Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yoka Tp Junjungan

NIM : 042586129
Mata Kuliah : TAP/ HKUM4500
Tutor : Dian Latifiani
Tugas : 3 (Ketiga)

Contoh Kasus:

Tidak sedikit persoalan kepegawaian negeri dalam keorganisasian pemerintahan yang berujung pada
sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Tidak jarang pula dalam sengketa kepegawaian
sipil negeri itu hasilnya oleh PTUN memenangkan pihak pegawai. Dari persoalan hubungan kerja
antara atasan dengan bawahan, ketidak jelasan kebijakan kepegawaian dalam sistem dan mekanisme
rotasi, mutasi, demosi, penilaian kinerja, kedisiplinan hingga terminasi atau pemberhentian
pegawai. Persoalan pemberian sanksi kedisiplinan Masalah kedisiplinan dan pemberian sanksi
pelanggaran ringan, sedang hingga berat berupa pemecatan (pemberhentian dengan tidak hormat)
merupakan pemicu terjadinya sengketa kepegawaian dalam lingkup intansi pemerintahan antara PNS
dengan pihak yang mengeluarkan keputusan hukuman disiplin tersebut di PTUN (Pasal 48 UU 5/1986
tentang PTUN jo. Pasal 1 angka 10 UU 51/2009 tentang Perubahan Kedua PTUN). Satu kasus yang
telah terjadi adalah penyelesaian sengketa antara calon pegawai negeri sipil dengan Wali Kota
Yogyakarta di Pengadilan Tata Usaha Negara Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2011.
Perihal sengketa antara Calon Pegawai Negeri Sipil dengan Wali Kota Yogyakarta (Kasus Putusan
No.01/G/2011/PTUN.YK) di Pengadilan Tata Usaha Negara Daerah Istimewa Yogyakarta dan atas
penerbitkan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor: 93/Pem.D/BP/D.2. Perihal pemberhentian
dengan hormat sebagai seorang calon pegawai negeri sipil. Calon PNS ini diberhentikan oleh Walikota-
nya dipicu oleh hasil penilian kinerja dari CPNS yang bersangkutan karena melanggar ketentuan
kedisiplinan pegawai. Namun Penggugat (CPNS) menganggap tergugat telah melanggar undang-
undang dan asas-asas pemerintahan yang baik, berdasarkan Pasal 53 ayat (2) UU 5/1986 tentan
PTUN jo. UU 30/2014 tentang Admisitrasi Pemerintahan.
Sumber:

Doni Lingga C., Ari Retno P., Studi Kasus Penyelesaian Sengketa Antara Calon Pegawai Negeri Sipil
Dengan Wali Kota Yogyakarta di Pengadilan Tata Usaha Negara Daerah Istimewa Yogyakarta (Kasus
Putusan No.01/G/2011/PTUN.YK)
Monday/14/09/2020/06.13.
Catatan/Disclaimer: Text di atas merupakan ekstraksi/saduran/kutipan/pemuatan-ulang berita, dan
hanya dipergunakan untuk keperluan Tugas Mata Kuliah (TMK) mahasiswa Ilmu Hukum Universitas
Terbuka.
Pertanyaan:
Menyimak kasus peristiwa hukum sebagaimana yang terjadi dideskripsikan di atas,
1). Jelaskan apakah kasus sengketa antara CPNS dengan Walikota Yogyakarta tersebut di atas apakah
telah memenuhi unsur-unsur sengketa hukum dalam lingkup PTUN?;
2). Upaya hukum apa yang dapat dilakukan kedua belah pihak, manakala salah satu pihak mengetahui
hasil putusan PTUN dianggap tidak memuaskan?
3). Adakah peluang dimungkinkannya penyelesaian sengketa tersebut diselesaikan melalui ADR
(Alternatif Dispute Resolution), jelaskan?
Jawaban anda dibatasi tidak lebih dari 1000 kata.

Jawaban:
1. Berdasarkan deskripsi kasus di atas, sengketa antara CPNS dengan Walikota Yogyakarta telah
memenuhi unsur-unsur sengketa hukum dalam lingkup PTUN. Unsur-unsur sengketa hukum dalam
lingkup PTUN meliputi subjek sengketa, objek sengketa, dan dasar hukum yang diterapkan.
a) Subjek sengketa: Subjek sengketa dalam kasus ini adalah CPNS sebagai penggugat dan Walikota
Yogyakarta sebagai tergugat. Kedua belah pihak terlibat dalam konflik terkait pemberhentian
CPNS.
b) Objek sengketa: Objek sengketa dalam kasus ini adalah Surat Keputusan Walikota Yogyakarta
Nomor: 93/Pem.D/BP/D.2 yang berisi pemberhentian dengan hormat CPNS. Keputusan ini menjadi
pokok perselisihan antara kedua belah pihak.
c) Dasar hukum: Dasar hukum yang diterapkan dalam sengketa ini adalah UU 5/1986 tentang PTUN
dan UU 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Penggugat (CPNS) mengklaim bahwa
tergugat (Walikota Yogyakarta) melanggar undang-undang dan asas-asas pemerintahan yang baik.
2. Jika salah satu pihak merasa hasil putusan PTUN tidak memuaskan, kedua belah pihak masih memiliki
beberapa upaya hukum yang dapat dilakukan, tergantung pada yurisdiksi dan aturan yang berlaku.
Beberapa upaya hukum yang mungkin dapat dilakukan antara lain:
a) Banding: Pihak yang merasa tidak puas dengan hasil putusan PTUN dapat mengajukan banding ke
instansi peradilan yang lebih tinggi, seperti Mahkamah Agung atau Mahkamah Administrasi.
Banding ini bertujuan untuk memperoleh peninjauan kembali dan putusan yang berbeda.
b) Kasasi: Pihak yang merasa tidak puas dengan hasil putusan banding juga dapat mengajukan kasasi
ke Mahkamah Agung atau Mahkamah Administrasi. Kasasi merupakan upaya hukum terakhir yang
bertujuan untuk memperoleh peninjauan kembali atas putusan yang sudah dikeluarkan.
c) Judicial Review: Jika pihak yang merasa tidak puas dengan hasil putusan PTUN berpendapat bahwa
undang-undang yang menjadi dasar putusan tersebut tidak sesuai dengan konstitusi, mereka dapat
mengajukan permohonan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Permohonan judicial review ini
bertujuan untuk memperoleh peninjauan kembali atas konstitusionalitas undang-undang tersebut.
3. Ada peluang untuk menyelesaikan sengketa tersebut melalui ADR (Alternatif Dispute Resolution). ADR
merupakan metode penyelesaian sengketa di luar jalur peradilan formal yang melibatkan mediator
atau pihak ketiga yang netral untuk membantu mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak.
Dalam kasus ini, pihak yang terlibat, yaitu CPNS dan Walikota Yogyakarta, dapat mencoba
menggunakan mediasi sebagai bentuk ADR. Melalui mediasi, mereka dapat duduk bersama dengan
mediator yang netral dan berupaya mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan
menghindari proses peradilan yang panjang dan mahal. Mediator akan membantu memfasilitasi
diskusi, mendorong komunikasi yang efektif, dan mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak.
Namun, peluang penyelesaian melalui ADR seperti mediasi tergantung pada kesediaan kedua belah
pihak untuk berpartisipasi dan mencari solusi bersama. Jika kedua belah pihak bersedia, ADR dapat
menjadi alternatif yang lebih cepat, efisien, dan dapat menjaga hubungan antara mereka.

Anda mungkin juga menyukai