Anda di halaman 1dari 28

Oleh:

7/8/2008 Konsep Hukum Adat 1


Joeni Arianto Kurniawan
Tujuan Mempelajari Hukum Adat:
Adat:
 Tujuan praktis:
praktis:
- Hukum adat masih digunakan dalam
lapangan hukum perdata,
perdata, khususnya
dalam perkara waris
- Secara faktual, masih banyak terdapat
eksistensi kehidupan indigenous people di
pelosok pedalaman nusantara
 Tujuan strategis:
strategis:
Hukum adat sebagai hukum asli bangsa
merupakan sumber serta bahan potensial
untuk pembentukan hukum positip Indonesia
dan pembangunan tata hukum Indonesia

7/8/2008 Konsep Hukum Adat 2


Joeni Arianto Kurniawan
Beberapa Pertanyaan Mendasar

1. Apakah Hukum Adat itu ?


2. Apakah Hukum Adat = Adat ?
Jika sama bagaimana
persamaannya ?
Jika tidak apa perbedaannya ?
3. Bagaimanakah (ciri-ciri) Hukum
Adat ?

7/8/2008 Konsep Hukum Adat 3


Joeni Arianto Kurniawan
Pengertian-Pengertian tentang
Pengertian-
Hukum Adat
 Hilman,, istilah adat  bhs. Arab  kebiasaan
Menurut Hilman
 Istilah “Hukum Adat” secara akademis pertama kali
merupakan istilah asing, hasil terjemahan dari istilah
“Adatrecht”
 Dikenalkan pertama kali oleh Prof.Dr.Christiaan Snouck
Hurgronje dalam bukunya yang berjudul “De Atjehers”
(1894)
 Dikembangkan lebih lanjut oleh Prof.Mr.Cornelis van
Vollenhoven dalam tulisan-
tulisan-tulisannya antara lain “Het
Adatrecht van Ned-
Ned-Indie (1901 1933)”, “Een
(1901--1933)”,
Adatwetboekje voor heel Indie (1910)(1910)””, “De Ontdekking
van het Adatrecht (1928) ”.
(1928)”.

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 4
“Hukum Adat” adalah….
A. Menurut Van Vollenhoven:
“Hukum adat adalah aturan-aturan perilaku yg
berlaku bg orang-orang pribumi dan timur
asing, yg di satu pihak mempunyai sangsi
(maka dikatakan hukum) dan di lain pihak tidak
dikodifikasi (maka dikatakan adat) [Hilman
Hadikusuma, “Pengantar Ilmu Hukum Adat”]
 “Hk.Adat = adat / kebiasaan yang
bersangsi”

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 5
B. Menurut Mr.B.Ter Haar Bzn

“Hukum adat adalah aturan adat /


kebiasaan yang mendapat sifat hukum
melalui keputusan-keputusan atau
penetapan-penetapan petugas hukum
seperti Kepala Adat, Hakim, dll baik di
dalam maupun di luar persengketaan”
(Teori “Keputusan”/“Beslissingenleer” )

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 6
Pendapat Ter Haar dipengaruhi oleh John
Chipman Gray yang menyatakan:
“All the law is judge made law”
(semua hukum adalah hukum
keputusan)

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 7
C. Menurut Kusumadi .P
Hukum adat adalah adat yang telah
mendapatkan sifat hukum melalui penetapan
yang dikeluarkan oleh para petugas hukum baik
di dalam maupun di luar sengketa (sama
denganTer Haar)
Sama-sama mendasarkan titik batasan antara
adat dan hukum adat pada keputusan atau
penetapan petugas hukum
Kusumadi menyebut adanya penetapan petugas
hukum ini sebagai existential moment dari
hukum adat
Konsep Hukum Adat
7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 8
Perbedaan antara Kusumadi dan
Ter Haar:
 Perbedaan yang ada hanyalah bersifat gradatif
 Konsep Kusumadi “memperhalus” konsep
Ter Haar
 Menurut Ter Haar, jika tidak ada keputusan,
maka belum bisa dikatakan sebagai hukum
 Menurut Kusumadi, ketiadaan keputusan /
penetapan bukan berarti ketiadaan aturan
hukum. Tetapi baru pada saat ada
penetapanlah aturan tingkah laku adat menjadi
tegas berwujud dalam hukum positif

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 9
D. Menurut Soepomo
 Tahun1951 (dalam buku “Kedudukan Hukum Adat di Kemudian
Hari”)
Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis
(unstatutary law) di dalam peraturan legislatif yang
meliputi:
 Hukum yang hidup sebagai konvensi di badan-
badan negara (parlemen, dewan propinsi, dan
sebagainya)
 Hukum yang timbul karena putusan-putusan hakim
(judge made law)
 Hukum yang hidup sebagai aturan kebiasaan yang
dipertahakan dalam pergaulan hidup baik di kota-
kota maupun di desa-desa (customary law)

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 10
 Tahun 1952 (dalam buku “Bab-Bab tentang Hukum Adat”):
Hukum adat merupakan:
- Hukum non statutair (tidak tertulis)
- Berupa sebagian besar hukum kebiasaan dan
sebagian kecil hukum Islam
- Juga melingkupi hukum yang berdasarkan
keputusan-keputusan hakim yang berisi asas-asas
hukum dalam lingkungan di mana ia memutuskan
perkara
- Berurat-berakar pada kebudayaan tradisional
- Merupakan hukum yang hidup, karena menjelmakan
perasaan hukum yang nyata dari rakyat
- Hukum adat terus-menerus dalam keadaan tumbuh
dan berkembang seperti hidup itu sendiri
Konsep Hukum Adat
7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 11
E. Menurut Bushar Muhammad

 Sependapat dengan Soepomo


 Hukum adat adalah hukum tidak tertulis,
yang tidak hanya meliputi hukum yang
hidup dan dipertahankan sebagai aturan
adat dalam masyarakat (hukum adat
dalam arti sempit / customary law),
melainkan juga kebiasaan dalam lapangan
ketatanegaraan (convention) dan
kehakiman atau peradilan
Konsep Hukum Adat
7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 12
Soepomo dan Bushar Muhammad
memberikan pengertian yang sama bahwa
hukum adat adalah hukum yang tidak
tertulis dalam hidup bermasyarakat
maupun dalam lapangan ketatanegaraan

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 13
F. Menurut Djojodigoeno

 Hukum adat adalah ugeran-ugeran yang


langsung timbul sebagai pernyataan
kebudayaan orang Indonesia asli yaitu
sebagai pernyataan rasa keadilan dalam
hubungan pamrih (hub. antar sesama
manusia dalam usaha memenuhi
kepentingan)

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 14
G. Menurut Dr.Sukanto

Hukum adat adalah kompleks adat-adat


yang kebanyakan tidak
dikitabkan/dikodifisir, bersifat paksaan dan
memiliki sangsi, sehingga mempunyai
akibat hukum

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 15
H. Menurut Dr.Hazairin

 Hukum adat adalah endapan kesusilaan


dalam masyarakat, yakni hukum yang
berasal dari dan memiliki kesesuaian
langsung dengan kesusilaan
masyarakat
 Hukum adat lebih menguatkan
pemeliharaan kaidah-kaidah kesusilaan
melalui ancaman hukum / penguatan
hukum
Konsep Hukum Adat
7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 16
HAZAIRIN
 Bertumpu pada pendirian ada persesuaian
antara hukum dan kesusilaan
 Dalam sistem hukum yg sempurna tidak
ada tempat bagi sesuatu yg tidak selaras
dg kesusilaan
I. Menurut Mr.J.H.P. Bellefroid
Hukum adat adalah aturan-aturan yang
hidup meskipun tidak diundangkan oleh
penguasa tetapi tetap dihormati dan
ditaati oleh rakyat karena meyakini
bahwa aturan-aturan tersebut berlaku
sebagai hukum

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 18
Menurut Prof.Dr. M. Koesnoe,
Koesnoe, terdapat perbedaan
tentang konsep hukum antara pemikiran barat dan
adat.

Konsep pemikiran barat:


- Memandang individu sebagai makhluk
yang merdeka
- Setiap individu memiliki kepentingan
yang diusahakan untuk selalu
dipenuhi secara maksimal
- Perlu diadakan penertiban atas usaha
pemenuhan kepentingan tersebut
- Diperlukan sangsi untuk menjamin
dilaksanakannya penertiban tersebut

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 19
Konsep pemikiran Adat:
 Individu adalah bagian yg tak terpisahkan dari
masyarakatnya
 Individu adalah bagian dari masyarakat yg
mempunyai fungsi masing-
masing-masing utk
melangsungkan dan kelangsungan masyarakat.
 Tdk ada ketentuan adat yg memerlukan syarat
yg menjamin berlakunya dg menggunakan
paksaan (sanksi)
Sangsi berfungsi sebagai upaya pengembalian
keseimbangan yang terganggu akibat adanya
pelanggaran

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 20
Karakteristik Hukum Adat
A. Wujud Hukum Adat
 Sebagian besar tidak tertulis / non statutair / ius non
scriptum
 Sebagian kecil berupa hukum tertulis seperti peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh raja-raja
 Uraian-uraian hukum secara tertulis, seperti hasil penelitian
yang dibukukan
 Dikarenakan wujud di luar tidak tertulis hanya merupakan
bagian kecil, maka hukum adat cenderung selalu disebut
sebagai hukum tidak tertulis
B. Hukum adat bersifat dinamis (tidak statis)
C. Hukum adat berasal langsung dari kebudayaan rakyat, yakni
berupa kebiasaan-kebiasaan serta nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat

7/8/2008 Konsep Hukum Adat 21


Joeni Arianto Kurniawan
Dua Unsur Berlakunya
Hukum Adat
1. Unsur kenyataan
 (pada kenyataannya) adat itu dalam
keadaan yang sama selalu diindahkan
oleh rakyat
2. Unsur psikologis
 terdapat adanya keyakinan rakyat
bahwa adat tersebut mempunyai
kekuatan hukum, sehingga menimbulkan
adanya kewajiban hukum (opinio
(opinio juris
necessitatis))
necessitatis
7/8/2008 Konsep Hukum Adat 22
Joeni Arianto Kurniawan
Unsur-Unsur Pembentuk Hukum Adat:

 Mr.L.W.C van Den Berg  teori “Receptio


in Complexu”
Hukum Adat

Hukum agama Penyimpangan²

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 23
 Van Vollenhoven:
Hukum Adat

Hukum tdk tertulis Hukum tertulis

Hukum asli penduduk Hukum agama


(Melayu Polynesia)

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 24
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Faktor-
Proses Perkembangan Hukum
Adat:
1. Faktor magis dan animisme
2. Faktor agama
3. Faktor kekuasaan-
kekuasaan-kekuasaan yang
lebih tinggi dari persekutuan
hukum adat
4. Hubungan dengan orang-
orang-orang
ataupun kekuasaan asing
7/8/2008 Konsep Hukum Adat 25
Joeni Arianto Kurniawan
TUGAS
 Berdasarkan materi tentang “Konsep-Konsep Hukum Adat”
sebagaimana dijabarkan dalam perkuliahan dan diuraikan dalam
buku-buku kepustakaan yang menunjang, maka jawablah
pertanyaan di bawah ini sesuai dengan konsep-konsep yang
dikemukakan oleh para sarjana hukum adat!
1. Apakah ada perbedaan antara adat dan hukum adat?Jelaskan
2. Bagaimanakah suatu adat dapat dikatakan telah menjadi hukum
adat? Jelaskan berdasarkan 2 kelompok pendapat yang
berbeda, dan tunjukkan pokok perbedaannya serta sebutkan
siapa saja tokoh sarjana yang termasuk ke dalam masing-
masing kelompok tersebut!
3. Hukum adat dikatakan bersifat dinamis. Jelaskan pernyataan ini!

Konsep Hukum Adat


7/8/2008 Joeni Arianto Kurniawan 26
Bahan Bacaan:
1. Bushar Muhammad, Asas-Asas Hukum Adat
(Suatu Pengantar)
2. Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum
Adat
3. M. Koesnoe, Hukum Adat Sebagai Suatu
Model Hukum
4. Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas-
Asas Hukum Adat
5. Soepomo, Bab-Bab Tentang Hukum Adat

7/8/2008 Konsep Hukum Adat 27


Joeni Arianto Kurniawan
Terima Kasih

Â`xÇâ}â exäÉÄâá| UtÇzát \ÇwÉÇxá|tÊ

7/8/2008 Konsep Hukum Adat 28


Joeni Arianto Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai