkan literatur
yang menyangkut dalampermasalahan yang penulis bahas, kemudian dalam
pembahan tersebut menghasilkan kesimpulan dari beberapa aspek yang
dikumpulkan dalam penulisan skripsi ini.
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
3.2.2. Verse 1. ................................................................................................................. 32
3.2.3. Verse 2. ................................................................................................................. 33
3.2.4. Chorus................................................................................................................... 33
3.2.5. Bridge ................................................................................................................... 34
3.2.6. Coda...................................................................................................................... 34
BAB IV .......................................................................................................................... 35
PROSES PRODUKSI LAGU............................................................................................... 35
4.1 Proses Produksi Lagu Allah Yang Setia ............................................................................. 35
4.1.1. Pengadaan Syair ........................................................................................................ 35
4.1.2 Pembentukan Melodi .................................................................................................. 35
4.1.3 Recording .................................................................................................................... 36
4.1.4 Mixing & Mastering. .................................................................................................... 36
BAB V ........................................................................................................................... 37
PENUTUP ...................................................................................................................... 37
1
PENDAHULUAN
penting yang sudah melekat bagi umat Kristen sebagai sebuah identitas.
Melalui nyanyian pujian dan doa, manusia tengah menjalin komunikasi dua
arah dengan Allah (White, 2002:8). Bukan sebuah keanehan jika orang Kristen
manusia dan yang dapat dinikmati. Jemaat yang bernyanyi tidak hanya
Rasul Paulus 3:16, yaitu mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani.
Nyanyian ini pada mulanya diciptakan untuk membantu kaum muda untuk
mudah dalam kehidupan sehari-hari. Nyanyian juga berperan sebagai doa yang
berdoa dua kali, sebab seseorang yang bernyanyi lebih menyadari kata demi
11
Pada mulanya musik gerejawi dipahami sebatas instrumen yang
gereja. Tetapi harus dipahami bahwa musik gerejawi adalah baik musik
Tuhan, sebab tujuan utama dari sebuah ibadah adalah untuk memuji Tuhan.
sama lain untuk menghadapi kenyataan dan tantangan hidup sebagai pengikut
efektif dan mudah dimengerti melalui rangkaian melodi, harmoni dan ritme
mengantarkan jemaat untuk menghayati tiap unsur liturgi yang sedang dijalani.
Tidak semua nyanyian harus diiringi oleh musik instrumen. Tak jarang
apapun tetapi tidak memberikan suasana yang tepat. Ini salah satu tujuan
penting dari Musik Gerejawi yaitu membangun suasana ibadah yang tepat.
Namun demikian musik tidak boleh menjadi satu pertunjukan yang ditonton
oleh jemaat. Musik harus bisa menjadi suatu tempat di mana emosi dirasakan.
Jika tidak ada perasaan berbeda ketika musik digunakan dan tidak, maka fungsi
12
utama dari musik gerejawi tidak terpenuhi. Musik gereja harus diusahakan
sebaik mungkin, tetapi tidak boleh membawa kesan sebuah konser dalam
peribadatan.
mulai masuk pada era 1980-an yang dibawa masuk oleh tokoh-tokoh injil
Masuknya music gospel ke Indonesia tidak begitu banyak diminati oleh para
yaitu para musisi gospel tidak belajar teknik standard dalam bermusik dan
tidak tekun dalam bermusik. Maka dari itu dibuatlah workshop musik gospel
tahun 1991 hingga tahun 2006, karena mulai banyak anak muda tertarik
tahun 2007 dan 2009 hingga pada tahun 2018 musik gospel membuat
Saykoji, Angel Pieters, Maria Shandi dan masih banyak lagi. Lagu-lagu yang
sebagai lagu penyembahan dan lagu pujian jemaat karena syair dan
13
Sebagaimana pemaparan diatas melalui pengalaman penulis terhadap
ibadah yang dilakukan setiap minggu serta pengaruh dari lagu-lagu rohani
yang sudah tercipta, pada kesempatan kali ini penulis sangat tertarik untuk
membuat lagu bertema Rohani dengan judul Allah yang Setia. Lagu ini
terinspirasi dari ayat Alkitab “Jika kita tidak setia,Dia tetap setia, karena Dia
tidak dapat menyangkal diri-Nya sendiri (2 Timotius 2:13) Bagi saya selaku
penulis doa yang dilagukan lebih bermakna dan mendalam sebab diikuti
dengan kesungguhan hati dan rasa bersyukur pelantun nyanyian itu daripada
ketika berdoa dengan berbicara. Dalam musik grejawi tidak hanya melodi
seperti juga dalam hal tempo, dan syair lagu berisikan respon-respon yang
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penciptaan
Berisikan uraian mengenai alasan-alasan baik yang bersifat tekstual
maupun kontekstual yang melatar belakangi penciptaan karya yang sedang di
buat.
1.2 Tujuan penciptaan
Berisikan tentang hal-hal yang ingin dicapai oleh pencipta, baik untuk
pribadi,masyarakat,maupun institusi/kampus.
Berisikan mengenai sistem tata tulis (outline) yang akan di pergunakan pada
saat penulisanTugas Akhir. Sistem tata tulis minimal harus mengikuti sistem tata
tulis yang sudah ditetapkanoleh Program Study Seni Musik FISS Unpas.
14
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL
2. 2. Dasar Pemikiran
3.1. Ide/gagasan.
15
Berisikan tentang uraian/pemaparan tentang tahapan-tahapan dari proses
transfromasi ide gagasan dari karya Tugas Akhir Terhadap para player beserta
sarana dan Prasarana lainyaselama Latihan sampai pada akhirnya dan karya
tersebut siap untuk di pertunjukan secara Virtual/Taping.
4.2 Pengadaan Syair
Berisi tentang beberapa uraian mengenai nada – nada vocal yang diaplikasikan
4.4 Recording
BAB V PENUTUP
16
BAB II
LANDASAN KONSEPSUAL
17
Maelzel) = 66 - 76 BPM (Beats per Minute) / ketuk permenit.
Selidiki aku Merupakan lagu rohani hasil karya JPCC Worship dan Sari
Simorangkir dimana musik dan liriknya dibuat secara bersama. Lagu ini
dinyanyikan oleh tim JPCC Worship dengan iringan irama musik yang mellow
dan indah. JPCC Worship adalah kelompok musik rohani yang berasal dari
Indonesia. Singkatan "JPCC" merupakan kependekan dari "Jakarta Praise
Community Church", yaitu gereja di Jakarta, Indonesia, tempat kelompok ini
berawal. Grup musik JPCC Worship terdiri dari sejumlah musisi, penyanyi, dan
penulis lagu rohani yang berkolaborasi bersama untuk menciptakan lagu-lagu pujian
dan penyembahan. Mereka sering tampil dalam acara-acara rohani dan konser di
gereja-gereja, konferensi, dan festival musik rohani.
JPCC Worship telah merilis beberapa album yang sukses, seperti "ONE",
"Hope", "Open the Sky", dan "Acoustic Worship". JPCC Worship juga dikenal
dengan keberagaman dalam genre musik mereka, menggabungkan elemen pop,
rock, dan musik kontemporer untuk menciptakan suasana penyembahan yang
kreatif dan memikat.
18
2.1.3. Sidney Mohede – “Tiada Seperti-Mu”
2.1.4 TEORI-TEORI
19
MACAM MUSIK ROHANI KRISTIANI
2. Gospel
20
menciptakan warisan musik yang kaya serta memberikan pengaruh yang
signifikan dalam perkembangan musik modern.
3. Kontemporer
Hymne adalah salah satu bentuk musik rohani tertua yang telah
digunakan dalam konteks gereja selama berabad-abad. Hymne berasal dari
tradisi musik gereja Kristen, dengan akar yang kuat dalam sejarah gereja dan
teks-teks puitis yang berfokus pada pujian dan penyembahan kepada Tuhan.
Liriknya sering kali terinspirasi dari puisi keagamaan atau teks Alkitab, dan
bertujuan untuk mengungkapkan doktrin atau kebenaran teologis dengan gaya
yang artistik dan indah. Hymne digunakan dalam ibadah gereja untuk
memuliakan dan memuji Tuhan. Lagu-lagu hymne sering dinyanyikan oleh
jemaat secara kolektif sebagai bentuk partisipasi aktif dalam ibadah. Mereka
juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan rohani, mengajar
doktrin gereja, atau menyediakan momen penghiburan dan kebersamaan
rohani.
21
5. Kidung Jemaat
6. Paduan Suara/Koor
22
7. Acapella
Musik rohani acapella adalah jenis musik rohani yang dieksekusi hanya
dengan suara manusia tanpa menggunakan instrumen musik pendukung.
Dalam musik rohani acapella, anggota kelompok atau paduan suara
menggabungkan berbagai teknik vokal untuk menciptakan musik yang
lengkap. Teknik-teknik ini meliputi melodi, harmoni, kontrapungsi, imitasi,
melisma, dan penggunaan suara alami seperti beatboxing. Anggota kelompok
vokal membagi suara mereka menjadi beberapa bagian, seperti sopran, alto,
tenor, dan bass, untuk menciptakan harmoni yang indah dan kompleks. Musik
rohani acapella dapat mencakup berbagai gaya musik, seperti gospel,
spiritual, hymne, pop, jazz, atau musik etnis tertentu. musik rohani acapella
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan rohani, memuji dan
memuliakan Tuhan, mengungkapkan pengharapan dan kepercayaan, dan
teks-teks keagamaan melalui suara vokal. Dari ketujuh jenis – jenis musik
Rohani diatas, penulis memilih mengadopsi gaya musik rohani yang pertama
yaitu Pujian dan Penyembahan. Salah satu alasannya adalah karena lagu ini
memiliki lirik yang sangat mendalam bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan
dengan genre ballad.
A. MELODI
Melodi adalah secara umum adalah susunan rangkaian nada dalam musik
yang terdengar berurutan secara logis serta beriraman KBBI, (2017:1069).
Dalam konteks musik rohani, melodi mengacu pada rangkaian nada yang
membentuk bagian vokal utama dalam sebuah lagu rohani. Melodi adalah
rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang berbunyi atau
dibunyikan secara berurutan (Soeharto, 1992 : 1), lebih lanjut Miller
(penerjemah Bramantya, tanpa tahun : 37) mengatakan bahwa melodi adalah
suatu rangkaian nada-nada, serta nada-nada dari melodi membentuk suatu ide
musikal yang komplit. Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan
getaran teratur) yang terdengar Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada
atau sejumlah nada yang berbunyi atau dibunyikan secara berurutan
(Soeharto, 1992 : 1), lebih lanjut Miller (penerjemah Bramantya, tanpa tahun
23
: 37) mengatakan bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada-nada, serta
nada-nada dari melodi membentuk suatu ide musikal yang komplit. Melodi
dalam musik rohani cenderung sederhana dan mudah diingat oleh jemaat atau
pendengar. Tujuannya adalah agar orang-orang dapat dengan mudah
mengikuti dan menyanyikan melodi dalam ibadah atau kebaktian gereja tanpa
kesulitan. Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran
teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu
pikiran dan perasaan (Jamalus, 1988 : 16).
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa melodi
merupakan rangkain nada-nada yang teratur, yang disusun secara ritmis yang
mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan. Dalam pengertian yang singkat,
Ratner (1977 : 29) mengatakan bahwa melodi adalah garis dari nada-nada.
Melodi dapat naik dan turun, serta melodi juga dapat tetap di tempatnya untuk
waktu singkat dan lama dalam satu nada, serta melodi juga mempunyai
wilayah nada yang luas dan sempit. Melodi dalam musik rohani dirancang
untuk mendukung teks rohani yang diungkapkan melalui lirik. Artinya,
melodi harus mampu mengkomunikasikan makna dan pesan rohani yang
terkandung dalam teks dengan jelas dan emosional. Melodi dalam musik
rohani memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan rohani dan
membangkitkan pengalaman ibadah yang khusyuk. Melalui melodi yang
tepat, musik rohani dapat menjadi sarana untuk menyatukan jemaat, memuji
Tuhan, dan memperdalam hubungan spiritual dengan-Nya.
B. KADENS
Dalam diktat “Ilmu Harmoni” (Mudjilah, 2010), dikatakan Kadens adalah suatu
konsep di dalam musik yang artinya perjalanan akhir sebuah kalimat musik. Kadens
juga dapat diartiakan sebuah pola harmoni atau perjalanan (progresi) sebuah akor
yang muncul pada akhir frase, bagian akhir kalimat musik atau bagian lagu,
berfungsi sebagai koma atau titik pada kalimat musik tersebut Stein, (1979:10).
Dalam musik tonal aktualitas kadens didasarkan atas asumsi bahwa kelompok
kadens berisi dari sebuah formula yang secara esensial melibatkan antara dua atau
tiga akor. Sehubungan dengan itu, menurut Eka W Asanto (2013:2) kadens dapat
dikelompokkan ke dalam 4 jenis yaitu: Autentik, Plagal, Deseptif, dan setengah.
Dalam musik rohani itu sendiri kadens yang umum digunakan adalah Plagal, dan
24
Setengah. Begitu pula dengan lagu Allah yang Setia yang juga memasukkan kadens
yang umum digunakan pada music rohani.
- Kadens plagal adalah progresi akor sub-dominan ke tonik, misalnya IV-I
dalam tangga nada mayor. Simbol akor iv-i dalam tangga nada minor.
- Kadens setengah adalah progresi akor yang bergerak menuju pada akor
dominan dimana akor dominan merupakan akor tingkatan ke V pada tangga dana
mayor dan akor tingkat ke v pada tangga nada minor. Sebagai contoh dimana
diakhiri dengan akord V, dan didahului dengan akord I,II,IV. Kadens setengah
umum digunakan karena kadens interior yang menimbulkan kesan “berhenti
sementara/koma”.
A. TEORI HARMONI
B. TEORI FORMAT/BENTUK
Bentuk musik atau musical form adalah berbagai bentuk karya musik
sesuai dengan susunan dan fungsinya (Banoe, 2003:288). Bentuk adalah suatu
gagasan atau ide nampak dalam pengolahan/susunan semua unsur musik dalam
sebuah komposisi. Ide ini mempersatukan nada-nada musik serta terutama
bagian-bagian komposisi yang dinyanyikan satu persatu sebagai kerangka
(Prier, 1996:2). Bentuk musik atau kerangka komposisi terbagi dalam 2
golongan besar yaitu desain sederhana dan desain majemuk. Bentuk atau
desain sederhana misalnya seperti bentuk nyanyian (Song Form) satu, dua, tiga,
25
dan lima part. Bentuk nyanyian Song Form itu sendiri apabila bagian 1 dari
sebuah bentuk 3 bagian yang sederhana diulang (A A B A). Adapun penulis
menciptakan musik rohani dengan menggunakan bentuk musik (Song Form)
itu sendiri memiliki maksud tersendiri yaitu, karena bentuk musik Song Form
ini sangat umum digunakan di dalam musik rohani itu sendiri, bukan hanya
musik rohani saja menggunakan bentuk musik Song Form melainkan hampir
semua lagu atau musik memiliki struktur ini, atau dikenal dengan binner
melingkar (rounded binary).
26
daripada musik vokal.
- Introduksi Independen
27
5. Transisi/Bridge
6. Retransisi
TEKSTUR MUSIK
28
dituliskan pada awal tulisan lagu Soeharto, (1975:57). Sementara
Miller (penerjemah Bramantyo, tanpa tahun: 24) mengatakan, bahwa
tempo adalah sebuah istilah dari Bahasa Italy yang secara harfiah
berarti waktu, didalam musik menunjukkan pada kecepatan.
29
- Fortissimo : Sangat Keras
- Forte : Keras
- Piano : Lembut
Tidak seperti tempo yang dapat dibatasi atau ditentukan dengan pasti dan
tepat dengan petunjuk metronome, dinamika merupakan nilai-nilai yang
relatif, tidak ada tingkatan yang mutlak untuk piano dan forte. Menurut
(Roger Kamien: 2005) dikenal juga istilah perubahan dinamika, diantaranya
adalah:
- Crescendo : makin lama makin keras
- Decrescendo : makin lama makin lembut
30
BAB III
PROSES PENCIPTAAN
3.1. Ide/Gagasan
Karya yang berjudul Allah Yang Setia ini tercipta atas dasar pengalaman
penulis terhadap ibadah yang dilakukan setiap minggu serta pengaruh dari lagu-
lagu rohani yang sudah tercipta, selaku penulis musik ini menjadu sebuah doa
yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan dengan musik yang bernuansakan
sketenangan jiwa terhadap segala aspek kehidupan yang dituangkan kedalam
musik gospel serta menjadi sebuah Do’a bagi penulis dan semua umat Kristiani
yang mendengarkan dan meresapinya dalam sebuah ucapan Do’a di lisan
maupun di dalam hati.
- Verse 1.
31
- Verse 2.
- Chorus 1
- Chorus 2.
- Intro
- Bridge
- coda
3.2.1. Intro
Bagian awal dari karya ini dimulai dari bar ke dua, part intro tersebut
terdapat empat bar sebelum masuknya verse 1 di bar ke Lima, yang dimana
pada bar pertama hanya di isi dengan tanda istirahat sebanyak empat ketuk
sebagai tanda untuk masuk ke bar ke dua yaitu dengan masuknya instrument
piano diikuti dengan salah satu instrument string yaitu Viola sebagai instrument
pengisi agar tidak terdengar hampa jika hanya instrument piano saja yang
dimainkan, alasan penulis memasukan instrument viola pada instrument string
dikarenakan range pada sound viola lebih sesuai untuk dijadikan part rhythm
untuk instrument piano dibandingkan dengan instrument string yang lainnya
seperti violin yang mempunyai range dan frekuensi tinggi sehingga penulis
lebih memilih viola, maka dari itu, pada bar pertama diisi dengan tangga nada
rest (istirahat) full empat ketuk, serta menggunakan tonal dari G mayor.
3.2.2. Verse 1.
Pada bar ke 5 sampai ke bar 13, merupakan part (verse 1) yang terdiri
dari delapan bar setelah part intro, bagian verse pertama ini penulis
32
menggunakan satu nada awal yang terdapat tangga nada G major yang
merupakan penghubung antara intro dengan verse 1, seperti halnya dengan
bagian intro, part verse 1 ini juga terdapat instrument string yaitu Viola namun
terdapat instrument string tambahan dengan menambahkan instrument Cello
untuk menambahkan rhythm pada string serta bertujuan untuk mendapatkan
frekuensi Mid Low sesuai dengan apa yang penulis inginkan, serta menjadi
bagian awal pada karya ini dengan suasana yang tenang.
3.2.3. Verse 2.
Pada bar ke 14, merupakan part verse ke 2 yang terdiri dari delapan bar
setelah part verse pertama, bagian verse ke 2 ini sama dengan verse 1, hanya
saja isi melody piano dan lirik vocal yang membedakan serta menjadi patokan
yang membedakan antara verse 1 dan verse 2.
3.2.4. Chorus
Pada bar ke-21 sampai bar ke-30 ini merupakan part chorus yang pertama
setelah part verse 1 dan verse 2. Pada bagian chorus ini berada pada bar ke 21
sampai di bar ke 32, masih menggunakan tangga nada dari G major, namun
33
pada part chorus ini terdapat perubahan suasana setelah part verse 1 sampai ke
2 yang dimana nada part chorus ini menjadi tinggi yang penulis jadikan sebagai
isi pesan dari lagu
3.2.5. Bridge
Part bridge merupakan part yang menghubungkan antara part Chorus menuju
bridge lalu masuk kembali ke pengulangan menuju part verse ke 2, pada bridge
tersebut terdapat pada bar ke 33 sampai ke bar 40.
2.3.6. Coda
Part coda merupakan part terakhir dari karya yang berjudul “Allah Yang Setia”,
Dimulai dari bar ke-66 sampai bar ke- 74
34
BAB IV
PROSES PRODUKSI LAGU
Karya ini akan dihadirkan dalam bentuk sebuah clip video yang akan
dilaksanakan di studio dengan konsep rehearsal dengan format solo vocal. Serta
didukung dengan beberapa instrument combo yaitu, Piano, Gitar, Bass, Violin,
Viola, Cello, Saxo, Flute dan Drum. Namun 8 instrument tersebut akan menjadi
sebuah backing track dikarenakan video yang akan diciptakan hanyalah solo
vocal yang akan dilaksanakan didalam sebuah studio dengan format live
record.
Lagu ini terinspirasi dari ayat Alkitab “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia,
karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya sendiri (2 Timotius 2:13). syair
lagu lagu Allah yang setia juga tercipta oleh karena adanya unsur keresahan
dalam pengalaman hidup penulis,syair lagu ini digarap dalam waktu kurang
lebih 30 hari.
35
4.1.3 Recording
Proses rekaman lagu “Allah Yang Setia” ini diproduksi di Dianica Music
Studio yang berada di Jl. Kb. Gedang VIII, Maleer, Kec. Batununggal, Kota
Bandung.dengan proses rekaman selama 1 shift dalam sehari.
36
BAB V
PENUTUP
37